Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi yang begitu pesat di zaman sekarang membuat semua
orang sangat mudah dalam mencari informasi. Namun sebelum munculnya teknologi
seperti sekarang perlu diketahui sejarah dari pada teknologi tersebut. Kurangnya
pengetahuan banyak orang tentang sejarah dan filsafat teknologi ini salah satu faktor yang
melatar belakangi penyusunan makalah ini.
Seperti kita ketahui bahwa teknologi juga merupakan hasil karya manusia seperti
halnya filsafat. Oleh karena itulah teknologi sangat berhubungan erat dengan filsafat. Jika
filsafat mengkaji,meneliti dan menganalisis manusia dalam berbagai aspeknya, maka
teknologi berperan sangat menentukan terhadap nasib manusia. Teknologi tidak hanya
dapat menjawab permasalahan yang dialami manusia padawaktu dan tempat tertentu saja,
namun dapat juga menjawab pertanyaan-pertanyaan metafisik manusia itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah :
1. Bagaimana sejarah dari teknologi?
2. Apa itu filsafat teknologi?
3. Bagaimana pengaruh dan dampak teknologi?
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1. Memberikan informasi tentang sejarah teknologi
2. Mengetahui tentang filsafat teknologi.
3. Mengetahui pengaruh dan dampak teknologi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Sejarah Teknologi
Sejarah teknologi dapat dibagi menjadi tiga masa yaitu masa prasejarah, masa

sejarah dan masa modern.


2.1.1
Masa Pra-Sejarah ( s/d 3000 SM)
Pada masa ini manusia hanya berkomunikasi sebatas pada pengenalan bentukbentuk yang mereka temukan. Manusia menggambarkan informasi yang mereka dapat
pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Karena kemampuan
manusia berkomunikasi pada zaman ini hanya sebatas suara dengusan, bahasa isyarat dan
gerakan tangan atau tubuh.
Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang
menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet dan asap sebagai pemberi
peringatan bahaya.
2.1.2

Masa Sejarah

1) 3000 SM
Tulisan pertama kali digunakan oleh bangsa sumeria dengan menggukan simbol
simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf huruf ini juga
mempunyai bentuk bunyi yang berbeda sehingga dapat menjadi kata, kalimat, dan bahasa.

Piktografi

2) 2900 SM
Pada zaman ini bangsa mesir kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif
merupakan bahasan simbol, dimana setiap ungkapan diwaliki oleh simbol yang berbeda.
Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan
2

sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan
dengan tulisan bangsa Sumeria

.
Hieroglif
3) 500 SM
Pada 500 SM, manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus
yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas
yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk
menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan
tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.

Serat Papyrus
4) 105 SM
Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan
oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat
3

dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan.
Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan
menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang
dengan sistem cap.

Kertas yang ditemukan Bangsa Cina


2.1.3

Masa Modern (1400 M s/d Sekarang)


Perkembangan teknologi pada masa modern cukup pesat, perkembangan teknologi

dapat dilihat pada tahun berikut ini : :


1) 1455 M
Untuk pertama kalinya, Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan
menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam bingkai yang
terbuat dari kayu.
2) 1830 M
Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja
sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin analytical yang didesain sehingga
mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam
sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama, walaupun
cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.

3) 1837 M

Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir
William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana
untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik
melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan baik hanya berada
dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi
terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun peralatan relai yang
ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi
sinyal yang diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari
sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera
digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak
yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.

Telegraf dan Penemunya (Samuel Morse)


4) 1877 M
Pada 1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon
yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon
mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk
mencegah operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem penomoran telepon
menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan
lima digit angka.

5) 1889 M
Pada tahun ini, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk
melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat
untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan
pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan
berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu
sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.
Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang
kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga
80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam
waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut
berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat
ditekan secara drastis.

Kartu Perforasi
6) 1931 M
Pada 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan
persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial
kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin
tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk
melakukan perhitungan.

7) 1939 M
Pada 1939, Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil
menciptakan komputer elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus
mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah
perkembangan komputer ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
8) 1973 M 1990 M
Pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP.
Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer
yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet
diawali pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States
Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal
yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat
(decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).
Pada 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut
CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. Pada 1
Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini
merupakan awal dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF
mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA,
ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan
menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.
9) 1991 M - Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut
bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992,
mulai terbentuk komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www)
oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan
internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa
registrasi

(oleh

Network

Solution

Inc),

dan

jasa

informasi

(oleh

General

Atomics/CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan
mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan
menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai
pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk
mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
7

2.2

Filsafat Teknologi
Filsafat teknologi adalah salah satu ragam dalam ranah filsafat yang dapat

dikatakan banyak menarik perhatian para filsuf. Heidegger, Habermas, Jacques Ellul, Don
Ihde dan Andrew Feenberg adalah beberapa contoh filsuf yang memberikan perhatian pada
hakikat teknologi dalam dunia kehidupan.
Seperti yang diungkapkan oleh Suriasumantri dalam miarso ada 3 komponen dalam
filsafat teknologi yaitu ontology, epistemology dan aksiology. Ontology yaitu bidang yang
mengkaji tentang apa itu ilmu. Epistemologi yaitu bidang yang mengkaji bagaimana cara
pendekatan dalam suatu ilmu. Aksiology yaitu bidang yang menelaah tentang nilai guna
ilmu baik secara umum maupun khusus.
1.

Ontology
Ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu on/ ontos yang artinya being atau ada,

dan logos yang artinya logic atau ilmu. Jadi, ontologi bisa diartikan : The theory of being
qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan), atau Ilmu tentang yang ada.
Sedangkan pengertian ontology menurut istilah , sebagaimana dikemukakan oleh S.
Suriasumantri dalam Pengantar Ilmu dalam Prespektif mengatakan, ontologi membahas
apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan perkataan lain,
suatu pengkajian mengenai teori tentang ada.
2.

Epistemology
Epistemologi berasal dari kata Yunani episteme berarti pengetahuan, dan logos

berarti teori. Jadi epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang
mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya pengetahuan.
3.

Aksiology
Aksiologi Berasal dari bahasa Yunani Axios yaitu layak atau pantas dan Logos yaitu

Ilmu. Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Aksiologi berkaitan
dengan kegunaan dari suatu ilmu, hakekat ilmu sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang
didapat dan berguna untuk kita dalam menjelaskan, meramalkan dan menganalisa gejalagejala alam.

2.2.1

Menurut Heidegger
Pertanyaan tentang hakikat teknologi sebenarnya sudah muncul sejak zaman yunani

kuno yaitu oleh aristoteles. Saat itu dikenal terma filsafat techne dan poiesis. Heidegger
mengungkap hal ini dalam bukunya The Question Concerning Technology (1977). Techne
dapat dijelaskan sebagai pengetahuan tentang cara memproduksi atau mentransfomasikan,
sedangkan poiesis adalah sebuah penyingkapan, yang dengannya sesuatu yang baru hadir
di muka bumi. Pada masa modern filsafat teknologi tidak hanya membahas techne, poiesis
dan kaitannya dengan dunia-kehidupan saja, tapi juga artifak atau teknofak yang tak dapat
dipungkiri mempengaruhi kehidupan dan juga kesadaran. Menurut Heidegger hakikat
teknologi adalah bukan sesuatu yang bersifat teknologis, melainkan enframing; membuat,
mencipta atau mentransformasikan (yang kemudian mengungkapkan sesuatu yang baru).
Yang teknologis kemudian dimengerti bukan semata-mata yang teknis tetapi juga yang
reflektif filosofis.
Ia menjelaskan fenomena teknologi sebagai realitas yang dimaknai secara esensial
sebagai yang berperangaruh terhadap kehidupan manusia. Selain itu esensi teknologi
modern dirumuskan sebagai enframing. Enframing dalam filsafat teknologi Heidegger
adalah ketika teknologi dimengerti sebagai esensi yang membentuk pola-pola praksisteknologis yang kemudian menyingkap yang realitas, baik itu dalam konteks relasi
manusia dengan sains dan teknologi atau ketika teknologi itu sendiri dipahami sebagai
realitas yang terkondisikan. Ia bersikap pesimistis berkenaan dengan kemajuan teknologi
modern. Dalam The Question Concerning Technology ia mengatakan, What is dangerous
is not tecjnology. There is no demonry of technology. But rather there is the mystery of its
essence. Teknologi menjadi berbahaya dalam pemikirannya bukan pada potensi teknologi
yang merusak seperti misalnyaa senjata nuklir, melainkan pada misteri yang
mempengaruhi esensi manusia.

2.2.2 Menurut Hans Jonas


Hans Jonas adalah filsuf eksistensialis yang merumuskan etika masa depan yang
berorientasi pada lingkungan. Kemampuan kita untuk mempersiapkan atau mengantisipasi
secara etis kerusakan bumi menjadi sentral dalam pemikirannya. Pentingnya etika masa
depan menurut Hans Jonas dengan bermula dari heuristic of fear. Ketakutan yang
bersifat heuristik atau diketahui dengan sendirinya akan potensi teknologi yang akan
merusak bumi dan menguasai kehidupan manusia menjadi acuan dalam memahami
pentingnya etika baru Hans Jonas. Dalam pemikiran Jonas heuristik of fear menyadarkan
manusia akan bahaya laten dari teknologi.
Teknologi dalam pemikiran Hans Jonas bersifat non- neutral. Ia berpengaruh
terhadap kehidupan terutama nilai kealamiahan manusia. Teknologi mencerabut esensi
manusia yang pada dasarnya bersifat alamiah atau bagian dari alam. Teknologi menjadi
ancaman tidak hanya pada potensinya yang merusak alam tetapi juga bagaimana ia dapat
mendistorsikan esensi manusia. Karena ketercerabutan ini menurut Jonas pada akhirnya
hanya akan membuat manusia menderita.
Dalam pemikiran Jonas diperlukan etika masa depan yang menjelaskan kewajiban
manusia untuk bertanggung jawab terhadap alam. Dalam filsafat Hans Jonas etika
tanggung jawab terhadap alam atau lingkungan dimana manusia hidup adalah sentral. Etika
Baru Hans Jonas menerangkan bahwa etika klasik/tradisional tidak bisa menyelesaikan
persoalan atau distorsi terhadap esensi yang dihasilkan oleh teknologi. Etika klasik seperti
dijelaskannya berada dalam dimensi alamiah manusia, sedangkan fenomena kemajuan
peradapan telah menempatkan esensi manusia berjarak dengan alam.
Filsafat Jonas dapat ditafsirkan sebagai filsafat etika cyborg. Karena peralihan
kealamiahan manusia dari esensi manusia bersifat alamiah menuju esensi manusia sebagai
bagian dari teknologi (cyborg).
2.2.3 Menurut Don Ihde
Pandangan Don Ihde bertentangan dengan pandangan Hans Jonas, menurutnya
teknologi tidak selalu membawa keterasingan/distorsi pada esensi manusia atau kerusakan
pada alam. Ia mencontohkan perkembangan obat-obatan yang dapat menghilangkan virus
dalam tubuh manusia. Fakta ini menyatakan bahwa kondisi alamiah tidak selalu baik pada
dirinya, teknologi dalam banyak hal menebus keterasingan masyarakat modern.

10

Ihde menggunakan istilah posfenomenologi untuk menjelaskan bahwa tubuh dan


instrumen teknologi bersifat relasional adalah tubuh memahami dunia secara eksistensial.
Ihde menggagas empat jenis hubungan manusia dan teknologi. Keempat hubungan tersebut
ialah hubungan kebertubuhan (embodiment relations), hubungan hermeneutis (hermeneutic
relations), hubungan keberlainan (alterity relations) dan hubungan latar belakang
(beckground relations). Dalam tiga jenis hubungan yang pertama, alat berperan utama.
Sementara dalam hubungan latar belakang alat memainkan peran di latar belakang.
1) Hubungan Kebertubuhan (Embodiment Relations)
Hubungan kebertubuhan menjadi keutamaan dalam posfenomenologi, ketika
instrumen dipahami sebagai bagian tubuh. Kemampuan tubuh meluas melampaui potensipotensi alamiahnya. Instrumen teknologis menjadi mediator untuk memahami dunia
pengalaman, karena Ihde berpegang pada kesatuan manusia dan instrumen dalam
menyingkap secara intensional-indrawi melalui posfenomenologi yang menyebabkan
materialitas teknologi memungkinkan perpanjangan tubuh. Misalnya, kacamata yang
berkaitan dengan indera penglihatan, peralatan dokter gigi (probe) dengan sentuhan, dan
telepon dengan indra pendengaran manusia.
2) Hubungan Hermeneutis (Hermeneutical Relations)
Menjelaskan hubungan antara manusia dengan instrumen sebagai yang terpisah dari
tubuh. Jika dalam hubungan kebertubuhan alat semi-transparan dan dapat menjadi
perpanjangan tubuh manusia maka dalam hubungan hermeneutis alat harus dilihat dan
disadari (opaque) supaya dapat dibaca dan ditafsirkan. Konsekuensinya, diperlukan
pembacaan misalnya, termometer yang hanya dapat dipahami secara perseptualhermeneutis.
3) Hubungan Keberlainan (Alterity Relations)
Hubungan keberlainan menjelaskan bahwa teknologi dapat menjadi objek yang
lain yang menjadi bagian dunia-kehidupan. Hubungan keberlainan menjelaskan bahwa
teknologi dapat menjadi objek yang lain yang berhadapan dengan manusia. Banyak
teknologi masa modern kemudian menjadi berjarak dengan manusia. Perkembangan
automobile misalnya, dapat dipadankan dengan kereta kuda. Mobil, sebagaimana kuda,
kemudian menjadi berjarak, mobil hadir sebagai yang lain. Bentuk paling kontemporer
dari hubungan keberlainan ini adalah teknologi robotik, pemesinan, dan juga program
komputer.

11

4) Hubungan Latar Belakang (Background Relations)


Hubungan latar belakang (background) menempatkan teknologi sebagai prakondisi
dunia sosial manusia, di mana terkadang kita tidak menyadari eksistensi artefak teknologi
yang mengondisikan dunia sosial. Contoh dari hubungan latar belakang adalah artefak
teknologi otomatis yang berperan dibelakang, seperti lampu, radio, sistem pendingin
karena hanya dibutuhkan penggerak pertama yaitu manusia. Keadaan itu berlaku juga pada
mesin semi-otomatis seperti mesin cuci atau microwave dengan interverensi manusia
secara terus-menerus masih berfungsi sebagai latar belakang.
2.3

Pengaruh dan Dampak Keterkaitan Teknologi


Menurut Don Ihde pengaruh dan dampak teknologi selain mempengaruhi

pengalaman dan persepsi manusia, teknologi juga berdampak pada budaya manusia.
Dampak teknologi terhadap budaya berbeda-beda dalam budaya yang berbeda. Ihde
mengatakan bahwa teknologi tertanam dalam budaya. Maksudya, teknologi yang sama
digunakan dengan cara yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Teknologi juga
memiliki sifat multistabilitas. Multistabilitas ini ditunjukkan melalui persepsi visual dari
suatu bentuk yang sama, tetapi mempunyai beberapa kemungkinan cara melihat yang
stabil. Ini memungkinkan bahwa alat teknologi yang sama bisa memiliki kegunaan yang
berbeda dan menjadi stabil dalam budaya yang berlainan. Pengaruh lain dari teknologi
ialah plurikulturitas. Plurikulturitas terjadi berkat teknologi, khususnya melalui teknologi
citra. Satu lagi dampak teknologi atas dunia kehidupan yang penting ialah beban yang
melekat dalam suatu keputusan, terutama keptusan yang sadar. Pengaruh lainnya ialah
materialisasi yang konseptual. Bentuk dan damapak teknologi yang terakhir ialah
fenomena berulang balik.

12

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Sejarah teknologi.
a. Pra sejarah
Pada masa ini manusia hanya berkomunikasi sebatas pada pengenalan
bentuk- bentuk yang mereka temukan.
b. Sejarah
Pada masa ini munculnya simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi, dan
hieroglif sebagai huruf, Serat papyrus sebagai kertas, serta ditemukannya
kertas oleh bangsa cina.
c. Masa modern
Pada masa ini adanya perkembangan mesin cetak, munculnya program
komputer pertama didunia, dikembangkannya telegraf oleh samuel morse,
diciptakannyan telepon, diterapkannya prinsip kartu perforasi untuk
melakukan

penghitungan,

munculnya

sebuah

kalkulator,

terciptanya

komputer elektronik digital pertama kali di dunia, dan diperkenalkannya


istilah internet.
2. Filsafat teknologi
a. Menurut Heidegger
Ia menjelaskan fenomena teknologi sebagai realitas yang dimaknai secara
esensial sebagai yang berperangaruh terhadap kehidupan manusia. Teknologi
menjadi berbahaya dalam pemikirannya bukan pada potensi teknologi yang
merusak.
b. Menurut Hans Jonas
Teknologi dalam pemikiran Hans Jonas bersifat non- neutral. Ia berpengaruh
terhadap kehidupan terutama nilai kealamiahan manusia. Filsafat Jonas dapat
ditafsirkan sebagai filsafat etika cyborg. Karena peralihan kealamiahan
manusia dari esensi manusia bersifat alamiah menuju esensi manusia sebagai
bagian dari teknologi (cyborg).
c. Menurut Don Ihde
Ihde menggagas empat jenis hubungan manusia dan teknologi. Keempat
hubungan tersebut ialah hubungan kebertubuhan (embodiment relations),
hubungan hermeneutis (hermeneutic relations), hubungan keberlainan
(alterity relations) dan hubungan latar belakang (beckground relations).
3. Pengaruh dan dampak keterkaitan teknologi
13

Dampak teknologi selain mempengaruhi pengalaman dan persepsi manusia,


teknologi juga berdampak pada budaya manusia. Pengaruh lain dari teknologi ialah
plurikulturitas. Dampak teknologi atas dunia kehidupan yang penting ialah beban
yang melekat dalam suatu keputusan, terutama keptusan yang sadar.

Pengaruh

teknologi lainnya ialah materialisasi yang konseptual.

DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Mohamad. 2013. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
(Internet, https://tikom2sobang.wordpress.com/topik/kelas-vii/sejarahperkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi/, dikases tanggal 11 Nopember
2016).
14

Ndah, Rafa. 2014. Filsafat Teknologi Pendidikan. (Internet,


http://rafandha6.blogspot.co.id/2014/11/filsafat-teknologi-pendidikan.html, diakses
tanggal 10 Nopember 2016).
Puspita, Army. 2014. Filsafat Teknologi. (Internet,
http://www.armypuspita.my.id/2014/01/filsafat-teknologi.html, diakses tanggal 11
Nopember 2016).
Mahaswa, Rangga. 2015. Posfenomenologi Ihde. (Internet,
http://ranggamahaswa.blogspot.co.id/2015/08/posfenomenologiihde.html, diakses
tanggal 11 Nopember 2016).
Arso, Oyan. 2012. Filsafat teknologi (Don Ihde Tentang Dunia, Manusia dan Alat).
(Internet, http://catatananakarso.blogspot.co.id/2012/11/f-i-l-s-f-t-t-e-k-n-o-l-o-g-id-o-n-i-h.html, diakses tanggal 11 Nopember 2016).
Hartanto, Budi. 2013. Pengantar Filsafat Teknologi. (Internet,
http://www.academia.edu/3697729/Pengantar_Filsafat_Teknologi_Studia_Humanik
a_I, dikases tanggal 11 Nopember 2016).

15

Anda mungkin juga menyukai