Anda di halaman 1dari 40

Alat Transportasi Fluida

Pipa, Fitting dan Kran

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian


bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masingmasing. (Q.S. Ar-Rahman:19-20)

o Ayat lain yang


menceritakan fenomena
yang sama terdapat pada
Surat Al-Furqan ayat 53
yang berbunyi:
o Dan Dialah yang
membiarkan dua laut
yang mengalir
(berdampingan); yang
ini tawar lagi segar dan
yang lain asin lagi pahit;
dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan
batas yang
menghalangi. (Q.S. AlFurqaan:53)

Dua lautan yang tidak bercampur itu terletak di Selat Gibraltar, selat yang
memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negera Maroko dan
Spanyol.
Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah
melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda.
Suhu air berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan air (density)
airpun berbeda. Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air
dari masing-masing laut tidak berubah. Kalau dipikir secara logika, air
tersebut pasti bercampur, tetapi kenyataannya tidak. Kedua air laut itu
membutuhkan waktu lama untuk bercampur, agar karakteristik air melebur.

o Fluida dipindahkan
dari tempat yang
satu ketempat
yang lain melalui
saluran terbuka
(open channels)
atau saluran
tertutup (closed
ducks).
Saluran tertutup

Sistem
perpipaan

pipa
fitting

Jenis Pipa dan Fitting

Ferrous
metallic pipe
Logam
Non ferrous
metallic pipe

Pipa & fitting

Non logam

Ferrous metallic pipe :


Wrought-iron
Wrought-steel pipe
Electric resistance welded
steel pipe
Stainless steel pipe

Ukuran standar pipa dan fitting


Panjang pipa standar
16 ft sampai 22 ft

Panjang

Diameter
pipa

diameter nominal
mempunyai harga antara 1/8
inci sampai 30 inci

Tebal
pipa

10 nilai Sch.No. yang dapat


dijumpai yaitu 12, 20, 30, 40,
60, 80, 100, 120, 140, dan 160

contoh ukuran standar pipa baja


Pipe

Schedule
10 **
Wall
Thick
.
(in)

Schedule
40 **
Wall
Thick
.
(in)

Schedule
80 **
Wall
Thick
.
(in)

Schedule
160 **
Wall
Thick
.
(in)

Size
(in)

Nom.
OD
(in)

1/8

0.405

0.307 0.049

0.269 0.068

0.215 0.095

1/4

0.540

0.410 0.065

0.364 0.088

0.302 0.119

3/8

0.675

0.545 0.083

0.493 0.091

0.423 0.126

1/2

0.840

0.674 0.083

0.622 0.109

0.546 0.147

0.466 0.187

3/4

1.050

0.884 0.109

0.824 0.113

0.742 0.154

0.614 0.218

1.315

1.097 0.109

1.049 0.133

0.957 0.179

0.815 0.250

1-1/4

1.660

1.442 0.109

1.380 0.140

1.278 0.191

1.160 0.250

1-1/2

1.900

1.682 0.109

1.610 0.145

1.500 0.200

1.338 0.281

2.375

2.157 0.109

2.067 0.154

1.939 0.218

1.689 0.343

2-1/2

2.875

2.635 0.120

2.469 0.203

2.323 0.276

2.125 0.375

3.500

3.260 0.120

3.068 0.216

2.900 0.300

2.626 0.437

4.500

4.260 0.120

4.026 0.237

3.826 0.337

3.438 0.531

5.563

5.295 0.134

5.047 0.258

4.813 0.375

4.313 0.625

6.625

6.357 0.134

6.065 0.280

5.761 0.432

5.189 0.718

8.625

8.329 0.148

7.981 0.322

7.625 0.500

6.813 0.906

ID
(in)

ID
(in)

ID
(in)

ID
(in)

Pemilihan Ukuran Pipa


fluida dapat mengalir
dengan sendirinya
(disebabkan karena
grafitasi)

Pipa sekecil
mungkin, aliran
normal

Perlu tambahan energi


mekanik yang diberikan
oleh pompa atau
kompresor untuk
mengalirkan fluida

Dipilih pipa yang


memberikan total
biaya sekecil
mungkin

Untuk debit yang sama bila


diameter pipa besar biaya
pembelian pipa tinggi tetapi
kecepatan aliran fluida rendah.
Dengan menggunakan diameter
yang besar, gesekan yang terjadi
antara dinding pipa dan fluida yang
mengalir lebih rendah sehingga
biaya pemompaan juga lebih
rendah.

Kisaran kecepatan optimum


fluida mengalir dalam pipa
Kecepatan,

Penurunan tekanan, kPa/m

m/detik
Cairan tak dipompa

0,05

1-3

0,5

Gas/Uap

15-30

0,02 dari tekanan operasi

Uap tekanan tinggi> 8

30-60

Cairan dipompa tidak


kental

bar

Rase (1953) menggunakan hubungan antara


kecepatan dengan diameter dalam pipa:
Kecepatan, m/detik

Discharge pompa

(0,06d+0,4) m/detik

Suction pompa

(0,02d+0,1) m/detik

Steam/uap

0,2 d m/detik

Dengan d = diameter dalam pipa dengan satuan mm.


Simson (1968) menggunakan hubungan antara kecepatan optimum dengan
densitas fluida:
rho, kg/m3
Kec., m/detik

1600
2,4

800
3

160
4,9

16
9,8

0,16
18

0,016
34

FITTING
Fitting merupakan satu potongan yang
berfungsi salah satu:
1. Menggabungkan dua batang pipa,
misal coupling, union
2. Mengubah arah aliran pipa, missal
elbow, tee
3. Mengubah diameter pipa, misal
reducer
4. Mengakhiri jaringan pipa, misal plug,
valve
5. Menggabungkan dua aliran menjadi
aliran satu, misal tee
6. Mengontrol aliran misal kran atau
valve

KRAN ATAU VALVE


Kran termasuk salah
satu jenis fitting yang
berfungsi untuk
mengontrol aliran atau
untuk
membuka/menutup
aliran.

jenis fluida yang


mengalir
Dasar pemilihan
jenis kran yang
akan digunakan
jumlah aliran

Tujuan/fungsi kran

untuk control kecepatan kran yang


panjang ekvivalennya besar missal
gate valve, globe valve, dan
needle valve

untuk control arah aliran (missal


aliran balik tidak dinginkan) maka
dapat digunakan swing check
valve, angle check valve dan ball
check valve

untuk membuka/menutup aliran


(shut off valves)

Gate valve
dengan memutar stem,
maka disk akan naik atau
turun, jika naik maka
lubang aliran fluida lebih
besar, sehingga kecepatan
aliran lebih tinggi. Dengan
hanya memutar sedikit saja,
lubang aliran akan naik
dengan cukup besar,
sehingga akan sulit
digunakan untuk
mengontrol kecepatan
aliran. Kran ini cocok untuk
pembuka/penutup aliran.

Persamaan Kontinyutitas

Aliran fluida dalam pipa


yang tidak ada percabangan

Untuk sistem aliran fluida dalam pipa yang tidak ada


percabangan dan dengan ukuran tetap, neraca massa
dapat dituliskan sebagai berikut:
Kecepatan massa fluida masuk = kecepatan massa fluida
keluar
m1 = m2
Persamaan
1 A1 v1 = 2 A2 v2
kontinyuitas
Untuk jenis fluida yang sama atau untuk fluida yang
incompressible (1 = 2 ) dan ukuran pipa sama ( A1= A2) ,
persamaan dapat dituliskan sebagai
v1 = v2

Aliran fluida dalam pipa


dengan percabangan

3
m1 = m2 + m3
1 A1 v1 = 2 A2 v2 + 3 A3 v3
untuk jenis dan sifat cairan yang tetap persamaan dapat
dituliskan sebagai
A1 v1 = A2 v2 + A3 v3
Dengan A adalah luas penampang pipa ( /4 D2)
D12 v1 = D22 v2 + D32 v3

CONTOH SOAL KONTINYUITAS


o Suatu fluida = 892 kg/m3 mengalir dalam sistem
pemipaan seperti terlihat pada Gambar , masuk ke
bagian 2 dengan kecepatan 1,388 10-3 m3/detik.
Jika aliran fluida dibagi sama dan pipa yang
digunakan pipa baja, tentukan :
a. Kecepatan total massa di pipa 1 dan pipa 3
b. Kecepatan rata-rata di pipa 1 dan pipa 3.
1,5 inci
3
1

2 inci
1,5 inci
3

Schedule 10
**

Pipe

Schedule 40
**

Schedule 80
**

Size
(in)

Nom.
OD
(in)

ID
(in)

Wall
Thick.
(in)

ID
(in)

Wall
Thick.
(in)

ID
(in)

Wall
Thick.
(in)

1/8

0.405

0.307

0.049

0.269

0.068

0.215

0.095

1/4

0.540

0.410

0.065

0.364

0.088

0.302

0.119

3/8

0.675

0.545

0.083

0.493

0.091

0.423

0.126

1/2

0.840

0.674

0.083

0.622

0.109

0.546

3/4

1.050

0.884

0.109

0.824

0.113

1.315

1.097

0.109

1.049

1-1/4

1.660

1.442

0.109

1-1/2

1.900

1.682

2.375

2-1/2

Schedule 160
**

ID
(in)

Wall
Thick.
(in)

0.147

0.466

0.187

0.742

0.154

0.614

0.218

0.133

0.957

0.179

0.815

0.250

1.380

0.140

1.278

0.191

1.160

0.250

0.109

1.610

0.145

1.500

0.200

1.338

0.281

2.157

0.109

2.067

0.154

1.939

0.218

1.689

0.343

2.875

2.635

0.120

2.469

0.203

2.323

0.276

2.125

0.375

3.500

3.260

0.120

3.068

0.216

2.900

0.300

2.626

0.437

4.500

4.260

0.120

4.026

0.237

3.826

0.337

3.438

0.531

5.563

5.295

0.134

5.047

0.258

4.813

0.375

4.313

0.625

6.625

6.357

0.134

6.065

0.280

5.761

0.432

5.189

0.718

8.625

8.329

0.148

7.981

0.322

7.625

0.500

6.813

0.906

Pipa baja, Sch No 40, dan diameter 2 inci NPS mempunyai diameter dalam (D1)=
2,067 inci, luas penampang aliran =A1= =0,0233 ft2= 2,165 10-3m2. Untuk 1,5 inci
NPS diameter dalam (D2)=1,61 inci, A2= 0,01414 ft2=1,313 10-3m2.

a. M1= 1,388 10-3 m3/detik x 892 kg/m3= 1,238 kg/detik


M3 = M1/2 = 1,238/2= 0,619 kg/detik.

b.

NERACA ENERGI DALAM ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA

Energi yang
dibawa fluida
Energi
dakhil
Energi
potensial
Energi
kinetik
Energi
tekan

Energi yang
dipindahkan antara
fluida dengan
lingkungan
Kerja sumbu
(W)

Energi panas
Energi yang hilang
karena gesekan
(lost work by
friction)

Neraca Energi (steady state)


Energi masuk = energi keluar

1
(U 2 U1 ) (mv22 mv12 ) mg ( z2 z1 ) ( PV
2 2 PV
1 1) q w
2
1
U ( mv 2 ) (mgz ) ( PV ) q w
2
H U PV
H U ( PV )

1
H ( mv 2 ) (mgz ) q w
2
2

U TdS P(dV ) d A dmA B dmB .....


1

TdS

= heat effects

P(dV )

= compression effects

= surface effects diabaikan

A dmA

= chemical effects diabaikan


2

( PV ) PdV VdP
1

TdS q (lw )

(lw) energi hilang

1 2
VdP

(
mv ) (mgz ) w lw
1
2
2

Untuk fluida incompressible ( tetap)

1 2
mVdP ( mv ) (mgz ) w lw
2

(energi/waktu)

1
w l
V P ( v 2 ) ( gz ) w
2
m m
l
P v 2
w

z
w
g 2g
mg mg
P v

z Ws F
g 2g
2

(energi/berat) (panjang)
Persamaan Bernoulli

P1 v12
P2 v22
Sehingga untuk incompressible

z1 Ws F

z2
g 2g
g 2g
fluid (cairan) :

P
g

= pressure head, satuan panjang

v2
2g

= velocity head, satuan panjang

z = potensial head (static head), satuan panjang


F = friction head, satuan panjang
W = work head, satuan panjang

Friction head (F)


Kehilangan energi karena gesekan
vD

F
Lv 2 / 2 gD f D , f

Re 2100
2100 Re 4000
4000 Re 10000
Re 10000

Fig. 125 Brown

laminer
kritis
transisi
turbulen

6.9 / D 1.11
1
1.8log


Re
3.7
f

Re > 2300

o Menggunakan grafik 125 & 126 Brown (1950),


o Friction factor aliran dalam pipa dapat ditentukan bila
diketahui:
o Kekasaran relatif, /D
Kekasaran relatif, /D
o Jenis pipa Dimensi pipa
o Reynold aliran
o Bila terdapat fittings (belokan, kran, dll.)

Dengan panjang total panjang ekivalen (Le),

Le ( L)pipa lurus ( Le )fittings


Le untuk fittings dapat ditentukan dengan menggunakan grafik 127 Brown

P1 v12
P2 v22

z Ws F

z
g 2g 1
g 2g 2

D1

D2

Le1

Le2

vp,1

Ws

vp,2

P1 v12
P2 v22

z1 Ws ( F1 F2 )

z2
g 2g
g 2g

P2 v22
P1 v12

(Ws )

z2 F2

z1 F1
g 2g
g 2g

discharge head

suction head

P2 v22
f 2 Le,2 v 2p ,2 P1 v12
f1 Le,1v 2p ,1
(Ws )

z2

z1

g 2g
2
gD

g
2
g
2
gD
2
1

Mengalirkan cairan dengan pompa


Suction head system

f1 Le,1v 2p ,1
f 2 Le,2 v 2p ,2
P1 v12
P2 v22

z1
Ws

z2
g 2g
2 gD1
g 2g
2 gD2
discharge head

suction head

Bila jenis pipa dan diameter pipa yang digunakan seragam

v p ,1 v p ,2

f1 f 2
Diameter tangki cukup besar sehingga v10, v20

f ( Le,1 Le,2 )v 2p
P1
P
z1
Ws 2 z2
g
2 gD
g

Head pompa

f ( Le,1 Le,2 )v 2p
P2
P1
(Ws )
z2
z1

2 gD
g
g

Suction lift system

f1 Le,1v 2p ,1
f 2 Le,2 v 2p ,2
P1 v12
P2 v22

z1
Ws

z2
g 2g
2 gD1
g 2g
2 gD2
discharge head

suction head

Bila jenis pipa dan diameter pipa yang digunakan seragam

v p ,1 v p ,2

f1 f 2

Diameter tangki cukup besar sehingga v10, v20

f ( Le,1 Le,2 )v 2p
P1
P
z1
Ws 2 z2
g
2 gD
g
Head pompa

f ( Le,1 Le,2 )v 2p
P2
P1
(Ws )
z2
z1

2 gD
g
g

Anda mungkin juga menyukai