Anda di halaman 1dari 13

TUGAS DESAIN KAPAL II

RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

5.16 FLOODABLE LENGTH


5.16.1 Floodable Length
Untuk merancang atau merencanakan suatu kapal perlu diperhatikan
faktor keselamatan atau keamanan dari kapal. Ada banyak hal yang
mempengaruhi keselamatan kapal, salah satu faktornya adalah kebocoran pada
lambung yang ada di bawah garis air. Bila kapal mengalami kebocoran, maka
air akan masuk keseluruh ruangan dan kapal akan tenggelam, karena kapal
tidak mempunyai daya apung cadangan lagi. Supaya kapal tidak tenggelam,
maka air yang masuk kedalam ruangan harus dicegah oleh sekat-sekat
melintang yang kedap air dan menerus sampai geladak sekat. Untuk
menentukan letak dan jarak maksimal dalam arah memanjang kapal dari
masing-masing sekat melintang yang kedap ini dan kapal masih dapat
terapung diperlukan grafik atau lengkungan panjang ketidaktenggelaman.
Floodable Length atau panjang ketidaktenggelaman adalah lengkungan
atau grafik dari letak dan panjang maksimal ruangan yang dibatasi oleh sekat
kedap melintang, bila ruangan tersebut tergenang air (mengalami
kebocoran) dan sarat air dari kapal tepat menyinggung garis batas
tenggelam (margin line), dimana kapal masih tepat dapat terapung atau pada
saat kapal akan tenggelam.
Garis batas tenggelam (margin line) adalah garis yang sejajar garis tepi
geladak utama / geladak sekat pada jarak 76 mm ( 3 inch). Atau dengan kata
lain, bila sarat air melebihi garis batas tenggelam maka kapal dianggap
tenggelam.

Sumber : Tim Kurikulum SMK Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS. 2003. Floodable Length

Gambar 5.125. Garis margin line

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 252


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan subdivision :


1. Lengkung Sekat Kedap Air
Lengkungan Sekat kedap air adalah grafik dari panjang maksimal
ruangan, dengan letak sekat melintang dari panjang kapal bila ruangan
tersebut tergenang air sarat airnya akan tepat menyinggung garis batas
tenggelam ( Margin Line ), dimana kapal masih tepat dapat terapung atau pada
saat kapal tenggelam.
2. Koefisien Permeabilitas (μ)
Adalah jumlah ( % ) dari air yang dapat masuk atau menggenangi
ruangan tersebut.
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
μ= 𝑥 (%)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

Koefisien permiabilitas ini tergantung isi dari ruangan tersebut, bila


ruangan tersebut kosong maka air yang masuk adalah 100%, sedang ruangan
yang berisi muatan masih tergantung dari jenis muatan dan pembungkusnya
sehingga air yang masuk tidak dapat mengisi seluruh ruangan tersebut seperti
pada waktu kosong atau dengan kata lain volume air yang masuk tidak 100%,
sebagai contoh :
- ruangan kosong, maka air yang menggenangi ruangan adalah 100%
atau = 1
- ruang kamar mesin, air yang masuk 63 % atau = 0,63
Pada umumnya kapal yang berlayar, ruang muatnya penuh
atau mendekati penuh atau dengan kata lain ruang muatnya tidak selalu
kosong, maka grafik lengkung sekat kedap air dari panjang kebocoran harus
disesuaikan dengan muatan yang ada dalam ruang di kapal tersebut. Letak
sekat kedap melintang yang makin panjang akan menguntungkan dari segi
pemuatan barang.

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 253


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

5.16.2 Cara Membuat Garis Panjang Ketidaktenggelaman ( Floodable Length )


Pertama-tama pada gambar Bonjean kita buat garis batas tenggelam,
yaitu dengan menarik garis sejajar mengikuti tepi geladak sekat ( garisnya
akan lengkung bila geladak sekatnya mempunyai sheer) sejarak 76 mm (3
inch) sepanjang kapal. Kita buat garis air yang menyinggung garis batas
tenggelam minimal sebanyak 7 buah garis air, yaitu 1 buah menyinggung garis
batas tenggelam dan sejajar garis air perencanaan, 3 buah masing masing
menyinggung garis batas tenggelam dengan trim ke haluan dan ke buritan.
Untuk garis air yang menyinggung garis batas tenggelam dan sejajar dengan
garis air sarat perencanaan kita sebut GA1, dimana garis ini akan memotong
garis tegak haluan kita sebut titik P dan garis tegak buritan kita sebut titik Q.
Tinggi garis air GA1 ini terhadap garis dasar kita sebut D (m) dan tinggi sarat
perencanaan kita sebut T (m) Untuk menarik garis air yang trim ke haluan dan
ke buritan dapat digunakan pendekatan sebagai berikut
Pada garis tegak haluan kita tentukan titik 1H yang jaraknya dari titik P
ke bawah sebesar 1/3 T. Untuk titik 2H jaraknya sebesar 1/3T dari titik 1H ke
bawah dan titk 3H jaraknya 1/3T dari titk 2H ke bawah

Sumber : Tim Kurikulum SMK Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS. 2003. Floodable Length

Gambar 5.126. Perpotongan garis air terhadap garis batas tenggelam pada kurva
Bonjean

Pada garis tegak buritan kita tentukan titik 1B yang jaraknya dari titik
Q ke bawah sebesar 1/3 T. Untuk titik 2B jaraknya sebesar 1/3T dari titik 1B
ke bawah dan titik 3B jaraknya 1/3T dari titk 2B ke bawah. Dari titik 1H, 2H,
3H, 1B, 2B, 3B ditarik garis yang menyinggung garis batas tenggelam dan
dapat dikerjakan pada gambar bonjean. Garis-garis air ini bersama garis air

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 254


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

GA1 merupakan garis air dari kapal yang mengalami kebocoran dan tepat
masih dapat terapung atau kapal pada saat akan tenggelam.

5.16.2.1 Menghitung dan Membuat Grafik Integral Luas Penampang


Melintang Kapal .
Pada perpotongan dari garis batas tenggelam pada setiap station pada
grafik bonjean dapat dibaca luas penampang dari setiap station.
1. Mengukur luas penampang melintang sampai garis batas tenggelam pada
gambar Bonjean untuk tiap - tiap station.
2. Menghitung Volume Kebocoran dari perpotongan luas penampang melintang
pada grafik Bonjean
3. Menghitung integral luas penampang dengan data luas diambil dari grafik
lengkung luas penampang pada grafik Bonjean
4. Gambarkan grafik Volume Kebocoran dan integral luas volume ruangan kapal
dengan data dari butir 2 dan 3, gambarkan dengan grafik kebocoran dan
integral luas dengan skala yang sama . Garis horisontal menunjukkan panjang
kapal dan garis vertikal menunjukkan volume, serta integral luas.

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 255


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

Tabel 5.11 Perhitungan Volume Kebocoran Pada Kapal.

Volume
Station Area Fs A*Fs Σ(A*Fs) jarak ordinat (m) Integral volume
1/3*Σ(A*Fs)*JO
AP 158,94 1 158,94
1. 0,5 228,72 4 914,88 1387,04 10,755 4972,5384 4972,5384
1 313,22 1 313,22
1 313,22 1 313,22
2. 1,5 384,84 4 1539,36 2323,02 10,755 8328,0267 13300,5651
2 470,44 1 470,44
2 470,44 1 470,44
3. 3 559,66 4 2238,64 3308,76 21,51 23723,8092 37024,3743
4 599,68 1 599,68
4 599,68 1 599,68
4. 5 628,64 4 2514,56 3742,88 21,51 26836,4496 63860,8239
6 628,64 1 628,64
6 628,64 1 628,64
5. 7 628,64 4 2514,56 3771,84 21,51 27044,0928 90904,9167
8 628,64 1 628,64
8 628,64 1 628,64
6. 8,5 623,84 4 2495,36 3237,42 10,775 11627,7335 102532,6502
9 113,42 1 113,42
9 113,42 1 113,42
7. 9,5 178,32 4 713,28 867,06 10,775 3114,1905 105646,8407
FP 40,36 1 40,36
Sumber : Perhitungan Pribadi

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 256


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

Tabel 5.12 Perhitungan Sarat Even Keel dan Sarat Margin Line
SARAT EVEN KEEL SARAT PENUH
STATION AREA FAKTOR SIMSON PRODUK VOLUME FAKTOR MOMEN PRODUK MOMEN
AP 54,075 0,5 27,0375 -5 -135,1875
0,5 104,265 2 208,53 -4,5 -938,385
1 172,792 1 172,792 -4 -691,168
1,5 233,297 2 466,594 -3,5 -1633,079
2 306,321 1,5 459,4815 -3 -1378,4445
3 390,535 4 1562,14 -2 -3124,28
4 426,958 2 853,916 -1 -853,916
5 445,164 4 1780,656 0 0
6 445,164 2 890,328 1 890,328
7 445,164 4 1780,656 2 3561,312
8 445,164 1,5 667,746 3 2003,238
8,5 444,219 2 888,438 3,5 3109,533
9 439,171 1 439,171 4 1756,684
9,5 302,127 2 604,254 4,5 2719,143
FP 63,156 0,5 31,578 5 157,89
Σ1 = 10833,318 Σ2 = 5443,668
H= 21,51
1 VLwl  1 / 3 * jarak station *  1 77674,890
2 LCB Lwl   2 / /  1 * jarak station 10,809

SARAT MARGIN LINE


STATION AREA FAKTOR SIMSON PRODUK VOLUME FAKTOR MOMEN PRODUK MOMEN
AP 158,94 0,5 79,47 -5 -397,35
0,5 228,72 2 457,44 -4,5 -2058,48
1 313,22 1 313,22 -4 -1252,88
1,5 384,84 2 769,68 -3,5 -2693,88
2 470,44 1,5 705,66 -3 -2116,98
3 559,66 4 2238,64 -2 -4477,28
4 599,68 2 1199,36 -1 -1199,36
5 628,64 4 2514,56 0 0
6 628,64 2 1257,28 1 1257,28
7 628,64 4 2514,56 2 5029,12
8 628,64 1,5 942,96 3 2828,88
8,5 623,84 2 1247,68 3,5 4366,88
9 113,42 1 113,42 4 453,68
9,5 178,32 2 356,64 4,5 1604,88
FP 40,36 0,5 20,18 5 100,9
Σ1 = 14730,75 Σ2 = 1445,41
H= 21,51
1 VLwl  1 / 3 * jarak station *  1 105619,4775
2 LCB Lwl   2 / /  1 * jarak station 2,110603269
Vtrim - Vevenkeel 27944,58744
X2 = X3 - X1 8,698024216
G from LCB=Vtrim/vek*X2= 943200559,1
G from Midship=Gfromɸ+x3= 10,80862748
X4 = Vlwl / Vbocor*X2 24,17706385
U = X4 + X3 26,28766711
V 27944,58744
U 26,28766711

Sumber : Perhitungan Pribadi

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 257


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

Tabel 5.13 Perhitungan Trim Haluan Bawah dan Trim Haluan Tengah
TRIM HALUAN BAWAH
STATION AREA FAKTOR SIMSON PRODUK VOLUME FAKTOR MOMEN PRODUK MOMEN
AP 4,44 0,5 2,22 -5 -11,1
0,5 44,94 2 89,88 -4,5 -404,46
1 114,84 1 114,84 -4 -459,36
1,5 184,14 2 368,28 -3,5 -1288,98
2 270,08 1,5 405,12 -3 -1215,36
3 392,82 4 1571,28 -2 -3142,56
4 466,7 2 933,4 -1 -933,4
5 521,2 4 2084,8 0 0
6 551,82 2 1103,64 1 1103,64
7 578,76 4 2315,04 2 4630,08
8 602,34 1,5 903,51 3 2710,53
8,5 611,98 2 1223,96 3,5 4283,86
9 607,72 1 607,72 4 2430,88
9,5 429,46 2 858,92 4,5 3865,14
FP 79,88 0,5 39,94 5 199,7
Σ1 = 12622,55 Σ2 = 11768,61
H= 21,51
1 VLwl  1 / 3 * jarak station *  1 90503,6835
2 LCB Lwl   2 / /  1 * jarak station 20,05480676
Vtrim - Vevenkeel 12828,79344
X2 = X3 - X1 9,246179278
G from LCB=Vtrim/vek*X2= 10,77327927
G from Midship=Gfromɸ+x3= 29,30098604
X4 = Vlwl / Vbocor*X2 55,98312595
U = X4 + X3 76,03793271
V 12828,79344
U 76,03793271

TRIM HALUAN TENGAH


STATION AREA FAKTOR SIMSON PRODUK VOLUME FAKTOR MOMEN PRODUK MOMEN
AP 44,2 0,5 22,1 -5 -110,5
0,5 99,22 2 198,44 -4,5 -892,98
1 179,12 1 179,12 -4 -716,48
1,5 253,58 2 507,16 -3,5 -1775,06
2 343,76 1,5 515,64 -3 -1546,92
3 459,34 4 1837,36 -2 -3674,72
4 522,08 2 1044,16 -1 -1044,16
5 565,88 4 2263,52 0 0
6 583,72 2 1167,44 1 1167,44
7 599,38 4 2397,52 2 4795,04
8 613,2 1,5 919,8 3 2759,4
8,5 583,4 2 1166,8 3,5 4083,8
9 617,22 1 617,22 4 2468,88
9,5 429,46 2 858,92 4,5 3865,14
FP 80,36 0,5 40,18 5 200,9
Σ1 = 13735,38 Σ2 = 9579,78
H= 21,51
1 VLwl  1 / 3 * jarak station *  1 98482,6746
2 LCB Lwl   2 / /  1 * jarak station 15,00221092
Vtrim - Vevenkeel 20807,78454
X2 = X3 - X1 4,193583434
G from LCB=Vtrim/vek*X2= 1824127514
G from Midship=Gfromɸ+x3= 19,19579435
X4 = Vlwl / Vbocor*X2 15,65453216
U = X4 + X3 30,65674307
V 20807,78454
U 30,65674307
Sumber : Perhitungan Pribadi

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 258


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

Tabel 5.14 Perhitungan Trim Haluan Atas dan Trim Buritan Bawah
TRIM HALUAN ATAS
STATION AREA FAKTOR SIMSON PRODUK VOLUME FAKTOR MOMEN PRODUK MOMEN
AP 101,2 0,5 50,6 -5 -253
0,5 165,06 2 330,12 -4,5 -1485,54
1 250,16 1 250,16 -4 -1000,64
1,5 325,9 2 651,8 -3,5 -2281,3
2 416,36 1,5 624,54 -3 -1873,62
3 522,64 4 2090,56 -2 -4181,12
4 574,94 2 1149,88 -1 -1149,88
5 608,3 4 2433,2 0 0
6 613,74 2 1227,48 1 1227,48
7 593,24 4 2372,96 2 4745,92
8 421,9 1,5 632,85 3 1898,55
8,5 334,72 2 669,44 3,5 2343,04
9 619,22 1 619,22 4 2476,88
9,5 432,08 2 864,16 4,5 3888,72
FP 79,76 0,5 39,88 5 199,4
Σ1 = 14006,85 Σ2 = 4554,89
H= 21,51
1 VLwl  1 / 3 * jarak station *  1 100429,1145
2 LCB Lwl   2 / /  1 * jarak station 6,99484066
Vtrim - Vevenkeel 22754,22444
X2 = X3 - X1 3,813786824
G from LCB=Vtrim/vek*X2= 2045426446
G from Midship=Gfromɸ+x3= 10,80862748
X4 = Vlwl / Vbocor*X2 13,01892196
U = X4 + X3 20,01376262
V 22754,22444
U 20,01376262

TRIM BURITAN BAWAH


STATION AREA FAKTOR SIMSON PRODUK VOLUME FAKTOR MOMEN PRODUK MOMEN
AP 156,18 0,5 78,09 -5 -390,45
0,5 212,28 2 424,56 -4,5 -1910,52
1 278,84 1 278,84 -4 -1115,36
1,5 331,56 2 663,12 -3,5 -2320,92
2 394,04 1,5 591,06 -3 -1773,18
3 448,22 4 1792,88 -2 -3585,76
4 454,2 2 908,4 -1 -908,4
5 442,3 4 1769,2 0 0
6 413,56 2 827,12 1 827,12
7 385,1 4 1540,4 2 3080,8
8 356,66 1,5 534,99 3 1604,97
8,5 341,88 2 683,76 3,5 2393,16
9 324,24 1 324,24 4 1296,96
9,5 215,32 2 430,64 4,5 1937,88
FP 0 0,5 0 5 0
Σ1 = 10847,3 Σ2 = -863,7
H= 21,51
1 VLwl  1 / 3 * jarak station *  1 77775,141
2 LCB Lwl   2 / /  1 * jarak station -1,712701502
Vtrim - Vevenkeel 100,25094
X2 = X3 - X1 -12,52132899
X4 = Vlwl / Vbocor*X2 -9701,583371
U = X4 + X3 -9703,296072
V 100,25094
U -9703,296072

Sumber : Perhitungan Pribadi

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 259


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

Tabel 5.15 Perhitungan Trim Buritan Tengah dan Trim Buritan Atas
TRIM BURITAN TENGAH
STATION AREA FAKTOR SIMSON PRODUK VOLUME FAKTOR MOMEN PRODUK MOMEN
AP 174,4 0,5 87,2 -5 -436
0,5 236,16 2 472,32 -4,5 -2125,44
1 309,2 1 309,2 -4 -1236,8
1,5 367,88 2 735,76 -3,5 -2575,16
2 437,56 1,5 656,34 -3 -1969,02
3 500,86 4 2003,44 -2 -4006,88
4 513,6 2 1027,2 -1 -1027,2
5 508,92 4 2035,68 0 0
6 486,28 2 972,56 1 972,56
7 464,76 4 1859,04 2 3718,08
8 443,24 1,5 664,86 3 1994,58
8,5 431,24 2 862,48 3,5 3018,68
9 415,82 1 415,82 4 1663,28
9,5 215,32 2 430,64 4,5 1937,88
FP 0 0,5 0 5 0
Σ1 = 12532,54 Σ2 = -71,44
H= 21,51
1 VLwl  1 / 3 * jarak station *  1 89858,3118
2 LCB Lwl   2 / /  1 * jarak station -0,122614761
Vtrim - Vevenkeel 12183,42174
X2 = X3 - X1 -10,93124225
X4 = Vlwl / Vbocor*X2 -69,69167265
U = X4 + X3 -69,81428741
V 12183,42174
U -69,81428741

TRIM BURITAN ATAS


STATION AREA FAKTOR SIMSON PRODUK VOLUME FAKTOR MOMEN PRODUK MOMEN
AP 202 0,5 101 -5 -505
0,5 270,94 2 541,88 -4,5 -2438,46
1 351,16 1 351,16 -4 -1404,64
1,5 415,98 2 831,96 -3,5 -2911,86
2 493,12 1,5 739,68 -3 -2219,04
3 563,84 4 2255,36 -2 -4510,72
4 580,64 2 1161,28 -1 -1161,28
5 581,98 4 2327,92 0 0
6 561,08 2 1122,16 1 1122,16
7 539,64 4 2158,56 2 4317,12
8 540,08 1,5 810,12 3 2430,36
8,5 516,46 2 1032,92 3,5 3615,22
9 430,2 1 430,2 4 1720,8
9,5 215,32 2 430,64 4,5 1937,88
FP 0 0,5 0 5 0
Σ1 = 14294,84 Σ2 = -7,46
H= 21,51
1 VLwl  1 / 3 * jarak station *  1 102494,0028
2 LCB Lwl   2 / /  1 * jarak station -0,011225351
Vtrim - Vevenkeel 24819,11274
X2 = X3 - X1 -10,81985284
X4 = Vlwl / Vbocor*X2 -33,86224513
U = X4 + X3 -33,87347048
V 24819,11274
U -33,87347048

Sumber : Perhitungan Pribadi

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 260


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

Tabel 5.16 Calculation Results of Trim


Even TRIM
TRIM TRIM TRIM TRIM TRIM
keel BURITA
Margin line HALUAN HALUAN HALUAN BURITAN BURITAN
(sarat N
BAWAH TENGAH ATAS TENGAH ATAS
penuh) BAWAH
V - 27944,587 12828,793 20807,785 22754,224 100,251 12183,422 24819,113
U - 26,288 76,038 30,657 20,014 -9703,296 -69,814 -33,873

Sumber : Perhitungan Pribadi

Sumber : Gambar Rancangan.

Gambar 5.127. Hasil Lengkung Integral Volume Kebocoran Kapal Rancangan.

Grafik dari integral luas menampang melintang kapal sampai garis


batas tenggelam ini menunjukan volume kapal sampai garis batas tenggelam
sebagai fungsi panjang kapal diukur dari ujung buritan.

5.16.2.2 Membuat Panjang Sekat Kedap Melintang dan Grafik Panjang


Ketidaktenggelaman.
Menentukan panjang maksimal sekat kedap melintang Dari arah
memanjang kapal minimal diambil 3 titik (A, B, C) didepan dan 3 titik (D, E,
F) dibelakang midship dengan jarak 12.5% L, 25% L dan 37.5% L diukur dari
midship dan titik G di midship. Dari titik A, B, C, D, E, F dan G di tarik garis

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 261


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

vertikal hingga memotong grafik volume kebocoran dan integral luas


penampang melintang

Sumber : Gambar Rancangan.

Gambar 5.128 . Perpotongan garis air terhadap garis batas tenggelam pada kurva
Bonjean
Bila kita lakukan untuk titik A, C, D, E, F dan G dengan cara yang
sama seperti yang kita kerjakan untuk titik B, maka akan didapatkan 6 titik
lagi seperti tiktik T'. Sehingga dari 7 titik tersebut dapat digambarkan suatu
grafik atau lengkungan, dimana harga ordinat ( l ) dari grafik itu menunjukkan
panjang sekat kedap melintang dari ketidaktengelaman (floodable length).

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 262


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

5.16.2.3 Panjang Sekat Kedap Air Melintang


Setelah memperoleh grafik floodable length, kemudian ditentukan panjang
sekat kedap air melintang pada kapal rancangan ini. Untuk menentukan letak sekat
kedap air dapat dilihat pada gambar dibawah ini.:

Sumber : Gambar Rancangan.

Gambar 5.129. Panjang Sekat Kedap Air Melintang bedasarkan grafik floodable
Length

Pada garis dasar dimana sekat tubrukan tersebut ditentukan kita sebut sebagai
titik A. Dari titik A kita Tarik garis bersudut = 63,5 dengan garis dasar membuka
kekiri. Garis ini akan memotong grafik sekat kedap air untuk di titik B, Kemudian
dari titik B ditarik garis tegak lurus ke garis dasar dan perpotongan disebut titik C.
Panjang garis BC ini menunjukan panjang maksimal sekat kedap air dibelakang sekat
tubrukan, supaya kapal tidak tenggelam bila terjadi kebocoran pada ruangan ini.
Untuk menentukan letak sekatnya kita ukurkan panjang BC secara horizontal dari titik
A ke arah buritan dan didapat titik D dimana AD=BC.
Pada titik D inilah letak sekat kedap melintang yang direncanakan dan
seterusnya dari titik D kearah buritan dapat ditentukan letak sekat-sekat kedap
melintang lainnya, sehingga ruangan ruangan yang terletak diantara dua sekat kedap
melintang tersebut bila mengalami kebocoran pada lambungnya, kapal masih tepat
dapat mengapung.

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 263


TUGAS DESAIN KAPAL II
RAHEL EGI GARETNO (2016310009)

Gambar 5.130 Floodable length kapal rancangan

PERENCANAAN BULK CARRIER 74000 DWT 264

Anda mungkin juga menyukai