Anda di halaman 1dari 34

1

Laporan Lengkung Sekat

Disusun Oleh :

Muhammad Taufigurrahman

D031171309

DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA 2019/2020

1
2

Kata Pengantar

Puji Syukur Penulis haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang dengan
kasih dan sayang-Nya masih memberikan kita kesehatan dan keamanan, sehingga
karya ilmiah ini bisa Penulis kerjakan dan selesaikan tepat pada waktunya.

Bersamaan dengan kata pengantar ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil. Selain
ucapan syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala, Penulis ucapkan terima kasih juga
kepada Dosen-dosen mata kuliah Lambung Timbul, yang senantiasa membimbing
penulis dalam menyelesaikan Laporan ini.

Penulis telah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin dalam membuat Laporan
ini , namun Penulis sadar pasti banyak yang perlu dikoreksi lagi. Untuk itu Penulis
mohon kepada semua pembaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun
agar berikutnya bisa lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga apa yang kami lakukan bisa bermanfaat bagi semua
kalangan.

Gowa, 20 Desember 2019

Penulis

2
3

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4

1.1 DEFINISI – DEFINISI ........................................................................ 5

1.1 PROSEDUR PEMBUATAN LENGKUNG SEKAT ......................... 7

Tahap 1 ............................................................................................ 7

Tahap 2 .......................................................................................... 10

BAB II PENYAJIAN DAN PENGOLAHAN DATA ...................................... 18

2.1 Ukuran Utama Kapal dan Koefisien Kapal ....................................... 18

2.1.1 Data Utama Kapal .......................................................................... 18

2.1.2 Koefisien-koefisien bentuk kapal .................................................. 18

2.1.3 Data Hidrostatik Kapal .................................................................. 18

2.2 Data Perhitungan Lengkung Sekat ................................................... 19

2.2.1 Perhitungan Volume Ruang Kebocoran ........................................ 20

2.2.2 Kurva Volume Kebocoran ............................................................. 27

2.2.3 Perhitungan Volume Margin Line ................................................. 28

2.2.4 Perhitungan Integral Volume Margin Line .................................... 29

BAB III ANALISA DATA ............................................................................... 31

BAB IV KESIMPULAN .................................................................................. 33

LAMPIRAN ...................................................................................................... 34

3
4

BAB I
PENDAHULUAN
Ruangan di dalam kapal terbagi atas beberapa kompartemen yang dibatasi oleh
sekat melintang kedap air air dan geladak sekat kedap air. Jika kapal mengalami
kerusakan pada salah satu bagian kapal, maka air akan masuk ke dalam kapal.
Kebocoran tersebut dapat dibatasi dengan
adanya sekat kedap air.

FLOODABLE LENGTH adalah panjang maksimal ruangan yang dibatasi


oleh sekat kedap air melintang yang pada saat tergenang air karena mengalami
kebocoran, kapal masih terapung atau sarat air menyinggung garis batas tenggelam
(margin line)

Asumsi:

• Flooding diukur dari beam ke beam

• Flooading dipusatkan pada poin A

Margin Line adalah garis batas tenggelam pada kapal yang jaraknya diukur dari
geladak sekat / bulkhead deck/deck sebesar 3” (76 mm)

4
5

Dalam menentukan panjang sekat perlu ada koreksi dari pemeabilitas ruangan.
Permeabilitas tidak sama untuk sepanjang kapal tergantung dari jenis ruangan (ruang
muat, kamar mesin). Untuk menentukan panjang sebenarnya (permeabilitas length) di
dapat dengan mengalikan panjang sekat dengan sebuah faktor yang bervariasi antara
0,3 s/d 1. faktor tersebut di atas di sebut angka pembagian sekat F (faktor of
subdivision) yang tergantung pada :

• type kapal

• panjang kapal

• trayek

Adapun tujuan dibuatnya konstruksi panjang sekat (Floodable Length) antara


lain sebagai berikut :

• Memberikan keamanan pada kapal hingga bila mengalami kebocoran kapal


tidak cepat tenggelam

• Dapat dengan cepat menentukan titik berat kapal bila mengalami kebocoran

• Dapat dengan cepat menentukan letak sekat sebenarnya yang disesuaikan


dengan perhitungan kondisi kapal bocor

• Sebagai alat control perencanaan kapal, apakah sudah sesuai dengan


ketentuan yang berlaku

1.1 DEFINISI – DEFINISI

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan perlu diketahui dalam pembuatan lengkung
sekat adalah sebagai berikut :

5
6

• Geladak sekat adalah geladak teratas sampai dimana ujung sekat kedap air
terpasang.

• Garis batas benam adalah garis pada lambung kapal, berjarak 76 mm (3”) di
bawah geladak sekat.

• Permeabilitas adalah perbandingan banyaknya air yang dapat masuk dengan


volume ruangan.

• µ = banyaknya air yang dapat masuk / Volume ruangan

• Jarak Penggenangan adalah jarak antara dua sekat kedap air, bila terjadi
kebocoran yang mana kapal tenggelam tidak melampaui garis batas benam.

• Jarak sesungguhnya adalah jarak penggenangan dikalikan dengan angka


pembagian sekat F. Angka pembagian sekat bervariasi antara 1 s/d 0,3.
jarak sesungguhnya lebih pendek dari penggenangan. F = 0,5 berarti
two compartement ship artinya dua ruangan yang berurutan penuh berisi air
dimana kapal tenggelam tidak melampaui margine line.

• l1 = jarak penggenangan

• l2 = jarak sesungguhnya

• l2 = l1 * 0,5 (F)

6
7

1.1 PROSEDUR PEMBUATAN LENGKUNG SEKAT


Tahap 1

• Menghitung volume ruang bocor dan jarak titik berat terhadap midship (c)
untuk 7 kondisi. Adapun langkah-langkah pengerjaannya adalah: 1.
Membuat garis batas benam (margin line) dengan jarak 76 mm (3”) dari
geladak sekat sepanjang garis geladak tersebut.

• Menarik garis singgung pada margin line untuk 7 kondisi. Langkah


pengerjaannya sebagai berikut: - Menarik 1 garis singgung secara horizontal

• Pada garis tegak muka (FP) dan garis tegak belakang (AP) pada jarak yang
sama, masing-masing ditarik 3 garis singgung pada margin line. Titik-titik
tersebut ditentukan dengan menggunakan table berikut ini:

Tabel dari Schirokauer


T/H Sheer Normal (h)

7
8

Tanpa Sheer (h) 0,5 0,29 H 0,25 H 0,6 0,24 H 0,21 H 0,7 0,19 H 0,16 H
0,8 0,14 H 0,12 H 0,9 0,09 H 0,08 H
Dimana: T = Sarat Kapal H = Tinggi kapal sampai margin line Nilai T/H
yang tidak terdapat dalam table dapat diperoleh dengan cara interpolasi dan
ekstrapolasi

8
9

• Menentukan volume ruangan (v)dan jarak titik berat ruang bocor (c) untuk 7
kondisi WL kapal

9
10

Tahap 2

Uraian pekerjaan terdiri dari: 1. Membuat kurva volume kebocoran (v, c)

Menggambarkan kurva volume kebocoran terhadap letak titik berat volume


kebocoran untuk 7 kondisi.

Dimana : Sumbu y = volume kebocoran setiap kondisi

Sumbu x = jarak titik berat volume kebocoran ketiap kondisi

10
11

Tabel volume kebocoran dan titik berat volume ruang kebocoran untuk tiap
kondisi

11
12

3.Menentukan panjang ruang kebocoran Langkah-langkah pekerjaannya:

12
13

a) Menggabungkan gambar 1 dan 2, kurva volume kebocoran dengan kurva


integral volume, perlu diingat skala ukuran panjang kapal gambar 1 dan 2
harus sama, demikian pula skala ukuran volume gambar 1 dan 2 harus sama.

b) Menentukan panjang ruang kebocoran Pada tahap ini, terlebih dahulu


dibuat 7 titik baru dimana panjang kapal dibagi rata dari AP ke FP menjadi
4 section di depan midship dan 4 section dibelakang midship, yaitu:

13
14

Selanjutnya menentukan panjang ruang kebocoran/ruang kedap air untuk


7 titik dari gambar 4. Sebagai contoh salah satunya adalah titik 5, sebagai
berikut:
i. Memindahkan garis volume pada titik 5 (v5) dari kurva volume
kebocoran ke kurva integral volume pada arah vertikal.
ii. Pada kurva integral volume, dari garis vertikal v5 ditarik garis
horizontal ke arah kiri dan kanan membentuk segitiga A1 dan A2.

14
15

iii. Garis vertikal v5 diposisikan sedemikian rupa sehingga luas segitiga A1


= A2. Dari posisi ini, panjang ruang kebocoran atau ruang kedap air l5
dapat ditentukan.

iv. Selanjutnya titik berat volume ruang kebocoran diperoleh dari l5/2.
Titik berat volume ruang kebocoran c5 ditarik ke bawah dan diletakkan
pada absis (sumbu x atau L kapal).

15
16

v. Selanjutnya membuat proyeksi panjang ruang kebocoran l5 pada posisi


tegak lurus terhadap absis, sumbu x atau L kapal.

16
17

4. Menggambar kurva Floodable Length (Lengkung Sekat) i. Selanjutnya gambar


kurva Floodable Length dapat dibuat untuk 7 titik berat volume ruang kebocoran
dengan permeabilitas µ = 100%.

𝜇=

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎𝑎𝑖𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

Membuat kurva Floodable Length dengan permeabilitas µ = 80% dan µ = 60% -


Untuk µ = 80%

17
18

BAB II
PENYAJIAN DAN PENGOLAHAN DATA

2.1 Ukuran Utama Kapal dan Koefisien Kapal


2.1.1 Data Utama Kapal

• LWL ( Length Water Line ) = 89.51 m

• LBP ( Length Between Prependicular ) = 86.07 m

• B ( Breadth ) = 13.37 m

• H ( Depth ) = 7.5 m

• T ( Draft ) = 5 m

• V ( Speed ) = 13 knot

2.1.2 Koefisien-koefisien bentuk kapal

• Cb ( Coeficient block ) = 0,69

• Cm ( Coeficient Midship ) = 0,99

• Cwl ( coeficient water line ) = 0,80

• Cph ( coeficient prismatic horizontal) = 0,70

• Cpv ( coeficient prismatic vertical ) = 0,84

2.1.3 Data Hidrostatik Kapal

• Vo atau volume kapal pada sarat muat :

Diambil dari Laporan Mata Kuliah Hidrostatik Kapal berdasarkan nilai


luasan tiap ordinat, maka didapatkan volume kapal :
Volume Kapal = 4132.985 m³

18
19

• Longitudinal Center of Buoyancy (LCB) atau titik tekan memanjang kapal


didapatkan dari Hidrostatik Kapal yaitu 0,524 m di belakang midship.

2.2 Data Perhitungan Lengkung Sekat

• Perhitungan Nilai H

Pada garis tegak muka (FP) dan garis tegak belakang (AP) pada jarak yang sama,
masing-masing ditarik 3 garis singgung pada margin line. Titik-titik tersebut ditentukan
dengan persamaan menurut Schirokauer dalam Lewis (1988):

H = 1,6 Dm - 1,5 To

Dimana :
• Dm = Jarak dari margin line ke dasar kapal yaitu, 7.424 m

• To = Sarat Kapal yaitu, 5 m.

• H = Jarak diukur dari margin line

Maka,

H = 1,6 Dm - 1,5 To

= 1.6 ( 7.424) – 1.5 (5)

= 4.3784 m

19
20

2.2.1 Perhitungan Volume Ruang Kebocoran


2.2.1.1 WLf0 (Kondisi Even Keel)

3
Volume Rancangan ( Vrncnga n ) = 4132.985 m
WLϕ0 Jarak Titik Berat dari midship rancangan (oB) = -0.52431 m
Jarak antar Section (l) = 4.3035 m
Luas Span Faktor Simpson Hasil Kali Untuk Volume Faktor Momen Hasil Kali
No. Span
I II I x II III I x II x III
-1.05582 0.000 0.128 0.000 -11.056 0.000
-0.92758 10.675 0.513 5.476 -10.928 -59.835
-0.79935 16.830 0.528 8.885 -10.799 -95.950
-0.39967 21.756 1.599 34.781 -10.400 -361.709
0 17.395 1.400 24.347 -10.000 -243.470
1 39.896 4.000 159.582 -9.000 -1436.239
2 54.082 2.000 108.163 -8.000 -865.306
3 68.141 4.000 272.564 -7.000 -1907.948
4 80.575 2.000 161.151 -6.000 -966.904
5 88.418 4.000 353.671 -5.000 -1768.353
6 93.224 2.000 186.447 -4.000 -745.788
7 96.875 4.000 387.501 -3.000 -1162.504
8 98.558 2.000 197.117 -2.000 -394.233
9 98.559 4.000 394.236 -1.000 -394.236
10 98.561 2.000 197.121 0.000 0.000
11 98.561 4.000 394.245 1.000 394.245
12 98.561 2.000 197.123 2.000 394.245
13 97.859 4.000 391.436 3.000 1174.307
14 95.343 2.000 190.686 4.000 762.743
15 88.469 4.000 353.877 5.000 1769.385
16 76.149 2.000 152.297 6.000 913.784
17 58.133 4.000 232.531 7.000 1627.720
18 39.041 2.000 78.083 8.000 624.662
19 45.116 4.000 180.462 9.000 1624.159
20 12.782 1.118 14.291 10.000 142.907
20.11807 2.904 0.472 1.372 10.118 13.879
20.23613 1.264 0.168 0.212 10.236 2.173
20.28602 0.821 0.200 0.164 10.286 1.686
20.33591 0.000 0.050 0.000 10.336 0.000
∑1 = 4677.819 ∑2 = -956.582
Volume Kapal Vf = 1/3 x l x ∑1 = 6710.332 m3
Volume Kebocoran (V) = Vf - Vrncngan = 2577.347 m3
Jarak Titik Berat Volume dari midship (b) = 1/3. ∑2/∑1. l = -0.88004 m
Jarak Titik Berat Ruang Bocor dari midship (c) = (bVϕ-αV0)/(Vϕ-V0) = -1.45047 m

20
21

2.2.1.2 WLf1 (Trim Haluan 1)

3
Volume Rancangan ( Vrncnga n ) = 4132.985 m
WLϕ1 Jarak Titik Berat dari midship rancangan (oB) = -0.52431 m
Jarak antar Section (l) = 4.3035 m
Luas Span Faktor Simpson Hasil Kali Untuk Volume Faktor Momen Hasil Kali
No. Span
I II I x II III I x II x III
-0.88214 0 0.041396538 0 -10.88214244 0
-0.84075 3.0967 0.165586151 0.512770633 -10.8407459 -5.558816142
-0.79935 5.5070879 0.441071221 2.429017985 -10.79934937 -26.23181384
-0.39967 7.614345891 1.598698734 12.17304513 -10.39967468 -126.5957093
0 7.425651953 1.399674683 10.39349705 -10 -103.9349705
1 25.44648497 4 101.7859399 -9 -916.073459
2 39.95731929 2 79.91463858 -8 -639.3171087
3 54.60428998 4 218.4171599 -7 -1528.920119
4 68.22658872 2 136.4531774 -6 -818.7190647
5 77.37320546 4 309.4928218 -5 -1547.464109
6 83.5529626 2 167.1059252 -4 -668.4237008
7 88.71262836 4 354.8505134 -3 -1064.55154
8 92.03870396 2 184.0774079 -2 -368.1548158
9 93.78843476 4 375.153739 -1 -375.153739
10 95.53694882 2 191.0738976 0 0
11 97.28546739 4 389.1418696 1 389.1418696
12 99.03369011 2 198.0673802 2 396.1347605
13 100.0746374 4 400.2985496 3 1200.895649
14 99.25426163 2 198.5085233 4 794.034093
15 93.83682565 4 375.3473026 5 1876.736513
16 82.47089524 2 164.9417905 6 989.6507429
17 64.9048 4 259.6192 7 1817.3344
18 45.54840926 2 91.09681853 8 728.7745482
19 55.76812691 4 223.0725077 9 2007.652569
20 17.81377306 1.180260253 21.02488831 10 210.2488831
20.18026 3.4867 0.721041013 2.5140537 10.18026025 25.59372096
20.36052 0 0.180260253 0 10.36052051 0
∑1 = 4467.466436 ∑2 = 2247.099
Volume Kapal Vf = 1/3 x l x ∑1 = 6408.581 m3
Volume Kebocoran (V) = Vf - Vrncngan = 2275.596 m3
Jarak Titik Berat Volume dari midship (b) = 1/3. ∑2/∑1. l = 2.164625 m
Jarak Titik Berat Ruang Bocor dari midship (c) = (bVϕ-αV0)/(Vϕ-V0) = 7.048326 m

21
22

2.2.1.3 WLf2 (Trim Haluan 2)

3
Volume Rancangan ( Vrncnga n ) = 4132.985 m
WLϕ2 Jarak Titik Berat dari midship rancangan (oB) = -0.52431 m
Jarak antar Section (l) = 4.3035 m
Luas Span Faktor Simpson Hasil Kali Untuk Volume Faktor Momen Hasil Kali
No. Span
I II I x II III I x II x III
-0.31549 0 0.157743697 0 -10.31548739 0
-0.15774 0.3493 0.630974788 0.220399493 -10.1577437 -2.238761565
0 1.14668349 1.157743697 1.327565583 -10 -13.27565583
1 14.06453328 4 56.25813313 -9 -506.3231981
2 27.63281852 2 55.26563703 -8 -442.1250963
3 41.91155842 4 167.6462337 -7 -1173.523636
4 55.9726376 2 111.9452752 -6 -671.6716512
5 65.81332826 4 263.2533131 -5 -1316.266565
6 72.79987047 2 145.5997409 -4 -582.3989637
7 78.8695742 4 315.4782968 -3 -946.4348904
8 83.34538724 2 166.6907745 -2 -333.381549
9 86.32942303 4 345.3176921 -1 -345.3176921
10 89.31235066 2 178.6247013 0 0
11 92.29527054 4 369.1810821 1 369.1810821
12 95.27788633 2 190.5557727 2 381.1115453
13 97.55851071 4 390.2340428 3 1170.702128
14 97.98565403 2 195.9713081 4 783.8852322
15 93.78737583 4 375.1495033 5 1875.747517
16 83.47321422 2 166.9464284 6 1001.678571
17 66.6900097 4 266.7600388 7 1867.320272
18 47.74159849 2 95.48319697 8 763.8655758
19 59.96072828 4 239.8429131 9 2158.586218
20 20.12248904 1.213372836 24.4160816 10 244.160816
20.21337 3.5709 0.853491344 3.047732241 10.21337284 31.12762568
20.42675 0 0.213372836 0 10.42674567 0
∑1 = 4125.215863 ∑2 = 4314.409
Volume Kapal Vf = 1/3 x l x ∑1 = 5917.622 m3
Volume Kebocoran (V) = Vf - Vrncngan = 1784.637 m3
Jarak Titik Berat Volume dari midship (b) = 1/3. ∑2/∑1. l = 4.50087 m
Jarak Titik Berat Ruang Bocor dari midship (c) = (bVϕ-αV0)/(Vϕ-V0) = 16.13852 m

22
23

2.2.1.4 WLf3 (Trim Haluan 3)

3
Volume Rancangan ( Vrncnga n ) = 4132.985 m
WLϕ3 Jarak Titik Berat dari midship rancangan (oB) = -0.52431 m
Jarak antar Section (l) = 4.3035 m
Luas Span Faktor Simpson Hasil Kali Untuk Volume Faktor Momen Hasil Kali
No. Span
I II I x II III I x II x III
0.769839 0.115080748 0 -10.7698385 0
0.884919 5.2514 0.460322993 2.417340165 -10.88491925 -26.3125525
1 7.125938758 0.615080748 4.383027743 -10 -43.83027743
1.5 11.8901 2 23.7802 -9 -214.0218
2 17.03330837 1.5 25.54996255 -8 -204.3997004
3 29.08592817 4 116.3437127 -7 -814.4059886
4 42.76410809 2 85.52821617 -6 -513.169297
5 52.91234359 4 211.6493743 -5 -1058.246872
6 60.41694304 2 120.8338861 -4 -483.3355443
7 67.16954146 4 268.6781659 -3 -806.0344976
8 72.63032834 2 145.2606567 -2 -290.5213134
9 76.71410757 4 306.8564303 -1 -306.8564303
10 80.7968473 2 161.5936946 0 0
11 84.8795436 4 339.5181744 1 339.5181744
12 88.96190815 2 177.9238163 2 355.8476326
13 92.35362191 4 369.4144876 3 1108.243463
14 93.92858608 2 187.8571722 4 751.4286886
15 90.95408089 4 363.8163236 5 1819.081618
16 81.84727323 2 163.6945465 6 982.1672787
17 66.08588977 4 264.3435591 7 1850.404913
18 47.91137887 2 95.82275774 8 766.5820619
19 61.15083398 4 244.6033359 9 2201.430023
20 21.07327888 1.227187173 25.86085754 10 258.6085754
20.22719 4.1672 0.908748693 3.786937553 10.22718717 38.72971917
20.45437 0 0.227187173 0 10.45437435 0
∑1 = 3709.516636 ∑2 = 5710.908
Volume Kapal Vf = 1/3 x l x ∑1 = 5321.302 m3
Volume Kebocoran (V) = Vf - Vrncngan = 1188.317 m3
Jarak Titik Berat Volume dari midship (b) = 1/3. ∑2/∑1. l = 6.625362 m
Jarak Titik Berat Ruang Bocor dari midship (c) = (bVϕ-αV0)/(Vϕ-V0) = 31.49204 m

23
24

2.2.1.5 WLf1’ (Trim Buritan 1)

3
Volume Rancangan ( Vrncnga n ) = 4132.985 m
WLϕ1' Jarak Titik Berat dari midship rancangan (oB) = -0.52431 m
Jarak antar Section (l) = 4.3035 m
Luas Span Faktor Simpson Hasil Kali Untuk Volume Faktor Momen Hasil Kali
No. Span
I II I x II III I x II x III
-0.97953 0 0.090089462 0 -11.37920297 0
-0.88944 15.249 0.360357848 5.495096828 -10.88943883 -59.83852077
-0.79935 23.35923333 0.489764145 11.44051495 -10.79934937 -123.5501179
-0.39967 31.1773666 1.598698734 49.8432165 -10.39967468 -518.3532368
0 23.66948751 1.399674683 33.12958244 -10 -331.2958244
1 47.64647796 4 190.5859118 -9 -1715.273207
2 60.88891235 2 121.7778247 -8 -974.2225976
3 73.9106636 4 295.6426544 -7 -2069.498581
4 85.06364632 2 170.1272926 -6 -1020.763756
5 91.56529242 4 366.2611697 -5 -1831.305848
6 94.96901506 2 189.9380301 -4 -759.7521204
7 97.17895493 4 388.7158197 -3 -1166.147459
8 97.28579895 2 194.5715979 -2 -389.1431958
9 95.74789191 4 382.9915676 -1 -382.9915676
10 94.20868635 2 188.4173727 0 0
11 92.66948437 4 370.6779375 1 370.6779375
12 91.12998296 2 182.2599659 2 364.5199318
13 88.90794146 4 355.6317658 3 1066.895297
14 84.99118634 2 169.9823727 4 679.9294907
15 77.1877994 4 308.7511976 5 1543.755988
16 64.73916302 2 129.478326 6 776.8699563
17 47.31648725 4 189.265949 7 1324.861643
18 29.68160159 2 59.36320319 8 474.9056255
19 31.19546438 4 124.7818575 9 1123.036718
20 7.731668107 1.045672127 8.084789837 10 80.84789837
20.04567 3.4378 0.182688509 0.628046557 10.04567213 6.309149797
20.09134 2.3954 0.169280818 0.405495271 10.09134425 4.091992376
20.21495 1.5397 0.494434762 0.761281204 10.21495295 7.776451674
20.33856 0 0.123608691 0 10.33856164 0
∑1 = 4481.71992 ∑2 = -3517.66
Volume Kapal Vf = 1/3 x l x ∑1 = 6429.027 m3
Volume Kebocoran (V) = Vf - Vrncngan = 2296.042 m3
Jarak Titik Berat Volume dari midship (b) = 1/3. ∑2/∑1. l = -3.37777 m
Jarak Titik Berat Ruang Bocor dari midship (c) = (bVϕ-αV0)/(Vϕ-V0) = -8.51415 m

24
25

2.2.1.6 WLf2’ (Trim Buritan 2)

3
Volume Rancangan ( Vrncnga n ) = 4132.985 m
WLϕ2' Jarak Titik Berat dari midship rancangan (oB) = -0.52431 m
Jarak antar Section (l) = 4.3035 m
Luas Span Faktor Simpson Hasil Kali Untuk Volume Faktor Momen Hasil Kali
No. Span
I II I x II III I x II x III
-0.98852 0 0.094585802 0 -10.98852097 0
-0.89394 16.0629 0.378343209 6.077289132 -10.89393517 -66.20559381
-0.79935 24.32509691 0.494260486 12.02293421 -10.79934937 -129.839867
-0.39967 32.34526867 1.598698734 51.71034006 -10.39967468 -537.7707144
0 24.25535138 1.399674683 33.94960126 -10 -339.4960126
1 47.66079512 4 190.6431805 -9 -1715.788624
2 60.0313248 2 120.0626496 -8 -960.5011968
3 72.09653556 4 288.3861422 -7 -2018.702996
4 82.27384586 2 164.5476917 -6 -987.2861503
5 87.75192474 4 351.007699 -5 -1755.038495
6 90.06926611 2 180.1385322 -4 -720.5541289
7 91.13735341 4 364.5494137 -3 -1093.648241
8 90.17765595 2 180.3553119 -2 -360.7106238
9 87.62166268 4 350.4866507 -1 -350.4866507
10 85.06447029 2 170.1289406 0 0
11 82.50726563 4 330.0290625 1 330.0290625
12 79.94974149 2 159.899483 2 319.798966
13 76.74498247 4 306.9799299 3 920.9397896
14 72.01247381 2 144.0249476 4 576.0997905
15 63.9849827 4 255.9399308 5 1279.699654
16 52.24203901 2 104.484078 6 626.9044681
17 36.48819052 4 145.9527621 7 1021.669334
18 21.21202798 2 42.42405596 8 339.3924477
19 19.84177087 4 79.36708349 9 714.3037514
20 5.97367886 1.168281631 6.978939283 10 69.78939283
20.16828 1.9698 0.673126525 1.325924629 10.16828163 13.48237505
20.33656 0 0.168281631 0 10.33656326 0
∑1 = 4041.472574 ∑2 = -4823.92
Volume Kapal Vf = 1/3 x l x ∑1 = 5797.492 m3
Volume Kebocoran (V) = Vf - Vrncngan = 1664.507 m3
Jarak Titik Berat Volume dari midship (b) = 1/3. ∑2/∑1. l = -5.13668 m
Jarak Titik Berat Ruang Bocor dari midship (c) = (bVϕ-αV0)/(Vϕ-V0) = -16.5892 m

25
26

2.2.1.7 WLf3’ (Trim Buritan 3)

3
Volume Rancangan ( Vrncnga n ) = 4132.985 m
WLϕ3' Jarak Titik Berat dari midship rancangan (oB) = -0.52431 m
Jarak antar Section (l) = 4.3035 m
Luas Span Faktor Simpson Hasil Kali Untuk Volume Faktor Momen Hasil Kali
No. Span
I II I x II III I x II x III
-0.99108 0 0.095863832 0 -10.99107703 0
-0.89521 16.0973 0.383455327 6.172595436 -10.8952132 -67.25174327
-0.79935 24.46343011 0.495538515 12.12257183 -10.79934937 -130.9158885
-0.39967 32.25196054 1.598698734 51.56116847 -10.39967468 -536.2193784
0 23.97506127 1.399674683 33.55728629 -10 -335.5728629
1 46.47412905 4 185.8965162 -9 -1673.068646
2 57.97881563 2 115.9576313 -8 -927.6610501
3 69.09090099 4 276.363604 -7 -1934.545228
4 78.32848776 2 156.6569755 -6 -939.9418531
5 82.8187791 4 331.2751164 -5 -1656.375582
6 84.08349648 2 168.166993 -4 -672.6679718
7 84.04517155 4 336.1806862 -3 -1008.542059
8 82.07553573 2 164.1510715 -2 -328.3021429
9 78.5684913 4 314.2739652 -1 -314.2739652
10 75.06033022 2 150.1206604 0 0
11 71.55212148 4 286.2084859 1 286.2084859
12 68.04355382 2 136.0871076 2 272.1742153
13 63.94346481 4 255.7738592 3 767.3215777
14 58.53026532 2 117.0605306 4 468.2421226
15 50.51882214 4 202.0752885 5 1010.376443
16 39.84480136 2 79.68960271 6 478.1376163
17 26.48524624 4 105.940985 7 741.5868948
18 14.09152667 2 28.18305334 8 225.4644267
19 11.41643024 4 45.66572098 9 410.9914888
20 3.946366459 1.168281631 4.610467444 10 46.10467444
20.16828 1.9698 0.673126525 1.325924629 10.16828163 13.48237505
20.33656 0 0.168281631 0 10.33656326 0
∑1 = 3565.077868 ∑2 = -5805.25
Volume Kapal Vf = 1/3 x l x ∑1 = 5114.104 m3
Volume Kebocoran (V) = Vf - Vrncngan = 981.1192 m3
Jarak Titik Berat Volume dari midship (b) = 1/3. ∑2/∑1. l = -7.00767 m
Jarak Titik Berat Ruang Bocor dari midship (c) = (bVϕ-αV0)/(Vϕ-V0) = -34.319 m

26
27

2.2.2 Kurva Volume Kebocoran

Variabel WLf 0 WLf 1 WLf 2 WLf 3 WLf 1' WLf 2' WLf 3'
3
v (m ) 2577.347 2275.596 1784.637 1188.317 2296.042 1664.507 981.119
c (m) -1.450 7.048 16.139 31.492 -8.514 -16.589 -34.319

KURVA VOLUME KEBOCORAN


3000
VOLUME KEBOCORAN

2500
2000
(M3)

1500
1000
500
0
-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40
JARAK TITIK BERAT VOLUME KEBOCORAN DARI MIDSHIP (M)

Gambar 1 : Kurva Volume Kebocoran

27
28

2.2.3 Perhitungan Volume Margin Line

Luas Span Faktor Simpson Hasil Kali Untuk Volume Faktor Momen Hasil Kali
No. Span
I II I x II III I x II x III
-1.19019 0 0.195422331 0 -1.055815034 0
-0.99477 15.8417 0.781689323 12.38328774 -0.927582201 -11.48651729
-0.79935 24.6029 0.595097014 14.64111239 -0.799349367 -11.70336392
-0.39967 32.39825 1.598698734 51.79504222 -0.399674683 -20.7011671
0 24.47271 1.399674683 34.2538345 -10 -342.538345
1 48.6049 4 194.4195815 -9 -1749.776233
2 61.5594 2 123.1187979 -8 -984.950383
3 74.19177 4 296.767099 -7 -2077.369693
4 85.26709 2 170.5341881 -6 -1023.205129
5 91.64314 4 366.5725411 -5 -1832.862706
6 95.53124 2 191.0624707 -4 -764.2498828
7 97.44597 4 389.783892 -3 -1169.351676
8 98.47395 2 196.9478927 -2 -393.8957853
9 98.47776 4 393.9110461 -1 -393.9110461
10 98.62186 2 197.243729 0 0
11 98.98632 4 395.9452602 1 395.9452602
12 99.61893 2 199.2378511 2 398.4757022
13 100.0906 4 400.36242 3 1201.08726
14 99.34256 2 198.6851142 4 794.7404567
15 94.55308 4 378.2123229 5 1891.061614
16 83.86706 2 167.7341188 6 1006.404713
17 66.71795 4 266.8718177 7 1868.102724
18 47.92633 2 95.85266843 8 766.8213475
19 61.6621 4 246.6484066 9 2219.835659
20 21.95556 1.250772627 27.46141456 10 274.6141456
20.25077 3.3474 1.003090508 3.357745166 10.25077263 34.41948223
20.50155 0 0.250772627 0 10.50154525 0
∑1 = 5013.803654 ∑2 = 75.50644
Volume Kapal Vf = 1/3 x l x ∑1 = 7192.301342 m3

28
29

2.2.4 Perhitungan Integral Volume Margin Line


2.2.4.1 Tabel Perhitungan Integral Volume

Faktor Luas Span ∑(Luas Span x Jarak Ordinat Volume (m3) 1/3x Integral
Luas Span
No. Span Simpson (FS) x FS FS) (JO) (m) ∑( Luas Span x FS)x Volume
3
I II I x II = III ∑(III) = IV V 1/3x IV x V = VI m
-1.19019 0 1 0
-0.99477 15.8417 4 63.3668
-0.79935 24.6029 1 24.6029 87.96970011 0.841 24.66083926 24.66084
-0.79935 24.6029 1 24.6029
-0.39967 32.39825 4 129.593
0 24.47271 1 24.47271 178.6686139 1.72 102.436672 127.0975
0 24.47271 1 24.47271
1 48.6049 4 194.4196
2 61.5594 1 61.5594 280.4516918 4.3035 402.3079518 529.4055
2 61.5594 1 61.5594
3 74.19177 4 296.7671
4 85.26709 1 85.26709 443.593592 4.3035 636.3350077 1165.74
4 85.26709 1 85.26709
5 91.64314 4 366.5725
6 95.53124 1 95.53124 547.3708705 4.3035 785.2035138 1950.944
6 95.53124 1 95.53124
7 97.44597 4 389.7839
8 98.47395 1 98.47395 583.7890737 4.3035 837.4454262 2788.389
8 98.47395 1 98.47395
9 98.47776 4 393.911
10 98.62186 1 98.62186 591.0068569 4.3035 847.7993362 3636.189
10 98.62186 1 98.62186
11 98.98632 4 395.9453
12 99.61893 1 99.61893 594.1860503 4.3035 852.3598891 4488.549
12 99.61893 1 99.61893
13 100.0906 4 400.3624
14 99.34256 1 99.34256 599.3239026 4.3035 859.7301383 5348.279
14 99.34256 1 99.34256
15 94.55308 4 378.2123
16 83.86706 1 83.86706 561.4219394 4.3035 805.359772 6153.639
16 83.86706 1 83.86706
17 66.71795 4 266.8718
18 47.92633 1 47.92633 398.6652113 4.3035 571.8852457 6725.524
18 47.92633 1 47.92633
19 61.6621 4 246.6484
20 21.95556 1 21.95556 316.5303017 4.3035 454.0627178 7179.587
20 21.95556 1 21.95556
20.25077 3.3474 4 13.3896
20.50155 0 1 0 35.34516088 1.0792 12.71483254 7192.301

29
30

2.2.4.2 Kurva Integral Volume

Kurva lntegral Volume


8000
7000
6000
Volume (m3)

5000
4000
3000
2000
1000
0
-20 0 20 40 60 80 100
Panjang Kapal (m)

Gambar 2 : Kurva integral volume

30
31

BAB III
ANALISA DATA
Dari perhitungan Volume kebocoran dan integral volume dapat diketahui bahwa untuk
panjang raung bocor yang lebih besar berada dibagian tengah kapal. Dari Kurva Kebocoran dapat
dilihat bahwa jika yang tegenang adalah bagian tengah kapal maka trim yang terjadi relative lebih
kecil atau dengan kata lain tenggelam dengan kondisi even keel. Dan juga kurva kebocoran juga
memberikan informasi bahwa semakin kedepan atau kebelakang ruang bocor maka panjang sekat
ruang akan semakin pendek.

Analisa terhadap sekat untuk ruang muat dan kamar mesin yang telah direncanakan, dengan
memperhatikan aspek permeabilitas. Permeabilitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu
zat / membran untuk meloloskan sejumlah partikel (dalam hal ini adalah air) yang menembus atau
melaluinya.

• Permeabilitas () = banyaknya air yang masuk / volume ruangan

• Permeabilitas () = (volume ruangan-volume barang) / volume ruangan

Dimana
 ruang kosong = 100% (volume air yang masuk = volume ruang)
 kamar mesin = 80% - 85%
 ruang muat = 60% - 65%
 ruangan penuh =0%

Pada Kapal yang dirancang terdapat 2 ruang muat dan 1 kamar mesin. Dengan panjang
kamar mesin 13 m, panjang ruang muat 1 adalah 31.85 m dan Panjang ruang muat 2 adalah 31.18
m. Beberapa hasil analisis terhadap permeabilitas adalah sebagai berikut.

• Untuk kamar mesin dengan Panjang kamar mesin 13 m yang direncanakan telah
memenuhi kurva ruang bocor dengan permeabilitas 100%.

31
32

• Untuk ruang muat I dengan panjang ruang muat 31.85 m, Panjang ruang muat memenuhi
hanya pada saat permeabilitas 60%, sedangkan ruang muat II dengan Panjang 31.18 m
tidak ada yang memenuhi.

• Pada ketiga kompartemen, hanya dua kompartemen yang memenuhi, yaitu kamar mesin
yaitu pada permeabilitas 100%, dan ruang muat I pada permeabilitas 60%. Pada kedua
ruang muat tidak ada yang memenuhi pada saat kondisi permeabilitas 100% atau ketika
tidak ada barang yang dimuati maka ini adalah kondisi yang berbahaya ketika terjadi
kebocoran pada ruang muat tersebut ketika kondisi tanpa muatan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan perubahan diantaranya dengan menambah sekat ruang muat atau dengan
menambah dan mengurangi Panjang ruang muat denga mempertimbangkan jenis
muatan.

32
33

BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa:

• Pada kamar mesin dengan permeabilitas 100%, panjang ruang bocor memenuhi standar
persyaratan kebocoran

• Pada ruang muat 1 dengan permeabilitas 60 %, panjang ruang bocor memenuhi standar
persyaratan kebocoran

• Pada ruang muat 2 dengan permeabilitas 60%, panjang ruang bocor tidak memenuhi
standar persyaratan kebocoran

• Untuk pertimbangan, kapal dalam keadaan tidak mengangkut muatan. Pada semua ruang
muat dengan permeabilitas 100%, panjang ruang bocor tidak ada yang memenuhi standar
persyaratan kebocoran. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan Panjang ruang muat
atau penambahan sekat dengan mempertimbangkan jenis dan volume muatan.

33
34

LAMPIRAN

34

Anda mungkin juga menyukai