Oleh:
Davi dzakwan
Guru Mata pelajaran:
KATA PENGANTAR
Puji syukur
Kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat karunia dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat selesai kami susun berdasarkan hasil persentase kami. Makalah ini
kami sajikan secara sitematis dan mudah untuk dipahami, sehingga siswa maupun guru mudah
memahami makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kedepannya kami
mampu lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik tersebut
orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan
sendiri atau kelompok saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk
melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain apalagi demi keuntungan. Semakin
berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakkan perlunya sistem
perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem, barter pada jaman dahulu tidak dapat
lagi dipertahankan, kerena banyak hambatan yang dihadapi.
Sebagai mahluk sosial manusia setiap hari tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi, sebisa
mungkin memenuhi kebutuhanya guna kelangsungan hidup. Dewasa kini penduduk semakin
banyak, perkembangan ekonomi yang semakin pesat, mulai dari individu , perusahaan maupun
masyarakat. Kebutuhan yang tak terbatas akan tetapi alat pemuas kebutuhan baik berupa barang
atau jasa yang terbatas. Hal ini membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara
keseluruhan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi. Keinginan untuk
memenuhi kebutuhan yang tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan baik berupa barang atau
jasa yang terbatas hal ini menimbulkan tidak adanya keseimbangan, sehingga menimbulkan
masalah-masalah ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk
kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang
sebelumnya, di mana kegiatan ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh
masyarakat secara turun-temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Dalam
sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri.
Dengan pengertian semacam itu, dapat dijelaskan bahwa sistem ekonomi tradional
adalah sistem ekonomi, yang diterapkan masyarakat jaman dahulu, dimana ketika itu, belum
adanya perkembangan teknologi, dan manusia masih mengandalkan hidup nya pada sumber
daya alam dan sumber daya manusia itu sendiri. Sistem ekonomi ini lebih mengutamakan
kepentingan bersama, jadi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat saling membantu dengan
menggunakan sistem barter.
laba.
h) Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena dipengaruhi oleh tradisi.
i) Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
Dikarenakan sistem perekonomian ini masih menggunakan sistem barter, maka
masyarakat hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan primer. Kemudian karena masyarakat yang
menggunakan sistem ini adalah masyarakat tradisional yang masih menggunakan teknologi
sederhana, maka produktivitaspun menjadi rendah, karena meraka akan merasa cukup jika
pemenuhan kebutuhan primer sudah terlaksana
Dulu, Indonesia juga pernah menganut sistem ekonomi tradisional ini. Namun lama-lama
kebiasaan itu mulai ditinggalkan seiring perubahan zaman dan mengikuti tradisi dunia. Sampai
saat ini, beberapa daerah pelosok di Indonesia masih memberlakukan sistem ini, tetapi sangat
sedikit, karena sekarang semua sudah dinilai oleh materi. Pertukaran barang untuk membeli
barang sudah tidak lagi berarti. Saat ini semua menggunakan uang. Sistem ini bahkan sudah
tidak lagi berlaku untuk Negara-negara maju, bila masih ada yang menerapkan sistem ini di
Indonesia saja misalnya, pasti akan dianggap aneh. Namun sebenarnya bila dilihat dari segi
positifnya, jika sistem ini masih berlaku didalam suatu negara, negara tersebut akan bebas dari
ketamakan dan keegoisan dalam kehidupan perekonomiannya. Dan tentu saja negara tersebut
juga akan terbebas dari korupsi. Namun apabila dilihat dari segi negative, jika sistem ini masih
terjadi di kehidupan ekonomi suatu negara, negara tersebut bisa diperlakukan semena-mena oleh
negara maju lainnya karena dianggap primitive dan tidak tahu apa-apa mengenai uang yang
sekarang sudah menguasai dunia.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan dari sistem perekonomian tradisional adalah sistem pereonomian yang masih
menggunakan teknologi sederhana dalam upaya pemenuhan kebutuhannya, dalam sistem
perekonomian ini di kenal istilah barter dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat
yang menganut sistem perekonomian tradisional ini lebih mengutamakan kepentingan bersama
daripada kepentingan pribadi sehingga tidak individualistis.