PEMBAHASAN
Jenis-Jenis Kompresor
Kompresor dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu possitive-
Kompresor ini tersedia dalam dua jenis: reciprocating dan putar/ rotary.
a
Kompresor reciprocating
Di dalam industri, kompresor reciprocating (torak) paling banyak
titik mati bawah (1). Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang
diisap tidak sebesar volume langkah torak sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu
hanya sebesar volume isap antara titik mati bawah (1) dan titik (4).
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga
cara yaitu dengan proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
1. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang
diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga
temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini
dibarengi dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga
temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini disebut dengan kompresi isotermal
(temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum Boyle, maka persamaan
isotermal dari suatu gas sempurna adalah:
Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk
perhitungan kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang
sesungguhnya, meskipun silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin
untuk menjaga temperatur yang tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh
cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) di dalam
silinder.
2. Kompresi Adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi
akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas.
Proses semacam ini disebut adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah
terjadi secara sempurna karena isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat
sempurna pula. Namun proses adiabatik reversible sering dipakai dalam
pengkajian teoritis proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan volume dalam
proses adiabatic dapat dinyatakan dalam persamaan:
isotermal untuk pengecilan volume yang sama, maka kerja yang diperlukan pada
kompresi adiabatik juga lebih besar.
3. Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses
isotermal, karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik
karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang
sesungguhnya, ada di antara keduanya dan disebut kompresi politropik. Hubungan
antara P dan v pada proses politropik dapat dinyatakan dengan persamaan:
Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan
betina bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil
mengkompresi dan bergerak kedepan.
dilakukan pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang
ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja. Kompresor putar merupakan kompresor
kontinyu, dengan paket yang sudah termasuk pendingin udara atau pendingin air.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja,
kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel
dalam pemasangannya. Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan
apapun yang dapat menyangga berat statiknya (UNEP, 2006).
Kompresor Dinamis
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang
tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor melakukan
pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen ini dirubah
menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan dalam difuser
Kompresor Sentrifugal
Kompresor Sentrifugal merupakan kompresor yang bekerja kontinyu,
dengan sedikit bagian yang bergerak lebih sesuai digunakan pada volum yang
besar dimana dibutuhkan bebas minyak pada udaranya. Kompresor udara
sentrifugal menggunakan pend ingin air dan dapat berbentuk paket khususnya
paket yang termasuk after-cooler dan semua control.
Kompresor ini dikenal berbeda karakteristiknya jika dibandingkan dengan
mesin reciprocating. Perubahan kecil pada rasio kompresi menghasilkan
perubahan besar pada hasil kompresi dan efisiensinya. Mesin sentrifugal lebih
sesuai diterapkan untuk kapasitas besar diatas 12,000 cfm (UNEP, 2006).
Prinsip kerja kompresor sentrifgal adalah Energi mekanik dari unit
penggerak (energi putar) yang diteruskan pada impeler akan memberikan gaya
sentrifugal kepada udara atau gas sehingga memperbesar energi kinetiknya.
Energi kinetik yang dimiliki gas atau udara kemudian dirubah menjadi energi
potensial (tekanan) didalam diffuser dengan cara memperlambat laju kecepatan
udara dan gas. Energi potensial akhir keluar merupakan tekanan discharge dari
kompresor sentrifugal tersebut.
Kompresor Aksial
Kompresor ini memiliki prinsip kerja seperti jenis rotari yaitu system
udara alir dan cocok sebagai penghantar udara yang besar. Kompresor aliran ada
yang dibuat arah masukannya udara secara aksial dan ada yang radial. Keadaan
udara dirubah dalam satu roda turbin atau untuk lebih mengalirkan kecepatan
udara. Energi kinetik yang ditimbulkan diubah ke energi yang berbentuk tekanan.
Pada komporesor aliran aksial, udara mendapatkan percepatan oleh sudut yang
terdapat pada rotor alirannya ke arah aksial.
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari
ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masukan pertama udara
dilemparkan keluar menjauhi sumbu dan oleh dinding ruangan dipantulkan dan
kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ketingkat berikutnya,
sampai beberapa tingkat yang dibutuhkan.
Disini nosel masuk berfungsi mengarahkan dan mempercepat aliran gas
atau udara ke dalam sudu pengarah. Dari sudu pengarah, gas akan masuk ke sudu
putar yang akan menambahkan energi ke daam gas. Sudu tetap berfungsi sebagai
difuser dan pembelok arah aliran ke deretan sudu gerak pada tingkat berikutnya.
Biasanya beberapa deret pertama dari sudu tetap dapat diatur untuk penggunaan
mesin diluar kondisi rancangan, sedangkan sebagian besar sudu tetap adalah
fixed. Sudu tetap pada tingkat terakhir berfungsi sebagai sudu pembebas olakan
sebelum aliran gas atau udara lewat nosel sisi keluar. Kompresor ini umumnya
dipakai untuk kapasitas yang besar tetapi dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi.
Beberapa kriteria seleksi untuk berbagai jenis kompresor terlihat pada
tabel dibawah ini.
1. Jenis Turbo
Jenis turbo menaikan tekanan dan kecepatan gas-gas dengan gaya
sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeler atau dengan gaya angkat (lift) yang
ditimbulkan oleh sudu.
2. Jenis Perpindahan
Jenis perpindahan menaikkan tekanan dengan memperkecil atau
memafaatkan volume gas yang dihisap ke dalam silinder atau stator oleh torak
atau sudu. Jenis perpindahan ini dibagi 2 macam, yaitu :
a. Jenis putar (rotary)
Jenis ini dibagi atas beberapa, yaitu :
- Kompresor Sekrup
- Kompresor Sudu Luncur
- Konpresor Roots
b. Jenis Bolak-balik
c
2.
3. Berdasarkan Susunan Silinder, yaitu: Mendatar, Tegak, BentukL, BentukV, BentukW, Bentuk Bintang, Lawan Berimbang (Balance Oposed).
4. Berdasarkan Cara Pendingin, yaitu, Pendingin Air, Pendingin Udara.
Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam
lainnya.
b. Inlet Wall
Inlet wall adalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi
suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozle. Karena
berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka meterialnya harus
tahan terhadap abrasive dan korosi.
c. Guide Vane
Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeler pertama pada
bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan
aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata. Konstruksi
vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan
tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas
yang tinggi.
d. Eye Seal
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu
oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi
wearing ring impeller. Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang keluar
dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction (tekanan
rendah).
f. Diffusser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari
discharge impeler menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage dipasang
diantara inter stage impeler.
g. Return Bend
Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan
arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/ impeler
berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam
casing.
h. Return Channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari
return bend masuk ke dalam impeler berikutnya. Return channel ada yang
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan aliran
gas) pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi.
i. Diafragma
2. Bagian Dinamis
a. Shaft dan Shaft Sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeler dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeler. Untuk penempatan impeler pada shaft
di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di buat selang-seling
agar seimbang. Sedangkan jarak antar stage dari impeler di gunakan shaft sleeve,
yang berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan abrasi
dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara stage impeler.
b. Impeler
Suatu impeler berfungsi untuk menambah kecepatan (velocity) gas dengan
memutar sekeliling garing pusat (center line) dan menyebabkan gas bergerak dari
inlet wheel sampai ke tip (discharge), perbedaan gerak dari sumbu putar inlet
wheel dan dishcarge menyebabkan naiknya energi kinetik dengan akibat naiknya
kecepatan gas. Impeler adalah bagian dari rotor kompresor yang memberikan
tambahan energi kinetik pada fluida gas melalui sudu-sudunya (blade).
c. Bantalan (Bearing)
Bantalan (bearing) adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk
mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil
gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Drain Valve
Salah satu perangkat penting dari sebuah kompresor adalah drain
valve. Perangkat ini merupakan bagian yang mengatur tekanan udara yang
terdapat
dalam
tabung
penyimpanan
kompresor.
Dalam
tabung
Hose
Untuk menggunakan udara bertekanan yang telah terisimpan dalam
Selang ini
pada umumnya terbuat dari karet dengan panjang yang bervariasi. Selang
karet ini ada yang berbentuk spiral, namun ada juga yang berbentuk lurus,
yang digulung pada gulungan khusus untuk selang kompresor.
d Hose Fitting
Untuk menghubungkan hose dengan mesin kompresor, digunakan
sebuah alat yang terpasang pada pangkal dari hose yang kita gunakan.
Alat tersebut lazim disebut hose
dengan Ball valve yang terpasang pada kompresor. Hose fitting ini
terpasang pada hose dengan menggunakan pressure tools, sehingga tidak
mudah
terlepas
walaupun
diberikan
tekanan
yang
tinggi.
Untuk
menghubungkan hose fitting dengan ball valve, pada hose fitting ini
terdapat draft dalam yang sesuai dengan draft yang ada pada ball valve.
Selain terpasang pada bagian pangkal, untuk menghubungkan hose dengan
ball valve, hose fitting juga terdapat pada bagian ujung dari hose. Fungsi
hose fitting yang terpasang pada bagian ujung ini adalah untuk
menghubungkan hose dengan perangkat lain yang kita gunakan, seperti
pistol angin maupun alat sejenis lainnya.
e
Ball Valve
Untuk menghubungkan kompresor dengan hose melalui hose fitting,
diperlukan alat khusus. Alat tersebut adalah ball valve. Selain untuk
menghubungkan kompresor dengan hose maupun hose fitting, ball valve
juga berfungsi untuk mengatur pengeluaran udara bertekanan dari dalam
kompresor. Pada ball valve terdapat bola yang berlubang di tengahnya.
Bola ini dapat diputar dengan menggunakan tuas yang terdapat pada
bagian atas ball valve. Apabila posisi lubang bola searah dengan arah ball
valve (terbuka), maka udara akan keluar menuju hose. Namun apabila
lubang pada bola dalam ball valve ini mempunyai posisi yang tidak searah
(tertutup), maka udara bertekanan yang terdapat pada kompresor tidak
akan keluar menuju hose.
f
Filters
Setiap mesin mempunyai satu bagian yang mempunyai fungsi
sebagai penyaring. Pada kompresor, filter yang digunakan terdiri dari dua
jenis, yaitu filter udara dan filter oli. Filter udara mempunyai fungsi untuk
menyaring udara yang masuk ke dalam intake kompresor. Seperti kita
ketahui bahwa udara disekitar kita sebenarnya tercampur dengan debu dan
kotoran lain. Filter ini mempunyai fungsi untuk mencegah debu dan
kotoran tersebut masuk ke dalam kompresor. Biasanya filter ini dipasang
pada bagian yang menghubungkan intake kompresor dengan dunia luar.
Filter udara ini harus sering dibersihkan untuk mendapatkan hasil kerja
yang maksimal pada kompresor. Filter oli pada dasarnya mempunyai sistim
kerja yang sama dengan filter udara. Fungsi dari filter oli ini adalah untuk
menyaring minyak pelumas yang digunakan untuk melumasi bagian dari
mesin kompresor. Hal ini akan semakin menambah kinerja dari kompresor
dalam melakukan kompresi udara.
g
Pressure Gauge
Seringkali kita ingin mengetahui berapa tekanan udara yang
mempunyai
fungsi
sebagai
pemutus
tenaga
yang
digunakan
Safety Valve
Adakalanya kita menginginkan tekanan kompresor yang cukup
valve
ini,
maka
kemungkinan
terjadinya
ledakan
tabung
Receiver Tank
Untuk menyimpan udara yang sudah dikompresi oleh mesin kompresor,
diperlukan sebuah tempat yang mampu menahan besarnya tekanan dari udara
tersebut. Tempat penyimpanan ini biasa dikenal dengan nama receiver tank.
Model dari receiver tank biasanya berbentuk tabung dengan ukuran yang
bervariasi, tergantung dari kapasitas yang mampu ditampungnya. Sedangkan
posisi receiver tank pada kompresor ada yang vertikal, dan ada juga yang
dipasang secara horisontal. Biasanya receiver tank ini terbuat dari pelat baja yang
dilapisi dengan lapisan khusus anti karat, dan dicat dengan warna yang sesuai
dengan kompresornya. Pada receiver tank biasanya terdapat juga drain valve.
Drain valve ini berfungsi sebagai pembuang air yang terdapat dalam receiver tank
sebagai akibat dari kompresi udara yang dilakukan oleh kompresor. Kapasitas dari
receiver tank berkisar antara 80 galon sampai dengan 8000 galon, tergantung
model dari kompresor yang menyertainya.
ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada intake, pemanasan dini pada
udara yang masuk ke kompresor, kebocoran, dan ekspansi volume udara.
Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric efficiency adalah rasio antara
kapasitas kompresor dengan compressor displacement.
4. Specific Energy Consumption
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada kompresor
adalah tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk melakukan kompresi udara
dalam setiap unit kapasitas kompresor. Biasanya specific energy consumption
pada kompresor ini dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.
kompresor
memenuhi
jumlah
gas
refrigeran
yang
perlu
disirkulasikan. Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan
dan dialirkan pada kondisi suhu total, tekanan total, dan diatur pada saluran masuk
kompresor. Debit aliran yang sebenarnya, bukan merupakan nilai volum aliran
yang tercantum pada data alat, yang disebut juga pengiriman udara bebas/ free air
del ivery (FAD) yaitu udara pada kondisi atmosfir di lokasi tertentu. FAD tidak
sama untuk setiap lokasi sebab ketinggian, barometer, dan suhu dapat berbeda
untuk lokasi dan waktu yang berbeda.
Kompresor yang sudah tua, walupun perawatannya baik, komponen
bagian dalamnya sudah tidak efisien dan FAD nya kemungkinan lebih kecil dari
nilai rancangan. Kadangkala, faktor lain seperti perawatan yang buruk, alat
penukar panas yang kotor dan pengaruh ketinggian juga cenderung mengurangi
FAD nya. Untuk memenuhi kebutuhan udara, kompresor yang tidak efisien
mungkin harus bekerja dengan waktu yang lebih lama, dengan begitu memakai
daya yang lebih dari yang sebenarnya dibutuhkan. Pemborosan daya tergantung
pada persentase penyimpangan kapasitas FAD. Sebagai contoh, kran kompresor
V = (/4) x D2 x L x z x n x 60 (m3/jam)
dimana,
D = diameter silinder (m)
L = panjang langkah torak (m)
z = jumlah silinder
n = jumlah putaran poros per menit
2
dimana,
Dengan menentukan effiensi kompresor menurut [lit 13, hal 198] untuk
kompresor aksial berharga 0,85 0,90 dan untuk kompresor sentrifugal 0,80.