UAS MANRISK RISK BASED INSPECTION Update 3
UAS MANRISK RISK BASED INSPECTION Update 3
DiajukansebagaitugasakhirmatakuliahManajemenRisiko
Disusunoleh :
HarizBayuWicaksono
1306405004
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS INDONESIA
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
DAFTAR
ISI
.
ABSTRAK
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
RISK
BASED
INSPECTION
.
(RBI)
KEUNGGULAN
DAN
KEKURANGAN
RBI..
BIDANG-BIDANG
YANG
APAT
RBI..
MENERAPKAN
METODE
RBI/M
RISK
ASSESMENT
METHOD
CONTOH
STUDI
KASUS
KESIMPULAN
..
DAFTAR
REFERENSI
.
ABSTRAK
Semuaalatdalamsemua industry pastimengalamipenurunanreliabilitasdankeamanan
(safety).
PENDAHULUAN
Resikoadalahsesuatu yang selalukitahadapisetiaphari.Sadaratautidaksadar, semua
orang
membuatkeputusanberdasarkanresiko.Keputusansederhanasepertinaikmobilkekanto
rataumenyebrangjalan yang ramaimemilikiresiko. Keputusan2 yang
lebihpentingsepertimembelirumah, investasiuang, semuanyamemiliki risk
acceptance (keputusanuntukmenanggungresiko).
Tidakada yang bebasdariresiko.Bahkan orang yang paling menghindariresiko pun
pastimengambilresiko.Bahkan, beberapa orang mengambilresikoyang
lebihbesardibanding orang lain, sepertipemanjattebing, penerjun,dll
Contohnyadalammengendaraimobil, orang2
menerimaresikobahwamerekabisamengalamikecelakaanatauterbunuh.Alasanmenga
pamerekamenerimaresikotersebutadalahkarenaprobabilitasterjadinyakecelakaan
relative rendahsehinggamenjadikanresikotersebut acceptable/dapatditerima.Yang
mempengaruhikeputusantersebutbisaTipemobil, system keamananmobil,
danjugaketersediaan alternative lain seperti mass transit, bus, dll.
DalamduniaIndustri, dibutuhkansuatumetodeuntukmengelolaberbagaimacamresiko
yang ada agar industry dapatberjalandenganbaik.Metodeinidisebutjugadengan risk
assessment.Risk assessment yang efektifharuslahrasional, logis, terstruktur,
danmemilikidualangkahkunci, yang
pertamaadalahmenentukanseberapabesarresikotersebut, dankedua,
menentukanapakah risk tersebut acceptable.
Ketikaresikotersebutsudahdiketahuidanbesarnyaditentukan, selanjutnyaadalah risk
management/manajemenresiko.Risk reduction adalahaktifitasmengurangiresiko
yang besarsampaipada level yang acceptable.Sedangkanrisk management
adalahadalah proses untukmenilaiapakah risk reduction
diperlukandanuntukmembuat plan ataurencanainspeksidan maintenance
agar risk tersebuttetappada level acceptable. Dengan risk management,
beberaparesikodapatdiidentifikasisebagai acceptable
sehinggatidakmemerlukantindakanmitigasi.
Inspeksidan process monitoring
dilakukanuntukmendeteksidanmengevaluasideteriorasi yang dikarenakanoperasi
plant.Efektifitas dari program inspeksisangatbervariasi. Mulai dari
reaktifsampaiproaktif. Salah satu yang paling ekstrimadalahpendekatandont fix it
until its broken.
Pendekatanekstrimlainnyaadalahmenginspeksiseluruhperalatandengan interval
waktu yang dekat.
Kompleksitas dari sebuahriskanalysisdipengaruhifaktor2 yang
dapatmempengaruhiresiko.Metoderiskanalysisbervariasimulai dari me
rankingrisksampaiperhitungan yang rumit.
Analisisapapundapatmenghasilkanhasil yang tidakmaksimaldikarenakankurangnya
data, kualitas data yang rendah, ataupenggunaanpendekatan yang
tidakcukupmendiferensiasiberbagairesiko yang dimilikiberbagaimesintsb. Sehingga,
hasilanalisamungkinkurangrealistis.Jadi, Risk Analysis
harusdivalidasisebelumkeputusan/kebijakandibuatberdasarkanhasilanalisaresiko.
Urutan yang logisdarisebuah risk analysis adalah :
a) Mengumpulkandanmemvalidasi data daninformasi yang diperlukan
b) Mengidentifikasimekanismekerusakandan, optionally, menentukan damage
mode.
c) Menentukankerusakan
d) Menentukan Probability Of Failure selamaperiodewaktu yang
ditentukanuntuksetiapkerusakan
e) Credible failure mode (small leak, large leak, dll)
f) Menentukan consequence scenario
g) Menentukankemungkinanterjadinyakonsekuensitersebut
h) Menentukanresiko
Jikaresikotersebuttidak acceptable, pertimbangkantentangtindakanmitigasi.
Menghematbiayaoperasi
Informasidariinspeksidapatmenjadialatuntukmendeterminasijangkawaktuinsp
eksidanbidang yang akandiinspeksipadaalat yang mirip
Sistem RBI
bersifatdinamisdimanasemuaperubahanakanmasukkedatabasedanakandiper
hitungkan
Kehandalanpabriktetapterjamin
Mengoptimalkanjadwalperbaikandanpenggantianbarang
Memperpanjangumuralatdanpabrik
METODE RBI/M
RBI dilakukanolehsebuahtimdanbukanperorangan.Ada beberapatahap yang
harusdilakukanuntukmelakukan RBI.
1.Data Collection.
Tahappertama yang harusdilakukanadalahpengumpulan data
dariberbagaiperalatantersebut.
a) technical specification, yang memuattentangnomoridentifikasidarialat,
gambarkerjaalat(drawing), danjuga design code.
b) Design condition, menjelaskantentang design temperature dan design
pressure darialattersebut
c) Construction, menjelaskantentang corrosion allowance dan yang
berkaitandengan material konstruksi
d) Operational review
e) Inspection History, berupa data-data tentangrekaman
maintenance/maintenance record darialattersebut, termasukjugakalauada
repair danmodifikasi yang dilakukanterhadapalattersebut
2.Review of Data
inspeksi yang efektif yang dilakukan setahun sekali, kemungkinan terjadinya failure
dikategorikan di level 2.
Kategori konsekuensi berada di level 3, yang artinya konsekuensi tersebut cukup
tinggi, akibat dari kemungkinan kebocoran hidrokarbon melalui crack yang
diakibatkan SSCC dan resiko dari kebakaran atau ledakan. Hal ini dikarenakan jalur
pipeline yang cukup panjang dan fluida yang dialirkan mudah terbakar (flammable
fluid). Dari level probability dan consequence, didapatkan nilai resiko tersebut
berada di level Medium Risk, seperti yang diperlihatkan di figure 5.
KESIMPULAN
Resiko adalah sesuatu yang pasti ada dalam semua aspek kehidupan. Termasuk
juga resiko dalam dunia bisnis, khususnya industry oil and gas dan chemical
process. Resiko yang ada dalam industry tersebut sangatlah beragam dan
berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis dan lingkungan perusahaan.
Sehingga, manajemen perlu melakukan suatu usaha untuk mengatasi berbagai
resiko yang terdapat pada bisnis mereka, yaitu dengan melakukan risk
management
Dalam industry Oil and Gas saat ini, Risk Based Inspection merupakan sebuah
metode risk management yang cukup efektif dan efisien dalam menghadapi
berbagai resiko kegagalan peralatan.
Selain itu, Risk Based Inspection juga dapat menghemat biaya inspeksi secara
signifikan. Biaya yang dikeluarkan hanya berfokus pada perlatan yang memiliki
resiko paling tinggi, dan pada peralatan yang memiliki resiko rendah, inspeksi dapat
dikurangi.
Analisa Risk Based Inspection juga menentukan frekuensi dari dilakukannya
inspeksi, sehingga inspeksi dilakukan secara tepat karena jika inspeksi dilakukan
terlalu sering, maka biayanya akan terlalu besar.
Untuk melakukan RBI dibutuhkan sebuah tim yang memiliki keahlian dan juga
pengalaman. Keberhasilan dari RBI sangat tergantung dari tim ini. Tim ini akan
mereview seluruh data yang digunakan dalam proses RBI, jika ada data yang salah,
kurang, atau tidak lengkap maka hasil analisa RBI tidak akan maksimal. Tim ini juga
yang akan melakukan analisa tentang mekanisme deterioration dari masing-masing
equipment.
Terakhir, dibutuhkan dokumentasi yang baik dari mulai tahap awal RBI sampai
dilakukannya eksekusi inspeksi. Hal ini sangat penting mengingat dalam RBI dapat
dilakukan reassessment, yaitu analisa ulang untuk memperbaiki inspection plan
berdasarkan data-data hasil inspeksi RBI.
DAFTAR REFERENSI
API 580
Wikipedia.com/riskbasedinspection
The welding institute website
Corrosion Risk Analysis, Risk Based Inspection and a Case Study Concerning a
condensate Pipeline