Anda di halaman 1dari 2

Berminat Budidaya Ikan Mikrogeophagus

Ramirezi, Berikut Teknik Budidayanya?


May 18, 2016

Pertanianku Mikrogeophagus ramirezi merupakan salah satu jenis ikan cichlid yang
sangat cantic dan menarik namun peminatnya di Indonesia masih kurang popular. Ikan ini
adalah jenis ikan omnivora dan tergolong ikan pemalu. Ikan ini sangat gemar bersembunyi di
dalam lubang sehingga memerlukan tempat persembunyian dalam wadah jika ingin
memelihara ikan ini. Ikan ini memiliki ukuran tubuh maksimal sekitar 6 cm.

Meskipun ikan ini pada umumnya damai untuk ikan lain, ramirezi bisa sangat agresif pada
ikan selain dari spesies mereka. Induk ramirezi dapat menjadi pelindung benih ikan yang
sangat galak bahkan akan sering melawan ikan yang berniat untuk mengganggu yang jauh
lebih besar sekalipun.
Jika Anda berniat memeliharanya sebaiknya ikan ini dipelihara di dalam akuarium yang
memiliki kapasitas minimal 5 galon. Dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang karena
ikan ini menyukai tempat yang redup. Ramirezi adalah ikan yang pendamai sehingga tidak
masalah jika digabung dengan ikan lain. Namun, hindari untuk menggabungkannya dengan
ikan lain yang cukup agresif karena ramirezi tergolong ikan yang cukup pemalu dan senang
bersembunyi.
Proses pemijahan biasanya dapat dilakukan pada akuarium yang berukuran 4040 dengan
kedalaman 2530 cm, atau pada kolam semen dengan kedalaman 3050 cm. Ketika proses
pemijahan dilakukan ikan harus diberikan substrat untuk menempelnya telur, subsrat berupa
benda keras seperti pipa PVC atau keramik lantai. Sebelum proses pemijahan akuarium
dianjurkan untuk dibersihkan terlebih dahulu. Jika menggunakan kolam semen, maka kolam
harus dikeringkan dulu selama dua hari sebelum proses pemijahan dilakukan.
Pemijahan dapat dilakukan secara massal dengan perbandingan jantan dan betina 1:1. Air
untuk pemijahan agak asam, sekitar pH 6,5. Induk jantan ditandai dengan warna tubuh sangat
cerah dan sirip sedikit lebih panjang. Sementara induk betina yang siap berpijah ditandai
dengan perutnya tampak gendut.
Sarang dapat dibuat dari pot bunga yang dimiringkan atau potongan paralon. Telur akan
disembunyikan dalam sarang melalui lubang kecil. Telur tersebut akan menetas dalam waktu

23 hari. Larva yang menetas akan berenang cepat. Pakan larva tersebut berupa infusoria,
rotifera, ataupun kutu air halus atau saring. Larva tersebut biasanya diasuh induknya hingga
15 hari. Setelah 15 hari, anak-anak ikan dipisahkan dari induknya. Perawatan selanjutnya
dengan pemberian kutu air saring atau cacing sutera. Pakan buatan berupa pelet halus pun
dapat diberikan. Ikan untuk induk harus sudah berumur enam bulan. Sementara ukuran mulai
dapat dijual adalah 2,5 cm dengan waktu pemeliharaan 34 bulan.

Anda mungkin juga menyukai