Modul Memetakan Dan Mengembangkan Skema Sertifikasi PDF
Modul Memetakan Dan Mengembangkan Skema Sertifikasi PDF
KOMPETENSI PROFESI
SERT-300-01
BNSP 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari penerbit.
Buku ini diproduksi oleh BNSP
DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
XIII.
XIV.
Pendahuluan 4
Tujuan Pelatihan...
5
Standar Kompetensi
5
Gambaran Umum Memetakan Dan Mengembangkan Skema Sertifikasi Kompetensi Profesi 14
TP1: Mengintepretasi Persyaratan Pemetaan Skema Sertifikasi .....
19
TP2: Identifikasi Peta Standardisasi Kompetensi.......
25
TP 3:Identifikasi Peta Skema Sertifikasi Kualifikasi
30
TP4:Menyusun Jastifikasi Skema Sertifikasi Kualifikasi Dan Okupasi
39
TP5: Menyusun Paket Dan Persyaratan Skema Sertifikasi Kerangka Kualifikasi Dan Okupasi
43
TP6:Verifikasi Rancangan Skema Sertifikasi
53
Bahan Bacaan Yang Disarankan 58
Asesmen Mandiri 64
Lembar Evaluasi Peserta
68
Kurikulum 69
I. PENDAHULUAN
! Modul ini merupakan perangkat pelatihan yang dapat digunakan oleh para trainer maupun para trainee
baik dalam pelatihan formal maupun belajar mandiri, untuk membantu menjadi kompeten untuk
memetakan dan mengembangkan skema sertifikasi kompetensi profesi.
! Modul ini disusun secara khusus dengan pengembangan percepatan skema sertifikasi pada KSS
(Komite Sertifikasi Sektoral) dengan metode instruksi pelatihan berbasis komnpetensi (Competency
based training=CBT) dan asesmen berbasis kompetensi (Competency based assessment = CBA). CBT
dan CBA ini merupakan model yang dipilih oleh ASEAN (Association of South-East Asian Nations)
sebagai model untuk melatih tenaga kerja pada Negara-negara anggota ASEAN.
! Apa itu CBT dan CBA system dan mengapa ASEAN mengadopsinya?
a. CBT adalah model pelatihan yang berkonsentrasi pada apa yang dapat dilakukan oleh tenaga
kerja atau yang dipersyaratkan oleh tempat kerja. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk
membantu peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan dan tugas sesuai standar yang
dipersyaratkan tempet kerja. CBT berusaha mengembangkan ketrampilan, pengetahuan dan
sikap kerja (atau mengakui ketika peserta sudah memiikinya) untuk mencapai persyaratan standar
kompetensi. ASEAN telah mengadopsi CBT/CBA training system untuk menghasilkan tenaga
kerja yang diinginkan industri, sehingga akan meningkatkan peluang peserta pelatihan
mendapatkan pekerjaan.
b. CBA mencakupi pengumpulan bukti dan membuat keputusan sejauhmana seorang pekerja dapat
mendemonstrasikan pekerjaannya sesuai standar kompetensi. Ketika trainee sudah dapat
mendemonstrasikan kompetensinya, baik dari hasil pelatihan ataupun pengalaman ditempat kerja,
maka dapat diberi pengakuan atas pencapaiannya baik melaui RPL untuk mengikuti jenjang
pelatihan berikutnya atau RCC untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.
! Apa itu Standar Kompetensi?
a. Standar kompetesi mendeskripsikan ketrampilan, pengetahuan yang dipersyaratkan untuk
melakukan suatu tugas atau aktivitas pada tingkat yang dipersyaratkan oleh standar.
b. Terdapat beberapa standar kompetensi, yakni: SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), Standar Kompetensi Internasional, dan Standar Kompetensi Khusus.
c.
Pada modul ini, karena belum tersedia standar kompetensimemetakan dan mengembangkan
skema sertifikasi, maka dikembangkan unit kompetensi memetakan dan mengembangkan skema
sertifikasi dengan konteks Kualifikasi dan Okupasi dalam rangka menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN, yang disusun sesuai dengan kerangka pengembangan standar kompetensi.
d. Pada modul akan ditampilkan seluruh komponen standar kompetensi yang mencakupi:
Judul Unit: merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan
dilakukan. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata
kerja aktif atau performatif yang terukur.
Deskripsi Unit: Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam
kaitannya dengan unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula disebutkan keterkaitan unit
kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat.
Elemen: Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada
proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif.
Kriteria Unjuk Kerja: Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja dirumuskan
secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil pelaksanaan pekerjaan yang
terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif.
Batasan variabel: Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa
lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar,
rentang pernyataan (range of statement) yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan
terkait yang harus diikuti.
Panduan Penilaian: Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat
dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi. Diantaranya deskripsi tentang
konteks penilaian, persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya (bila diperlukan),
pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai, sikap kerja yang harus ditampilkan,
serta aspek kritis yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
! Dalam modul ini akan diberikan gambaran umum tentang unit kompetensi ini, tujuan dan standar
kompetensi. Dalam modul ini pada setiap elemen dilakukan latihan untuk mendemonstrasikan
kompetensinya melakukan tahap-tahap pekerjaan, sehingga diakhir elemen, trainee sudah mampu
mendemonstrasikan seluruh tahapan kerja sesuai persyaratan kriteria unjuk kerja. Selanjutnya
dilakukan asesmen mandiri secara terstruktur untuk memastikan secara mandiri bahwa trainee telah
keompeten. Bila belum kompeten maka perlu re-training.
! Bagi para peserta bimbingan teknis, ingat bahwa fasilitator anda disini membantu cara mencapai
kompetensi anda, sehingga jangan ragu-ragu untuk bertanya hingga anda kompeten.
! Cara Penilaian Kompetensi
a. Mengkonfirmasi pencapaian Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dan kesesuaiannya dengan jenis produk di
tempat kerjanya.
b. Metode assessment kompetensi sesuai dengan SKKNI (TAAASS410C Merencanakan dan
Mengorganisasi Asesmen, TAAASS403B Mengembangkan Perangkat Asesmen, dan
TAAASS402C Melakukan Asesmen).
c. Pernyataan kompeten terhadap asesmen mandiri.
: SERT-300-01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
:
Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk pemetaan
dan mengembangkan skema sertifikasi. Unit ini dapat digunakan untuk
pengembangan skema sertifikasi Kualifikasi, Okupasi, klaster maupun unit
kompetensi. Skill for employability dalam unit sudah menjadi bagian dari
kriteria unjuk kerja.
ELEMEN KOMPETENSI
1.
MENGINTEPRETASI PERSYARATAN
PEMETAAN SKEMA SERTIFIKASI
SKEMA
SERTIFIKASI
2.1.
2.2.
2.3.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
4.
4.1.
4.3.
4.4.
4.5.
5.
5.1.
5.1.2.8.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
6.
5.6.
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
6.6.
6.7.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1
Kondisi atau keadaan lingkungan kerja dimana unit kompetensi dapat dilaksanakan, adalah adanya
akses sumber informasi tentang pendekatan asesmen yang mencakupi target asesi, jalur asesmen,
konteks asesmen, dan acuan pembanding.
1.2
Kata-kata yang dicetak tebal, jika digunakan pada Kriteria Unjuk Kerja, diberikan penjelasan.
1.3
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional, adalah: Tatanan keterkaitan komponen
standardisasi kompetensi kerja nasional yang komprehensif dan sinergis dalam rangka mencapai
tujuan standardisasi kompetensi kerja nasional di Indonesia.
1.4
Kerangka Kualifikasi internasional adalah: Kerangka Kualifikasi yang ditetapkan hasil harmonisasi
antar Negara, seperti AQRF (ASEAN Qualification Framework).
1.6
Sistem sertifikasi kompetensi profesi, adalah: tatanan keterkaitan komponen sertifikasi kompetensi
profesi yang mencakup pembentukan kelembagaan sertifikasi, lisensi lembaga sertifikasi,
pelaksanaan sertifikasi, harmonisasi sertifikasi, pengendalian mutu sertifikasi, dan pengembangan
sistem informasi dan komunikasi sertifikasi yang sinergis dan harmonis dalam rangka mencapai
tujuan pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja nasional.
1.7
Sertifikasi
1.8
1.9
1.10
Tim perumus Skema Sertifikasi yang dibentuk Komite Skema, terdiri dari para pakar dibidanya dan
mempunyai tugas:
! Mengidentifikasi kategori dan jenis kualifikasi/okupasi nasional/klaster yang dibutuhkan dunia
kerja.
! Mengidentifikasi jenis standar kompetesi kerja yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
! Mengidentifikasi jenis jabatan yang akan dituangkan dalam skema sertifikasi.
! merumuskan persyaratan kompetensi sesuai dengan jenis skema yang akan disusun.
! menuangkan dan menyusun konsep skema sertifikasi kedalam format skema sertifikasi.
1.11
Peta kompetensi, adalah: gambaran komprehensif tentang kompetensi dari setiap fungsi dalam
suatu lapangan usaha yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam menyusun standar
kompetensi. Fungsi kerja mencakupi:
! fungsi bisnis.
! fungsi kunci
! fungsi utama
! fungsi dasar
1.12
1.14
1.15
1.16
1.17
1.18
Kompetensi inti (core), merupakan kompetensi dimana industri sepakat bahwa penting untuk
dicapai jika seseorang harus diterima kompeten dalam divisi primer tertentu kerja. Mereka
langsung terkait dengan tugas-tugas pekerjaan kunci dan termasuk unit seperti 'Bekerja secara
efektif dengan rekan-rekan dan pelanggan, dan Melaksanakan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja. "
1.19
1.20
kompetensi fungsional (pilihan)), merupakan kompetensi spesifik terhadap peran kerja dalam suatu
divisi kerja, dan mencakup ketrampilan dan pengetahuan spesifk (know-how) untuk dilakukan
secara efektif, seperti Menerima dan memproses reservasi, mengoperasikan fasilitas Bar.
1.21
1.22
10
1.23
Nama/Gelar okupasi profesi, adalah penanda seorang berperan professional dan bersertifikat
kompetensi profesi sesuai skema sertifikasi profesi setelah melalui asesmen kompetensi melalui
lembaga sertifikasi profesi yang terlisensi/terakreditasi.
1.24
1.25
1.26
1.27
1.28
kode etik profesi, dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
kode etik juga bertujuan untuk memperlancar buang air besar agar pencernaan kita baik.
11
3.3
1.4.4
1.4.5
12
13
DESKRIPSI
Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan
untuk pemetaan dan mengembangkan skema
sertifikasi. Unit ini dapat digunakan untuk
pengembangan skema sertifikasi Kualifikasi, Okupasi,
klaster maupun unit kompetensi. Skill for
employability dalam unit sudah menjadi bagian dari
kriteria unjuk kerja.
14
!PENTING
Untuk mendemonstrasikan unit ini, peserta harus
dapat memberikan bukti:
ELEMEN
KOMPETENSI
1. MENGINTEPRETASI
PERSYARATAN
PEMETAAN SKEMA
SERTIFIKASI
2. IDENTIFIKASI PETA
STANDARDISASI
KOMPETENSI
1)
2)
3)
15
ELEMEN
KOMPETENSI
3. IDENTIFIKASI PETA SKEMA 1) Bila tersedia dan relevan, Pemaketan kualifikasi diidentifikasi dari SKKNI.
SERTIFIKASI KUALIFIKASI 2) Ruang lingkup peta skema sertifikasi kualifikasi suatu sektor/bidang diidentifikasi
berdasarkan peta standardisasi yakni dari fungsi kunci dan/atau fungsi mayor.
3) Level skema sertifikasi kualifikasi diidentifikasi berdasarkan fungsi kunci dan fungsi
major dan verdasarkan KKNI (9 level).
4) Deskripsi pada setiap level skema sertifikasi disusun berdasarkan deskripsi KKNI yang
dikontekstialisasikan dengan sektor/bidangnya.
5) Bila tersedia, unit-unit kompetensi dari kemasan okupasi diidentifikasi dan dikelompokan
sesuai level KKNI berdasarkan deskripsi setiap level.
6) Bila yang tersedia hanya unit-unit kompetensi dari SKKNI/standar internasional/ standar
khusus, riset dilakukan untuk identifikasi seluruh okupasi/job titles termasuk deskripsi
dan tugas/fungsi serta wewenangnya, yang kemudian dibuat matriks fungsi dan
tanggung jawab dan ketersediaan unit kompetensi yang ada dan dapat diimpor unit
kompetensi dari bidang lain terkait.
7) Bila okupasi/job title tidak teridentifikasi dan yang tersedia hanya standar kompetensi,
unit-unit kompetensi diidentifikasi dan dikelompokan kualifikasinya berdasarkan
deskripsi setiap level kualifikasi KKNI.
4. MENYUSUN JASTIFIKASI
1. Rancangan skema sertifikasi disusun sesuai dengan Pedoman BNSP.
SKEMA SERTIFIKASI
2. Latar belakang/jastifikasi perumusan skema sertifikasi diidentifikasi tuntutan dan
KUALIFIKASI DAN OKUPASI
pentingnya sertifikasi kompetensi profesi untuk skema sertifikasi yang ditetapkan.
3. Ruang lingkup penerapan skema sertifikasi diidentifikasi.
4. Tujuan penyusunan skema sertifikasi diidentifikasi.
5. Acuan normative pengembangan dan penerapan skema sertifikasi diidentifikasi.
ELEMEN
KOMPETENSI
16
ELEMEN
KOMPETENSI
6. VERIFIKASI
1) Kesesuaian pengorganisasian dan proses penyusunan
RANCANGAN
skema sertifikasi diverifikasi.
SKEMA SERTIFIKASI 2) Kesesuaian struktur skema sertifikasi diverifikasi, dengan
tetap memperhatikan harmonisasi/negoisasi dengan lintas
sektor dan/atau lintas Negara.
3) Kesesuaian judul skema, latarbelakang, ruang lingkup,
tujuan dan acuan normative diverifikasi.
4) Kesesuaian kemasan/paket kualifikasi/okupasi diverifikasi.
5) Kesesuaian proses sertifikasi diverifikasi.
6) Laporan verifikasi dibuat untuk disampaikan dan dibahas
oleh Komite Skema Sertifikasi. Dalam pembahasan Komite
dapat mengundang pemangku kepentingan yang lebih luas.
7) Hasil verifikasi dilaporkan kepada Ketua BNSP dan, bila
tersedia, dengan instansi terkait untuk disyahkan.
Acuan Normatif
PP 31/2006: SISLATKERNAS
PP 23/2004: BNSP
PERPRES 8/2012: KKNI
Permenaker 14/2014: Pedoman Penerapan KKNI
Permenakertrans 5/2012: Sistem Standardisasi
Kompetensi Kerja Nasional
Permenakertrans 8/2012: Tatacara Penerapan SKKNI
Peraturan BNSP 1/2014: PEDOMAN PENILAIAN
KESESUAIAN PERSYARATAN UMUM LEMBAGA
SERTIFIKASI PROFESI
Peraturan BNSP 4/2014: PEDOMAN PENGEMBANGAN
DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI
no 13
17
MENGINTEPRETASI
PERSYARATAN
PEMETAAN SKEMA
SERTIFIKASI
IDENTIFIKASI PETA
STANDARDISASI
KOMPETENSI
IDENTIFIKASI PETA
SKEMA SERTIFIKASI
KUALIFIKASI
MENYUSUN
JASTIFIKASI
SKEMA
SERTIFIKASI
KUALIFIKASI
DAN OKUPASI
MENYUSUN
PAKET DAN
PERSYARATAN
SKEMA
SERTIFIKASI
KERANGKA
KUALIFIKASI
DAN OKUPASI
VERIFIKASI
RANCANGAN
SKEMA
SERTIFIKASI
18
19
1)
UU 13/2003
PP 23/2004
PP 31/2006
PERMENAKERTRANS 5/2012
Akreditasi LDP
Penerapan
Standar
Pelatihan berbasis
kompetensi
Lisensi LSP
SKKNI
Pengembangan
Standar
Harmonisasi
Standardisasi
Sertifikasi
Kompetensi
MRA
SDM
Profesional
Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Notifikasi
2)
9
8
7
6
5
4
3
2
1
20
JENJANG&Nasional
KANDUNGAN&dan
UNSUR internasional
KANDUNGAN&UNSUR
2) Kerangka Kualifikasi
KOMPETENSI&EDUCATIONAL
KOMPETENSI&OCCUPATIONAL
KUALIFIKASI
S3
S3 (Terapan)
S2
S2 (Terapan)
Spesialis
AHLI
KOGNITIF
VII
VI
D&IV
6
V
D&III
D&II
D&I
SMA&
(3)
STRATEGIKAL
VIII
Profesi
S1
IX
Sekolah&Menengah&Kejuruan&
(3)
9&&Tahun&Pendidikan&Dasar&(6+3)
Pendidikan&Pra&Sekolah&(1>2)
MANAJERIAL
TEKNISI /
ANALIS
IV
III
3
II
2I
SUPERVISIONAL
PSIKO
MOTORIKOPERATO
R
TEKNIKAL
PENGEMBANGAN KARIR
(DUDI, LATKER, MASY)
Country A
AQRF
Country B
Qualifications
(A)
Illustration
Qualifications
(B)
21
Conceptual Framework
ASEAN
MRA
Recognition of
qualifications
NQF
Development of
qualifications
AQRF
Harmonizaation
of qualifications
MOBILITY OF
PROFESSIONALS
COMPETITIVENESS
OF ASEAN
PROFESSIONALS
3)
22
PEDOMAN
PENGEMBANGAN DAN
PEMELIHARAAN SKEMA
SERTIFIKASI PROFESI
5)
23
24
TP2. IDENTIFIKASI
PETA
STANDARDISASI
KOMPETENSI
25
Permennakertrans 8/2012
CONTOH
26
27
3)
FUNGSI TUJUAN
UTAMA BISNIS
FUNGSI MAYOR
FUNGSI DASAR
28
CONTOH
Standardisasi Nasional.
Lakukan
identifikasi peta kompetensi pada
29
3) Level skema sertifikasi kualifikasi diidentifikasi berdasarkan fungsi kunci dan fungsi
major dan verdasarkan KKNI (9 level).
4) Deskripsi pada setiap level skema sertifikasi disusun berdasarkan deskripsi KKNI
yang dikontekstialisasikan dengan sektor/bidangnya.
30
31
CONTOH
CONTOH
32
CONTOH
33
P. Usaha
CONTOH
P. Tata Boga
P. Hotel
P. Travel Ops
Pengemban
gan
Pariwisata
P. destinasi
CONTOH
34
CONTOH
4)
LEVEL SERTIFIKASI
KUALIFIKASI
DESKRIPSI
Kualifikasi ini merefleksikan peran individu dalam melaksanakan tugas sederhana, terbatas, bersifat
rutin, dengan menggunakan alat, aturan, dan proses yang telah ditetapkan, serta di bawah bimbingan,
pengawasan dan tanggung jawab atasannya. Ia harus memiliki pengetahuan faktual serta bertanggung
jawab atas pekerjaan sendiri dan tidak bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Kualifikasi ini merefleksikan peran individu yang terampil dalam melaksanakan tugas dengan
menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja serta
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja
sendiri dengan pengawasan tidak langsung. Ia harus memiliki pengetahuan operasional, prinsip-prinsip
serta konsep umum yang terkait dengan bidangnya, mampu menyelesaikan masalah yang lazim dengan
metode yang sesuai dan bekerjasama dalam lingkup kerjanya serta dapat diberi tangggung jawab
terbatas atas pekerjaan orang lain.
Kualifikasi ini memberikan kepada individu agar kompeten dalam : Prinsip dasar bidang keahlian
tertentu agar dapat menyelaraskan dengan permasalahan Faktual; Bekerja sama dan melakukan
komunikasi, menyusun laporan tertulis dalam lingkup terbatas, dan memiliki inisiatif; serta, Bertanggung
jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas hasil kerja orang lain. Sehingga dapat
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
Kualifikasi ini mencerminkan peran individu yang menggunakan konsep teoritis pengtahuan
tertentu secra umum untuk : Menyelesaikan pekerjaan dalam lingkup yang luas; Memformulasikan
masalah penyelesaian prosedural; Mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapain hasil kerja kelompok. Sehingga dapat menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang
terukur.
35
5)
36
Kompetensi Inti adalah kompetensi yang ditentukan oleh industri dalam peraturan pengemasan untuk
Kualifikasi yang harus dimiliki para individu untuk pengakuan atas Kualifikasi tersebut. (Pedoman
penerapan KKNI, 2014)
Kompetensi Inti/Core Competencies: Adalah kompetensi-kompetensi dimana industri telah
mensepakati untuk dicapai jika seseorang akan diterima kompetensinya pada divisi primer.
Kompetensi-kompetensi ini secara langsung berhubungan dengan tugas-tugas okupasi dan mencakup
unit-unit seperti: Work effectively with colleagues and customers, and Implement occupational health
and safety procedures. (Handbook ASEAN MRA, 2013)
Kompetensi umum/Generic Competencies: kompetensi-kompetensi dimana industri setuju bahwa ini
adalah esensial untuk dicapai oleh seseorang untuk diterima sebagai kompeten pada suatu divisi
sekunder. Istilah life skills kadang digunakan untuk mendeskripsikan kompetensi ini, seperti contoh ini:
Use common business tools and technology, and Manage and resolve conflict situations. (Handbook
ASEAN MRA, 2013)
Kompetensi pilihan/fungsional (Functional Competencies): kompetensi fungsional yang spesifik pada
suatu peran atau jabatan kerja dalam suatu divisi kerja, dan mencakup ketrampilan spesifik dan
pengetahuan (know-how) untuk mengerjakan/melakukannya secara efektif. Seperti: Receive and
process reservations, Provide housekeeping services to guests, and Operate a bar facility. These
competencies could be generic to a Labour Division as a whole, or be specific to roles, levels or jobs
within the Labour Division. (Handbook ASEAN MRA, 2013)
CONTOH
37
38
LEVEL
SERTIFIKASI
KUALIFIKASI
DESKRIPSI
OKUPASI/PERAN
KERJA:
Sertifikat II bidang
Tata Boga (Food
Production)
Kitchen Hand,
Butcher, Baker.
Kualifikasi ini merefleksikan peran individu yang terampil dalam melaksanakan tugas
dengan
menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan
prosedur kerja serta menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur,
yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung. Ia harus
memiliki pengetahuan operasional, prinsip-prinsip serta konsep umum yang terkait
dengan bidangnya, mampu menyelesaikan masalah yang lazim dengan metode yang
sesuai dan bekerjasama dalam lingkup kerjanya serta dapat diberi tangggung jawab
terbatas atas pekerjaan orang lain.
Assistant
Catering
Manager.
Sertifikat IV bidang
Tata Boga
Kualifikasi ini memberikan kepada individu agar kompeten dalam : Prinsip dasar bidang
keahlian tertentu agar dapat menyelaraskan dengan permasalahan Faktual; Bekerja sama
dan melakukan komunikasi, menyusun laporan tertulis dalam lingkup terbatas, dan
memiliki inisiatif; serta, Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas hasil kerja orang lain. Sehingga dapat menunjukkan kinerja dengan
mutu dan kuantitas yang terukur.
Sertifikat V bidang
Tata Boga
Second Chef,
Demi
Chef, Assistant
Head Chef.
Head Chef,
Assistant to the
Executive Chef.
7) Bila okupasi/job title tidak teridentifikasi dan yang tersedia hanya standar
kompetensi, unit-unit kompetensi diidentifikasi dan dikelompokan
kualifikasinya berdasarkan deskripsi setiap level kualifikasi KKNI.
39
Okupasi
Unit kompetensi
pada kategori
kompetensi (inti,
umum, pilihan/
fungsional)
Unit kompetensi
pada kategori
kompetensi (inti,
umum, pilihan/
fungsional)
Unit
kompetensi
pada level
Kualifikasi
Inti:
Inti:
Inti:
Umum:
Umum:
Umum:
Fungsional
Fungsional
Fungsional
Inti:
Inti:
Inti:
Umum:
Umum:
Umum:
Fungsional
Fungsional
Fungsional
Okupasi
40
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
*) pada setiap level dapat terdiri lebih dari satu berdasrkan fungsi-fungsi mayor
DESKRIPSI
OKUPASI/PERAN
KERJA YANG DAPAT
DICAKUP
UNIT-UNIT
KOMPETENSI (Core,
Generic, Functional)
41
42
1)
Tuntutan diperlukannya
perumusan skema sertifikasi,
dapat mencakupi:
Regulasi di sektor terkait;
Dunia usaha melalui asosiasi industri terkait dan/
atau KADIN;
Dunia Profesi melalui asosiasi profesi terkait;
Pasar terkait dari hasil survei;
Otoritas Kompeten terkait sesuai perkembangan
industri terkini.
43
44
5)
CO
N
TO
CONTOH
45
CO
N
TO
LATIHAN IV.
1. Latar Belakang
!
!
!
!
2. Ruang Lingkup
!
!
!
!
3. Tujuan
!
!
!
!
4. Acuan Normatif
!
!
!
!
46
47
Skema Kualifikasi
Peta kualifikasi diidentifikasi dari hasil pemetaan sesusi ruang lingkup.
Deskripsi dan sikap kerja diidentifikasi pada setiap level skema sertifikasi
kualifikasi.
Peran kerja dan/atau kemungkinan jabatan yang dapat ditempatkan
pada level skema sertifikasi dalam industri.
Informasi jalur dalam kualifikasi (masuk dan lanjutan).
Bila tersedia, Informasi regulasi teknis tentang status penerapan pada
level ini.
Bila tersedia, Aturan pemaketan skema sertifikasi (kompetensi inti
(core), kompetensi umum (generic/common), dan kompetensi
fungsional (pilihan)).
Daftar unit kompetensi diidentifikasi.
CONTOH
48
CONTOH
49
CONTOH
CONTOH
50
CONTOH
CONTOH
51
52
verifikasi kelengkapan
dokumen permohonan.
53
!Proses!Ser(kasi!
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Persyaratan!Penda2aran
Proses!Asesmen!
Proses!Uji!Kompetensi
Keputusan!Ser(kasi
Pembekuan!dan!Pencabutan!Ser(kat
Pemeliharaan!ser(kasi/!survailen
Proses!Ser(kasi!Ulang
Penggunaan!Ser(kat
Banding
Pemohon menyatakan
setuju untuk
memenuhi persyaratan sertifikasi
54
55
56
57
CONTOH
58
59
60
61
62
1.
2.
3.
4.
5.
Judul Buku
Pengimplementasian Jalur Kuali kasi
Kompetensi Kerja pada Kerangka
Kuali kasi Nasional Indonesia
Personal
Career
Development
for
Professionals
Human Resource Development
Competence
Based
Assessment
Techiques
training in Australia , 4Th Edition
Tahun
Pembuatan
Pengarang
Ray Powell, Mark Killner,
Trisnasari, Nurul Imany
Ida
2014
Joseph A. Raelin
2002
2008
Shirley Fletcher
2005
2011
63
: ________________________
Tanggal/Waktu : _____________,____________
Nama Asesor
: 1. ______________________
Tempat
:__________________________
2.______________________
Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri sendiri terhadap unit (unit-unit) kompetensi yang akan diujikan.
Pelajari seluruh standar Kriteria Unjuk Kerja (KUK), batasan variabel, panduan penilaian dan aspek kritis
serta yakinkan bahwa anda sudah benar-benar memahami seluruh isinya.
2. Laksanakan penilaian mandiri dengan mempelajari dan menilai kemampuan yang anda miliki secara
obyektif terhadap seluruh daftar pertanyaan yang ada, serta tentukan apakah sudah kompeten (K) atau
belum kompeten (BK).
3. Siapkan bukti-bukti yang anda anggap relevan terhadap unit kompetensi, serta matching-kan setiap bukti
yang ada terhadap setiap elemen/ KUK, konteks variable, pengetahuan dan keterampilan yang
dipersyaratkan serta aspek kritis.
4. Asesor dan asesi menandatangi form asesmen mandiri.
1.
Unit Kompetensi :
Nomor : SERT-300-01
Judul : MEMETAKAN DAN MENGEMBANGKAN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
DAFTAR PERTANYAAN
ELEMEN KOMPETENSI
APAKAH ANDA DAPAT ............?
1.
MENGINTEPRETASI
PERSYARATAN
PEMETAAN SKEMA
SERTIFIKASI
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
2.
IDENTIFIKASI PETA
STANDARDISASI
KOMPETENSI
2.1.
2.2.
2.3.
3.
IDENTIFIKASI PETA
3.1.
PENILAIAN
K
BUKTI
PENDUKUNG
BK
64
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
4.
MENYUSUN
JASTIFIKASI SKEMA
SERTIFIKASI
KUALIFIKASI DAN
OKUPASI
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
5.
MENYUSUN PAKET
DAN PERSYARATAN
SKEMA SERTIFIKASI
KERANGKA
KUALIFIKASI DAN
OKUPASI
5.1.
PENILAIAN
K
BUKTI
PENDUKUNG
BK
65
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
PENILAIAN
K
BUKTI
PENDUKUNG
BK
industri.
5.1.1.4. Informasi jalur dalam
kualifikasi (masuk dan
lanjutan).
5.1.1.5. Bila tersedia, Informasi
regulasi teknis tentang status
penerapan pada level ini.
5.1.1.6. Bila tersedia, Aturan
pemaketan skema sertifikasi
(kompetensi inti (core),
kompetensi umum
(generic/common), dan
kompetensi fungsional
(pilihan)).
5.1.1.7. Daftar unit kompetensi
diidentifikasi.
5.1.2. Bila skema Okupasi:
5.1.2.1. Peta okupasi diidentifikasi
dari hasil pemetaan sesuai
ruang lingkup.
5.1.2.2. Deskripsi diidentifikasi pada
setiap judul okupasi.
5.1.2.3. Nomor index pekerjaan (job
index number) diidentifikasi.
5.1.2.4. Nama/Gelar okupasi profesi
diidentifikasi.
5.1.2.5. Tugas dan wewenang (bila
tersedia) diidentifikasi pada
setiap okupasi.
5.1.2.6. Persyaratan untuk mengikuti
sertifikasi pada setiap
okupasi.
5.1.2.7. Bila tersedia, Informasi
regulasi teknis tentang status
penerapan pada level ini.
5.1.2.8. Bila tersedia, Aturan
pemaketan skema sertifikasi
(kompetensi inti (core),
kompetensi umum
(generic/common), dan
kompetensi fungsional
(pilihan)).
5.1.2.9. Daftar unit kompetensi
diidentifikasi.
Mengidentifikasi persyaratan dasar pemohon
sertifikasi
Mengidentifikasi hak pemohon dan kewajiban
pemegang sertifikat
Mengidentifikasi Struktur biaya sertifikasi
Mengidentifikasi Proses sertifikasi
Mengidentifikasikode etik profesi
66
VERIFIKASI
RANCANGAN SKEMA
SERTIFIKASI
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
6.6.
6.7.
Rekomendasi Asesor :
PENILAIAN
K
BUKTI
PENDUKUNG
BK
Catatan :
Asesor :
Nama
No. Reg.
Tanda tangan/
Tanggal
67
Setuju
Tidak tahu
Tidak setuju
Tidak dapat
diterapkan
68
IX. KURIKULUM
KODE MP
A.
B.
1.
2.
3.
C.
D.
: SERT-300-01
JUDUL MATERI PEMBELAJARAN : MEMETAKAN DAN MENGEMBANGKAN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
FILOSOFI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETESI:
Berstandar kompetensi (SKKNI, standar internasional, dan/atau standar khusus)
Melatih sampai kompeten
CBA "Sertifikasi kompetensi
RUANG LINGKUP KOMPETENSI: Unit ini berhubungan dengan proses mengumpulkan informasi tentang kebutuhan kompetensi pekerja melalui rekam jejak
perkembangan kompetensi pekerja, menganalisis dan merumuskan alternatif program pengembangan pekerja.
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
TUJUAN UMUM
PEMBELAJARAN (LEARNING
OUTCOME)/ TOPIK
PEMBELAJARAN:
1.
MENGINTEPRETASI
PERSYARATAN
PEMETAAN SKEMA
SERTIFIKASI
2.
IDENTIFIKASI PETA
STANDARDISASI
KOMPETENSI
3.
IDENTIFIKASI PETA
SKEMA SERTIFIKASI
KUALIFIKASI DAN
OKUPASI
METODE
MEDIA
Peralatan & ref
KELUARAN
WAKTU
TENTATIF
(jam @ 45)
Te=(O + 4M +
P) 6
2 jam
Presentasi
Diskusi
Workshop
Studi kasus
Komputer/
laptop
LCD projector
Software
Buku referensi
Modul
Hasil
interpretasi
Presentasi
Diskusi
Workshop
Studi kasus
Komputer/
laptop
LCD projector
Software
Buku referensi
Modul
Peta
Standardisas
i hasil
identifikasi
4 jam
Presentasi
Diskusi
Workshop
Studi kasus
Komputer/
laptop
LCD projector
Software
Buku referensi
Modul
Peta skema
sertifikasi
kualifikasi
dan okupasi
6 jam
69
4.
MENYUSUN
JASTIFIKASI SKEMA
SERTIFIKASI
KUALIFIKASI DAN
OKUPASI
5.
MENYUSUN PAKET
DAN PERSYARATAN
SKEMA SERTIFIKASI
KERANGKA
KUALIFIKASI DAN
OKUPASI
Presentasi
Diskusi
Workshop
Studi kasus
Komputer/
laptop
LCD projector
Software
Buku referensi
Modul
Jastifikasi
pengembang
an skema
2 jam
Presentasi
Diskusi
Workshop
Studi kasus
Komputer/
laptop
LCD projector
Software
Buku referensi
Modul
Paket dan
persyaratan
skema
sertifikasi
kerangka
kualifikasi
dan okupasi
6 jam
70
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
6.
VERIFIKASI
RANCANGAN SKEMA
SERTIFIKASI
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
6.6.
6.7.
Presentasi
Diskusi
Workshop
Studi kasus
Komputer/
laptop
LCD projector
Software
Buku referensi
Modul
Hasil
Verifikasi
rancangan
skema
sertifikasi
4 jam
71