LP Waham
LP Waham
a. Pikiran logis
a. Kadang-kadang
a. Gangguan isi
b. Persepsi akurat
proses piker
pikir halusinasi
c. Emosi konsisten
b. Perubahan
terganggu
dengan
b. Ilusi
proses emosi
pengalaman
c. Emosi berlebihan
c. Perilaku tidak
d.
Perilaku
sesuai
d.
Perilaku
yang
tidak
terorganisasi
Gambar: Rentang Respon Perubahan Proses Pikir Waham. Sumber : Keliat,2011
e. Hubungan sosial
biasa
d. Isolasi sosial
e. Menarik diri
2
5. Fase-Fase
Fase terjadinya waham adalah sebagai berikut (Yosep, 2014):
a. Fase lack of human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien baik
secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi pada
orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya klien
sangat miskin dan menderita. Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah. Ada juga klien yang
secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara reality dengan self
ideal sangat tinggi. Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang
sebagai seorang yang dianggap sangat cerdas, sangat berpengalaman dan
diperhitungkan dalam kelompoknya. Waham terjadi karena sangat pentingnya
pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya
penghargaan saat tumbuh kembang (life span history).
b. Fase lack of self esteem
Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan
antara self ideal dan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan
kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui
kemampuannya.
Misalnya,
saat
lingkungan
sudah
banyak
yang
kaya,
e. Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta
menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayainya dan
mendukungnya. Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindari
interaksi sosial (isolasi sosial).
f. Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul
sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi.
6. Klasifikasi Jenis dan Sifat Masalah
Jenis-jenis waham antara lain :
a. Waham Kebesaran
Keyakinan klien yang berlebihan tentang kebesaran dirinya atau kekuasaan.
Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang pandai
sekali, orang kaya.
Contoh : saya ini pejabat di Departemen Kesehatan atau Saya punya tambang
emas
b. Waham Berdosa
Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar.
Penderita percaya sudah selayaknya ia di hukum berat.
c. Waham Dikejar
Individu merasa diranya senantiasa di kejar-kejar oleh orang lain atau kelompok
orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
d. Waham Curiga
4
Klien yakin bahwa ada orang atau kelompok orang yang sedang mengencam
dirinya. Individi jga merasa dirinya selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya.
Biasanya individu yang mempunyai waham ini mencari-cari hubungan antara
dirinya dengan orang lain disekitarnya, yang bemaksud menyindirnya atau
menuduh hal-hal yang tidak senonoh terhadap dirinya. Dalam bentuk yang lebi
ringan, kita kenal Ideas Of Reference yaitu ide atau perasaan bahwa peristiwa
tertentu dan perbuatan-perbuatan tertentu dari orang lain (senyuman, gerak-gerik
tangan, nyanyian dan sebainya) mempunyi hubungan dengan dirinya.
Contoh: Saya tahu, seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya
karena mereka iri dengan kesuksesan saya
e. Waham Cemburu
Meyakini bahwa ada seseorang atau
kelompok
yang
berusaha
Klien yakin bahwa ada pikiran orang lain yang disisipkan/dimasukkan kedalam
pikiranya.
l. Waham Siar Pikir
Klien yakin bahwa orang lain mengetahui isi pikirannya, padahal dia tidak pernah
menyatakan pikirannya kepada orang lain, padahal dia tidak pernah menyatakan
pikirannya kepada orang tersebut.
m. Waham Kontrol Pikir
Klien yakin bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.
Proses berpikir meliputi 3 aspek yaitu bentuk pikiran,isi pikiran dan arus pikiran.
Menurut Kaplan, berpikir merupakan aliran gagasan,, symbol dan asosiasi yang
diaaraahkan oleh tujuan, dimulai oleh suatu masalah atau tugas dan mengarah pada
kesimpulan yang berorientasi pada kenyataan.
a. Gangguan bentuk pikir
Dalam kategori ini termasukl semua penyimpangan dari pemikiran rasional,
logis dan terarahh pada tujuan.
1) Dereisme/pikiran dereistik
Titik berat pada tidak adanya sangkutpaut terjadi antara proses mental
individu dan pengalamannya yang sedang berjalan. Proses mentalnya
tidak sesuai dengan kenyataan, logika atau pengalaman
2) Pikiranotistik
Menandakan bahwa penyebab distorsi arus asosiasi adalah dari dalam
pasien itu sendiri dalam bentuk lamunan, fantasi, waham atau halusinasi.
Cara berpikir seperti ini hanya akan memuaskan keinginannya yang tidak
terpenuhi tanpa memperdulikan keaadaan sekitarnya. Hidup dalam alam
pikirannya sendiri.
3) Bentuk pikiran non realistic
Bentuk pikiran yang sama sekali tidak berdasarkan pada kenyataan,
mengambil sesuatu kesimpulan yang aneh dan tidak masuk akal.
b. Gangguan arus piker
Yaitu tentang cara dan lajunya proses asosiasi dalam pemikiran yang timbul
dalam berbagi jenis.
1) Perverasi: berulang-ulang menceritakan suatu ide, pikiran atau tema secara
berlebihan
2) Asosiasi longgar: mengatakan hal-hal yang tidak ada hubungannya satu
sama lain, misalnya saya mau makan semua orang dapat berjalan-jalan.
Bila ekstrim, maka akan terjadi inkoherensi
6
4) BB menurun
8. Penatalaksanaan
Terapi pada gangguan jiwa khususnya skizofrenia pada dewasa ini sudah cukup
dikembangkan sehingga klien tidak mengalami diskriminasi bahkan metodenya lebih
manusiawi daripada masa sebelumnya. Penatalaksanaan dapat dibagi menjadi dua
yaitu penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan keperawatan.
a. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis pada gangguan proses piker yang mengarah pada
diagnose medis skizofrenia, khususnya dengan gangguan proses piker:
waham, yaitu;
1) Psiko farmakologi
Menurut Harawi (2003), jenis obat psikofarmaka dibagi menjadi 2
golongan yaitu :
a) Golongan generasi pertama (typical)
Obat yang termasuk golongan
Chorpromazine
HCL
generasi
Largactil,
pertama
Promactil,
misalnya:
Meprosetil
),
stimulasi
kelompok
Effect
Core Problem
Causa
II.
10
2. Keluhan utama
Tanyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang
ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah dan
perkembangan yang dicapai.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Tanyakan pada klien/keluarga, apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa
pada masa lalu, pernah melakukan, mengalami, penganiayaan fisik, seksual, penolakan
dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
11
12
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktivitas motorik
klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek klien, interaksi selama
wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat
konsentasi dan berhitung, kemampuan penilaian dan daya tilik diri.
8. Kebutuhan persiapan pulang
a. Kemampuan makan klien, klien mampu menyiapkan dan membersihkan alat makan.
b. Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan membersihkan WC serta
membersihkan dan merapikan pakaian.
c. Mandi klien dengan cara berpakaian, observasi kebersihan tubuh klien.
d. Istirahat dan tidur klien, aktivitas di dalam dan di luar rumah.
e. Pantau penggunaan obat dan tanyakan reaksi yang dirasakan setelah minum obat.
f. Masalah psikososial dan lingkungan.
g. Dari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien.
9. Pengetahuan
Data didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian yang dimiliki
klien disimpulkan dalam masalah.
10. Aspek medik
Terapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi antara lain seperti terapi psikomotor, terapi
tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi, terapi lingkungan.
Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi dan perkembangan klien supaya dapat
melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang mungkin muncul:
1. Perubahan proses pikir : waham
2. Risiko tingggi perilaku kekerasan
3. Isolasi social
13
14