html
Karakteristik Siswa Kelas IV SD
nantinya,
serta
kemana
anak
tersebut
menuju
dalam
2)
3)
anak.
Stadium operasional konkret (7-11 tahun)
Stadium operasional konkret dapat menjadi ciri-ciri negatif
pada stadium berpikir pra-operasional. Cara berpikir anak yang operasional
konkret kurang egosentris. Ada kekurangan dalam cara berpikir operasional
konkret. Anak mampu untuk melakukan aktivitas logis tertentu tetapi hanya
dalam situasi yang konkret. Anak belum mampu untuk menyelesaikan
masalah dengan baik apabila dihadapkan dengan masalah secara verbal
4)
masa ini, secara tidak sadar anak berpikir tentang dirinya sendiri dan anak
5)
1)
berbagai
hal,
5)
kegagalan-kegagalan;
Mereka belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi
yang terjadi;
6)
Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan
mengajar anak-anak lainnya.
Menurut Jean Piaget (dalam Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih, 2009:
1.15) mengemukakan empat tahap proses anak sampai mampu berpikir
seperti orang dewasa, yaitu :
1) Tahap sensori motor (0,0 - 2,0)
Pada tahap ini mencakup hampir keseluruhan gejala yang berhubungan
langsung dengan panca indra. Anak saat mulai mencapai kematangan dan
mulai memperoleh keterampilan berbahasa , mereka menerapkannya dalam
objek yang nyata dan anak mulai memahami hubungan antara nama yang
diberikan pada suatu benda.
2) Tahap praoperasional (2,0 7,0)
Pada tahap ini, anak berkembang sangat pesat. lambang-lambang bahasa
yang digunakan untuk menunjukkan suatu benda konkret bertambah pesat
Anak
sudah
mampu
memikirkan
buah
pikirannya,
dapat
membentuk suatu ide dan mampu berpikir tentang masa depan secara
realistis.
Berdasarkan pendapat ahli yang telah disebutkan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas IV sekolah dasar adalah berada
pada
masa
perkembangan
dan
pertumbuhan.
Banyak
aspek
yang
berkembang pada diri anak seperti aspek fisik, sosial, emosional, dan moral
sehingga anak akan menemukan jati diri mereka dan juga harus ditunjang
oleh lingkungan dan proses pembelajaran menuju kedewasaan. Siswa kelas
IV sekolah dasar digolongkan ke dalam stadium operasional konkret, anak
mampu melakukan aktivitas logis, mampu menyelesaikan masalah dengan
baik tetapi masih sulit mengungkapkan sesuatu yang masih tersembunyi.
Pada masa usia ini, anak suka menyelidik berbagai hal serta anak juga
memiliki rasa ingin selalu mencoba dan bereksperimen. Anak memiliki rasa
ingin tahu yang besar serta mulai menjelajah dan mengeksplorasi berbagai
hal. Anak sudah mulai terdorong untuk berprestasi di sekolahnya, tetapi
anak juga masih senang untuk bermain dan bergembira. Berdasarkan hal ini,
guru sepatutnya lebih memahami dunia anak.
http://www.kompasiana.com/sen_88/karakteristik-siswa-kelasiv_55009896a333115372511639
Menurut Angela Anning dalam Suharjo (2006: 36) mengemukakan bahwa
perkembangan dan belarar anak itu sebagai berikut 1. Kemampuan berfikir
anak itu berkembang secara sekuensial dari kongkrit menuju abstrak. 2.
Anak harus siap menuju ke tahap perkembangan berikutnya dan tidak boleh
dipaksakan untuk bergerak menuju tahap perkembangan kognitif yang lebih
tinggi. 3. Anak belajar melalui pengalaman-pengalaman langsung,
khususnya melalui aktivitas bermain. 4. Anak memerlukan pengembangan
kemampuan penggunaan bahasa yang dapat digunakan secara efektif di
sekolah. 5. Perkembangan sosial anak bergerak dari egosentris menuju
kepada kemampuan untuk berempati dengan yang lain. 6. Setiap anak
sebagai seorang individu, masing-masing memiliki cara belajar yang unik.
Tim Dosen FIP IKIP dalam Suharjo (2006: 37) mengemukakan bahwa anak SD
memiliki karakteristik pertumbuhan sebagai berikut: 1. Pertumbuhan fisik
dan motorik maju pesat. 2. Kehidupan sosialnya diperkaya selain
kemampuan dalam hal kerjasama juga dalam hal bersaing dan kehidupan
kelompok sebaya. 3. Semakin menyadari diri selain mempunyai keinginan,
perasaan tertentu juga semakin bertumbuhnya minat tertentu. 4.
Kemampuan berfikirnya masih dala tingkatan pesepsional. 5. Dalam bergaul,
bekerjasama dan kegiatan bersama tidak membedakan jenis yang menjadi
dasar adalah perhatian dan pengalaman yang sama. 6. Mempunyai
kesanggupan untuk memahami hubungan sebab akibat. 7. Ketergantungan
kepada orang dewasa semakin berkurang dan kurang memerlukan
perlindungan orang dewasa.
Piaget dalam Zulkifli (2009: 21) mengemukakan bahwa perkembangan di
bagi menjadi 4 fase sebagai berikut: 1. Fase sensori motorik (0-2 tahun).
Aktivitas kognitif didasarkan pada pengalaman langsung panca indera.
Aktivitas belum menggunakan bahasa. Pemahaman intelektual muncul di
akhir fase ini. 2. Fase pra operasional (2-7 tahun). Anak tidak terikat lagi
http://kebugarandanjasmani.blogspot.co.id/2015/12/karakteristik-siswasekolah-dasar-siswa.html
Karakteristik Siswa Sekolah Dasar - Siswa kelas III, IV dan V adalah siswa
dengan rentang umur 8-11 tahun atau lebih adalah tahap operasi konkrit.Ciri
perkembangannya memakai atauran jelas atau logis adan reversible dan
kekebalan. Dengan memperhatikan karakteristik kognitif siswa kelas III
Dekolah Dasar dengan segala aspek dimensi perkembangannya, maka
diharapkan system pengajaran yang dikembangkan mampu melayani
kebutuhan belajar yang bermakna bagi siswa. melalui penyampaian materi
pelajaran dengan baik, sehingga siswa antusias untuk belajar. (Pembelajaran
inovatif Berorientasi Konstruktivistik).
kekuatannya semakin besar.Masih memerlukan latihan koordinasi untuk otototot kecil.Pertumbuhan anak cepat.Perkembangan jantung dan paruparunya tidak lama dengan pertumbuhan fisiknya.Mulai kelihatan
perhatiannya.Anak kecil suka pada permainan yang berbahaya dan
tantangan kepada dirinya (Harsuki, 2003: 78-79).
Karakteristik fisiologi anak kelas 5 dan 6 sekitar usia 11 dan 12 tahun.
Menurut Annarino Cowel dan Hazelton yang dikutip oleh Rochman Devi
Yusliyanti (2006: 13) disebutkan bahwa, otot penunjang lebih berkembang
dari usia sebelumnya. Makin menyadari keadaan tubuh sendiri.Perbedaaan
anak laki-laki dan perempuan makin tampak jelas.Penampilan tubuhya
tampak sehat dan kuat.Koordinasi geraknya baik.Perkembangan tungkai
lebih cepat dari pada anggota badan bagian atas.Kekuatan otot anak
laki-laki dan perempuan makin
sifat kejiwaan yang mendukung keterlibatan siswa yang lebih jauh dalam
olahraga prestasi.Minat siswa pada olahraga makin tampak.Siswa mulai
memahami dan menyadari keadaan dirinya sendiri baik kelebihan maupun
kekurangan yang dimiliki.Mereka memiliki cabang olahraga yang disukai dan
menghindari aktifitas yang kurang disukai.Siswa lebih suka permainan yang
berbahaya yang merupakan tantangan bagi dirinya.
Jadi siswa kelas 4 adalah siswa dengan rentang 10-11 tahun yang
merupakan masa peralihan dari dunia khayal menuju dunia nyata
(merupakan tahap kongrit operasional).Siswa kelas 4 adalah siswa dengan
rentang umur 10-11 tahun.Minat siswa pada olahraga makin tampak.Mereka
sudah memiliki cabang olahraga yang disukai dan menghindari aktifitas yang
kurang disukai.Siswa lebih suka permainan aktif dan berbahaya yang
merupakan tantangan bagi dirinya.
Daftar Pustaka Makalah Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Rusli Lutan. (2001). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan