Anda di halaman 1dari 3

PENGAMATAN SEL JAMUR

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga tidak
melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Hidup
dengan cara mengambil zat-zat makanan seperti selulosa, glukosa, lignin,
protein, dan senyawa pati dari organism lain. Jamur tiram disebut juga jamur
kayu karena dapat tumbuh pada media kayu lapuk, termasuk dalam kelompok
Basidiomycetes, yakni jamur yang ditandai dengan tumbuhnya miselium
berwarna putih pada sekujur media tanam.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum pengamatan sel jamur ini adalah untuk
membedakan klasifiksi jamur, misal jamur tempe, jamur tiram, maupun jamur
kuping hitam. Peserta praktikum diharapkan dapat membedakan hal paling
mendasar dari setiap jenis jamur dan mengetahui struktur organel beserta
fungsinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kingdom Fungi
Dalam beberapa aspek, fungi memiliki kesamaan dengan tanaman
biasa. Namun, fungi tidak memiliki klorofil. Sehingga, fungi tidak dapat
memproduksi makanannya sendiri melalui fotosintesis (Stephenson, 2010)
Hampir 90 persen tanamandi dunia memerlukan fungi sebagai sumber
nutrisi. Seperti, penyerapan nutrisi dan air yang diberikan oleh jamur melalui
rambut akar. Fungi hanya memiliki tubuh buah (Rogers, 2016)
2.2 Klasifikasi Fungi
2.2.1 Jamur Tempe (Rizhopus oligosporus)
Rhizopus oligosporus adalah jamur yang terdapat pada tempe.
Oligosporus termasuk dalam zygomycotta yang sering dimanfaatkan
pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang kedelai, karena jamur
rhizopus oligosporus yang menghasilkan enzim fitase yang memecah
semacam fitat membuat komponen makro pada kedelai. Komponen makro
sehingga lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah terserap tubuh.
Fungi ini dapat memfermentasi substrat lain, memproduksi enzim, dan
mengolah limbah. Salah satu enzim yang diproduksi tersebut adalah dari
golongan protease.
2.2.2 Jamur Tiram (pleurotusostreatu)
Jamur tiram yaitu jamur yang memiliki kandungan nutrisi yang
tinggi dibandingkan
2.2.3 Jamur Kuping Hitam (Auricularia polytricha)
Jamur kuping hitam, dalam bahasa Inggris dinamai black jelly.
Warna fisik jamur ini hitam keunguan dengan tekstur daun yang berlipatlipat. Selain tumbuh liar di alam, jamur kuping jenis ini sudah banyak di
budidayakan di Cina, Thailand, dan beberapa negara Indocina lainnya.

Manfaatnya sangat besar, baik sebagai sumber pangan maupun sebagai


sumber obat tradisional. Jamur kuping hitam mempunyai rasa lebih enak
dibandingkan dengan jamur kuping lainnya. Namun sayangnya,
produktivitas jenis kuping hitam tidak setinggi jamur kuping jenis lain.
(Rahmat dan Nur Hidayat, 2011)
2.3 Struktur dan Fungsi Sel Jamur
Pembentukan badan buah, terutama terjadinya basidiopora sampai spora,
merupakan fase reproduksi.
1. Reproduksi seksual terjadi pada basidia, yakni dengan terbentuknya sel-sel
berbentuk tongkat pada lamella (insang) di lapisan bawah tudung yang
menghasilkan spora
2. Spora yang telah masak menghasilkan sel dengan satu inti (inti + ataupun inti
-)
3. Inti sel yang masih muda membelah secara mitosis dan dalam
perkembangannya membelah lagisecara meiosis sehingga yang tadinya 2n
kromosom menjadi n kromosom.
4. Jadi dalam sel yang berbentuk tongkat yang tadinya mempunyai 2 inti maka
karena mitosis menjadi 4 inti dengan sifat haploid (4 inti dengan n kromosom,
karena pembelahan meiosis).
5. Dakjf
6. Lewfiwef
7. Aqswuhndu

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai