Anda di halaman 1dari 4

MATERI I.

KARAKTERISTIK JAMUR

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kingdom fungi termasuk sebagai satu di antara kingdom makhluk hidup
yang cukup besar dan memiliki karakteristik berbeda-beda. Ada lebih dari
50.000 spesies fungi yang ada di dunia ini. Karena jumlah spesiesnya sangat
banyak, ada ilmu khusus untuk mempelajari tentang fungi atau jamur yang
disebut Mikologi. Istilah Mikologi berasal dari bahasa Yunani “mykos”, yang
berarti cendawan atau jenis jamur berbentuk payung.
Jika dilihat sekilas, struktur fungi memang terlihat seperti tumbuhan,
Pahamifren. Namun, fungi bukanlah tumbuhan karena tidak memiliki klorofil
sehingga tidak dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis.
Kalau dilihat dari cara jamur mendapatkan makanan, jamur justru
cenderung seperti kingdom animalia atau hewan yang memiliki sifat
heterotrof, yaitu mendapatkan makanan dari sumber maupun organisme lain.
Jadi, bisa dibilang, fungi bukan termasuk hewan maupun tumbuhan, namun
ada beberapa karakteristik pada fungi yang terdapat juga di tumbuhan maupun
hewan. Jamur termasuk dalam domain Eucarya karena sel-selnya termasuk
seleukariotik. Karakteristik sel jamur yaitu pada komposisi dinding sel dan
terdapatnya organella-organella yang khas. Komposisi dinding sel terutama
kitin tetapi ada pula yang mengandung selulosa, glukan, maupun mannan.
Membran sel mengandung sterol. Salah satu ciri umum fungi adalah produser
spora. Spora dapat dibentuk secara seksual maupun aseksual.
Berdasarkan struktur tubuhnya, klasifikasi fungi atau jamur dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok jamur bersekat dan kelompok tidak
bersekatnya hifa. Contoh kelompok fungi tidak bersekat adalah
kelompok Zygomycota. Sementara kelompok bersekat,
yaitu Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
Untuk lebih mengetahui karakteristik dari jamur maka diperlukan
pembelajaan lebih lanjut mengenai karakteristik masing-masing kelompok
jamur tersebut.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum Mikologi Pertanian
dengan materi “Karakteristik Jamur” ialah agar mahasiswa mampu
mengetahui ciri karakteristik jamurdan pengelompokannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jamur merupakan salah satu kingdom dalam sistem klasifikasi


makhluk hidup. Seperti halnya kingdom tumbuhan, maka jamur juga memiliki
tingkat keanekaragaman yang tinggi. Namun pengetahuan dan pengenalan kita
tentang j amur dalam kehidupan seharihari tidak sebaik tumbuhan tingkat
tinggi. Hal ini disebabkan jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu dengan
kondisi dan kemampuan hidup yang juga terbatas. Umumnya jamur banyak
ditemukan pada saat musim penghujan pada kayu-kayu lapuk, serasah maupun
pohon-pohon masih tumbuh (Carris, L. M., C. R. Little and C. M. Stiles,
2012).
Semua jamur adalah eukariota, mereka memiliki sel membran yang
menutupi inti dan mitokondria dan organel bermembran lainnnya. Meskipun
mereka berbeda mencolok dalam ukuran dan bentuk, tetapi jamur memiliki
karakter tertentu, termasuk cara mereka mendapatkan makanan (Solomon,
2011). Jamur adalah mikroorganisme yang termasuk golongan eukariotik dan
tidak termasuk golongan tumbuhan. Jamur berbentuk sel atau benang
bercabang dan mempunyai dinding sel yang sebagian besar terdiri atas kitin
dan glukan, dan sebagian kecil dari selulosa atau ketosan. Gambaran tersebut
yang membedakan jamur dengan sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan
tidak mempunyai dinding sel, sedangkan sel tumbuhan sebagian besar adalah
selulosa. Jamur mempunyai protoplasma yang mengandung satu atau lebih
inti, tidak mempunyai klorofil dan berkembangbiak secara aseksual, seksual
atau keduanya (Sutanto dkk, 2013).
Jamur (fungi) adalah nama regnum dari sekelompok besar
makhluk hidupeukariotik heterotrof. Jamur terbagi atas jamur
makroskopis dan jamur mikroskopis. Jamur mikroskopis adalah jamur
yang hanya dapat dilihat dengan menggunakanm i k r o s k o p . J am u r
makroskopis j a m ur ya n g dapat dilihat d e n ga n k a s at
m a t a . Karakteristik dari jamur dapat dilihat berdasarkan morfologinya
(Rahma dkk, 2018).
Karakteristik makroskopis dilihat dari ukuran tubuh buah jamur seperti
besar, sedang, atau kecil diperlukan sebagai perbandingan, warna tubuh buah
kadang menjadi ciri utama dalam identifikasi, namun warna tubuh buah dapat
berubah, perubahan warna pada beberapa spesies jamur tubuh buahnya mudah
teroksidasi dengan udara dengan memberikan warna ketika tubuh buahnya
memar, patah ataupun tergores sebagai contoh Boletus akan memberikan
warna biru pada bagian tubuh buahnya dan tekstur tubuh buah sangat beragam
tergantung pada spesies, beberapa spesies memiliki tekstur yang lunak
sehingga mudah rusak terhadap goncangan, berair, berpori, rapuh dan
karakteristik mikroskopisnya dilihat dari pengamatan menggunakan
mikroskop saat identifikasi jamur dilakukan untuk melihat bentuk spora
(lonjong, bulat telur, seperti gelendong). Nurtjahja dan Retno (2015).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Mikologi Pertanian mengenai “Karakteristik Jamur”
dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 31 Oktober 2022, pukul 13.10-14.50
WIB. bertempat di Laboratorium Kesehatan Tanaman 1, Fakultas Pertanian,
UPN “Veteran” Jawa Timur.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Adapun peralatan yang digunakan untuk melaksanakan praktikum
ialah alat tulis, lembar pengerjaan, dan handphone.

3.2.2 Bahan
Sedangkan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum
ialah buku panduan praktikum mikologi dan beberapa sumber pustaka.
3.3 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dalam melaksanakan pratikum mengenai
karakterstik jamur ialah dengan melakukan observasi mengenai perbedaan
antara beberapa kelompok jamur melalui berbagai sumber dan pustaka.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Carris, L. M., C. R. Little and C. M. Stiles. 2012. Introduction to Fungi. The Plant
Health Instructor. DOI: 10. 1094/PHI-I-2012-0426-01
Campbell. (2013). Intisari biologi edisi ke 6. Jakarta: Erlangga.
Achmad. 2012. Jamur. Bogor: Agriflo.

Susanto, A., Prasetyo E.A, Wening S. 2013. Laju Infeksi Ganoderma Pada Empat Kelas
Tekstur Tanah. Jurnal fitopatologi Indonesia (9):39–46.

Solomon, E.P., L.R Berg., and D.W Martin. 2011. Biology Ninth
Edition. Brooks/Cole Cengage Learning. USA.

Rahma, K., Mahdi, N., & Hidayat, M. (2018). Karakteristik jamur makroskopis di
perkebunan kelapa sawit kecamatan meureubo aceh barat. Prosiding Biotik, 2(2),
157- 164.

Anda mungkin juga menyukai