19
meningkat makan pressure switch akan membuka dan booster pump akan mati,
apabila pressure switch menerima tekanan air yang kurang dari settingan pressure
switch maka secara otomatis booster pump akan bekerja untuk mensuplai
kebutuhan air bersih dimana booster pump menghisap air dari roof tank (tengki
atas) yang kemudian akan di distribusikan ke tiap lantai gedung bertingkat untuk
mensuplai kebutuhan air bersih pada tiap lantai. Tekanan air yang kurang adalah
gambaran indikasi dari penggunaan air di gedung tersebut sangatlah banyak dan
kemudian booster pump membantu untuk menstabilkan tekanan air pada tiap lantai
gedung yang bertujuan agar semua kebutuhan air bersih dari gedung dapat
terpenuhi dan menjaga agar peralatan instalasi pipa air bersih seperti kran agar
tidak rusak karena tekanan air yang berlebihan.
Booster Pump dirancang dengan sistem kerja secara bergantian tujuannya
adalah menghindari proses start stop yang terlalu sering dalam interval pendek
yang mengakibatkan pompa mudah terbakar bila dilakukan star stop yang terlalu
sering, maka dari itu booster pump dirancang dengan sistem kerja bergantian agar
saat pompa 1 hidup dan kemudian dimatikan setelah itu dihidupkan kembali dan
yang bekerja adalah pompa 2 begitu pula sebaliknya.
4.3
20
dilakukan karena arus starting yang kecil sehingga mendapatkan rpm yang
nominal, dengan begitu akan mendapatkan efisiensi daya kerja motor.
Motor induksi 3 phasa memiliki gulungan stator yang tahanannya rendah.
Karena tahanannya rendah motor akan mengambil arus besar pada saat starting.
Untuk industri yang mengoperasikan beberapa motor secara bersamaan arus
starting yang besar dari motor tersebut dapat menyebabkan terjadinya overload
disamping akan merusak gulungan stator itu sendiri. Untuk itu pada saat
menjalankan motor induksi 3 phasa lebih dari 5 KW harus menggunakan
pengasutan. Gambar berikut memperlihatkan panel Booster Pump.
21
22
4.4
kopel
start
yang
lebih
besar
mengingat
kopel motor
digunakan
untuk
motor-motor
23
yang
berdaya
kecil.
Beban dengan inersia yang tinggi atau torsi awal yang tinggi akan menyebabkan
waktu starting motor menjadi lama untuk mencapai kecepatan nominalnya.
Jika motor memiliki torsi yang besar dan dihubungkan Direct On Line maka pada
saat start maka akan menimbulkan arus start yang besar dari motor tersebut dapat
menyebabkan terjadinya pemanasan berlebih (overheating) pada stator dan rotor dan
akan merusak gulungan stator motor induksi itu sendiri.
24
Tidak baik digunakan untuk beban yang terlalu berat karena pada rangkaian
pengasutan star delta pada saat sambungan star ke sambungan delta terjadi zero
contak (motor tidak bekerja sesaat) dan hal ini sangat berbahaya bila digunakan
untuk beban seperti lift dan eskalator.
Kenaikan arus start dapat dibatasi hingga sepertiga kali saja dibandingkan bila
lilitan motor langsung terhubung delta.
Motor induksi yang digunakan lebih aman, karena torsi motor yang besar
mengakibatkan arus start yang besar dari motor tersebut dapat menyebabkan
terjadinya pemanasan berlebih (overheating) pada stator dan rotor dan akan merusak
gulungan stator motor induksi itu sendiri.
Pengasutan star delta dilakukan karena arus starting yang kecil sehingga
mendapatkan rpm yang nominal, dengan begitu akan mendapatkan efisiensi daya
kerja motor.
Dalam laporan ini dibahas tentang aplikasi dari pengasutan star delta ke
dalam sebuah pompa yang prinsip kerja dari panel booster pump ini adalah
bergantian antara pompa satu dengan pompa dua.
sangat besar dan bila tidak ditangani dapat mengakibatkan ledakan dan
kebakaran. Hal ini terjadi apabila terjadi antara sumber listrik Phase (+) yang
bertemu atau sumber listrik negative (-), dimana menghasilkan tahanan listrik
sangat kecil atau sama dengan 0 Ohm (), tetapi kemampuannya untuk memutus
arus short circuit tidak lebih dari 5KA.Sesuai dengan rumus dasar dari listrik
yaitu :
V=IxR
Atau
I=
Atau
R=
V
I
Dimana :
V = Tegangan / Voltage ( V / Volt )
I = Arus Listrik ( A / Ampere )
R = Nilai Tahanan Beban ( / Ohm)
Cara kerja MCB dalam memutuskan arus listrik berbeda dengan Fuse /
sekering. Hal ini dikarenakan MCB mempunyai 2 cara pemutusan arus listrik
yaitu:
Pemutusan
arus
listrik
berdasarkan
panas,
dikarenakan
MCB
mempunyai plat Bimetal (perpaduan dua buah logam yang berbeda koefisien
muai logamnya). Bimetal ini akan melengkung apabila terjadi panas yang terus
meningkat yang di akibatkan oleh kelebihan arus listrik, kemudian plat bimetal
ini akan menggerakkan tuas pemutus untuk memutuskan arus listrik.
Pemutusan arus listrik berdasarkan elektromagnetik dilakukan oleh Coil
yang terdapat pada MCB. Apabila terjadi Hubung Singkat maka Coil akan
terinduksi dan daerah sekitarnya akan terdapat medan magnet sehingga akan
menarik poros dan mengoperasikan tuas pemutus aliran listrik.
27
menyambung, dan
Bagian
yang
digunakan
untuk
memutus,
: Tempat
dimana
saklar
untuk
memutus
dan
kebeban.
5. Bimetal
muai logamnya.
6. Sekrup Kalibrasi
7. Selenoid
: Lilitan
kawat
pengamanan.
28
yang
berguna
dalam
proses
8. Arc Peredam
29
30
31
Jika kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul maka kontak
bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak Bantu NC (Normally
Close) akan membuka, Artinya kontak NO yang pada posisi coil tidak diberi
tegangan tidak terhubung/tertutup dan akan tertarik menjadi terhubung bila coil
tersebut di beri tegangan, dan sebaliknya begitu pula dengan kontak NC yaitu
pada posisi coil tidak diberi tegangan terhubung dan akan tertarik menjadi
terputus bila coil tersebut bertegangan begitu juga dengan kotak utamanya.
Apabila dibutuhkan kontak bantu yang lebih banyak maka dapat digunakan
aksesoris kontak bantu untuk kontaktor.
33
34
35
4.5.10
Lampu Indikator
Lampu ini digunakan sebagai isyarat / tanda untuk mengetahui bahwa
rangkaian yang bersangkutan dalam keadaan bekerja atau tidak.
Pada pendistribusian listrik, lampu warna merah digunakan untuk
tanda fasa R, lampu berwarna kuning digunakan untuk tanda fasa S, sedangkan
lampu warna hijau untuk tanda fasa T.
Sedangkan pada rangkaian daya lampu berwarna merah digunakan
untuk tanda bahwa rangkaian tidak bekerja/Off, lampu kuning untuk tanda
bahwa rangkaian kondisi trip, dan lampu berwarna hijau sebagai indikator
bahwa rangkaian dalam kondisi bekerja/On.
4.5.11
Relay Bergantian
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang
digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan
lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri
arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada
solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya
magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar
kembali terbuka.
36
Relay terdiri dari Coil & Contact. Coil adalah gulungan kawat yang
mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya
tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil. Contact ada 2 jenis : Normally
Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi
awal sebelum diaktifkan close).
Relay bergantian ini pada dasarnya sama dengan relay biasa tetapi
relay ini sedikit berbeda karena relay ini menggunakan socet timer yang
memiliki 2 common, 2 NC dan, 2 NO. Relay ini saat diberi sumber listrik pada
coilnya hanya 1 common yang menjadi NC dan common satunya tetap NO.
Hali ini dapat terjadi karena ada sebuah ger yang menahan posisi kontak
common agar tetap menjadi yang satu NC dan yang common satunya NO
sehingga dimungkinkan untuk bekerja secara bergantian.
Solusi
1. Memeriksa apakah yang
37
2.Fuse putus.
tidak bekerja dengan
baik
4. Overload thermal
putus.
5. Koil kontaktor
2. Memeriksa kemungkinan
bermasalah.
6. Auxiliary relay
bermasalah.
38
motor.
3. Loose kabel .
39
3. Pompa Booster
bersuara bising
1. Kemungkinan besar
kerusakan berasal
mengalami kebocoran.
.
2. Ganti seal pompa dengan
seal yang baru.
1. Periksa dan rencanakan
4. Pompa booster
overload
pompa.
2. Kumparan motor
3. Adanya penyumbatan
dalam saluran pipa.
1. Pipa instalasi
tersumbat.
bermasalah.
40
4.6.2 Perawatan
Setiap mesin pasti akan mengalami sebuah trouble. Untuk memperkecil
kerusakan, maka dibutuhkan suatu perawatan. Perawatan adalah suatu usaha
yang dilakukam secara sistematis terhadap peralatan sehingga mencapai hasil
atau kondisi dapat diterima dan diinginkan dan peralatan dapat bekerja secara
optimal.
Perawatan Panel
Pemeliharaan
1. Dilakukan penyerfisan panel berupa pembersihan debu di panel menggunakan
vacum cleaner, lap kain ataupun kuas.
2. Pada sambungan mur antara kabel atau busbar sering terdapat karat dan
sebaiknya di semprot dengan cairan anti karat.
3. Mur yang kendor akibat getaran harus di kencangkan kembali hal ini
dilakukan karena apabila sambungan tidak kencang akan menghasilkan
percikan bunga api dan itu sangat berbahaya.
Perbaikan Kecil
41
pintu panel yang kendor harus di lem agar melekat kembali pada panel,
sedangkan jika kunci pintu panel sulit untuk dibuka sebaiknya dilakukan
penyemprotan menggunakan semprotan pelumas agar kunci panel dapat
bekerja dengan baik. Pengecekan ini dilakukan enam bulan sekali.
Perawatan Booster Pump
Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan booster pump :
1. Pastikan air di roof tank tidak pernah kering, karena jika kering akan
mengakibatkan panas pada pompa dan dapat menyebabkan seal pada pompa
rusak dan pompa terbakar pada gulungan staror maupun rotornya.
2. Pastikan Voltase PLN kurang lebih 380 VAC, karena jika voltase terlalu besar
atau terlalu kecil menyebabkan panas pada pompa dan dapat menyebabkan
pompa terbakar pada gulungan staror maupun rotornya.
3. Bilamana perlu, booster pump diberikan pendingin seperti kipas angin agar
panas pada motor tidak terlalu tinggi.
Pemeliharaan
1. Pembersihan debu dilakukan pada saat pompa tidak beroperasi dengn
menggunakan kain, kuas. Bagian pompa yang dibersihkan adalah pompa
bagian luar dan dalam. Pembersihan ini dilakukan satubulan sekali.
2. Pelumasan dilakukan pada poros yang berputar dengan menggunakan minyak
pelumas sesuai dengan ketentuan. Pelumasan dilakukan sebulan sekali agar
pompa bekerja dengan maksimal dan menghindari terjadinya bearing tidak
lancar akibat pompa jarang di beri pelumas. Pelumasan dilakukan satu bulan
sekali.
Perbaikan kecil
42
1. Pengecatan terhadap badan pompa yang cacat permukaan dilakukan pada saat
pompa beroperasi. Sebelum pengecatan dilakukan terlebih dahulu disikat
menggunakan amplas besi kemudian dibersihkan dan dikeringkan lalu di cat
menggunakan cet besi.
2. Penggantian sekat mekanis atau seal dilakukan jika ada kebocoran pada seal
karena jika seal bocor atau rusak pompa tidak bisa bekerja.
Perawatan Instalasi Pipa
Pemeliharaan
1. Pembersihan debu pada pipa power house dengn menggunakan kain.
Pembersihan ini dilakukan sebulan sekali.
Perbaikan Kecil
1. Pengecatan dilakukan terhadap pipa yang cacat permukaanya. amplas besi
kemudian dibersihkan dan dikeringkan lalu di cat menggunakan cet besi.
2. Penggantian bila ditemukan kebocoran pada pipa sambungan atau katup maka
harus dilakukan penggantian. Pipa berdiameter lebih dari 3 inci dapat
dilakukan pengelasan pada bagian yang bocor. Hal ini dilakukan apabila ada
kerusakan.
Perawatan Roof Tank
Pemeliharaan
1. Pembersihan Bak Roof Tank dibersihkan dari lumut yang menempel pada
dinding dan kotoran-kotoran lain seperti serangga yang masuk ke dalam roof
tank dan pengecekan elektroda wlc bila elektroda rusak segera di perbaiki atau
di ganti. Pembersihan ini dilakukan 3 bulan sekali.
Perbaikan Kecil
1. Apabila ada kerusakan pada roof tank biasanya berupa kebocoran pada roof
tank, hal ini disebabkan karena seal perekat pada roof tank tidak kencang dan
perbaikan yang harus dilakukan adalah mengencangkan baut yang ada pada
sambungan roof tank agar seal dapat merekat dengan sempurna. Perbaikan
dilakukan apabila terjadi kebocoran pada roof tank.
43
Perawatan Filter
Pemeliharaan
1. Membongkar bagian filter dan kemudian membersihkan filter dari kotoran
seperti lumpur, batu kerikil kecil menggunakan air mengalir yang bersih agar
kotoran yang menyumbat saluran filter dapat ikut oleh aliran air yang
mengalir.
Perbaikan Kecil
1. Mengencangkan baut yang ada pada filter, apabila ada bayang sudah aus
sebaiknya diganti dengan baut baru, dan memeriksa antara input dan output
filter apakah dalam keadaan baik atau tidak.
Perawatan Katup
Pemeliharaan
1. Katup seperti pengaturan aliran air dalam pipa seperti keran, pemeliharaan
dilakukan bila ditemukan kebocoran pada katup, perlu segera dilakukan
perbaikan atau penggantian.
Perbaikan Kecil
1. Apabila ada katup yang masih dalam kondisi baik namun mengalami
kebocoran maka harus di lem terlebih dahulu agar sambungan antara katup
dan pipa kembali rapat.
44