Raja-Raja Pajajaran Setelah Pralaya Bubat - Sportourism
Raja-Raja Pajajaran Setelah Pralaya Bubat - Sportourism
RajarajaPajajaranSetelahPralayaBubatSportourism.idHeritage
(https://www.sportourism.id/)
(https://wonderful-indonesia.sportourism.id)
SPORTOURISMMenurut Carita Parahyangan, raja-raja Sunda setelah prahara Bubat ada delapan orang. Sementara prahara Bubat atau
Pasunda Bubat, menurut Pararaton terjadi tahun sanga (9) kuda (7) paksa (2) wani (1), atau 1279 Saka alias 1357 Masehi.
(HTTPS://WWW.SPORTOURISM.ID/)
Menurut Carita Parahyangan,Manak deui Prebu Maharaja, tawas niya ratu tujuh tahun, kena kabawa ku kalawisaya, kabancana ku seuweu
dimanten, ngaran Tohaan. Mundut agung dipipanumbasna. Urang reya sangkan nu angkat ka Jawa, mumul nu lakiyan di Sunda. Pan prangprang di
Majapahit. Aya nu seuweu. Prebu Wangi ngaranna, inyana Prebu Niskala Wastu Kancana nu surup di Nusalarang ring giri wanakusuma.
https://www.sportourism.id/post/4334/rajarajapajajaransetelahpralayabubat
1/5
16/10/2016
RajarajaPajajaranSetelahPralayaBubatSportourism.idHeritage
Menurut Pararaton, Tumuli pasunda-bubat. Bhre Prebu Iyun ing putrid ring Sunda. Patih Madu ingutus angundangeng wong Sunda; ahidep wong
Sunday yan awawarangana. Teka ratu Sunda maring Majhapahit; sang ratu maharaja tanpa ngaturaken putrid. Wong Sunda kudu awitamena
tingkahing jurungen. Sira patihing Majhapahit tanpayun yen wiwahenan reh sira raja putrid mangaturatura. (Terus terjadilah pasunda bubat. Sang
ratu Hayam Wuruk, menghendaki putri Sunda. Orang Sunda datang untuk berbesanan. Ratu Sunda datang ke Majapahit, Sang Ratu Maharaja tak
memberikan putri sebagai upeti. Orang Sunda kecewa dengan kelakuan utusan. Patih MajapahitGajah Mada, tak menyetujui perkawinan, kecuali
putri Sunda dianggap sebagai upeti.)
Baik Carita Parahyangan maupun Pararaton menyatakan bahwa raja Sunda yang datang ke Majapahit untuk berbesanan itu Maharaja. Kutipan di
atas dua-duanya dipakai bahan oleh Poerbatjaraka dalam bahasannya, De Batoe-Toelis bij Buitenzorg. Putra Maharaja yang gugur di Bubat itu
ternyata Wastu Kancana, yang baik oleh Piagem Kebantenan maupun Batutulis, adalah eyang dari Sri Baduga.
BACA JUGA: Ini Alasan di Tanah Sunda tak Berkembang Budaya Candi (https://www.sportourism.id/post/4325/ini-alasan-di-tanah-sundatak-berkembang-budaya-candi)
Urutan silsilah dalam Piagem Kebantenan adalah : Wastu KancanaNingrat Kancana Sri Baduga. Sementara menurut Piagem Batutulis : Wastu
KancanaDewa NiskalaSri Baduga Maharaja. Dalam Carita Parahyangan: Wastu KancanaTohaan di Galuh-- Ratu Jayadewata.
Piagem Batutulis maupun Carita Parahyangan menegaskan bahwa Wastu Kancana disemayamkan di Nusalarang. Begitu pula Dewa Niskala, yang
dalam Piagem Batutulis disebutkan disemayamkan di Gunatiga, yang menurut Carita Parahyangan, Tohaan di Galuh disemayamkan di Gunungtiga.
Singkatnya, jelas bahwa Sri Baduga yang tertulis di Batutulis itu adalah Ratu Jayadewata dalam Carita Parahyangan.
Dalam Carita Parahyangan disebutkan, Ratu Jayadewata sang mwakta ring Rancamaya atau yang bersemayam di Rancamaya. Oleh
Poerbatjaraka, kata Rancamaya diartikan khianat, sama dengan kalawisaya dalam kutipan di atas.
BACA JUGA: Sing Apura, Nagri Bawahan Kerajaan Sunda Galuh Kawali (https://www.sportourism.id/post/4186/sing-apura-nagri-bawahankerajaan-sunda-galuh-kawali)
Dengan alasan itu, sangat wajar bila Poerbatjaraka menyamakan tokoh Maharaja dengan Ratu Jayadewata alias Sri Baduga Maharaja. Alhasil, Sri
Baduga Maharaja dianggap gugur di Bubat.
Kuncinya ada pada kata rancamaya. Bagaimanapun Rancamaya haruslah nama tempat. Menurut letaknya yanhg berada di Pakuan Pajajaran,
bisa dipastikan Rancamaya adalah Desa Rancamaya, yang berada sekitar tujuh kilometer di tenggara Kota Bogor. Saat ekspedisi Kompeni lewat ke
sana pada 1701, Rancamaya dilaporkan merupakan sebuah kampung dengan lima rumah: sebuah kampung kuno.
(HTTPS://WWW.SPORTOURISM.ID/)
Sri Baduga adalah cucu Wastu Kancana, sementara Maharaja yang gugur di Bubat adalah ayah Wastu Kancana. Sri Baduga tak pernah ke Bubat,
Menurut Carita Parahyangan, raja Pajajaran terakhir memegang jabatan selama sadewidasa. Amir Sutaarga kata sedawidasa diartikan 20.
Sebenarnya, menurut saya, sedawidasa itu berarti 12.
Dengan demikian, menurut saya, ke-8 raja setelah Bubat itu memerintah selama 206 tahun. Perinciannya :
1. Bunisora Suradipati 1357-1371 14 tahun
https://www.sportourism.id/post/4334/rajarajapajajaransetelahpralayabubat
2/5
16/10/2016
RajarajaPajajaranSetelahPralayaBubatSportourism.idHeritage
1Comment
Sortby Oldest
Addacomment...
HendriadiTataMegahAdiTukangsapuatLASHATIYGPATAHDANMENANGIS
Buatapamuter2min,jadiAyahandaPrabuSiliwangiygtidakmaumemeluk"Islam"ygdisarankanAnaknyadanCucunya..Daripadaberperangdgn
DarahdagingnyadantetapmemegangteguhHinduParawitantwhinduapanamanyadiamengasingkandirikeBali,walaupundiakhirhayatbeliauada
penyesalantujuanmenyembahkpdygMahaEsatidakmemelukIslammenjadiPenyempurnaanAgamanya.
LikeReply5hrs
FacebookCommentsPlugin
Read More
RELATED POSTS
(HTTPS://WWW.SPORTOURISM.ID/)
https://www.sportourism.id/post/4334/rajarajapajajaransetelahpralayabubat
3/5