Bab X Dasar Penilaian Formasi
Bab X Dasar Penilaian Formasi
Penilaian formasi adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi formasi dari
suatu lapangan terutama tentang karakteristik dan lithology batuan reservoir terhadap
ada tidaknya hidrokarbon. Penilaian formasi terdiri dari beberapa metoda yaitu :
- Coring dan analisa core
- Logging
1.1. Coring
Coring adalah suatu usaha untuk mendapatkan contoh batuan (core) dari formasi
bawah permukaan, untuk dianalisa sifat fisik batuan secara langsung. Metode dalam
coring ada dua yaitu:
a. Bottom Hole Coring , pengambilan core yang dilakukan pada waktu pemboran
berlangsung
b. Sidewall Coring, Pengambilan core yang dilakukan setelah operasi pemboran
berlangsung selesai atau pada waktu pemboran berhenti
Kedua metode coring, mempunyai prinsip kerja yang berbeda, dan menghasilkan (hasil)
analisa yang berbeda, walaupun dilakukan pada kedalaman yang sama.
1
2. Diamond Coring
Perbedaan dengan conventional coring adalah pada pahatnya saja, yaitu jenis ini
menggunakan jenis diamond bit, Diamond bit ini sangat cocok untuk batuan sedimen
yang keras, dan memberikan penetrasi rate yang lebih besar serta tidak perlu
menambah rotary speed untuk memotong core.
Core yang didapat bisa mencapai panjang 90 ft dengan diameter 2 7/8, hanya saja
pada metode ini sangat mahal dikarenakan harga dari peralatannya.
2
Core special dikembangkan untuk memperoleh data-data sifat fisik batuan yang
lebih akurat, khususnya pengukuran data distribusi fluida dari batuan reservoir yang
digunakan untuk study reservoir secara detail.
Analisa core special diperlukan core yang segar (fresh), namun pada prakteknya
sampel dibersihkan dengan cara ekstrasi dan dikembangkan sesuai kondisi semula.
Secara umum parameter yang diukur atau ditentukan dengan analisa core adalah
distribusi fluida (minyak dan air atau gas dan air) di dalam reservoir.
ANALISA CORE
Porositas
Permeabilitas
Saturasi fluida
Tekanan kapiler
Analisa Core Spesial
II. LOGGING
3
Figure 2.
4
3. Log Resistivity
Wilayah yang cocok untuk pemakaian Log Induction dan Log Lateral
Log Induction bekerja dalam :
Fresh mud
Resistivitas formasi < 200 ohm-m
Rmf/Rw > 2.0
Figure 3.
5
4. Log Porosity
Bersama log lain misalnya log neutron, lithologi batuan dan tipe fluida yang
dikandung batuan dapat ditentukan.
Log density dapat membedakan minyak dari gas dalam ruang poripori karena
fluida-fluida tadi berbeda berat jenisnya.
Alat density yang modern juga mengukur PEF (photoelectric effect) yang berguna
untuk menentukan lithologi batuan, mengidentifikasi adanya heavy minerals dan
untuk mengevaluasi clay.
Log density juga dipakai untuk menentukan Vclay serta untuk menghitung
reflection coefficients bersama log sonic untuk memproses synthetics
seismogram.
Bersama log lain misalnya log density, dapat dipakai untuk menentukan jenis
batuan /litologi serta tipe fluida yang mengisi pori pori batuan.
6
4.3. Log Sonic