0
RFP Anti Money Laundering Systems Nomor : .............................
Tanggal : .............................
Pernyataan Kerahasiaan
Dokumen ini bersifat pribadi dan rahasia hanya untuk PT. Bank Internasional Indonesia,Tbk dan
organisasi yang ditujukan. Karena itu, dokumen dan informasi yang terkandung di dalamnya tidak boleh
diberikan atau disampaikan ke pihak lain tanpa adanya ijin tertulis dari PT. Bank Internasional
Indonesia,Tbk
Table of Contents
Bagian 1: Pendahuluan...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 1
1.2 Sasaran................................................................................................................................ 1
1.2 Ruang Lingkup RFP............................................................................................................. 2
Bagian 2: Prosedur dan Panduan Proposal.........................................................6
2.1 Pengajuan Proposal Fungsional Teknis dan Proposal Finansial...........................................6
2.2 Kontraktor Utama.................................................................................................................. 7
2.3 Demonstrasi & Proof of Concept..........................................................................................7
2.4 Jadwal Umum....................................................................................................................... 7
2.5 Persyaratan dan Ketentuan Umum.......................................................................................7
2.6 Kriteria Evaluasi.................................................................................................................. 10
Bagian 3: Response terhadap RFP......................................................................11
3.1 Proposal Tehnikal / Fungsional...........................................................................................11
3.2 Proposal Keuangan............................................................................................................ 12
3.3 Signoff dari Peserta Tender................................................................................................ 13
3.4 Kebutuhan Berdasarkan IT Security...................................................................................13
Bagian 4: Syarat dan Kondisi Tambahan............................................................14
4.1 Service Level Agreement (SLA).......................................................................................... 14
4.2 Term of Payment................................................................................................................. 14
4.3 Penalti dan Termination...................................................................................................... 14
4.4 Regulasi Pajak (Tax Regulation)......................................................................................... 15
4.5 Source Code....................................................................................................................... 15
4.6 Audit................................................................................................................................... 16
4.7 Gratifikasi............................................................................................................................ 16
Bagian 5: Lampiran...............................................................................................16
5.1 Attachment A Company Information................................................................................16
5.2 Attachment B Resume of Key Personnel.........................................................................16
5.3 Attachment C Skill Sets of Key Personnel.......................................................................16
5.4 Attachment D Statement of Requirement Functional....................................................16
5.5 Attachment E Statement of Requirement Technical......................................................16
5.6 Attachment F Cost Proposal Summary............................................................................16
5.7 Attachment G Statement of Requirement Signoff Form...................................................16
5.8 Attachment H IT Security Baseline..................................................................................16
5.9 Attachment I Sample of Envelope Label..........................................................................16
Page 2 of 10
Bagian 1: Pendahuluan
PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) adalah salah satu bank swasta terbesar di Indonesia dengan
jaringan lokal dan internasional sejumlah lebih dari 261 cabang dan 1000 ATMs di seluruh Indonesia,
termasuk juga operasi bank di Mauritius, Mumbai dan Cayman Islands. Dengan total assets lebih dari IDR
50 trilyun, BII memberikan layanan financial secara penuh mulai untuk banking korporasi dan retail. Bagi
nasabah korporasi, BII juga menyediakan fasilitas layanan untuk trade-finance, cash management, lending,
custody, dan foreign exchange.
Mengingat adanya peningkatan risiko yang dihadapi oleh bank yang terkait dengan program anti pencucian
dan pencegahan pendanaan terorisme maka BII perlu untuk memitagasi risiko tersebut dengan melakukan
pemantauan secara berkesinambungan untuk mengindentifikasi tipologi pencucian uang yang dilakukan
oleh nasabah dalam melakukan kegiatan transaksi keuangan ataupun melakukan suatu hubungan usaha
dengan bank.
Seiring dengan semakin berkembang dan canggihnya implementasi produk bank dan meningkatnya jumlah
nasabah dan jumlah transaksi yang dilakukan nasabah saat ini dan dalam waktu kedepan maka diperlukan
suatu pengawasan yang cukup efektif dan efisien dalam mengidentifikasi suatu transaksi yang memenuhi
tipologi pencucian uang diperlukan suatu sistem informasi pemantauan yang terintegrasi untuk menangani
tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme tersebut.
Saat ini, BII sudah mempunyai fasilitas pemantauan transaksi yang mencurigakan yang terdiri dari system
dan report yang terpisah pisah (belum terintegrasi) sepenuhnya sehingga untuk mengantisipasi banyak
dan kompleksnya transaksi dimasa datang diperlukan suatu sistem pemantauan yang komprehensif,
terintegrasi dan terpusat sehingga menjadi lebih efektif, cepat dan efisien dalam pemantauan dan
pelaporannya ke regulator karena pemantauan transaksi dilakukan oleh kantor pusat.
Diharapkan dengan diimplementasikannya pengembangan sistem Anti Money Laundering (AML) ini dapat
menjawab kebutuhan akan system pemantauan yang komprehensif, efektif, efisien dan terintegerasi
sehingga dapat membantu BII bersaing dengan kompetitor dalam menjadi salah bank swasta terkemuka di
Indonesia. Untuk itu, BII akan mengadakan proses pemilihan vendor yang akan bertanggung jawab dalam
memberikan solusi AML termasuk implementasi secara keseluruhan AML sistim di lingkungan bank. Sebagai
tahapan awal pelaksanaan seleksi vendor tersebut, BII merilis Request for Proposal (RFP) yang akan
menjadi acuan selama proses seleksi dilakukan.
1.2 Sasaran
Secara umum, tujuan dari penerapan sistim Anti Money Laundering ini adalah:
Dengan diimplementasikannya sistem aplikasi Anti Money Laundering diharapkan dapat lebih meningkatkan
dan menyempurnakan kepatuhan bank yang sudah ada terhadap regulasi Undang-Undang No. 8 tahun
2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Peraturan Bank
Indonesia No 14/27/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme terutama dalam hal proses perhitungan (Risk Based Approach) yang semakin
kompleks dan pemantauan tipologi transaksi pencucian uang yang dinamis.
b. Pemantauan Transaksi dan Nasabah yang Lebih Dinamis, Efektif dan Efisien dari system
pemantauan yang sudah ada.
Dengan diimplementasikannya sistem aplikasi Anti Money Laundering diharapkan pemantauan transaksi
dan nasabah dapat dilakukan secara lebih dinamis dalam arti dapat disesuaikan dengan tren tipologi
pencucian saat ini, efektif dalam arti alert yang muncul pada aplikasi benar-benar mencerminkan
Page 3 of 10
transaksi yang memenuhi red flag untuk dilaporkan dan efisien dalam arti penatausahaan dokumen
tedapat dalam satu aplikasi dan mudah dipantau dikemudian hari apabila diperlukan.
Ketersedian data pada aplikasi sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem, data harus tersedia 1 hari kerja
setelah transaksi (H+1) supaya proses pemantauan berjalan dengan baik.
Selain membantu dalam proses pemantauan transaksi yang efektif dan efisien diharapkan dengan
diimplementasikannya sistem aplikasi Anti Money Laundering ini dapat meminimalkan risiko bank
digunakan untuk tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Dengan diterapkannnya system informasi AML (Anti Money Laundering) diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan nasabah terhadap bank dalam komitmen bank memerangi tindak pidana anti pencucian
uang dan pendanaan terorisme.
Sebagai respon terhadap kebutuhan/requirement AML di BII, peserta tender yang diundang untuk
menyampaikan proposal diharapkan meng-cover ruang lingkup sistem sebagai berikut:
a. Requirement Fungsional
Kebutuhan fungsional sistem merupakan penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan fungsi
yang diperlukan oleh user BII untuk aplikasi Anti Money Laundering. Ada empat
kebutuhan/requirement fungsional dasar untuk aplikasi ini yaitu:
Sistim yang diusulkan harus mampu memenuhi requirement KYC berhubungan dengan monitoring
profile data-data pribadi nasabah/ Customer Pofile. Fungsi pada sistem aplilkasi yang diharapkan
pada modul ini diantaranya:
a. Mempunyai kemampuan untuk memantau data nasabah berdasarkan profile tertentu seperti
Pekerjaan, Profesi, Sector Ekonomi, Negara dikombinasikan dengan profile transaksi dan total
asset.
b. Mempunyai kemampuan untuk verifikasi data nasabah baru apakah fraud atau tidak,
c. Public / Private Watch list Scanning, melakukan scanning nama nasabah baru dengan data
watch list internal dan external.
d. System mampu mengkategorikan nasabah kedalam White list untuk periode tertentu.
e. Ongoing Screening, System mempunyai kemampuan secara periodik bisa melakukan scanning
data existing customer dengan internal/external watch list yang ada.
f. Enhanced Risk Investigation and Assessment,
System mampu melakukan penilaian rating nasabah baru berdasarkan risk based
approach sesuai dengan latar belakang nasabah dan produk yang dimiliki oleh
nasabah.
System bisa menampilkan nasabah berdasarkan risk rating,
System mempunyai kemampuan untuk memonitoring high risk customer khusus PEP
(Politically Exposed Person).
System mampu melakukan assessment nasabah secara periodic (Periodic Review).
System mampu memantau Nasabah Perusahaan yang dimiliki oleh PEP atau dari
negara high risk.
Page 4 of 10
Parameter assessment dan Threshold yang digunakan pada perhitungan RBA (Risk
Based Approach) bisa disesuaikan dengan kebutuhan (Adjustable Parameter)
Dalam hal nasabah berasal dari Negara high risk atau PEP maka nasabah tersebut
adalah high risk.
Bisa mendeteksi risk customer berdasarkan segment nasabah.
g. Bisa mengetahui kapan dilakukan CDD/EDD dan Next CDD/EDD untuk setiap nasabah.
h. Bisa melakukan proses profiling jumlah (amount) transaksi dan frekuensi transaksi nasabah
secara otomatis berdasarkan data 1 tahun terkhir (effective live cycle risk scoring). Profiling end
of Month.
i. Bisa menyimpan informasi data minimal untuk 5 tahun.
j. Adanya screen dashboard informasi secara umum untuk KYC Modul.
Sistim yang diusulkan harus mampu memenuhi requirement AML (Anti Money Laundering) berhubungan
dengan tipologi-tipologi pencucian uang dan penanganan alert-alert yang muncul, antara lain:
a. Bisa memantau transaksi nasabah untuk semua produk simpanan dan pinjaman.
b. Bisa memantau transaksi incoming dan outgoing dalam waktu singkat untuk nasabah baru buka
dengan periode tertentu yang terindikasi pencucian uang (Rapid movement of Funds).
c. Bisa mendeteksi transaksi yang dipecah-pecah untuk menghindari pelaporan ke regulator
(Structuring)
d. Bisa mendeteksi Large Reportable Transaction, transaksi dalam jumlah besar yang memenuhi
transaksi tertentu untuk nasabah yang baru buka dalam periode tertentu.
e. Bisa mendeteksi transaksi pembayaran pinjaman sebelum jatuh tempo dan bisa kombinasi
dengan parameter lainya seperti pekerjaan, sector ekonomi dan profession (Early Payoff or
Paydown of a Credit Product)
f. Bisa mendeteksi perubahan profile amount transaksi atau frekuensi transaksi yang signifikan
(Significant change from previous average activity)
g. Bisa mendeteksi transaksi dalam jumlah banyak dan sering / di luar profile pada ATM atau debet
via Channel e-banking lainnya yang terdeteksi account takeover
h. Bisa menampilkan informasi profile dan history transaksi nasabah selama 1 tahun terakhir
berdasarkan kelompok transaksi tertentu. (Customer Transaction Activity Report)
i. Bisa mendeteksi transaksi yang menggunakan account dormant (rekening koran dan tabungan)
mendapat incoming dana dalam jumlah besar. (Escalation in inactive account)
j. Bisa mendeteksi keterhubungan transaksi-transaksi antara rekening-rekening nasabah
individual atau perusahaan yang terindikasi pencucian uang dan keterhubungan antara case /
skenario. (Network of Accounts, Entity, Customer), skema transaksi dapat ditampilkan dalam
bentuk screen network diagram.
k. Untuk semua tipologi, dapat berlaku pemantauan untuk transaksi yang telah dilakukan beberapa
hari sebelumnya (look back transaction)
l. Mempunyai workflow penanganan alert/case yang user friendly.
m. Mempunyai dashboard pemantauan AML / Case management overview.
n. Sistem bisa merekam hasil investigasi/analisa analis.
o. Korespondensi via cabang melalui email bisa dilakukan langsung melalui sistem sehingga
dokumentasi hasil investigasi terakam dalam satu tempat AML System.
3. Fasilitas Report
d. Log Report
Log Report adalah informasi mengenai history aktivitas user baik itu login user dan aktivitas user
dalam menganalisa case / alert yang muncul.
e. Adhoc Report
Adhoc Report adalah laporan yang bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan / report bisa di customize.
f. Case Chart
Case Chart adalah grafik mengenai perbandingan case / skenario yang terjadi berdasarkan
freqkwensi case yang terjadi, cabang nasabah yang terkena case dan tanggal terjadinya case.
Sistim yang diusulkan harus mampu memenuhi fungsi-fungsi tambahan yang harus dimiliki oleh AML
System, fungsi tersebut diantaranya :
a. Sistem mempunyai audit trail yang kompeherensif, bisa merekam event system dan user track.
b. Sistem mempunyai modul User Management terpusat, user bisa terintegrasi dengan system
user yang ada di BII.
c. Mempunyai hirarki user dari level terendah sampai tertinggi seperti Junior Analis, Senior Analis,
Supervisor dan KYC Administrator, user matrix terlampir.
d. Mempunyai fasilitas untuk grouping user berdasarkan kewenangan groupnya masing-masing.
e. System AML mempunyai modul information security.
Vendor harus mengisi compliance list berdasar criteria yang tercantum dalam RFP (Attachment D
Statement of Requirement Functional)
Untuk memfasilitasi sistim AML, maka peserta tender harus mencantumkan dalam proposal jenis dan
spesfikasi perangkat keras (server, storage, desktop, etc) yang bersesuaian dan compatible dengan
solusi yang diusulkan. Sesuai dengan arsitektur solusi. Jumlah dan tipe perangkat keras harus
memenuhi kebutuhan pertumbuhan data BII saat ini dan masa depan. Vendor harus mengisi
compliance list berdasarkan criteria tercantum dalam RFP (Attachment E Statement of Requirement
Technical).
Jika memang dibutuhkan untuk mendukung solusi yang ditawarkan, maka peserta tender harus
mencantumkan dalam proposal jenis dan spesifikasi perangkat data komunikasi (switching, router, etc).
Selain itu dalam proposal juga harus disebutkan kebutuhan bandwith pendukung solusi untuk koneksi
antar branch dan pengguna internal/external. Sesuai dengan topologi jaringan solusi. Jumlah dan tipe
Page 6 of 10
perangkat keras harus berdasarkan kondisi dan harus memenuhi kebutuhan pertumbuhan data BII
saat ini dan masa depan existing.
Vendor wajib mengisi criteria compliance yang tercantum dalam RFP (Attachment E Statement of
Requirement Technical).
Pihak vendor wajib memberikan daftar perangkat lunak pendukung solusi (operating systems, database
server, development framework, integration server, etc) dalam proposal sesuai dengan compatibility list
software/solusi yang ditawarkan. Sesuai dengan topologi arsitektur solusi. Vendor wajib mengisi
compliance yang tercantum dalam RFP (Attachment E Statement of Requirement Technical).
Pihak vendor wajib mengisi compliance terhadapt kebutuhan operasional dan security BII yang tercantum
dalam proposal sesuai dengan kriteria tercantum dalam RFP (Attachment H IT Security Baseline)
Page 7 of 10
Bagian 2: Prosedur dan Panduan Proposal
2.1.6.Proposal Finansial
Proposal Finansial disegel dalam sebuah amplop yang dilabel, menyebutkan informasi
berikut di bagian depan amplop
(harap mengacu pada Attachment I Sample of Envelope Label)
i) Kepada : Bp. Lukman Muftie
Procurement Head
PT. Bank International Indonesia, Tbk.
Sentra Senayan 3, Lt.22
Jln. Asia Afrika No.8 Senayan
10270 Jakarta
2.1.8.Untuk klarifikasi terkait RFP, peserta tender diberikan waktu 8 (delapan) hari kerja
mulai dari 10 Juni 2014 jam 08.00 WIB sampai dengan 19 Juni 2014 jam 15.00 WIB
dan menyampaikan permintaan mereka melalui email atau telpon ke
Andreas Saerang
Strategic Procurement Manager
PT Bank International Indonesia, Tbk
Page 8 of 10
Sentra Senayan 3, Lt.22
Jln. Asia Afrika No. 8 Jakarta 102770
Asaerang@bankbii.com
021- 2922 8888 ext 31446
2.1.9.Semua proposal yang diterima oleh Bank akan diperlakukan secara rahasia dan tidak
akan dikembalikan.
Aktifitas Waktu
Klarifikasi RFP 10-19 Juni 2014
Submit Proposal 20 Juni 2014
Vendor Presentasi (Klarifikasi Proposal) 26-30 Juni 2014
Page 9 of 10
2.5.2 Kerahasiaan
2.5.2.1 Dokumen RFP ini adalah hak milik BII dan mengandung informasi rahasia.
Peserta tender hanya dapat menunjukkan, memberikan, atau menyebarkan
bagian apapun dari dokumen ini kepada pegawainya yang perlu diberitahu dalam
rangka pengajuan RFP. Tanpa izin tertulis BII, dokumen ini atau bagian apapun
darinya tidak boleh diperlihatkan atau disebarkan baik secara langsung atau tidak
langsung kepada pihak lain. Kegagalan dalam mematuhi persyaratan ini akan
menyebabkan diskualifikasi langsung.
Page 10 of 10
2.5.10 Jaminan Korporasi oleh Perusahaan induk
2.5.10.1 Kontrak untuk tender ini dapat ditandatangani antara BII dan anak perusahaan
pemenang tender yang berlokasi di Indonesia jika perusahaan induk memberikan
jaminan korporat yang sesuai terhadap permintaan BII.
2.5.11 Disclaimer
2.5.11.1Dengan berbagai langkah pencegahan yang telah dilakukan dalam persiapan
dokumen RFP ini, BII tidak bertanggungjawab atas kesalahan atau kerugian
dikarenakan penggunaan informasi yang terkandung didalam RFP.
2.5.11.2Peserta tender dapat diminta untuk mengklarifikasi isi proposal mereka. Selain
memberikan informasi tambahan yang mungkin dibutuhkan BII, peserta tender
tidak diperbolehkan mengubah proposal atau menambahkan informasi setelah
tanggal penyerahan.
2.5.11.3Adalah tanggung jawab peserta tender untuk memastikan semua informasi dalam
tanggapan RFP disampaikan secara benar dan lengkap. Pelanggaran aturan ini
menyebabkan penolakan dan diskualifikasi RFP.
Page 11 of 10
2.6 Kriteria Evaluasi
1. Fitur/ fungsionalitas sistem.
2. Ketersediaan, Skalabilitas, Kinerja, dan Ekstensibilitas system.
3. Bukti keberhasilan instalasi klien.
4. Kondisi dan persyaratan pada proposal yang diserahkan.
5. Efektivitas biaya pada proposal yang diserahkan.
6. Deliverable yang dijanjikan.
7. Kerangka waktu proyek.
8. Dukungan teknis dari peserta tender.
9. Kemampuan finansial peserta tender.
10. Reputasi peserta tender.
11. Kualifikasi, skill set, dan pengalaman kerja yang terkait dari personil utama yang
diajukan.
Page 12 of 10
Bagian 3: Response terhadap RFP
Tender harus menyediakan mengikuti dalam tanggapan RFP:
1) Proposal Tehnikal / Fungsional
2) Proposal Keuangan
Dokumen diatas harus disampaikan TERPISAH sesuai prosedur yang ditetapkan di Bagian 2 dari
dokumen ini. Kegagalan untuk melakukannya akan mengarah pada ketidakpatuhan dan
diskualifikasi RFP.
3.1.4. REFERENSI
Daftar nama pelanggan dan nomor kontak yang ada dan sebelumnya untuk referensi.
Page 14 of 10
3.1.11.RENCANA MASA DEPAN
Solusi jangka panjang dan jangka pendek dan rencana teknologi.
Page 15 of 10
Page 16 of 10
Bagian 4: Syarat dan Kondisi Tambahan
Expected
Level of
Severity Definition Resolution
Severity
Time*
Defined as CRITICAL franchise threatening
incident resulting in high EXTERNAL customer Resolved within
Severity 1
visibility and/or a substantial risk to BIIs reputation, 4 hours
monetary and major financial impact
Defined as a HIGH non-franchise threatening
incident affecting multiple INTERNAL or Resolved within
Severity 2
EXTERNAL clients; or an incident that is reviewed 8 hours
and deemed to be chronic.
Defined as an incident affecting a single production Resolved within
Severity 3
end user or a development system 1 day
Defined as an outage or event with no material Resolved within
Severity 4
impact to the customer 2 days
* SLA akan terhitung sejak problem terjadi pada produk kepunyaan vendor (hardware &
software). Waktu coverage support adalah 24 jam x 7 hari.
a. Hardware:
80% setelah hardware diterima bank
20% setelah instalasi hardware selesai/komplit
a). Untuk keadaan delay dari delivery product dan/atau melakukan pekerjaan proyek
Jika dalam kondisi dimana vendor pemenang nantinya mengalami delay dalam mendeliver solusi
dan/atau melakukan pekerjaan proyek yang merupakan kesalahan vendor, maka vendor
akan dikenakan penalty charges sejumlah 0.1% (nol koma satu percent) dari total harga
proyek untuk setiap keterlambatan per hari. Dimana total penalty tidak melebihi 5% dari total
harga proyek.
b). Untuk keadaan tidak memenuhi Service Level (Maintenance jika ada)
Page 17 of 10
Jika dalam kondisi dimana vendor pemenang nantinya mengalami delay dalam mendeliver
maintenance sesuai criteria service level yang disepakati dan merupakan kesalahan vendor,
maka vendor akan dikenakan penalty charges sejumlah 0.1% (nol koma satu percent) dari
total harga maintenance untuk setiap keterlambatan per hari. Dimana total penalty tidak
melebihi 5% dari total harga maintenance.
Selain tersebut diatas, maka vendor tidak berhak mengikutsertakan Bank untuk setiap kerugian,
kerusakan dan klaim dikarenakan delay dan kesalahan yang dialami vendor (termasuk pihak
ketiga)
4.3.2 Terminasi
Jika vendor tidak bisa mendeliver pekerjaan proyek sesuai dengan kesepakatan kedua pihak
yang tercantum dalam Work Order, dan/atau gagal di dalam melaksanakan pekerjaan
proyek, maka Bank berhak menghentikan proyek kapan pun (terminasi) selama masa
pekerjaan proyek tanpa kewajiban dari pihak Bank untuk memberikan kompensasi dan ganti
rugi kepada pihak vendor, selama pihak Bank memberikan notifikasi tertulis dalam waktu 14
(empat belas) hari kerja ke vendor.
Jika pekerjaan proyek terhenti karena alasan apapun juga, maka:
Untuk proyek: semua pembayaran yang sudah dilakukan dan di transfer ke pihak
vendor harus dikembalikan secara penuh tanpa pengurangan
Untuk maintenance (jika ada):
a). semua pembayaran yang sudah dilakukan dan ditransfer ke pihak vendor harus
dikembalikan secara proporsional sampai dengan tanggal terminasi.
b). Bank tidak berkewajiban untuk membayar semua bentuk layanan yang ditagihkan
oleh vendor sampai dengan tanggal terminasi
Page 18 of 10
code terakhir), melalui escrow agent yang ditunjuk oleh vendor dan disetujui oleh Bank,
dibawah syarat dan kondisi yang dituangkan dalam escrow agreement yang disepakati oleh
semua pihak. Semua source code yang berkenaan harus diberikan oleh escrow agent jika
pihak vendor mengalami bankruptcy, receivership, insolvency atau dissolution, atau jika vendor
tidak lagi memberikan servis ke bank, atau jika terdapat modifikasi atau enhancement yang
tidak bisa dilakukan oleh vendor. Biaya memakai escrow agent harus ditanggung oleh pihak
vendor, selama Bank menggunakan jasa vendor. Jika bank tidak lagi menggunakan jasa
vendor maka biaya akan ditanggung oleh Bank. Dalam kondisi apapun juga, vendor wajib
mengecualikan Bank dari setiap klaim atau kerugian dari pihak ketiga terkait pemakaian source
code dan dokumentasinya. Vendor diharapkan memberikan deposit kepada escrow agent
untuk setiap modifikasi dan/atau enhancement terkait jasa dalam 3 (tiga) hari kerja setelah
modifikasi dan/atau enhancement tersebut efektif. Jika relevan, escrow agreement terpisah
harus dibuat untuk provisi terkait: (i) asuransi; dan (ii) security dalam mendeliver source code
dari dan ke Data Center, Disaster Recovery Center, dan Information Technology based
Transaction Processing
4.6 Audit
Vendor diharuskan untuk memberikan akses penuh terhadap semua dokumentasi terkait
Agreement dan/atau dokumentasi terkait banks account untuk tujuan audit proses yang diminta
oleh Bank atau auditornya atau regulator.
4.7 Gratifikasi
Pihak Bank melarang setiap karyawannya untuk menerima keuntungan apapun yang dapat
mempengaruhi penilaian atas penentuan pemenang tender ini sesuai dengan regulasi/hukum
yang berlaku di Indonesia. Apabila rekanan ditemukan ada yang mencoba hal tersebut kepada
karyawan pihak Bank maka akan dikeluarkan dari daftar rekanan BII.
Bagian 5: Lampiran
Page 20 of 10