DISUSUN OLEH :
NPM : 16120066
2017
BAB I
1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kangkilo adalah pembersihan diri dan mempertebal keimanan kepada allah swt.
Kangkilo sudah lama di lakukan sejak zaman rasulullah SAW. Dalam adat muna,
kangkilo di lakukan berdasarkan hukum-hukum yang telah di tetapkan oleh
orang-orang tua/para tetua adat di muna sejak dulu (pada saat ajaran islam masuk
ke daerah muna di zaman kerajaan).
Syarat-syarat kangkilo :
1. Orang yang akan di kangkilo, di mandikan terlebih dahulu sebelum di
islamkan/sunat/kangkilo.
2. Menyiapkan alat-alat yang akan di gunakan untuk proses kangkilo atau
sunatan
Pisau yang tajam (atau telah di tajamkan), fungsinya yaitu untuk
memudahkan jalannya sunatan saat pengirisan kulit penis (kemaluan).
Menyiapkan kelapa muda yang telah di potong dan di dalamnya masih
terdapat air.
Menyiapkan air / air kelapa / air jeruk nipis. Fungsinya untuk mencuci
penis/vagina yang sudah luka.
Rotan/bamboo, fungsinya untuk menjepit ujung kemaluan (penis) bagi
anak laki-laki.
Sabut kelapa, fungsinya sebagai tempat penancapan pisau yang di gunakan
untuk proses kangkilo.
Semangkuk beras fungsinya untuk diberikan kepada orang yang
mendampingi sunatan.
3. Ada seorang yang di tugaskan untuk memangku anak yang akan di kangkilo
fungsinya orang tersebut untuk memudahkan jalannya proses kangkilo (sunatan).
Orang yang mendampingi/memangku anak yang di kangkilo ini sesuai dengan
jenis kelaminnya, misalnya anak laki-laki di pangku oleh laki-laki dewasa/remaja
yang masih memiliki kedua orang tua
4. Setelah selesai proses kangkilo di teruskan dengan membaca salawat nabi
Muhammad sallawlah alaihi wasallam untuk orang yang di sunat. Tujuannya
shalawat di kumandangkan sebagai penolak bala dan juga sebagai doa untuk
keselamatan keluarga serta anak yang di kangkilo (baik itu perempuan maupun
laki-laki).
2
Sebagai catatan bahwa semangkuk beras yang di atasnya di taruhkan sebiji telur
yang di berikan kepada orang yang memangku anak yang di kangkilo itu (baik itu
perempuan maupun laki-laki) hal ini bertujuan sebagai bayaran untuk orang yang
memangku.
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Pengertian
Kangkilo dalam bahasa muna yang artinya sunatan merupakan adat masyarakat
muna yang masih dilestarikan sampai saat ini. Kangkilo atau sunatan dilakukan
pada saat anak beranjak dewasa dan pelaksanaannya sebelum acara katoba.
Kangkilo ditinjau dari segi bahasa atau kosakata adalah bersih sedamgkan dalam
pertiannya kangkilo adalah pembersiah diri.
3. Makna kangkilo
Makna dari kangkilo yaitu sebagai pembersihan diri, dalam adat istiadat muna
seorang anak yang beranjak remaja atau memasuki usia 7 tahun diwajibkan untuk
di kangkilo, kangkilo disini dimaksudkan untuk pembersihan diri dalam
menghadapi tugas dan kewaibannya terhadap allah swt. sebagaimana yang di
hadiskan dalam riwayat bahawa anak yang berusia diatas 7 tahun harus
diwajibkan untuk melaksanakan shalat, dan syarat seseorang yang diterima atau
diijaba shalatnya oleh allah adalah seseorang yang telah bersig dari haadas dan
najis.
4
-dimandikan oleh modji menghadap barat
-pelaksanaan sunatan
-mencuci kemaluan dengan air daun jeruk
-pembacaan doa selamat/syukuran .
BAB III
PENUTUP
5
KESIMPULAN
Kangkilo dalam bahasa muna yang artinya sunatan merupakan adat masyarakat
muna yang masih dilestarikan sampai saat ini. Kangkilo atau sunatan dilakukan
pada saat anak beranjak dewasa dan pelaksanaannya sebelum acara katoba.
Kangkilo ditinjau dari segi bahasa atau kosakata adalah bersih sedamgkan dalam
pertiannya kangkilo adalah pembersiah diri.
SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/septianraha/kangkilo-dalam-adat-muna
http://rianjulianto11.blogspot.co.id/2013/11/prosesi-adat-kangkilo-dan-
kampua-suku.html
https://gandukaleng.blogspot.co.id/2013/11/katoba-dalam-pembentukan-
kepribadian.html