Anda di halaman 1dari 3

NAMA: DIAN PUSPITA RAMADHAN

NIM :16/406885/PEK/22120

TUGAS ETIKA BISNIS

BAB.2 PRINSIP-PRINSIP ETIS DALAM BISNIS

Dalam menjalankan operasinya individu maupun entitas bisnis selalu dhadapkan pada
berbagai alternatif pilihan dalam menghadapi segala permasalahan. Dan pasti selalu menuai
perdebatan moral dalam upaya pemilihan alternatif yang ada. Dalam pengambilan sebuah
keputusan bisnis, sebuah entitas harus mempertimbangkan penilaian moral yang berhubungan
dengan pihak-pihak yang akan terkena dampak dari kebijaka tersebut. Pada bab ini
mendeskripsikan beberapa pendekatan khhususmengenai etika bisnis, guna sebagai dasar
untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam bisnis.
1. Pendekatan utilitarian
Utilitarianisme sendiri adalah sebuah istilah umum yang digunakan bagi semua pandangan
yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dilakukan evaluasi berdasarkan
keuntungan dan biaya yang dibebankan kepada masyarakat. Pendekatan ini menyakini bahwa
dalam analisis terakhir hanya ada satu tindakan yang dianggap benar yaitu tindakan yang
dirasa memberikan keuntungan paling besar dibandingkan dengan keuntungan dari pilihan
alternatif lainnya. Namun ada beberapa kelemahan dari pendekatan ini yaitu pendekatan ini
cukup sulit untuk diterapkan jika menghadapi masalah nilai yang mungkin tidak bisa di ukur
secara kuantitatif dan ultilitarianisme dirasa tidak mampu dalam menghadapi situasi yang
berkaitan dengan hak dan keadilan.
2. Pendekatan hak dan kewajiban
Selain pendekatan utilitarian di atas, penilaian moral juga didasarkan pada pendekatan yang
bertujuan agar memungkinkan individu untuk memilih dengan bebas apapun kepentingan
mereka dan melindungi pilihan-pilhan mereka (hak). Jenis pendekatan ini wajib kita gunakan
bila tindakan dan kebijakan yang akan kita ambil sangat berpengaruh pada kesejahteraan dan
kebebasan mereka. Penalaran moral semacam ini mencakup pertimbangan tentang apakah
suatu perilaku dianggap menghargai hak asasi individu yang bersangkutan dan apakah
perilaku tersebut konsisten dengan kewajiban-kewajiban yang kita terima. Hak moral
memberikan dasar dalam membuat keputusan moral yang secara substansial berbeda dari
standar utilitarian dan memiliki tiga karakteristik yaitu: (1) hak moral sangat erat kaitannya
dengan kewajiban, (2) hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam
mencari kepentingan-kepentingan meraka, (3) Hak moral memberikan dasar untuk
membenarkan tindakan yang dilakukan seseorang dan untuk melindungi atau membantu
orang lain. Dalam konsep hak dikenal istilah hak negatif dan hak positif, serta hak dan
kewajiban kontraktual.
3. Pendekatan keadilan dan kesamaan
Norma keadilan secara umum tidak menolak hak-hak moral setiap individu. Hak moral untuk
diperlakukan sebagai individu yang sederajat dan bebas. Masalah-masalah yang berkaitan
dengan keadilan dan kesamaan dibagi dalam 3 kategori, (1) keadilan distributif (Keadilan
sebagai kesamaan: Egalitarian, Keadilan berdasarkan kontribusi: Keadilan Kapitalis,
Keadilan Berdasarkan kebutuhan dan kemampuan: Sosialisme, Keadilan sebagai kebebasan:
Lebertanisme, dan Keadilan sebagai Kewajaran: Rawls) yang berkatian dengan distribusi
yang adil atas keuntungan dan beban dalam masyarakat, (2) keadilan retributif, mengacu pada
pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan, dan (3)
keadilan kompensasi, berkaitan dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada
seseorang atas kerugian yang meraka alami akibat perubahan orang lain.
4. Etika memberi perhatian
Pendekatan etika yang terakhir yaitu didasarkan pada penilaian perhatian. Parsialitas dan
perhatian mengasumsikan bahwa kita memliki kewajiban untuk memberikan perhatian
khusus pada individu-individu tertentu yang menjalin hubungan dengan kita, khususnya
hubungan ketergantungan. Hal ini merupakan konsep utama dalam etika memberikan
perhatian. Beberapa kritik mengenai pendekatan perhatian yaitu etika perhatian bisa berubah
menjadi favoritisme yang tidak adil dan persyaratan dari etika perhatian bisa menyebabkan
kebosanan.
JAWABAN KASUS TRAIDOS BANK
AND ROCHES DRUGS TRIALS IN CHINA

1. Jika dilihat dari sudut pandang utilitarianisme yang menyatakan bahwa segala tindakan
atau kebijakan yang diambil berdasar pada manfaat dan biaya yang dapat dirasakan
masyarakat. Dalam situasi apapun tindakan yang benar adalah yang memberikan
keuntungan paling besar atau biaya paling kecil. Sehingga, penelitian ini menjadi hal yang
etis jika dilihat dari sudut pandang utilitarianisme karena hasil dari penelitian ini dapat
dirasakan manfaatnya oleh banyak orang diwaktu mendatang daripada organ dari tahanan
yang dieksekusi dari China akan ikut terbuang dalam kubur. Sedangkan jika dilihat dari
pendekatan hak, maka penelitian yang dilakukan oleh Roches ini melanggar etika, karena
para tahanan yang organnya dijadikan bahan penelitian tidak diberikan kesempatan
terlebih dahulu untuk menentukan apakah bersedia atau tidak menyumbangkan organnya
untuk orang lain. Menurut saya hal ini tidak etik karena perbuatan tersebut merupakan
sebuah pelanggaran hak asasi mereka untuk diakui dan dianggap sama.
2. Menurut pendapat saya sebaiknya Roche tetap melanjutkan penelitian CellCept sesuai
dengan pendekatan utilitarian yaitu yang menekankan pada manfaat yang bisa dirasakan
masyarakat banyak. Mereka berusaha membantu orang hidup dan mereka yang
membutuhkannya, namun tidak lepas dari itu Roche juga harus meminta persetujuan dari
para tahanan yang organnya akan disumbangkan sehingga tidak ada pelanggaran etik
berdasar pendekatan hak.
3. Menurut saya mengenai pertanyaan ini bahwa sebaiknya Bank Traidor tidak perlu
mengeluarkan saham Roche karena sebenarnya apa yang dilakukan oleh Roche adalah
suatu kebutuhan banyak manusia dan merupakan tindakan yang sangat dituntut oleh
standar utilitarian. Bank Roche hanya perlu untuk memberikan tekanan ataupun peringatan
kepada Roche agar tidak akan mengabaikan hak dari para tahanan yang akan dieksekusi
mati.
4. Pendapat saya bahwa Traidos Bank terlalu menetapkan standar etika yang sangat tinggi,
terlebih lagi pada standar hak. Traidos Bank juga terkesan mengabaikan standar etik yang
lain terutama mengenai standar pendekatan utilitarian.

Anda mungkin juga menyukai