Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PERHITUNGAN DIMENSI PIPA KAPILER

3.1 Data Perancangan


AC Split yang digunakan adalah AC Split merk LG dengan kapasitas 1 PK
atau cooling capacity (kapasitas pendinginan) 9000 BTU/hr. Perhitungan yang
dilakukan dengan memvariasikan panjang kapiler, sehingga diameter kapiler telah
ditentukan sebelumnya yaitu 0,0018 m atau 0,07 inch ukuran kapiler dipasaran.
Penentuan temperatur evaporasi yang ingin dicapai yaitu :
1. Kapiler 1 dengan temperatur evaporasi -100 C
2. Kapiler 2 dengan temperatur evaporasi - 60 C
3. Kapiler 3 dengan temperatur evaporasi - 30 C
4. Kapiler 4 dengan temperatur evaporasi 00 C
5. Kapiler 5 dengan temperatur evaporasi 30 C
6. Kapiler 6 dengan temperatur evaporasi 60 C
7. Kapiler 7 dengan temperatur evaporasi 100 C
Sedangkan temperatur kondensasi adalah 110 C lebih tinggi dari temperatur
lingkungan rata-rata tempat pengambilan data yaitu 270 C, jadi temperatur
kondensasi yang ditentukan adalah 380 C. Perhitungan dilakukan dengan
menganggap kapasitas pendinginan maksimum yaitu 9000 BTU/hr.

3.2 Perhitungan Kapiler


3.2.1 Perhitungan Laju Aliran Massa
Berdasarkan kapasitas pendinginan AC Split didapat laju aliran
massa dengan menggunakan persamaan :
Qe
m= ..3.1
h
(sumber : Principles of Refrigeration, Dossat)

Keterangan :
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

m = Laju aliran massa (kg/s)


Qe = Kapasitas pendinginan (kw)
h = Effek pendinginan (kJ/kg) (diperoleh dari pengeplotan diagram ph)

Sebagai contoh perhitungan, pada temperatur evaporasi -100 C dan


temperatur kondensasi 380 C. Jika diplotkan dalam siklus ideal didapat :
Effek Pendinginan = h = 154,536 KJ/Kg
Kapasitas pendinginan = Qe = 9000 BTU/hr = 2,637603 KW.

2,637603
m=
154,536
= 0,017068 Kg/s

Gambar 3.1 Pengeplotan pada diagram ph

Dengan metode perhitungan yang sama didapat perubahan entalpi


effek pendinginan untuk temperatur evaporasi lainya yaitu :
h Pada Temperatur evaporasi -10 =154,536 kJ/kg
h Pada Temperatur evaporasi -6 =156,094 kJ/kg
h Pada Temperatur evaporasi -3 =157,232 kJ/kg
h Pada Temperatur evaporasi 0 = 158,341 kJ/kg
h Pada Temperatur evaporasi 3 = 159,42 kJ/kg
h Pada Temperatur evaporasi 6 = 160,468 kJ/kg

17
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

h Pada Temperatur evaporasi 10 = 161,814 kJ/kg


Berdasarkan persamaan 3.1 didapat laju aliran setiap pipa kapiler :
Tabel 3.1 Laju aliran massa setiap temperatur evaporasi
Temperatur evaporasi Laju aliran massa
(0 C) (Kg/s)
-10 0,017068
-6 0,016898
-3 0,016775
0 0,016658
3 0,016545
6 0,016437
10 0,0163

Dalam perhitungan laju aliran massa dibagi luas penampang pipa


kapiler dalam dengan diameter 0.0018 m dan dihitung dengan persamaan :

Luas penampang pipa kapiler (A) = x (Diameter dalam)2 x 0,253.2


= x 0,00182 x 0,25
= 2,545 x 10-6 m2

3.2.2 Tekanan Saturasi


Berdasarkan temperatur kondensasi dan evaporasi setiap
penurunan satu derajat celcius temperatur kondensasi hingga mencapai
temperatur evaporasinya, tekanan saturasi pada temperatur tersebut
digunakan untuk menghitung volume spesifik, entalpi, dan viskositas
kinetik.
Pada buku Refrigeration & Air Conditioning karangan Wilbert
F. Stoecker/Jerold W. Jones. Untuk perhitungan mengunakan komputer
diberikan persamaan untuk menentukan volume spesifik, entalpi, dan
viskositas kinetik yang dihitung berdasarkan tekanan saturasi. Adapun
persamanan yang digunakan sebagai berikut:

p 2418,4
ln = 15.06
1000 t + 273,15 .3.3*

18
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

0,777 + 0.00206t + 0.0000160t 2


vf =
1000 ..3.4*

4,26 + 94050( t + 273,15) / p


vg =
1000 ...3.5*

h f = 200 +1,172t + 0,001854t 2


....3.6*

h = 405,5 + 0,3636t + 0,002273t 2


...3.7*

6 6 2
f = 0,0002367 1,715 10 t + 8,869 10 t ...3.8*

6 9 9 2
g = 11,945 10 + 50.06 10 t + 0,256 10 t ..3.9*

3.2.3 Kecepatan, Bilangan Reynold dan Rugi Gesek


Nilai kecepatan dihitungan dengan persamaan :
m
V1 = v1 .3.10*
A

Sebagai Contoh Untuk kecepatan dengan temperatur kondensasi 380 C dan


temperatur evaporasi -100 C.

Dengan nilai m/A = 6707,256 Kg/m2 s


vf = 0,0008784 m3/Kg (didapat dari perhitungan dengan
persamaan 3.4)

*sumber : Stoecker W.F., Refrigeration & Air Conditioning, 2nd ed, McGraw-Hill book company, 1982.
Dengan mengunakan rumus diatas didapat :
6707,256
nilai Kecepatan (V) =
0,0008784

19
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

= 5,89170024 m/s

Bilangan reynold ditentukan rumus :


m
Re = D 1/f .......3.11*
A

Sebagai Contoh Untuk kecepatan dengan temperatur kondensasi


380 C dan temperatur evaporasi -100 C.

Dengan nilai : m/A = 6707,256 Kg/m2 s


D = 0,0018 meter
f = 0,00018439 Pa s (didapat dari perhitungan diatas)

Dengan mengunakan rumus diatas didapat :


0,0018 6707,256
Bilangan Reynold (Re) =
0,00018439
= 65475,57

Rugi Gesek untuk pipa mulus yang dianjurkan oleh Blasius, dengan
bilangan reynold antara 3 000 100 000 dapat dihitung dengan persamaan
0,33
f = ..3.12*
Re 0, 25

Sebagai Contoh Untuk kecepatan dengan temperatur kondensasi 380 C dan


temperatur evaporasi -100 C.

Dengan nilai Re = 65475,57 (hasil perhitungan diatas)

*sumber : Stoecker W.F., Refrigeration & Air Conditioning, 2nd ed, McGraw-Hill book company, 1982.
Dengan mengunakan rumus rugi gesek diatas didapat :
0,33
Nilai rugi gesek (f) =
65475,57 0, 25
= 0,0206298
20
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

3.2.4 Fraksi
Berdasarkan persamaan 2.2 dan persamaan energi 2.3 diperoleh
persamaan :
2
v22 m v2
1000h 2 + =1000h1 + 2 .3.13*
2 A 2
Mengsubsitusikan persamaan 2.5 dan 2.6 kedalam persamaan 3.13

1000h 2 +1000( hg 2 h f 2 )x +
[v f2 ]
+ ( v g 2 v f 2 ) x m 2
2
V12
=1000h1 + 3.14*
2 2 2

Seluruh besaran dalam persamaan 3.14 telah diketahui kecuali x,


persamaan 3.14 dapat diselesaikan dengan persamaan kuadrat :

b b 2 4ac
x = ..3.15*
2a
Dengan :
2

a = ( vg 2 v f 2 )
2 m 1
.3.16*
A 2

b = 1000( h2 g h f 2 ) + v f 2 ( vg 2 v f 2 ) .3.17*
2 m
A

2
V2
c = 1000( h f 2 h1 ) + v 2f 2 1 .3.18*
m 1
A 2 2

*sumber : Stoecker W.F., Refrigeration & Air Conditioning, 2nd ed, McGraw-Hill book company, 1982.
Sebagai Contoh pada temperatur kondensasi 380 C dan temperatur
evaporasi -100 C, dengan menggunakan persamaan diatas didapat nilai :
a = 5273,8262 b = 170588,5641 c = -1298,2793

fraksi (x) = 0,0076

21
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

3.2.5 Entalpi, Volume Spesifik, dan Viskositas Kinematik Fasa


Campuran
Fasa gas yang melewati pipa kapiler adalah fasa campuran
kecuali pada temperature kondensasi 380 C (dalam diagram ph dengan
proses ideal pada temperature kondensasi 380 C fasa refrigerant cair
jenuh). Dalam perhitungan fasa campuran mulai temperature 370 C hingga
temperature evaporasinya dilakukan perhitungan nilai entalpi, volume
spesifik, dan viskositas kinematik.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung entalpi, volume
spesifik dan viskositas kinetic fasa campuran.

hCamp = hf (1 - x) + (hg x) ..3.19*

vCamp = vf (1 - x) + (vg x)...3.20*

Camp = f (1 - x) + (g x).....3.21*

Sebagai Contoh Untuk entalpi, volume spesifik, dan viskositas kinematik


dengan temperature kondensasi 370 C dan temperature evaporasi -100 C.
Berdasarkan data fraksi (pada perhitungan 3.2.4 ) dan data entalpi, volume
spesifik dan viskositas kinematik (pada perhitungan 3.2.2 )

Dengan nilai :
x = 0,0076
hf = 245,847619 KJ/Kg hg = 415,83332 KJ/Kg

*sumber : Stoecker W.F., Refrigeration & Air Conditioning, 2nd ed, McGraw-Hill book company, 1982.

vf = 0,0008752 m3/Kg vg = 0,016187211 m3/Kg


f = 0,000185431 Pa s g = 0,000014145 Pa s

22
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

Pada Fasa Campuran :


hCamp = hf (1 - x) + (hg x)
= 245,847619 ( 1 0,0076 ) + ( 415,83332 x 0,0076)
= 247,14454 KJ/Kg

vCamp = vf (1 - x) + (vg x)
= 0,0008752 ( 1 0,0076 ) + (0,016187211 x 0,0076)
= 0,000991997 m3/Kg

Camp = f (1 - x) + (g x)
= 0,000185431 ( 1 0,0076 ) + (0,000014145 x 0,0076)
= 0,000184124 Pa s

Perhitungan fasa campuran ini dilakukan setiap penurunan satu


derajat temperatur kondensasi hingga temperatur evaporasinya.

3.2.6 Kecepatan dan Rugi Gesek Campuran


Perhitungan kecepatan dan rugi gesek campuran dilakukan hanya
pada saat fasa refrigeran campuran yaitu pada temperatur kondensaasi 370
C hingga temperatur evaporasinya. Kecepatan dan rugi gesek yang
diperhitungkan antara temperatur pada saat perhitungan dan temperatur
sebelumnya .
Rumus yang dipergunakan dalam perhitungan kecepatan dan rugi
gesek adalah :
V1 + V2
Vm = ..3.22*
2

*sumber : Stoecker W.F., Refrigeration & Air Conditioning, 2nd ed, McGraw-Hill book company, 1982.

f1 + f 2
fm = ..3.23*
2

Sebagai Contoh untuk perhitungan kecepatan dan rugi gesek pada


temperatur kondensasi 380 C dan temperature evaporasi -100 C.
23
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

Dengan nilai : V1 = 2,98936377 m/s (pada temperatur 380 C)

V2 = 3,37592861 m/s (pada temperatur 370 C)

Dengan menggunakan rumus kecepatan diatas :


2,98936377 + 3,37592861
Vm =
2
= 3,18264619 m/s

Untuk perhitungan rugi gesek :


Dengan nilai : f1 = 0,0208685 (pada temperatur 380 C)
f2 = 0,0208979 (pada temperatur 370 C)

Dengan menggunakan rumus rugi gesek diatas :


0,0208685 + 0,0208979
fm =
2
= 0,0208832

3.2.7 Penambahan Panjang Pipa Kapiler


Penambahan panjang pipa kapiler diperhitungakan setiap derajat
penurunan temperatur kondensasi sampai temperatur evaporasinya.
Komulatif penambahan panjang pipa kapiler adalah panjang pipa kapiler
yang dibutuhkan sesuai dengan rancangan yang dilakukan.
Adapun persamaan yang digunakan untuk menghitung penambahan
panjang pipa kapiler adalah :

*sumber : Stoecker W.F., Refrigeration & Air Conditioning, 2nd ed, McGraw-Hill book company, 1982.

( P1 P2 ) m (V2 V1 )
a
L = m .3.24
a V f
m m
2D
(sumber : Refrigeration & Air Conditioning, C. P. Arora)

24
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

Sebagai contoh perhitungan penambahan panjang pipa kapiler


untuk temperatur kondensasi 380 C dan temperatur evaporasi -100 C.
Dengan nilai : P1 = 1460,1 x 1000 Bar
P2 = 1424,3 x 1000 Bar
m/A = 6707,256 Kg/m2 s
V1 = 5,89170024 m/s
V2 = 6,65144069 m/s
Vm = 3,18264619 m/s
fm = 0,0208832
D = 0,0018 m

Berdasarkan persamaan diatas didapat nilai penambahan panjangan pipa


kapiler :

L=
( (1460,1 1424,3) 1000) ( 6707,256)( 6,66514 5,8917 )
6707,256
3,1826461 0,0208832
20,0018
L = 0,127286 m

Pada perhitungan penambahan panjang pipa kapiler jika terdapat


nilai negatif , hentikan perhitungan. Nilai yang dikomulatifkan hanya nilai
yang positif saja. Sesuai dengan contoh pada temperatur kondensasi 380 C
dan temperatur evaporasi -100 C pada temperatur 40 C nilai penambahan
temperatur nagatif, artinya nilai yang dikomulatifkan hanya dari
temperatur 380 C sampai 50 C (lihat dalam lampiran A.7).

3.3 Hasil Perhitungan


Berdasarkan perhitungan diatas didapat panjang pipa kapiler yang dibutuhkan:
Tabel 3.2 Temperatur evaporasi dan panjang pipa kapiler hasil perhitungan
No. Temperatur evaporasi Panjang Pipa kapiler
( 0C) (meter)
1 10 1,138978
2 6 1,125764

25
Bab III Perhitungan Dimensi Pipa Kapiler

3 3 1,108833
4 0 1,090612
5 -3 1,072057
6 -6 1,053111
7 -10 1,027328
Perhitungan lebih rinci setiap temperatur evaporasi dapat dilihat dalam lampiran.

Perhitungan diatas dengan menggunakan kapasitas pendinginan yang sama


yaitu 9000 BTU/hr sesuai dengan yang terdapat dalam name plate. Hal ini
dilakukan untuk menentukan laju aliran volume yang sesuai dengan sistem,
dengan cara mengetahui pada pipa kapiler yang mana temperatur evaporasinya
sesuai dengan rancangan.
Perhitungan ulang dilakukan dengan laju aliran volume yang disamakan
dengan kapiler yang sesuai dengan hasil pengukuran. Dengan panjang kapiler
yang sama dengan rancangan kemudian menghitung temperatur evaporasi yang
tepat berdasarkan perhitungan. Kemudian menentukan satu panjang kapiler baru
berdasarkan data awal yang diperoleh (dijelaskan dalam bab Data dan Analisa).

26

Anda mungkin juga menyukai