100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
369 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas kegiatan pokok dan indikator kinerja pembinaan gizi masyarakat yang meliputi 6 kegiatan pokok yaitu pendidikan gizi, pelayanan gizi, penanganan masalah gizi, pemberdayaan masyarakat, surveilans gizi, dan dukungan manajemen dengan berfokus pada peningkatan pemberian ASI eksklusif, vitamin A, tablet besi, dan garam beriodium serta pemantauan pertumbuhan balita.
Deskripsi Asli:
Kegiatan Pokok Dan Indikator Kinerja Pembinaan Gizi Masyarakat
Dokumen tersebut membahas kegiatan pokok dan indikator kinerja pembinaan gizi masyarakat yang meliputi 6 kegiatan pokok yaitu pendidikan gizi, pelayanan gizi, penanganan masalah gizi, pemberdayaan masyarakat, surveilans gizi, dan dukungan manajemen dengan berfokus pada peningkatan pemberian ASI eksklusif, vitamin A, tablet besi, dan garam beriodium serta pemantauan pertumbuhan balita.
Dokumen tersebut membahas kegiatan pokok dan indikator kinerja pembinaan gizi masyarakat yang meliputi 6 kegiatan pokok yaitu pendidikan gizi, pelayanan gizi, penanganan masalah gizi, pemberdayaan masyarakat, surveilans gizi, dan dukungan manajemen dengan berfokus pada peningkatan pemberian ASI eksklusif, vitamin A, tablet besi, dan garam beriodium serta pemantauan pertumbuhan balita.
KEGIATAN POKOK DAN INDIKATOR KINERJA PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT
KEGIATAN POKOK
1. Pendidikan gizi masyarakat (nutrition education)
Kegiatan pendidikan gizi masyarakat meliputi: Pengembangan dan pengadaan materi KIE gizi, advokasi dan sosialisasi peningkatan pemberian ASI dan MP-ASI, kampanye peningkatan ASI eksklusif, bulan vitamin A, garam beryodium, dan peningkatan pemberian Tablet Fe. Indikator kinerja yang ingin dicapai adalah: a. Terselenggaranya Kampanye ASI b. Terselenggaranya kampanye bulan vitamin A c. Terselenggaranya kampanye pemberian tablet Fe d. Terselenggaranya kampanye garam beryodium e. Terselenggaranya Kampanye Posyandu
2. Pelayanan gizi masyarakat (community nutrition services) ;
Kegiatannya meliputi: pelatihan dan penyelenggaraan konseling menyusui, distribusi Kapsul Vitamin A, Tablet Fe, dan Pelayanan gizi dalam situasi darurat. Indikator kinerja yang ingin dicapai adalah: a. Seluruh Puskesmas memiliki konselor menyusui b. Tersedianya kapsul vitamin A di seluruh Puskesmas c. Tersedianya tablet Fe di seluruh Puskesmas d. Seluruh Puskesmas melakukan pemantauan garam beryodium e. Terselenggaranya pembinaan terpadu dengan pelayanan ANC 3. Penanganan /Penanggulangan Masalah Gizi (nutrition rehabilitation). Kegiatannya meliputi tatalaksana gizi buruk baik rawat inap maupun rawat jalan, pemberian PMT pemulihan balita gizi kurang dan ibu hamil keluarga miskin / KEK Indikator kinerja yang ingin dicapai adalah: a. Seluruh Puskesmas terlatih Tatalaksana Anak Gizi Buruk b. Tersedianya PMT-Pemulihan untuk balita gizi kurang dan buruk c. Tersedianya PMT-Pemulihan untuk ibu hamil d. Tersedianya mineral mix di seluruh Puskesmas
4. Pemberdayaan masyarakat (nutrition empowerment)
Kegiatannya meliputi operasional posyandu melalui Biaya Operasional Kesehatan (BOK), PMT penyuluhan, pertemuan lintas program dan sektor terkait peningkatan fungsi Posyandu, pembinaan dan pelatihan ulang kader posyandu, penggerakan kelompok pendukung ASI dan MP-ASI dan kelas Ibu Indikator kinerja yang ingin dicapai adalah: a. Seluruh Puskesmas memiliki tenaga terlatih pemantauan pertumbuhan b. Seluruh Puskesmas membina kelompok pendukung ASI c. Terselenggaranya pembinaan kader di seluruh Posyandu
5. Surveilans Gizi (nutrition surveillance).
Kegiatannya meliputi: pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, dan desiminasi informasi serta melakukan tindak lanjut (respon). Indikator kinerja yang ingin dicapai adalah jumlah Kabupaten/Kota yang melaporkan kasus gizi buruk.
6. Dukungan Manajemen (management support)
Kegiatan dukungan manajemen yang diperlukan antara lain: Perencanaan gizi, Penyusunan Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK), Jaringan info Pangan dan Gizi (JIPG), rapat kerjasama lintas sektor dan lintas program serta monitoring evaluasi.
Indikator kinerja yang ingin dicapai adalah:
a. Terselenggaranya fasilitasi dan bimbingan teknis di seluruh propinsi b. Tersedianya materi KIE gizi untuk Puskesmas dan Posyandu c. Tersusunnya NSPK dalam rangka program pembinaan gizi, yang terdiri dari: PP tentang ASI (mandat UU No. 36, pasal 128-129), Standar Angka Kecukupan Gizi (1), Standar Mutu Gizi (3), Standar Pelayanan Gizi (12) dan Standar Tenaga Gizi (1)