LAPORAN
Disusun Oleh
Nama : Ardyasih,S.Pd
NIP : 19820731 2005012005
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
1. Apakah pembelajaran matematika dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada pokok bahasan statistika di kelas XI
dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
2. Apakah pembelajaran matematika model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw pada pokok bahasan statistika di kelas XI dapat
meningkatkan jumlah siswa yang tuntas prestasi belajarnya?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah sebagai
berikut.
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada
pokok bahasan statistika di kelas XI.
2. Untuk meningkatkan jumlah siswa yang tuntas prestasi belajarnya
pada pembelajaran matematika model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw pada pokok bahasan statistiska di kelas XI.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi siswa: Siswa menjadi terlatih untuk dapat menghubungkan materi
abstrak matematika dengan kehidupan sehari-hari. Mereka mempunyai
kebiasaan mandiri dalam memecahkan masalah dan ada keberanian
mengemukakan pendapat.
2. Bagi guru: Guru mempunyai cara bagaimana membuat pembelajaran
berpusat pada siswa, guru memiliki variasi dalam memilih metode
pembelajaran.
3. Bagi sekolah: diperolehnya pengembangan pembelajaran dan
pengembangan kurikulum.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Keaktifan peserta didik ini tidak hanya dituntut secara fisik saja, tetapi
juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya fisik peserta didik saja yang aktif,
tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar
tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya dengan peserta didik
tidak belajar, karena peserta didik tidak merasakan perubahan di dalam
dirinya (Fathurrohman & Sutikno, 2007: 9).
C. Jigsaw
D. Pembelajaran Matematika
Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah
yaitu yang diajarkan di pendidikan dasar (SD dan SMP) dan pendidikan
menengah (SMA/ SMK). Sedangkan yang dimaksud kurikulum
matematika adalah kurikulum pelajaran matematika yang diberikan di
jenjang pendidikan menengah ke bawah bukan di jenjang perguruan tinggi.
Fungsi mata pelajaran matematika sebagai alat, pola pikir, dan
ilmu atau pengetahuan. Siswa diberikan pengalaman menggunakan
matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan suatu
informasi misalnya melalui persamaan - persamaan / tabel-tabel dalam
model matematika merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita/
soal uraian matematika lainnya. Belajar matematika bagi para siswa,
juga merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu
pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara penalaran-
penalaran itu. Selain itu matematika berfungsi sebagai ilmu atau
pengetahuan, sehingga tentunya pengajaran matematika di sekolah harus
diwarnai oleh fungsi tersebut.(Erman Suherman, 2003: 55-56)
Tujuan umum pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah yaitu memberikan penekanan pada keterampilan
dalam penerapan matematika, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam membantu mempelajari ilmu pengetahuan lainnya.
Menurut Erman Suherman (2003: 58) tujuan pembelajaran
matematika di SMP adalah agar:
1) siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika;
2) siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk
melanjutkan ke pendidikan menengah;
3) siswa memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan dan
perluasan dari matematika sekolah dasar untuk dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari;
4) siswa memiliki pandangan yang cukup luas dan memiliki sikap
logis, kritis,
5) cermat, dan disiplin serta menghargai kegunaan matematika
Karakteristik pembelajaran matematika di sekolah sebagai berikut
(Erman Suherman, 2003: 68-69).
1) Pembelajaran matematika adalah berjenjang (bertahap).
Bahan kajian matematika diajarkan secara berjenjang/ bertahap, yang
dimulai dari hal yang konkrit dilanjutkan ke hal yang abstrak, dari hal
yang sederhana ke hal yang kompleks atau dari konsep yang mudah ke
konsep yang lebih sukar.
2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral.
Dalam setiap memperkenalkan konsep dan bahan yang baru perlu
memperhatikan konsep/ bahan yang dipelajari siswa sebelumnya. Bahan
yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajarinya dan
sekaligus untuk mengingatkannya kembali.
3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif.
Pemahaman konsep-konsep matematika melalui contoh-contoh
dengan sifat yang sama yang dimiliki dan yang tidak dimiliki oleh
konsep-konsep tersebut merupakan tuntutan pembelajaran matematika.
4) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi.
Kebenaran dalam matematika sesuai dengan struktur deduktif
aksiomatiknya. Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya
merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara
kebenaran suatu konsep dengan konsep lainnya.
Penilaian pembelajaran matematika ditekankan pada proses dan hasil
berpikir. Dalam proses berpikir perlu dilihat tata nalar, alasan (reasoning)
dan kreativitas. Proses dan hasil berpikir tersebut dinilai dari segi
kelogisan, kecermatan, efisiensi dan ketepatan (efektifitas). Penilaian
pembelajaran perlu diusahakan menyeluruh dalam arti meliputi langkah
kerja dan hasil kerja.
Menurut Erman Suherman (2003:72) cara menilai dapat dilakukan
antara lain melalui:
1. pengamatan terhadap siswa sewaktu bekerja, mengajukan pertanyaan,
berdialog dengan teman yang lain ;
2. mendengarkan dengan cermat apa yang sedang diperbincangkan siswa;
3. mendengarakan dengan cermat pendapat siswa;
4. menganalisis hasil kerja siswa;
5. melalui tes
E. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah
proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku
baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar
berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar prilaku.
Menurut Bloom, hasil belajar atau tingkat kemampuan yang dapat dikuasai
oleh siswa mencakup tiga aspek yaitu:
a. Kemampuan Kognitif (Cognitive domaian) adalah kawasan yang
berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang
biasa diukur dengan pikiran atau nalar. Kawasan ini terdiri dari:
1) Pengetahuan (Knowledge), mencakup ingatan akan hal-hal yang
pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan.
2) Pemahaman (Comprehension), mengacu pada kemampuan
memahami makna materi.
3) Penerapan (Application), mengacu pada kemampuan
menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari
pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan
prinsip.
4) Analisis (Analysis), mengacu pada kemampuan menguraikan
materi ke dalam komponen-komponen atau faktor penyebabnya,
dan mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu
dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat
lebih dimengerti.
5) Sintetis (Synthesis), mengacu pada kemampuan memadukan
konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu
pola struktur atau bentuk baru.
6) Evaluasi (Evaluation), mengacu pada kemampuan memberikan
pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.
b. Kemampuan Afektif (The affective domain) adalah kawasan yang
berkaitan dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat,
sikap, kepatuhan terhadap moral. Kawasan ini terdiri dari:
1) Kemampuan Menerima (Receiving), mengacu pada
kesukarelaan dan kemampuan memperhatikan respon terhadap
stimulasi yang tepat.
2) Sambutan (Responding), merupakan sikap siswa dalam
memberikan respon aktif terhadap stimulus yang datang dari
luar, mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan
partisipasi dalam suatu kegiatan.
3) Penghargaan (Valving), mengacu pada penilaian atau pentingnya
kita mengaitkan diri pada objek pada kejadian tertentu dengan
reaksi-reaksi seperti menerima, menolak, atau tidak
memperhitungkan.
4) Pengorganisasian (Organization), mengacu pada penyatuan nilai
sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.
5) Karakteristik nilai (Characterization by value), mencakup
kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian
rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi
pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya
c. Kemampuan Psikomotorik (The psikomotor domain) adalah kawasan
yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan
fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi
psikis. Kawasan ini terdiri dari:
1) Persepsi (Perseption), mencakup kemampuan untuk
mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau
lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas
pada masing-masing rangsangan.
2) Kesiapan (Ready), mencakup kemampuan untuk menempatkan
dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau
rangkaian gerakan.
3) Gerakan Terbimbing (Guidance response), mencakup
kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik,
sesuai dengan contoh yang diberikan.
4) Gerakan yang Terbiasa (Mechanical response), mencakup
kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak-gerik
dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa
memperhatikan lagi contoh yang diberikan.
5) Gerakan Kompleks (Complexs response), mencakup
kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang
terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepat, dan efisien.
6) Penyesuaian Pola Gerak (Adjusment), mencakup kemampuan
untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik
dengan kondisi setempat.
7) Kreatifitas (Creativity), mencakup kemampuan untuk
melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru atas dasar diri
sendiri21.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian kali ini adalah siswa/i SMAN 1 Abung Timur
khususnya di kelas XI IPA yang berjumlah 23 orang. Diantaranya terdapat 12
siswa laki laki dan 11 siswa perempuan.
1. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
(classroom action research) dengan penekanan terhadap perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sistem evaluasi dan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran matematika . PTK adalah sebuah
penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan
merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif
dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Menurut Iskandar (2009:20). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dan
dosen dikelas tempat ia mengajar yang bertujuan memperbaiki kualitas
dan kuantitas proses pembelajaran dikelas. Selanjutnya Sanjaya
(2009:26), menyatakan bahwa arti penelitian tindakan kelas (PTK) itu
sendiri adalah proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas
melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut
dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi
nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, dimana tiap siklusnya dua
kali pertemuan. Pengelompokan pada siklus 1, berdasarkan nilai awal
para siswa. Tiap pergantian siklus, pengelompokan juga berganti,
disesuaikan dengan nilai akhir siklus. Indikator keberhasilan dalam
penelitian tindakan kelas ini secara umum menitikberatkan pada aspek
prestasi belajar siswa yang meningkat. Peningkatan prestasi belajar
dinyatakan berhasil bila terjadi peningkatan jumlah siswa yang memenuhi
nilai KKM 75 pada setiap siklusnya dan siklus akan dihentikan bila
jumlah siswa yang memenuhi KKM mencapai 70%. Siklus dihentikan bila
semua indikator keberhasilan telah tercapai atau siklus sudah mencapai
tingkat jenuh.
Materi yang disajikan dalam penelitian ini adalah Statistika, yang
didalamnya mencakup sub Bab : Menyajikan Data, Ukuran Pemusatan
dan Letak Data, serta Ukuran Penyebaran Data.
2. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan,
Dalam Proses perencanaan, peneliti mempersiapkan instrumen
pembelajaran untuk mendukung penelitian ini. Diantaranya Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar instrumen Latihan Kerja
Siswa untuk kelompok ahli, instrumen observasi dan instrumen evaluasi
akhir
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan harus sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Materi yang diajarkan berbeda tiap siklusnya.
Pembagian Kelompok juga beerganti tiap siklusnya.
Dengen mengacu pada Rencana pelaksanaan pembelajaran, maka
tahapan pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Memberikan tes awal (pre test) kepada siswa
2. Pembagian kelompok berdasarkan nilai pre test
3. Pembagian Tugas
Setelah Pembagian Tugas, siswa yang mendapat tugas yang sama
berkumpul dalam satu kelompok. Selanjutnya kelompok itu
diberikan lembar ahli yang berisikan materi materi yang terdapat
pada materi Statistika.
4. Membaca
Siswa dalam setiap kelompok ahli menerima materi yang terdapat
pada materi statistika dan membaca bahan yang digunakan untuk
mencari informasi terhadap materi yang dituhaskan.
5. Diskusi kelompok
Siswa dengan topik ahli yang sama bertemu mendiskusikan
informasi tentang materi yang terdapat pada materi statistika dalam
kelompok ahli
6. Laporan Tim
Setelah selesai berdiskusi, para ahli kembali ke kelompok asal
mereka untuk mengajarkan topik topik mereka pada teman satu
kelompok.
7. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal individu yang mencakup seluruh topik.
Evaluasi dalam hal ini dikatakan juga sebagai tes akhir (post test)
pada siklus 1
8. Penghargaan tim
Guru member ikan penghargaan kepada kelompok yang bagus.
Dalam artian kelompok yang aktif diskusi dan yang memperoleh
nilai individu nya tinggi.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, dilakukan pengumpulan data berupa non tes
melalui lembar observasi dengan cara mengamati kegiatan siswa di
dalam kelas dan mencatat hal baru yang dianggap masalah setelah
diberikan tindakan tiap satu kali pertemuan dalam proses belajar
mengajar.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi proses pembelajaran yang telah berlangsung
dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh pada tiap siklus
(pre test, post test, dan lembar observasi).
2. Menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah di olah dan
analisis
3. Merefleksikan kekurangan pada siklus tersebut
4. Menarik kesimpulan
Dari hasil data siklus I yang telah direfleksikan, dapat diberikan
hasil keputusan tentang kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus
berikutnya atau di hentikan.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini pengumpulan data mengenai pelaksanaan dan hasil
dari program tindakannya akan dilakukan dengan menggunakan beberapa
instrumen penelitian yang terdiri dari :
1. Silabus, Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Yaitu merupakan perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan
disusun untuk tiap putaran. Masing - masingRPP berisi kompetensi dasar,
indikator pencapaian hasil belajar,tujuan pembelajaran khusus, dan
kegiatan belajar mengajar.
3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Lembar kegiatan ini yang dipergunakan
siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil eksperimen.
4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
a. Lembar observasi pengolahan metode pembelajaran jigsaw, untuk
mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
b. Lembar observasi siswa, untuk mengetahui daya serap siswa dan
ketercapaian ketuntasan belajar siswa.
5. Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes
formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan
adalah isian singkat (objektif).
A. Deskripsi Data
Berdasarkan observasi awal pada siswa kelas XI IPA di SMAN 1 Abung
Timur semester 1, ditemukan hasil yang kurang memuaskan dalam tes
formatif pada mata pembelajaran matematika, yaitu terdapat 15 siswa (65%)
dari 23 siswa yang belum mencapai nilai batas tuntas yaitu 75. Dengan nilai
tertinggi 79, nilai terendah 40 dan nilai rata-rata kelas 65,4.
Berikut adalah nilai hasil belajar siswa kelas XI IPA saat masih duduk
di kelas X
Tabel 4.1
Daftar Hasil Belajar Pra siklus
Nilai
No Nama keterangan
Pre test
1 ABDURRAHMAN 55 tidak Tuntas
2 AHMAD VIRGIAWAN 70 tidak Tuntas
3 ANDREANSYAH 70 tidak Tuntas
4 ANDRIANSYAH 77 TuntaS
5 ARIF RAHMAN HAKIM 55 tidak Tuntas
6 CITRA MAYANG SARI 77 TuntaS
7 ERNA SARI 65 tidak Tuntas
8 PEBRIAN TAMA 74 tidak Tuntas
9 HENDRA JAYA 77 TuntaS
10 JUNAIDI ISKANDAR 77 TuntaS
11 MIA SARI 65 tidak Tuntas
12 MIRANDA SUBRATA 40 tidak Tuntas
13 MOYLISA NAFA URBA 79 TuntaS
14 NURI TIKA S 55 tidak Tuntas
15 REPLI 40 tidak Tuntas
16 RONALDI 55 tidak Tuntas
17 ROSITA 75 TuntaS
18 RIA YULIANDA 65 tidak Tuntas
19 RISKA A 55 tidak Tuntas
20 SATRIA YUDA 77 TuntaS
21 SUBAIDAH 70 tidak Tuntas
22 YUNI ERVITA S 55 tidak Tuntas
23 YUNI PRATIWI 77 TuntaS
Nilai
No Nama keterangan
Pre test
Nilai Maksimum 79
Nilai Minimum 40
Rata Rata 65,4
Ketuntasan Klasikal 35%
Persentase siswa tak tuntas 65%
Setelah didapat hasil belajar siswa pada pra siklus, maka hasil belajar
ini yang menjadi acuan untuk membagi siswa dalam kelompok kecil.
Sebelum pembelajaran dilaksanakan, guru menjelaskan kepada
siswa mengenai teknik NHT dan cara penilaian yang digunakan kepada
siswa, guru juga mengumumkan pembagian kelompok dan sikap- sikap yang
harus dikembangkan oleh siswa selama berdiskusi dalam pembelajaran
kooperatif dengan teknik NHT. Pembagian kelompok seperti tercantum
dibawah ini :
Berkut adalah daftar nama kelompok belajar untuk siklus 1
Tabel 4. 2 Daftar nama kelompok
Nomor Kelompok Nama Anggota Kelompok
1) MOYLISA NAFA URBA
2) AHMAD VIRGIAWAN
KELOMPOK A 3) ANDREANSYAH
4) RISKA A
1) ANDRIANSYAH
2) PEBRIAN TAMA
KELOMPOK B 3) SUBAIDAH
4) RONALDI
1) CITRA MAYANG SARI
2) ROSITA
KELOMPOK C 3) ERNA SARI
4) NURI TIKA S
5) YUNI ERVITA S
1) HENDRA JAYA
2) YUNI PRATIWI
KELOMPOK D 3) MIA SARI
4) ARIF RAHMAN HAKIM
5) MIRANDA SUBRATA
1. JUNAIDI ISKANDAR
2. SATRIA YUDA
KELOMPOK E 3. RIA YULIANDA
4. ABDURRAHMAN
5. REPLI
B. Pembahasan
1. Hasil Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini kompetensi dasar yang akan dikuasai siswa adalah
Membaca data dalam bentuk table dan diagram batang, garis,
lingkaran, dan ogive. Dengan Indikator :
Mampu membaca sajian data dalam bentuk table, diagram batang,
diagram garis, diagram lingkaran, dan ogive
Mampu mengidentifikasikan nilai suatu data yang ditampilkan pada
tabel dan diagram
Secara garis besar rencana tindakan yang akan diberikan pada Siklus
1 adalah sebagai berikut:
Nilai Maksimum 79 87
Nilai Minimum 40 56
d. Refleksi Siklus I
Berdasarkan tes pada sklus 1 diperoleh nilai yang kemudian di
bandingkan dengan nilai pre test. Pada siklus 1 diketahui bahwa
jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar dalam hal ini siswa
yang mendapat nilai diatas 75, berjumlah 15 siswa (65%) dan yang
mendapat nilai dibawah 75 berjumlah 8 siswa (35%). Dengan nilai
rata rata mencapai 76 pada siklus 1 ini diperoleh data bahwa ada
kemajuan hasil belajar matematika siswa pada kelas XI IPA. Namun
masih ada kendala yang dihadapi peneliti, dalam hal ini mengenai
sikap keberanian menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan
belum tumbuh, terlebih jika ditunjuk maju ke depan umumnya siswa
tidak ada keberanian. Hal ini menggambarkan tingkat partisipasi aktif
siswa dalam mengikuti pelajaran masih rendah. Dikarenakan hal
tersebut dank arena belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal maka
perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus ke 2.
2. Hasil Siklus II
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Hasil Pengamatan
d. Refleksi Siklus II
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN