PKMK
PKMK
Merintis Wirausaha Baru Inovatif Melalui Pembuatan Sirup Apple Mangrove Sebagai Minuman
Menyegarkan dan Menyehatkan Untuk Bisnis yang Prospektif dan Feasibel dengan Berbasis Home
Industri
Bidang Kegiatan:
PKM Kewirausahaan
Diusulkan oleh :
Yanuar Indra Y. (1505 100 007)
Raindly Putri KD. (1505 100 024)
Widowati Sulistyo P. (1505 100 045)
Ista Ayuh P. (1505 100 017)
Gembong Suwito (2504 100 126)
A. JUDUL PROGAM
Merintis Wirausaha Baru Inovatif Melalui Pembuatan Sirup Apple Mangrove Sebagai Minuman
Menyegarkan dan Menyehatkan Untuk Bisnis yang Prospektif dan Feasibel dengan Berbasis
Home Industri
D. TUJUAN PROGAM
Tujuan dari Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang kewirausahaan ini adalah:
1. Merintis wirausaha baru yang inovatif melalui usaha pembuatan sirup Apple Mangrove
sebagai minuman menyegarkan dan menyehatkan untuk pemberdayaan masyarakat pesisir
yang berbasis Home Industri.
2. Dapat memasarkan produk sirup Apple Manggrove agar menjadi Trademark khas Oleh oleh
Daerah Surabaya.
3. Dapat menunjukkan bahwa bisnis ini sangat Feasible untuk dijalankan mengingat besarnya
potensi dari bisnis ini..
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Meransang kreativitas dan daya inovasi mahasiswa untuk menghasilkan produk innovatif yang
bermanfaat
2. Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha sehingga
mampu mengadapi pesaingan bebas dengan cara menjadi entrepreneur muda indonesia.
3. Membuka wawasan masyarakat untuk memanfaatkan bagian non-kayu (bagian generatif) dari
ekosistem Mangrove
4. Membantu memberikan kontribusi positif bagi pemerintah dalam usaha pemanfaatan Mangrove
yang seimbang antara ekonomis-ekologis
5. Memberikan stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri terutama bagi
masyarakat pesisir pantai terutama penciptaan lapangan kerja berbasis potensi lokal.
1. Ide Produk
Saat ini ekosistem mangrove belum begitu diperhatikan,banyak terjadi pengrusakan mangrove di
berbagai tempat di Indonesia. Kegiatan perusakan ini terjadi karena masyarakat belum memahami tentang
pentingnya nilai mangrove baik secara ekologis maupun ekonomis. Ide pembuatan usaha ini berasal dari
adanya keinginan untuk meningkatkan nilai ekonomis hutan mangrove dengan tetap memperhatikan
kelestarian ekosistem mangrove. Buah Mangrove Apple dipilih sebagai bahan baku karena buah tersebut
memiliki rasa, aroma, dan tekstur yang khas sehingga berpotensi untuk dijadikan sirup. Keamanan,
kelayakan konsumsi serta keunggulan dari sirup dapat diketahui dari hasil penelitian pada tahun 2006
oleh Raindly dkk. Penelitian memberikan hasil yang menunjukkan bahwa sirup Mangrove Apple telah
layak dan aman untuk dikonsumsi sesuai SNI 01-3544-1994. Selain itu sirup Mangrove Apple ini
memiliki keunggulan yang belum ditemui pada produk sirup di pasaran secara umum yaitu memiliki
kandungan yodium dan kaya vitamin C.
2. Deskripsi Usaha
Hasil penelitian Raindly dkk (2006) mempunyai peluang besar untuk dijadikan suatu inovasi
wirausaha baru berskala home industri. Wirausaha baru di bidang sirup Apple Mangrove ini sangat
potensial menjadi unit usaha baru karena produk tersebut merupakan suatu inovasi baru di bidang industri
sirup, selain itu keunggulan yang dimiliki produk tersebut belum dijumpai pada produk sirup yang ada
dipasaran. Nilai lebih dari produk tersebut adalah pemanfaatan sumberdaya alam yang melimpah namun
belum dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu pasokan bahan baku produk
ini sangat melimpah di Indonesia. Keunggulan dari produk ini antara lain manfaatnya bagi tubuh kita
yaitu sangat baik untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan, meningkatkan daya tahan tubuh dan
perlindungan terhadap radikal bebas penyebab sel kanker.
Nilai positif usaha ini adalah belum adanya usaha sejenis di pasaran, sehingga produk ini belum
memiliki kompetitor yang memiliki kesamaan produk dengan produk kami. Pembuatan sirup ini secara
massal dilakukan minimal dua kali selama setahun yaitu pada masa panen buah tersebut. Terkait dengan
kontinuitas produk sirup ini memiliki waktu produksi yang lebih baik dibandingkan dengan sirup
markisa. Sirup markisa diproduksi secara massal hanya sekali dalam setahun pada masa panen markisa.
Rencana untuk membuat usaha sirup mangrove apple ini berawal dari animo masyarakat yang sangat
antusias menyambut hadirya produk ini pada waktu awal uji coba penjualan sirup yang telah dilakukan di
PIMNAS XX di Lampung dan Wisuda ITS ke-95 2007. Dari hasil uji coba diperoleh tanggapan sangat
positif dari masyarakat dengan hadirnya produk ini. Menurut mereka produk ini aneh, unik, enak dan
belum ada produk lain yang menyamai. Tanggapan positif dari masyarakat ini membuat mereka
penasaran dengan produk sirup kami dan banyak yang memesan untuk dijadikan sebagai minuman
konsumsi sehari-hari.
Penyediaan produksi sirup yang sudah kami lakukan, memiliki kendala dalam hal pemodalan awal
usaha. Oleh sebab itu kami berinisiatif untuk menjadikan PKMP kami tentang sirup ini menjadi PKMK.
Dengan dijadikannya PKMP kami tahun lalu menjadi PKMK tahun ini merupakan nilai lebih dari
penelitian kami yaitu bernilai aplikatif sebagai usaha baru yang bertujuan untuk memberdayakan
masyarakat pesisir dan mengajak masyarakat umum untuk membudidayakan ekosistem mangrove di
daerah pesisir.
Kondisi diatas kami anggap sebagai peluang untuk menggembangkan sebuah inovasi wirausaha
baru di bidang sirup mangrove yang akan dipasarkan dengan merk dagang Mangrove Apple. Kelebihan
produk ini adalah bervitamin C dan beryodium. Selama ini di Negara kita belum dijumpai adanya produk
sirup yang mengandung yodium. Yodium sangat bermanfaat bagi tubuh untuk perkembangan,
pertumbuhan dan kecerdasan. Dibandingkan produk sejenis sari buah yang ada di pasaran harga sirup
mangrove apple cenderung lebih murah yaitu 20 ribu untuk botol berukuran 750ml dan 10 ribu untuk
botol berukuran 350ml.
Pemasaran berorientasi kepada produk dan pasar. Pemasaran yang berorientasi pada pasar berarti
memahami bahwa konsumen membeli manfaat, bukan sekedar rasa produk yang enak dan unik, sehingga
pengusaha harus bersikap aktif dan kreatif dalam mencari dan menemukan kegunaan tambahan zat lain
pada bahan baku sirup yang belum diteliti lebih lanjut.yang dapat ditawarkan pada konsumen. Didalam
memasarkan kami menggunakan beberapa strategi yaitu strategi produk, harga, promosi dan distribusi .
1. Strategi Produk
Strategi produk dilakukan dengan upaya diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan.
Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah lebih jauh. Dalam hal ini dimungkinkan adanya
penambahan zat-zat lain yang tidak berbahaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk.
2. Strategi Harga
Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah
dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila dibandingkan dengan
pesaing sirup yang berasal dari sari buah asli lainnya. Dalam memperluas pemasarannya maka diperlukan
kerjasama dengan penyalur untuk menyampaikan produknya ke konsumen . Kerjasama tersebut sudah
kami lakukan sejak launching produk kami yang pertama pada PIMNAS XX Di UNILA Tahun 2007
dengan CED ITS.
Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan
agen untuk memasarkan produk khususnya di kampus, sekolah dan instansi pemerintahan yang dekat
dengan daerah pesisir. Tujuan dilakukannya distribusi khususnya di daerah pesisir adalah agar mereka
peduli terhadap kelestarian ekosistem mangrove dan mulai berfikir untuk memanfaatkan mangrove secara
lestari dengan nilai ekonomis tinggi. Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat memperluas daerah
pemasok bahan baku sirup mangrove apple. Sementara pemasaran masih di lakukan di ITS, Wonorejo
dan daerah lain di sekitar surabaya yang letaknya dekat dengan ITS. Selain itu akan ada sistem layan
antar bagi konsumen yang berada di daerah lain. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan
memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Sistem pembayaran yang sudah kami lakukan
sebagai berikut:
- Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil langsung
- Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada sat itu.
Publikasi produk untuk promosi yang sudah dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Centre
Entrepreneur Developtment (CED) ITS, dimana lembaga ini merupakan semacam inkubator bisnis bagi
karya mahasiswa ITS yang layak untuk dikomersialisasikan, menjalin kerjasama dengan pihak Rektorat
ITS mengikuti sejumlah pameran baik tingkat nasional maupun lokal. Publikasi yang telah dilakukan
antara lain dengan mengikuti pameran Olimpiade Sains Nasional (OSN) pada tanggal 3-7September 2007
di Gedung Grahadi Surabaya dan pameran di PIMNAS XX Universitas Lampung tanggal 16-22Juli 2007.
Promosi penjualan yang telah dilakukan adalah penyebaran brosur produk, promosi dari mulut ke mulut,
penekanan pada pendekatan perorangan khususnya di Lingkungan ITS dan kepala dinas PKPPK
Surabaya, melakukan penjualan dalam Wisuda ke-95 di Kampus ITS Surabaya dan mewacanakan produk
kami melalui liputan oleh TRANS TV, JTV, dan TPI.
3. Kondisi Buah Kelopak bagian bawah mudah lepas, Lunak dan tidak
terserang larva lalat buah.
b. Pencucian Buah
Pencucian buah, dilakukan menggunakan air mengalir berasal dari PDAM.
c. Pengupasan Buah
Buah dikupas dengan menggunakan pisau anti-karat, agar tidak mempengaruhi hasil
akhir sirup. Digunakan pisau anti-karat karena sifat buah yang sangat masam dapat
menyebabkan karat pada pisau yang terbuat dari bahan yang mudah mengalami korosi.
Pengupasan buah bertujuan untuk memisahkan daging buah dari kulit buah.
d. Pelumatan Buah
Pelumatan buah dilakukan dengan penambahan air, untuk memudahkan dalam proses
pelumatan. Proses pelumatan buah dilakukan dengan menggunakan alat pelumat buah.
e. Penyaringan
Penyaringan dilakukan sebanyak 2 kali. Penyaringan pertama dilakukan untuk
memisahkan daging buah dengan biji. Sedangkan penyaringan ke dua, dilakukan untuk
memisahkan sari buah dengan ampas. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain
blacu, karena memiliki pori-pori yang kecil.
f. Penambahan Gula
Penambahan gula dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit gula ke dalam
proses pemasakan sari buah, diikuti dengan proses pengadukan, sehingga gula terlarut
sempurna.
g. Pemasakan dan Sterilisasi Sari Buah
Sebelum dimasak menjadi sirup, sari buah dimasak terlebih dahulu selama 15 menit
pada suhu konstan 80 C. Tujuan proses pemasakan ini untuk membunuh mikroba serta
menginaktifkan enzim yang terdapat dalam sari buah sehingga bisa diawetkan lebih lama
(Team penelitian proyek balai penelitian kimia daerah istimewa Aceh, 1984). Selain itu
pemasakan sari buah dalam waktu yang lama dan suhu tinggi dapat merusak komponen-
komponen yang memberi rasa dan aroma khas pada sari buah.
h. Penyucian Botol, Sterilisasi Botol
Penyucian botol dilakukan dengan menggunakan kaporit 60 ppm. Proses pencucian
diawali dengan melarutkan 2 gr kaporit ke dalam 1 liter air. Botol direndam selama 1 jam
kemudian dibilas dengan air panas. Sterilisasi botol dilakukan dengan memasukkan air
PDAM ke dalam botol, lalu direbus selama 1 jam. Hal ini dilakukan untuk membunuh
mikroba yang terdapat di dalam botol.
i. Pasteurisasi
Setelah dilakukan penyucian dan sterilisasi botol, sirup dimasukkan ke dalam botol, dan
dipasteurisasi. Pasteurisasi dilakukan dengan cara merebus botol yang sudah berisi sirup ke
dalam panci yang berisi air dengan suhu konstan 800C selama 2 jam. Pasteurisasi
dilakukan selama 2 jam, untuk membunuh mikroba yang masih terdapat dalam sirup. Suhu
yang digunakan pada pasteurisasi tidak boleh terlalu tinggi karena dapat merusak vitamin C
pada sirup.
j. Pemberian Bahan Pengawet
Pemberian bahan pengawet ini bertujuan menghambat pertumbuhan mikroba. Pengawet
yang digunakan adalah asam benzoat dengan takaran 250 mg/l sirup.
3. Uji Organoleptik
Uji organoleptik adalah rancangan respon dari panelis yang untuk mengukur tingkat
kesukaan terhadap warna, rasa, aroma, dan tekstur produk yang diujikan. Dalam menentukan
mutu suatu produk, sifat pertama kali yang menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh
konsumen adalah sifat organoleptik yang dimilikinya. Uji organoleptik dilakukan dengan
melibatkan 13 orang panelis, di Laboratorium BPKI Surabaya. Hasil pengujian organoleptik
didapatkan dari hasil pengisian kuisioner, setelah mencoba sampel sirup yang diberikan kepada
panelis.
I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan telah dirinci dan ditetapkan sebagai berikut: Kegiatan ini
berlansung selama 4 bulan yaitu dibagi menjadi perminggu mulai bulan September hingga Desember.
Bulan
No. Agenda
1 2 3 4 5 6
1 Produksi tahap awal
Pemasaran & penjualan tahap
2
awal skala laboratorium
3 Survei pasar lanjutan
Legalisasi Dinas Keamanan
4
Pangan
5 Pendaftaran Merk Dagang
6 Labeling Kemasan
Produksi tahap lanjut Sirup
7
Apple Mangrove
Analisa Usaha (Pemasaran
8
,Promosi, dll.)
9 Penyusunan Laporan Akhir
Keterangan :
= Agenda telah dilaksanakan
= Agenda dilaksanakan setelah proposal disetujui
= Watu pelaksanaan kegiatan
K. BIAYA
PEMASUKAN
NO. SUMBER PEMASUKAN
1. Dikti Rp. 6.000.000,00
2. Dana Lain Rp. 500.000,00
TOTAL Rp. 6.500.000,00
PENGELUARAN
A. Biaya Pelaksanaan dan Operasional Awal Pembuatan Sirup Apple Mangrove
No Pemanfaatan jumlah (buah) harga satuan total biaya
Modal Awal Operasional 2,000,000.00
1.
Usaha
2. Biaya pemasaran 700,000.00
3. Pembelian mesin segel 1,300,000.00
3 Labeling Kemasan 500,000.00
Biaya Legalisasi Dinas 500,000.00
4
Kesehatan
5 Biaya Pendaftaran Merk 700,000.00
Dagang
6 Transportasi 400,000.00
7 Komunikasi 400,000.00
jumlah Rp. 6,500,000.00
Lampiran 1
Business Plan Merintis Wirausaha Baru Inovatif Melalui Pembuatan Sirup Apple Mangrove
Sebagai Minuman Menyegarkan dan Menyehatkan Untuk Bisnis yang Prospektif dan Feasibel
dengan Berbasis Home Industri.
3. Opportunity: a. Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena belum ada saingan produk sejenis.
b. Keunggulan produk sirup Mangrove Apple yang beryodium dan bervitamin C.
c. Harga sirup Mangrove Apple dapat bersaing dengan produk dari sari buah murni
yang ada di pasaran
Ringkasan :
CV. Prosperity Mangrove ini didirikan secara bersama oleh Tim sirup Apple Mangrove yang
terdiri dari lima orang, antara lain oleh Yanuar, Widowati, Raindly, Ista, dan Gembong dengan modal
awal sebesar Rp. 6,500,000.00 yang berasal dari dana PKM DIKTI dan dana lain yang terdiri dari dana
hasil swadaya Tim Sirup Apple Mangrove dan dana dari hasil penjualan sirup Apple Mangrove di
beberapa event kemahasisaan (PIMNAS XX di Unila dan Wisuda ITS ke-95). CV. Prosperity Mangrove
memiliki produk utama berupa Sirup Apple Mangrove. Sirup Apple Mangrove ini akan dipasarkan di
lingkungan kampus khususnya di daerah Surabaya dan sekitarnya pada periode awal usaha, kemudian
akan dilakukan distribusi secara bertahap ke pasar swalayan dan konsumen dengan sistem delivery
service dan menjadikan sirup Apple Mangrove ini sebagai buah tangan khas Kota Surabaya. CV.
Prosperity Mangrove mempunyai kapasitas produksi 18.000 liter Sirup Apple Mangrove per tahun.
Untuk menjaga kelestarian bahan baku yakni buah Mangrove, CV. Prosperity Mangrove juga akan
melakukan usaha budidaya Buah mangrove khususnya jenis Sonneratia sp. dengan penyemaian biji di
daerah pesisir Wonorejo Surabaya. Untuk mengantisipasi munculnya pesaing-pesaing baru, CV.
Prosperity Mangrove akan terus melakukan peningkatan terhadap kualitas dan kuantitas produk yang
dihasilkan yakni Sirup Apple Mangrove. Peluang yang ada pada usaha produksi Sirup Apple Mangrove
akan sangat menguntungkan bagi perusahaan dan masyarakat dengan strategi pemasaran yang tepat
(promosi dan memperluas jaringan pemasaran) serta teknik budidaya yang benar, sehingga kelemahan
dan ancaman dari usaha ini dapat di atasi. Usaha ini dapat terus berkembang dan sejalan dengan itu juga
dapat melestarikan ekosistem Mangrove di Indonesia.
Analisis Usaha Pembuatan Sirup Apple Mangrove
Dalam 1 x Produksi
A. Biaya Tetap (Fix Cost)
Uraian Jumlah Harga Besarnya Penyusutan (Rp)
Satuan (Rp)
(Rp.)
Peralatan :
Kompor Gas (10 th) 2 buah 300,000 600,000 60,000
Total 21,313,000
a. Total Biaya Produksi = (Total Investasi + Total Penyusutan + Total
biaya operasional pertahun
= Rp. 4,332,000 + Rp. 1,201,233.34 + (Rp.21,313,000x 12)
= Rp. 261,289,233.3
Lampiran 2
Ketersediaan Bahan Baku Kapasitas Produksi dan Sirup Apple Mangrove dalam 1x
Produksi
Untuk kondisi buah, Setelah dipetik buah mangrove jenis sonneratia sp. mampu bertahan dalam
kondisi baik (rasa, aroma, tekstur) selama 2 hari pada ruang terbuka dan 5 hari dalam lemari pendingin.
B. Kapasitas Produksi
Sirup Apple Mangrove memiliki kapasitas produksi (1 bulan) sebagai berikut :
Dalam 1 hari, Untuk 1x produksi berlangsung selama 8 jam* :
Bahan baku 20 kg buah mangrove jenis Sonneratia sp akan dihasilkan 25 liter sirup Apple
Mangrove.
Perbandingan formula yang digunakan adalah 2 : 1: 4.
Dari 25 liter (25000 ml) sirup Apple Mangrove, dihasilkan dua produk dengan ukuran berbeda,
antara lain :
1. Lima belas liter sirup Apple Mangrove akan dikemas dengan ukuran 750 ml atau kemasan
botol besar.
2. Sepuluh liter liter sirup Apple Mangrove akan dikemas dengan ukuran 350 ml atau kemasan
botol kecil.
*
Produksi berlangsung 2x dalam sehari, total waktu produksi adalah 16 jam.
Dalam 1 bulan (30 hari), akan diproduksi 1500 liter sirup Apple Mangrove
Gambaran omset per hari pada usaha pembuatan sirup Apple Mangrove dengan kapasitas
produksi sebesar 50 liter.
Dalam 1 hari, untuk 2x shift produksi :
Dihasilkan 50 liter @ 25 liter sirup Apple Mangrove yang dibagi menjadi dua kemasan berbeda :
15 liter sirup di kemas dalam botol 350 ml dan
10 liter sirup dikemas dalam botol 750 ml.
Dengan perincian sebagai berikut :
Untuk kemasan 350 ml :
42 botol @ Rp. 10,000.00 x 2 shift = Rp. 840,000.00
Untuk kemasan 750 ml :
13 botol @ 20,000.00 x 2 shift = Rp. 520,000.00 +
Lampiran 4
Peralatan : Peralatan :
Ember diameter 40 cm (2 th) 3 buah Kompor Gas (10 th) 2 buah
Ember diameter 70 cm (2 th) 3 buah Ember diameter 40 cm (2 th) 4buah
Pisau (3 th) 3 buah Ember diameter 70 cm (2 th) 4 buah
Saringan Besar (2 th) 2 buah
Pengaduk (2 th) 3 buah Pisau (3 th) 3 buah
Panci Blirik (3 th) 3 buah Saringan Besar (2 th) 3 buah
Galon (1 th) 10 buah Mesin segel (5 th) 2 buah
Baskom (3 th) 3 buah Pengaduk (2 th) 3 buah
Jas laboratorium (5 th) 4 buah Panci Blirik (3 th) 2 buah
Galon (1 th) 10 buah
Baskom (3 th) 3 buah
Celemek (2 th) 5 buah
Lampiran 5
Kemasan produk sementara saat visitasi Gelar Produk -PKM 2007 di ITS Surabaya
22
Dokumentasi Gelar Produk Mahasiswa PIMNAS XX Lampung 2007
Label dan Brosur Sirup Apple Mangrove pada acara Wisuda ITS ke- 95
Lampiran 6
23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
24
7. Riwayat Pendidikan :
a. TK Aisyah Rewwin Sidoarjo
b. SD Al Hikmah Surabaya
c. SLTPN 1 Denpasar
d. SMAN 5 Surabaya
e. Biologi ITS Surabaya
25
b. MPK SMAN 16 Surabaya
c. Staf IECC-BEM ITS 2006/2007
d. Dirjen Aplikasi Teknologi Dept Pengabdian Masyarakat Hima Biologi ITS
2006/2007
e. JMMI ITS
10. e-mail : palupi_bits@yahoo.com
11. Prestasi :
a. Juara harapan I LKT bidang IPS SMAN 16 Surabaya
b. Finalis IPA tingkat SD Surabaya
c. Juara III IPS tingkat SD Surabaya
12. Karya Tulis yang pernah dibuat :
a. Borobudur dan masyarakat sekitar
b. Penggalakan Ruang Terbuka Hijau dalam Upaya Menanggulangi genangan di
Surabaya
26
e. Majalah Dindink SLTPN 12 Surabaya.
9. e-mail : istaayu247@yahoo.co.id
10. Prestasi :
- Peserta seleksi IBO 2004 tingkat SMA
27
a. Nama : Gembong Suwito
b. Tempat / Tanggal Lahir : Jombang, 2 Januari 1985
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki
d. Agama : Islam
e. Alamat Tetap : Dsn. Gading mangu Perak jombang
085649520195
f. Alamat Sementara :-
g. Riwayat Pendidikan :
a. SDN Tinggar
b. SMPN1 Perak
c. SMAN 2 Jombang
d. Teknik Industri ITS
e. Motto hidup :
f. Pengalaman Organisasi :
1. Staf Public Relation WET ITS 2004/2005
g. e-mail : ceo_gembong@yahoo.com
h. Prestasi :
i. Karya Tulis yang pernah dibuat :: -
28