Mineral PDF
Mineral PDF
1 - Klasifikasi mineral
Mineral merupakan elemen anorganik, jumlahnya dalam tubuh kurang
lebih 4 %. Elemen an organik tersebut merupakan sisa pembakaran senyawa
organik yang disebut abu. Mineral dikelompokkan menjadi:
a. Mineral esensiel
Termasuk dalam kelompok mineral esensiel untuk makro elemen adalah
kalsium (Cu), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (P),
khlorin (Cl) dan sulfur (S). untuk elemen kelumit atau mikro mineral
adalah mangan (Mn), zat besi (Fe), tembaga (Cu), iodium (I), seng (Zn),
flourin (F), vanadium (Va), kobalt (Co), molibdenum (Mo), selenium (Se),
kromium (Cr), timah putih (Sn), nikel (ni) dan silikat (Si).
b. Mineral kemungkinan esensiel
Termasuk dalam kelompok ini adalah arsen, barium, bromin, kadmium,
dan strontium.
c. Mineral non esensiel
Termasuk dalam kelompok ini adalah alumunium, antimon, bismut, boron,
germanium, aurum, timah hitam, air raksa, rubidium, perak, dan titanium.
d. Mineral yang berpotensi toksik
a) tembaga (Cu), molibdenum (Mo), selenium (Se)
b) arsen (As), cadmium
c) timah hitam (Pb) dan air raksa (Hg)
Fungsi mineral
Mineral esensiel mempunyai fungsi (bisa salah satu atau seluruhnya) yaitu:
1. Sebagai penyusun kerangka tubuh
2. Mempertahankan, mengatur sifat fisik dari sistim koloid. Misalnya
viskositas, difusi, tekanan osmose
3. Mengatur keseimbangan asam-basa
4. Sebagai komponen enzim ataupun aktivator enzim
3 - Makro Mineral
Suatu mineral dikelompokkan sebagai makro mineral bila jumlahnya lebih dari
0,01 % berat tubuh.
b. Kalium
Kandungan kalium lebih kurang sebanyak 250 g. Kalium lebih banyak
terdapat dalam cairan intraseluler. Komposisi kalium pada umumnya
konstan sehingga sering dipakai untuk menentukan bagian badan tanpa
Iemak (lean body mass). Secara invivo menggunakan K40. kalium
bersama natrium dan klorida berperanan dalam mengatur tekanan
osmose dan keseimbangan asam-basa. Walaupun mekanismenya belum
diketahui dengan jelas, kalium juga diperlukan untuk sintesis protein
maupun glikogen. Kalium juga diperlukan untuk aktivasi enzim kinase.
c. Klorida
Tubuh mengandung 100 g klorida. Nutrien ini terdapat dalam cairan
ekstraseluler, darah merah dan beberapa jaringan. Berperanan dalam
pengaturan tekanan osmose dan keseimbangan asam-basa.
4 - Mikro Mineral
Mikro mineral esensiel yang dikenal pada pertengahan tahun 1950 baru
ada 7 buah unsur yaitu mangan, zat besi, tembaga, iodium, seng, kobalt, dan
molibdenum. Kemudian pada pertengahan tahun 1970 diketahui meningkat
menjadi 14 buah unsur yaitu flourida, selenium, kromium, vanadium, silikat, nikel,
dan timah putih. Mineral digolongkan sebagai mikro mineral bila jumlahnya
kurang dari 0,01 % berat tubuh.
1. Mangan
Mangan dalam tubuh orang dewasa sebanyak 12-20 mg. Sebagian besar
mangan terdapat daiam tulang dan sebagian kecil dalam hati, otot, dan
kulit. Pada mamalia, mineral ini sangat esensiel untuk reproduksi yang
normal. Mangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
metabolisme karbohidrat. Mangan mempunyai peranan pula dalam
mengkatalisis reaksi glukosamin dengan serin pada sintesis
mukopolisakarida
2. Zat besi
Zat besi dalam tubuh orang dewasa sebanyak 4-5 g. sebanyak 70 %
jumlah zat besi dalam tubuh terdapat dalam hemoglobin sedangkan yang
lain terdapat dalam hati, limfa, sumsum tulang belakang, dalam plasma
yang umumnya sebagai protein transferin dan sebagai komponen enzim
yang berperanan pada proses reaksi oksidasi reduksi di dalam sel.
Zat besi dalam hemoglobin terdapat dalam heme, yang dapat diperoleh
apabila hemoglobin dihidrolisis sehingga akan diperoleh protein globin
sebanyak 96 % dan senyawa heme sebanyak 4 %. Dalam setiap molekul
3. Tembaga
Tembaga di dalam tubuh disimpan dalam hati, otak, sumsum tulang
belakang, limfa, jantung dan ginjal. Tembaga mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pembentukan hemoglobin. Tembaga juga
berperanan pada sistim enzim oksidasi-reduksi dan ikut mempertahankan
integritas mielin pada serabut saraf, pembentukan tulang dan jaringan
pengikat, pembentukan pigmen melanin dalam kulit dan rambut.
4. Lodium
lodium di dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam kelenjar tiroid yang
jumlahnya sebanyak 70-80%. Sebagian kecil terdapat dalam otot,
ovariam, mata. lodium merupakan komponen hormon tiroksin dan tri iodo
tironin. Mormon tiroksin berfungsi untuk mengatur berbagai metabolisme
seperti metabolisme vitamin, karbohidrat, lemak maupun protein.
5. Seng
Seng sebagian besar terdapat dalam jaringan seperti hati, otot, organ
kelamin laki-laki, tulang, jaringan epidermis dan darah.
Di dalam darah, sebanyak 75 % seng terdapat dalam eritrosit, 22 %
dalam serum dan 3 % dalam leukosit. Seng dapat dipakai untuk
pertumbuhan yang normal, pembentukan bulu pada unggas. Selain itu
3. Ion bebas
Contoh :
Na+;
Ca++;
CP