Sosialisasi Jabatan Fungsional Tertentu ASSESSOR SDM APARATUR

Bertempat di aula Lagaligo Kantor BKN Kanreg IV Makassar, pada Kamis, 6 Maret 2014,
Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menyelenggarakan acara sosialisasi JFT Assessor SDM
Aparatur.

Pada acara yang berlangsung seharian penuh ini, BKD Prov. Sulteng mengutus satu orang PNS
dari Sub Bidang Data, yakni Sdr. Tauhid Thalib, untuk mengikuti kegiatan sosialisasi JFT
Assessor SDM Aparatur tersebut.

Kegiatan sosialisasi tersebut menghadirkan langsung beberapa petinggi institusi pengelola

manajemen kepegawaian negeri ini selaku pembicara utama dan narasumber. Yakni Kepala
BKN, Bapak Eko Sutrisno, Deputy Kinerja dan Perundang-Undangan, Kepala Pusat Penilaian
Kompetensi PNS (Puspenkom) dan Direktur Jabatan Karier BKN.

Tidak heran, dengan komposisi pembicara demikian, peserta sosialisasi yang berasal dari
berbagai pemda di wilayah kerja Kanreg IV BKN Makassar begitu antusias mengikuti acara
tersebut hingga selesai.

Berikut ini gambaran umum dari JFT Assessor SDM Aparatur.

Assessor SDM Aparatur

Dasar

- Permenpan & RB No. 41 Tahun 2012

- Perka BKN No. 16 Tahun 2012.

Instansi Pembina

BKN adalah instansi pembina dari JFT ini. Selain JFT ini, BKN juga instansi pembina dari JFT
kepegawaian lainnya yaitu analis kepegawaian dan auditor kepegawaian.

Pengertian

Assessor SDM Aparatur adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
penilaian kompetensi manajerial.

Tugas Pokok

Melakukan kegiatan penilaian kompetensi manajerial, yang meliputi pelaksanaan penilaian,

monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaian dan pemanfaatan hasil penilaian, serta
pengembangan metode penilaian.

Pengangkatan Dalam Jabatan

Proses pengangkatan dalam JFT ini adalah melalui 3 pendekatan yakni : Inpassing atau
penyesuaian (bagi PNS yang telah dan masih melakukan tugas penilaian kompetensi),
pengangkatan pertama kali (pengisian formasi cpns), dan perpindahan dari jabatan lain. Khusus
untuk pengangkatan melalui jalur inpassing, harus mendapat rekomendasi dari Kepala BKN dan
periode pengangkatannya hingga 31 Juli 2014 ini.

Formasi

Pasal 32 ayat 2 huruf c Permenpan & RB No. 41 Tahun 2012 mengatur bahwa formasi JFT ini
dilingkungan Provinsi paling banyak 30 PNS.

Syarat Pendidikan

JFT ini dikhususkan bagi PNS yang berijasah paling rendah S1, dibidang psikologi dan bidang
ilmu lainnya yang berada pada rumpun bidang ilmu humaniora (ilmu bahasa, pendidikan,
sejarah, ilmu hukum, filsafat, antropologi, manajemen sumber daya manusia, dan ilmu-ilmu
sosial yang bersifat humanistic) yang ditetapkan oleh Menpan & RB dengan pertimbangan
Kepala BKN.\

Syarat Pangkat

Pangkat paling rendah untuk beralih ke JFT ini adalah Penata Muda Tkt. I, III/b.

Kenaikan Jabatan

Assessor yang akan naik jabatan harus mengikuti dan lulus diklat penjenjangan dan mendapatkan
uji kompetensi.

Informasi lebih detail terkait JFT assessor SDM aparatur dapat diperoleh di situs resmi BKN dan
Kemenpan & RB.

Pemerintah akan melakukan rekrutmen pegawai untuk ditempatkan pada Komisi Aparatur Sipil
Negara (KASN). Posisi yang akan diisi antara lain asisten KASN, dengan latar belakang asesor
kepegawaian, analis kepegawaian, analis kebijakan, dan auditor.

Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Eko Prasojo
mengatakan, untuk tahap awal akan direkrut sekitar 50 orang terutama untuk jabatan
fungsional.

PNS dengan latar belakang jabatan fungsional tersebut boleh melamar, meskipun harus melalui
tes, ujar Wakil Menteri PANRB Eko Prasojo di Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Ditambahkan, Kementerian PANRB akan mengalokasikan formasi bagi asisten KASN tersebut,
sehingga setelah Presiden menetapkan anggota komisioner KASN, yang diharapkan sekitar
bulan Juni - Juli 2014 mendatang, KASN sudah siap beroperasi. Selain asisten, juga akan
ditetapkan seorang Kepala Sekretariat KASN.

Dijelaskan juga bahwa KASN merupakan lembaga independen yang bertanggungjawab langsung
kepada Presiden, dan berkedudukan di Ibukota Negara, dan tidak membentuk perwakilan di
daerah