Anda di halaman 1dari 6

Asbabun Nuzul Surah Al-

Quraisy

TUGAS BTQ (Baca Tulis Quran)

NAMA: SITI AZIZAH


No. Absen: 28
Kelas: VI B
SDN GALUNGGUNG
Surat Quraisy











Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

1. Karena kesenangan orang orang Quraisy.

2. (yaitu) kesenangan mereka bepergian pada musim dingin dan musim


panas,

3. Maka hendaklah mereka menyembah Rabb Pemilik Rumah ini ( Kabah).

4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar


dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Dinamakan surat Al Quraisy karena dengan kaum Qurasiy yang di sebutkan


di awal surat, untuk mengingatkan mereka akan segala nikmat Allah
Subhanahuwataala pada mereka



karena kesenangan orang-orang Quraisy

Keduanya mengandung, penyebutan nikmat dari sekian banyak nikmat


Allah Taala atas penduduk Mekkah. Pada surat ini menyebutkan nikmat yang
lain yaitu terpenuhinya semua kebutuhan dan berbagai keperluan mereka
hingga memungkinkan mereka melakukan perjalanan pada musim panas dan
dingin dalam rangka berdagang dan mendapatkan bahan makanan.
Karena begitu eratnya hubungan kedua surat, maka Ubay bin Kaab
mengagapnya satu surat hingga diriwayatkan darinya bahwa dia tidak
memisahkan antara keduanya dengan basmallah.

Sebab turunnya surat.

Al hakim mengeluarkan sebuah hadist, demikian pula Al Baihaqy


mengerluarkannya dari Al Hakim pada kitab Khilafiyyat dari Ummu Hani binti
Abu Thalib, ia berkata :

Rasul bersabda : Allah mengutamakan Qurasiy dengan tujuh hal ( lalu


beliau menyebutkan hadist tersebut secara lengkap, diantaranya) turun surat
yang tidak di sebutkan pada seorang selain mereka.

Makna Kosa Kata



Dikatakan alifasy-syai iilaafan artinya terus menerus berada bersamanya
dengan senang tanpa meninggalkanya ( karena kesenangan orang Quraisy)



Quraisy

Sebuah nama bagi kabillah-kabillah Arab keturunan Nahdri bin Kinanah.




berpergian

irtihaalul-qaum Artinya mereka mengikat kuat kelana untuk berangkat.




memberi makan pada mereka

Meluaskan rizki mereka dan menyediakan bagi mereka jalan rezeki.



mengamankan mereka
Menjadikan mereka berada dalam keamanan dari tindakan penganiyaan dan
perampasan terhadap harta dan jiwa mereka.

Keutamaan surat ini

Al Hakim mengeluarkan sebuah hadist dan Al Baihaqy


mengeluarkannya dari Al Hakim pada kitab Khilafiyyat dari Ummu Hani binti
Abu Thalib, ia berkata : Rasul shollallaahu alaihi wasallam bersabda : Allah
Subhanahuwataala mengutamakan Quraisy dengan tujuh hal : saya berasal
dari mereka, kenabian ada pada mereka, mahkamah ( pemberi keputusan )
dan pemberi minum ( bagi jamaah haji ) adalah dari mereka, Allah Taala
menolong mereka atas pasukan gajah, meraka menyembah Allah
Subhanahuwataala sepuluh tahun ( saat mana ) tidak ada yang menyembah
Allah selain mereka, Allah menurunkan sebuah surat dalam Al Quran
tentang mereka. Lalu Rasulullah shollallaahu alaihi wasallam membaca Li
iilaafi Qurasiyin.dan seterusnya.

Imam Ibnu Katsir menyatakan hadist ini gharib ( hanya diriwayatkan


oleh satu perawi dengan lafazh seperti ini )

Makna secara global

Banyak Ahli tafsir mengatakan sesungguhnya jar-majrur di awal surat


Al Quraisy adalah mutaaliq ( berhubungan) dengan surat sebelumnya.
Artinya : kami telah melaksanakan apa yang Kami lakukan terhadap
tentara bergajah untuk Quraisy, agar mereka mendapatkan : keamanan,
kebutuhan, dan kestabilan perjalanan mereka ke Yaman pada musim dingin
dan ke Syam pada musim panas untuk berdagang dan mencari mata
pencaharian.

Lalu Allah membinasakan orang-orang yang hendak berbuat


keburukan terhadap mereka dan mengagungkan tanah Al Haram serta
penduduknya di hati bangsa Arab, sehingga bangsa Arab menghormati
mereka dan tidak menghalanginya dalam perjalanan kemanapun yang
mereka inginkan.

Oleh sebab itu Allah memerintahkan mereka untuk bersyukur dia berfirman :




( maka hendaklah mereka menyembah Rabb pemilik Rumah ini ( Kabah )
artinya hendaknya mereka mengesakan Nya dan mengikhlaskan ibadah
untukNya :










( yang telah memberikan makanan kepada mereka untuk menghilangkan
lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan )

Rezeki yang lapang dan keamanan adalah nikmat dunia terbesar yang
mengharuskan untuk bersyukur kepada Allah Subhanahuwataala. Ya Allah
bagiMulah segala pujian dan rasa syukur atas segala nikmatMu baik yang
lahir maupun yang bathin.

Allah menghubungkan secara khusus ketuhanannYa dengan Rumah


itu ( Kabah ), dengan sebab keutamaan dan kemuliaanya walau sebenarnya
dia adalah Rabb segala sesuatu.







dan mengamankan meraka dari ketakutan

Artinya mengaruniakan meraka keamanan dan kestabilan, maka seharusnya


mereka mentauhidkan Allah Taala dalam beribadah tanpa
mempersekutukanNya dan tidak menyembah selainNya.

Berkata Imam Ibnu Katshir : oleh sebab itu barang siapa yang
merespon urusan ini, maka Allah akan mengumpulkan keamanan dunia dan
akherat baginya. Sedang siapa yang bermaksiat kepadaNya maka Dia akan
mencabut kedua hal itu darinya. Sebagai mana firman Allah Taala :













dan Allah membuat perumpamaan dengan sebuah kampung yang dulunya
aman dan tentram, didatanginya ileh rezkinya secara lapang dari segala
tempat. Lalu mereka kufur dengan karunia Allah, maka Allah membuat
mereka sebagian lapar dan takut sebab apa yang telah mereka perbuat.
Sungguh telah datang kepada mereka seorang Rasul dari mereka sendiri,
lalu mereka mendustakannya maka Allah memberikan meraka azab sedang
mereka dalam keadaan zholim

( Al Nahl : 112-113)

Faedah dalam surat ini

1. memperlihatkan pengaturan, hikmah dan rahmat Allah ,Maha Suci Rabb


Yang Maha Bijaksana dan Maha Penyayang.

2. Penjelasan tentang keutamaan yang Allah berikan kepada kaum Quraisy


dan nikmatNya pada mereka dengan membinasakan tentara gajah dan
menghalanginya masuk ke Mekkah serta keamanan dan keluasan rezki bagi
kaum Quraisy. Semua nikmat itu menuntun mereka untuk bersyukur kepada
Sang Pemberi nikmat, yaitu Allah.

3. Kewajiban beribadah kepada Allah saja dan meninggalkan ibadah kepada


selain-NYa

4. Kewajiban mensyukuri nikmat dengan cara memuji Allah dan


membelanjakan di jalan yang dia Ridhai.

5. Pemberian Allah berupa makanan untuk mengilangkan lapar dan


keamanan dari ketakutan, yang keduanya adalah poros kehidupan.

(diambil dari buku Ad Durusil Muhimmah Li Ammatil Ummah, Cahaya Tauhid


Pres)

Anda mungkin juga menyukai