Artikel KORUPSI
Artikel KORUPSI
Dirjen Dikti Djoko Santoso memberikan wewenang bagi pengelola perguruan tinggi
untuk menjadikan PAK sebagai pelajaran sisipan, mata kuliah pilihan ataupun wajib.
Menurut Djoko, citra buruk bangsa Indonesia sebagai koruptor akan menimbulkan
banyak kerugian. Ia berharap pembekalan ini mampu memberikan persepsi yang sama
mengenai pengertian, penanganan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Direktur Pendidikan Anti-Korupsi KPK Dedi Arrahim menyambut baik ToT ini. PAK
menjadi elemen pendukung dalam penanaman nilai-nilai integrasi generasi muda. Dedi
yakin PAK dapat menjadi salah satu upaya pencegahan tidak pidana korupsi di masa
depan. PAK dimulai dari usia dini hingga perguruan tinggi, ujar Dedi. Kerja sama
antara Kemdikbud dan KPK Sebelumnya, Kemendikbud dan KPK menandatangani
nota sepahaman (MoU) untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi secara lebih efektif sesuai wewenang masing-
masing.
Penandatanganan dilakukan oleh ketua KPK Abraham Samad dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Mohammad Nuh di Jakarta, 9 Maret 2012 lalu. Ruang lingkup kerja
sama ini meliputi PAK, penelitian dan pengembangan, pertukaran data dan informasi,
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Program Pengendalian
Gratifikasi (PPG), pengaduan masyarakat dan pengawasan serta penertiban barang
milik negara. Selain itu di hari yang sama, Nuh juga melantik Inspektur Jenderal
Kemdikbud Haryono Umar. Ia berharap mantan pimpinan KPK ini mampu menciptakan
iklim Anti-Korupsi di Kemdikbud. Bagi Haryono, tugas ini adalah tantangan dalam
mengembalikan kepercayaan publik kepada pemerintah. Anti-Korupsi harus dimulai
dari setiap lini, termasuk dari dalam kementerian, ucap Haryono.