POTENSIAL
Disusun oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmatnya
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai Ujian Tengah Semester dari mata
kuliah Manajemen Penjualan dengan judul “Pengidentifikasian Kosumen
Potensial”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengindetifikasian
konsumen potensial.
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan pengindetifikasian konsumen
potensial.
3. Untuk mengetahui kegiatan pengindetifikasian konsumen potensial.
4. Untuk mengetahui metode pengindetifikasian konsumen potensial.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. P
PETUNJUK PENJUALAN
e
m
i
KONSUMEN
n PEMINAT
POTENSIAL
a
t
KONSUMEN
POTENSIAL YANG KONSUMEN PELANGGAN
BERKUALITAS
5
Ialah individu atau organisasi yang mempunyai kebutuhan dan
keinginan terhadap barang atau jasa wiraniaga
2. Konsumen potensial
lalah individu atau organisasi yang mempunyai kebutuhan dan
keinginan nyata terhadap barang atau jasa wiraniaga.
3. Konsumen potensial yang berkualitas
lalah individu atau organisasi yang mempunyai kemampuan dan
wewenang untuk membeli barang atau jasa wiraniaga
4. Konsumen
lalah individu atau organisasi yang untuk pertama kali menyatakan
membel barang atau jasa wiranaga
5. Pelanggan
lalah individu atau organisasi yang sudah beberapa kali membeli
barang atau jasa wiraniaga
6
Misalnya: seorang yang sudah memenuhi ke empat syarat di atas,
tetapi kalau usianya sudah sangat tua umpamanya 85 tahun, maka
untuk wiraniaga perusahaan asuransi dia tidak layak untuk membeli
polis asuransi.
7
Dalam metode ini, wiraniaga menggunakan daftar nama-nama
perusahaan, industru, instansi atau individu-individu yang potensial
untuk menjadi calon konsumennya.Daftar tersebut misalkan dari:
Departemen Perdagangan tentang daftar harga.
Departemen Telkom tentang daftar nomer telepon.
Departemen Kesehatan tentang daftar dokter praktek.
6. Metode teman dan kenalan
Dalam metode ini wiraniaga menggunakan jasa kawan-kawan dan
kenalan-kenalan unruk mendapatkan konsumen potensial atau bahkan
temannya itu sendiri yang jadi konsumen potensial, misalnya:
wiraniaga pemula asuransi
7. Metode spekulasi penuh
Wiraniaga tanpa dibekali informasi sama sekali tentang konsumen,
langsung fatang dari pintu ke pintu terhadap konsumen, di sini ada
unsur spekulasi, yaitu bila konsumen membeli syukur, kalau tidak
membeli ya tidak apa-apa, kita cari yang lain lagi.
8. Metode semi spekulasi
Di sini wiraniaga sedikit telah di bekali informasi tentang
konsumen sehingga unsur spekulasi dapat diperkecil.
9. Metode makelar
Metode ini bertujuan untuk mendapat informasi yang berhubungan
dengan konsumen potensial, dalam hal ini wiraniaga membayar kepada
makelar tersebut.
10. Metode surat langsung
Dalam metode ini wiraniaga berusaha mencari konsumen potensial
dengan cara mengirimkan surat kepada konsumen potensial lengkap
dengan formulir pendaftarannya. Misalnya siswa SMA yang gagal di
PTN sering mendapatkan surat langsung dari PTS.
11. Metode telepon
Wiraniaga menggunakan sarana telepon sebagai alat untuk
mendapatkan konsumen potensial. Biasanya telepon sangat efektif bila
digunakan untuk menjual barang-barang industri dan investasi. Di
8
dalam praktek penggunaan telepon sebagai alat pengidentifikasi
konsumen potensial akan efektif bila mengikuti tahap-tahap berikut ini:
a. Tahap perencanaan
Meliputi: mempersiapkan teks, catatan, daftar konsumen potensial,
informasi-informasi lain.
b. Tahap perkenalan
Pada tahap perkenalan ini penting bagi wiraniaga untuk
memperkenalkan diri kepada konsumen selama kurang lebih ½
menit mengenai diri pribadi dan perusahaannya untuk sekedar
menciptakan minat konsumen.
Contohnya:
“Selamat siang, Pak Reza, (diam sejenak) saya Anang dari Astra
Graphia”Atau:
“Pak Reza?” (diam sejenak), saya Anang pak, dari Astra Graphia”
Penyebutan nama konsumen potensial ialah penting bagi
wiraniaga untuk mengecek apakah dia menelepon orang yang
benar.
c. Menjalin hubungan
Sesudah memperkenalkan diri, kita perlu menggunakan topik
netral dalam pembicaraan kita sebagai alat untuk menjalin
hubungan dengan konsumen potensial: topik netral ini bisa berupa
nama orang yang dikenal oleh konsumen potensial, brosur yang
telah dikirimkan, atau pujian dan lain lain dan biasa disebut dengan
pernyataan pembuka.
Contoh:
“Saya kemarin bertemu dengan pak Fahmi, beliau mengatakan
bahwa Bapak membutuhkan komputer untuk meningkatkan sistem
filling di kantor Bapak”
d. Menggugah minat
Setelah menarik perhatian konsumen potensial dengan pernyataan
pembuka maka selanjutnya perlu menggugah minat konsumen
potensial pada produk kita, untuk itu dikemukakan keuntungan-
9
keuntungan yang bisa didapat konsumen potensial dari pembeli
produk kita. Contoh: Komputer kami dilengkapi dengan laser
printer serta turbo sehingga pekerjaan dikantor bapak akan 10 kali
lebih cepat selesai.
e. Mengkualifikasikan konsumen potensial
Sesudah konsumen potensial berminat kepada produk kita, maka
kita perlu mengkualifikasikan mereka untuk melihat daya belinya.
f. Membuat janji bertemu
Sesudah mengkualifikasikan konsumen potensial maka wiraniaga
menutup penjualan dengan meminta janji untuk bertemu dengan
konsumen.
10
Misalnya menyusun peringkat konsumen potensial terbaik dan
kemudian melihat kemajuan yang dicapai, apakah perlu penyesuaian
metode-metode atau pendekatan dan lain-lain.
Cara mengatasinya
11
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Identifikasi berasal dari kata identify yang artinya meneliti atau
menelaah. Konsumen adalah semua pihak yang menggunakan barang atau
jasa yang ada di masyarakat, baik untuk kepentingan pribadi, orang lain,
dan mahluk hidup lainnya dan tidak untuk dijual kembali.Potensial adalah
sebuah istilah dari kata potensi yang berati memliki kemampuan namun
belum tercapai untuk saat ini. Secara sederhana kata potensial sama
dengan memiliki potensi.
Dapat dijelaskan bahwa pengindentifikasian kosumen potensial
adalah kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti,
mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari semua pihak yang
mempunyai keinginan dan kebutuhan nyata terhadap suatu produk.
pengindentifikasian kosumen potensial dapat diartikan pula sebagai
kegiatan mencari dan mengenal calon konsumen yang mempunyai
keinginan dan kebutuhan nyata terhadap suatu produk atau jasa wiraniaga.
Tujuan pengidentifikasian konsumen potensial adalah untuk
mengubah minat menjadi konsumen potensial yang berkualitas, untuk
selalu memperbaharui jumlah dan kualitas konsumen potensial yang ada,
untuk menjual produk teknologi tinggi pengidentifikasian konsumen
potensial sangat diperlukan, untuk menjual ditoko eceran
pengidentifikasian konsumen potensial dilakukan dengan iklan
13
DAFTAR PUSTAKA
14