1. Latar Belakang
Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan
masyarakat saat ini. Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli
memberikan pengertian sebagai berikut :
Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah
kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang,
tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan
tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan
mendadak.
Dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar,
dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya.
Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa Kesegaran Jasmani
adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas,
mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau
berlebihan. Sumosardjuno dan Giri Widjojo menyatakan kesegaran jasmani adalah
kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas fisiologi
terhadap keadaan lingkungan atau kerja fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan.
Suratman (1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran
menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk
menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan
atau stres fisik yang layak.
Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan cukup
mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk
mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula
bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik memberikan seseorang kesanggupan
pada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan
diri pada tiap pembebanan yang banyak.
Komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang berkaitan
dengan kesehatan (health-related fitness) dan komponen yang berkaitan dengan
keterampilan (skills related fitness).
Komponen kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari
daya tahan jantung dan paru-paru, komposisi tubuh, fleksibilitas, kekuatan dan daya
tahan otot. Sedangkan komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
keterampilan, meliputi: daya ledak, kecepatan, kelincahan, koordinasi, kecepatan,
reaksi dan keseimbangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEPAKBOLA
1. Pengertian
Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim
yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21,
olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang
menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk
mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang
lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di
atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan
tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain
lainnya hanya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya
dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk
menyundul bola. Tim yang mencetak gol lebih banyak pada akhir pertandingan
adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka
dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari
format penyelenggaraan kejuaraan.
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk
organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala
Dunia setiap empat tahun sekali.
Masuk Ke Indonesia
Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan
Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut
mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.
Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin
banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan
diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola
Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat
persepakbolaan Indonesia semakin gencar.
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola
Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi
dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an,
beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di
antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.
Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam
negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama,
Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain
amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan
kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23)
1. Menendang (kicking)
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbolayang
paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan
( passing ), dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal ). Dilihat dari
perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar,
dan menendang dengan punggung kaki.
a. Menendang dengan kaki bagian dalam
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis
geraknya adalah sebagai berikut :
Badan menghadap sasaran di belakang bola.
Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki
menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
Kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
Setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, (gerakan lanjutan).
b. Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk
mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :
Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm,
Ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
Kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap
kedalam.
Kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah
tengah bola.
Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat
menghadap sasaran.
c. Menandang dengan punggung kaki
Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak
ke gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan di
samping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap
kedepan / sasaran.
Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepat pada
tengah- tengah bola.
Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.
3. Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus putus atau
pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola
sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola.
Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran,
melewati lawan, dan menghambat permainan. Dibawah ini akan di jelaskan
mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian
dalam :
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan. Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat
dikuasai.
Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya
melihat situasi kelapangan.
E. Taktik Permainan
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
4-4-2 , 4-3-2-1 , 4-5-1 , 3-4-3 , 3-5-2 , 4-3-3
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi
yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang
digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang dan Normal.
F. Ofisial
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai
"wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan
dalam suatu pertandingan yang telah diutuskan kepadanya" (Peraturan 5), dan
keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final.
Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga
garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat
yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.
G. Tim
Setiap tim maksimal memiliki sebelas pemain, salah satunya haruslah
penjaga gawang. Kadang-kadang ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan
jumlah minimum pemain dalam sebuah tim (biasanya delapan).Sang penjaga
gawang diperbolehkan untuk mengambil bola dengan tangan atau lengannya di
dalam kotak penalti di depan gawangnya.
Pemain lainnya dalam kedua tim dilarang untuk memegang bola dengan
tangan atau lengan mereka ketika bola masih dalam permainan, namun boleh
menggunakan bagian tubuh lainnya. Pengecualian terhadap peraturan ini
berlaku ketika bola ditendang keluar melewati garis dan lemparan dalam
dilakukan untuk mengembalikan bola ke dalam permainan. Sejumlah pemain
(jumlahnya berbeda tergantung liga dan negara) dapat digantikan oleh pemain
cadangan pada masa permainan. Alasan umum digantikannya seorang pemain
termasuk cedera, keletihan, kekurangefektifan, perubahan taktik, atau untuk
membuang sedikit waktu pada akhir sebuah pertandingan. Dalam pertandingan
standar, pemain yang telah diganti tidak boleh kembali bermain dalam
pertandingan tersebut.
Lapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan rumput yang berbentuk
persegi empat. Dengan panjang 91.4 meter dan lebar 54.8 meter. Pada kedua
sisi pendek, terdapat gawang sebesar 24 x 8 kaki, atau 7,32 x 2,44 meter.
H. Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 245 menit, ditambah istirahat
selama 15 menit (kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang,
maka diadakan perpanjangan waktu selama 215 menit, hingga didapat
pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.
Kebanyakan pertandingan biasanya berakhir setelah kedua babak tersebut,
dengan sebuah tim memenangkan pertandingan atau berakhir seri. Meskipun
begitu, beberapa pertandingan, terutamanya yang memerlukan pemenang
mengadakan babak tambahan yang disebut perpanjangan waktu kala
pertandingan berakhir imbang: dua babak yang masing-masing sepanjang 15
menit dimainkan. Hingga belum lama ini, IFAB telah mencoba menggunakan
beberapa bentuk dari sistem 'sudden death', namun mereka kini telah tidak
digunakan. Jika hasilnya masih imbang setelah perpanjangan waktu, beberapa
kejuaraan mempergunakan adu penalti untuk menentukan sang pemenang. Ada
juga kejuaraan lainnya yang mengharuskan pertandingan tersebut untuk
diulangi.
Perlu diperhatikan bahwa gol yang dicetak sewaktu babak perpanjangan
waktu ikut dihitung ke dalam hasil akhir, berbeda dari gol yang dihasilkan dari
titik penalti yang hanya digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan.
Macam-macam dribble :
1) Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan
untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan
memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
2) Low or control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe
dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol.
Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang
mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
2) Lay-up shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari
ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas
ketika melompat ke arah keranjang.
3) Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati
keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi
lompatan vertical penembak.
e. Jump stop
Jump stop merupakan sebuah gerak berhenti terkendali dan dengan
menggunakan dua kaki. Jump stop bisa digunakan pemain penyerang untuk
memantapkan kaki yang akan dipakai untuk pivot (poros), menghindari traveling,
dan mempertahankan keseimbangan tubuh dengan baik.
f. Rebound
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat rebound yaitu make contact, box
out, dan jump to the ball. Dalam era basket modern sekarang ini diperlukan gerakan
rebound dalam suatu pertandingan. Apabila sebuah tim tidak mempunyai keinginan
untuk melakukan defensive rebound maupun offensive rebound, dapat dipastikan
tim itu akan kehilangan banyak kesempatan kedua untuk melakukan score pada
saat pertandingan.
Demikian artikel ini saya buat semoga bisa membantu para pemain usia dini
dan amatir bisa lebih mengenal dan mengetahui teknik-teknik dasar dalam bola
basket.
Penting buat para pelatih untuk memberikan sebuah variasi latihan yang baik
dan mengena kepada para pemain usia dini dan amatir. Menjadi hal yang sangat
penting bagi pemain agar tidak merasakan jenuh karena materi latihan dari pelatih
kurang bervariasi.
Kemudian, permainan ini di ubah menjadi volleyball yang artinya memvoli bola
secara bergantian. Tahun 1892, YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional
bola voli di Amerika Serikat. Pada tahun 1847, untuk pertama kalinya permainan
bola voli dipertandingkan di Polandia. Pada tahun 1948 dibentuk organisasi bola voli
dunia dengan nama IVBF (International Volley Ball Federation ) dengan beranggota
15 negara dan berpusat di Paris.
Sejak saat itu mulai di dakan kejuaraan bola voli nasional dan organisasi bola voli
nasional juga ikut dalam kegiatan yang bertaraf internasional, seperti Sea Games,
Asian Games, bahkan Olympiade. Pada tahun 1996 untuk pertama kalinya tim bola
voli indonesia mengikuti pertandingan Olympiade di Atlanta, Amerika Serikat.
Bahkan untuk bola voli pantai Indonesia merupakan negara yang menjadi unggulan
dalam kejuaraan dunia.
Peraturan Permainan
Adapun peraturan permainan bola voli diantaranya sebagai berikut :
1. Lapangan Bola Voli
2. Net/ Jaring
a. Panjang : 9,5 m
b. Lebar :1m
c. Tinggi jaring putra : 2, 43 m
d. Tinggi jaring putri : 2, 24 m
Di bagian tepi jaring di pasang antena dengan ukuran panjang antena 1,80 m.
3. Jumlah Permain
a. Setiap regu terdiri dari 6 orang permain
b. Permainan cadangan maksimal 6 orang
4. Pergeseran Permain
Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka
permain bergeser satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi
enam, posisi enam ke posisi lima, posisi lima ke posisi empat, dan seterusnya)
5. Game/ Set.
Permainan ditentukan dengan game/set. Regu yang memperoleh /
mengumpulkan angka 25 terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut.
Jika kedudukkan angka 24 24, maka dinyatakan jus (deuce) dan regu yang
memperoleh selisih dua angka terlebih dahulu adalah pemenangnya.
Kemenangan regu bola voli ditentukan dengan dua sistem:
a. Sistem Two Winning Set yaitu setiap regu dikatakan menang bila telah
memenangkan dua set.
b. Sistem Three Winning Set yaitu regu dikatakan menanng bila memenangkan
tiga set
6. Memainkan Bola
a. Suatu regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali (disamping blok)
b. Seorang permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut turut
(kecuali memblok / membendung)
c. Permain diperbolehkan memainkan bola menggunakan seluruh bagian tubuh
(misalnya : kaki, kepala) dengan catatan pantulan bola sempurna / tidak berhenti.
d. Dua atau tiga permain boleh memukul bola pada saat yang sama (serentak)dan
hal itu di hitung sebagai dua atau tiga kali pukulan (kecuali membendung)
e. Jika dua atau tiga permain menjangkau bola tetapi hanya satu permain yang
memukulnya maka dihitung satu pukulan
8. Bola Keluar
Bola dinyatakan keluar apabila :
a. Jatuh seluruhnya di sisi luar garis garis batas lapangan
b. Menyentuh bola diluar lapangan
c. Menyentuh antena , tali, tiang atau net di luar batas antenna
b. Pelaksanaan
Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas kurang lebih meter di
atas kepala. Tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala , telapak
tangan menghadap ke depan. Kemudian bola dipukul dengan tangan pada
bagian belakang atas, dibantu dengan lecutan pergelangan tangan, sehingga
jalannya bola top spin (berputar ke depan). Gerakan diakhiri dengan
melangkahkan kaki ke depan
b. Pelaksanaan
Bola dilambungkan dengan tangan kiri tidak terlalu tinggi ke atas kanan.
Begitu bola melambung ke atas setinggi kepala, bola segera di pukul dengan
tangan kanan di bagian tengah belakang. Pada saat memukul bola tidak ada
gerakkan/lecutan pergelangan tangan, sehingga jalannya mengapung
/mengambang. Gerakkan diakhiri dengan melangkahkan kaki ke depan.
Pada servis mengapung sikap tangan dalam keadaan menggenggam atau
ibu jari dilipat ke dalam menempel pada telapak tangan.
2. Tolakan/ tumpuan
Sambil merendahkan badan kedua lengan di belakang badan, segera lakukan
tolakan ke atas dengan kuat sambil mengayun lengan ke depan atas, tangan
kanan berada di samping atas kepala.
3. Perkenalan bola
Perkenalan/pukulan bola dilakukan saat mencapai titik tertinggi dari loncatan,
jarak bola satu jangkauan tangan, posisi bola tepat di depan atas kepala.
Lakukan pukulan di bagian atas belakang bola dengan telapak tangan terbuka
disertai dengan lecutan tangan hingga menghasilkan bola top spin.
4. Pendaratan.
Pendaratan dengan kedua kaki sejajar disertai gerakan ngeper pada kedua lutut,
dan tetep menjaga keseimbangan untuk segera kembali pada sikap siap normal.
2. Pelaksanaan
Lakukan tolakan dengan kuat kedua tangan dijulurkan ke atas net selebar bahu
telapak jarijari terbuka. Arahkan tangan ke daerah perkiraan lintasan
bola/smash lawan. Saat perkenaan jari jari ditegangkan agar kuat menahan
smash lawan.
3. Gerakan akhir
Lakukan pendaratan dengan kedua kaki disertai gerakan ngeper pada lutut,
seimbangan tetap terjaga dan segera mengambil posisi siap kembali pada
permainan.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di
Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan
memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal
sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona
pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah
raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah
pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul
"Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah
permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung
Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire,
Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan
internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan
Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah
Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di
negara-negara Skandinavia.
Area permainan
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi
jaring di lapangan bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket,
melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat
mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal
dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area
tersebut maka kok dikatakan "keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak
dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar
lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah
poin tertentu.
2.6 Servis
Area servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang
menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area
servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di
luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima
servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin
yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi
kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis
dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama
kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh
pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk
perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:
Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat
melakukan servis.
Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang
berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".
Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang
telah diraih oleh pasangan tersebut.
Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin
berikutnya diraih oleh lawan
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem
perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah
memenangkan dua set.
backhand. = Setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh
yang tidak dominan.
Carry = Pengembalian bola yang ditangkap dengan permukaan raket dan
dilemparkan ke atas net.
cross court .= Pengembalian atau pukulan yang mengarahkan bola menyilang
melintasi lapangan.
Drive = Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam
permaianan ganda.
overhead = Setiap pukulan yang dilakukan pada angka di atas ketinggian
kepala. placement
push shot = Pengembalian atau pukulan yang didorong dengan halus ke
lapangan lawan.
return = Setiap metode pemukulan untuk mengembalikan bola melintasi net
kembali ke arah lawan. (pengembalian).
serve Tindakan menempatkan bola dalam permainan pada awal angka atau
rally.
Smash = Pengembalian atau pukulan overhead yang dipukul ke arah bawah
menuju lapangan lawan dengan kecepatan dan kekuatan yang besar.
Stroke = Tmdakan memukul bola dengan raket anda (pukulan)
a. Lapangan .
Lapangan harus berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang
6,71 meter dan lebar 6,10 meter, serta tinggi net 1,52 meter.
Perlengkapan
Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam
ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu
tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang
grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat,
kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah
model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian
atau keseluruhan raket.
Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis
adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan.
Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar
berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb.
Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi
senar.
Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari
rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan
pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau
pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.
Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain
membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat.
Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik,
dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan
teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis
mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan
kaki.
a. Single
Merupakan permainan bulutangkis yang dimainkan oleh dua orang bisa putra
dengan putra atau putri dengan putri saja.
b. Ganda Putra
Permainan bulutangkis dimainkan empat orang dengan berkelompok dua-
dua.
c. Ganda Putri
Sama seperti ganda putra tetapi yang bermain adalah wanita.
d. Ganda campuran
Seperti permainan ganda tetapi setiap kelompok terdiri putra dan putri.
2.13 Prestasi
Dalam sea Games 2011 cabang badminton mendapat Medali emas 5 ,
Perak 4, dan perunggu 2 ,Total 11 medali
5.OLAHRAGA RENANG
A. PENGERTIAN RENANG
Julius Caesar juga dikenal sebagai perenag yang baik. Sejumlah relief dari
850 tahun SM di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukan para perenang
yang sebagaian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu
renang. Di Jepang renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan
catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 SM diadakan oleh
kaisar Suigui ( ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan
renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang yang dengan sukses
digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal
sejak saat itu.
Organisasi FINA
Federasi Renang Internasional ( Federation Internationationale de Natation
disingkat FINA) adalah induk organisasi internaional olahraga renang. Orgaisasi ini
diakui oleh Komite Olimpiade Internasional ( IOC ). Selain renang, FINA juga
merupakan induk orgaisasi internasional polo air, selam, renang indah, dan renang
perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi
olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah disetiap
negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA. Selain mengadakan kejuaraan
internasional dan regional, FINA berusaha memajukan olahraga renang diseluruh
dunia, antara lain dengan menambah jumlah fasilitas olahraga renang. FINA
bertugas membuat peraturan internasional untuk kejuaraan renang, renang perairan
terbuka, selam, polo air, dan renang indah.
2. Sikap Tubuh
Posisi tubuh pada saat berenang adalah streamline atau sejajar sedatar mungkin
dengan permukaan air. Tubuh harus berputar pada garis pusat atau sumbu
rotasinya.
3. Gerakan Tungkai
Gerakan tungkai dilakukan dengan naik turun pada bagian yang vertikal,
bergantian antara tungkai kanan dan kiri. Gerakan dimulai dari pangkal paha, dan
gerakan menendang tekuk pada lutut, kemudian luruskan pada akhir tendangan.
Gerakan ke atas dilakukan dengan gerakan lurus.
4. Gerakan Lengan
Terdiri atas dua gerakan :
a. Gerakan recovery , gerakan lengan selama diluar air yaitu memindahkan
telapak tangan saat keluar dari air untuk dibawa kedepan kepala dan masuk
kedalam air.
b. Gerakan mendayung yang terdiri atas gerakan dorong. Gerakan ini dimulai dari
ujung jari tengah menyentuh air sampai dengan selesai melakukan ayunan keluar
dari air.
5. Pernafasan
Pernafasan dilakukan ketika lengan digerakan keluar air, saat tubuh dalam posisi
miring dan kepala berpaling ke samping. Posisi kepala jangan diangkat keatas,
tetapi hanya tolehkan kearah samping kanan atau kiri.
6. Koordinasi Renang Gaya Bebas
Pergerakan dimulai dari posisi mengapung telungkup, dengan posisi kaki
diayunkan. Ayunkan kedua kaki bergantian keatas dan kebawah secara terus
menerus. Ayunkan tangan kiri kedepan untuk masuk kembali kedalam air,
sedangkan tangan kanan digerakan naik kepermukaan air. Pada saat itu, gerakan
kepala kekanan atau kekiri untuk mengambil nafas. Saat itu tolehkan kepala untuk
mengambil nafas. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan tetap selalu
menggerakkan kaki keatas dan kebawah.
4. Gerakan Lengan
a. Berdiri dengan kaki kangkang, bungkukan badan hingga rata-rata air, dan
kedua tangan lurus kedepan.
b. Jari-jari tangan rapat tetapi tidak kaku.
c. Tarik tangan ke samping melebihi bahu di bawah permukaan air dengan siku
lebih tinggi dari tangan.
d. Tarik kedua tangan sampai membuat seperempat lingkaran sampai kedua
tangan berada di bawah dada.
e. Dekatkan kedua siku di bawah dada, kedua tangan didorongkan serentak
kedepan sampai ke posisi semula.
2. Sikap Badan
Sikap badan pada renang gaya punggung , yaitu tidur telentang dengan
posisi streamline, dengan badan terapung.
3. Gerakan Kaki
Gerakan kaki padang renang gaya punggung sama dengan gerakan kaki pada
renang gaya bebas, bedanya badan dalam keadaan terbalik.
4. Gerakan Lengan
Dalam proses gerakan lengan renang gaya punggung ada tiga fase, yaitu fase
menarik, fase mendorong, dan fase istirahat.
Bentuk-bentuk latihan gerakan lengan adalah sebagai berikut.
a. Latihan gerakan lengan di darat.
b. Latihan gerakan lengan sambil meluncur.
c. Latihan gerakan lengan sambil memakai pelampung di bagian perut
6. TENIS MEJA
1. Meja
Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai Playing surface
harus berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25
meter. Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas
lantai.Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan
kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan
bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm
dari atas permukaan meja.Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau
mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis
putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
1. Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan
diberi nama batas akhir (endlines)
2. Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan
diberi nama batas sisi ( side lines).
Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan
garis putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi
nama batas tengah ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara
permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan
tunggal.
2. Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama
dengan perantaraan sebuah jaring (net) yang pararel dengan batas akhir
meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada
sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua
tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran :
panjang 1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas
net, harus berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.
3. Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum
28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus
berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
7. PANJAT TEBING
PENGERTIAN PANJAT TEBING, CLIMBING
TEHNIK PEMANJATAN
a. Free Climbing yaitu Tehnik memanjat yang hanya menggunakan keterampilan
tangan dan kaki, sedangkan peralatan hanya digunakan untuk mengamankan
diri pemanjat itu sendiri bila jatuh dan tidak digunakan untuk menambah
ketinggian. Biasanya digunakan pada lomba memanjat.
b. Bouldering yaitu Tehnik pemanjatan yang dilakukan pada tebing-tebing
pendek secara rutinitas, biasanya dilakukan untuk melatih kemampuan
seorang climber.
c. Soloing yaitu Tehnik pemanjatan yang dilakukan baik tebing pendek ataupun
tinggi dengan sendiri tanpa menggunakan peralatan.
d. Aid (Artificial) Climbing yaitu biasanya pada tehnik pemanjatan ini, pemanjat
menggunakan secara langsung peralatan untuk menambah ketinggian
pemanjatannya. Biasanya digunakan pada pembuatan jalur.
GERAKAN MEMANJAT
Ada beberapa jenis gerakan yang digunakan pada dinding vertikal :
1) Lay Back yaitu diantara dua tebing yang membentuk sudut tegak lurus, sering
dijumpai retakan yang memanjang dari bawah ke atas. Gerakan ke atas untuk
kondisi tebing seperti ini adlah dengan mendorong kaki pada tebing dihadapan
kita dan menggeser-geserkan tangan pada retakan tersebut keatas secara
bergantian pada saat yang sama. Gerakan ini sangat membutuhkan tenaga
yang sangat besar.
2) Chimey yaitu bila kita menemui dua tebing berhadapan yang membentuk
suatu celah yang cukup besar untuk memasukkan tubuh, cara yang dilakukan
adalah dengan menyandarkan tubuh pada tebing yang satu dan menekan atau
mendorong kaki dan tangan pada dinding yang lain. Chimey terbagi atas
beberapa macam yaitu Wriggling, Backing Up dan Bridging.
3) Wriggling yaitu dilakukan pada celah yang tidak terlalu luas sehingga hanya
cukup untuk tubuh saja.
4) Backing Up yaitu dilakukan pada celah yang sangat luas, sehingga badan
dapat menyusun dan bergerak lebih bebas.
5) Bridging yaitu dilakukan pada celah yang sangat lebar sehingga hanya dapat
dicapai apabila merentangkan kaki dan tangan selebar-lebarnya.
6) Traversing yaitu gaya pemanjatan yang dilakukan ke kiri ataupun ke kanan
pada saat melakukan perpindahan gerak jalur pemanjatan.
7) Undercling yaitu dilakukan apabila menghadapi pegangan terbalik, dimana
tangan memegangnya secara terbalik dan menarik badan keluar, kemudian kaki
naik mendorong badan keluar. Antara dorongan kaki dan tangan saling
berlawanan arah sehingga dapat menimbulkan gerakan keatas.
8) Cheval yaitu dilakukan pada batu yang yang biasa disebut punggungan
(arete), pemanjat yang menggunakan cara ini mula-mula dudk seperti
penunggang kuda pada arete, lalu dengan kedua tangan menekan bidang batu
dibawahnya, ia mengangkat atau memindahkan tubuhnya keatas atau kedepan.
9) Slab Climbing yaitu pemanjatan yang dilakukan pada tebing licin yang
kondisinya tidak terlalu curam.
10) Mantleshelf yaitu dilakukan apabila menghadapi suatu tonjolan datar (flat)
yang luas sehingga dapat menjadi bidang untuk berdiri.
JENIS PIJAKAN
Friction step yaitu cara menempatkan kaki pada permukaan tebing dengan
menggunakan bagian bawah sepatu (sol) dan mengandalkan gesekan karet sepatu.
Edging yaitu cara kerja kaki dengan menggunakan sisi luar kaki (sepatu). Normalnya
daerah penggunaan edging pada kaki sebelah kiri.
Smearing yaitu tehnik berdiri pada seluruh pijakan di tebing.
Heel Hooking yaitu tehnik yang digunakan untuk mengatasi pijakan-pijakan yang
menggantung ataupun sulit dijangkau oleh tangan, Dengan kata lain kaki dapat di
gunakan sebagai pengganti tangan.
JENIS PEGANGAN
Open grip yaitu pegangan biasa yang mengandalkan tonjolan pada tebing, biasanya
di tonjolan tebing yang agak datar dan lebar.
Cling grip (I) yaitu jenisnya sama dengan di atas namun pegangannya agak sedikit
lebih kecil dan mirip dengan mencubit.
Cling grip (II) yaitu jenisnya sama dengan diatas tetapi ditambah dengan
menggunakan ibu jari untuk menahan kekuatan tangan.
Vertikal grip yaitu pegangan veritkal yang menggunakan berat badan untuk
menariknya kebawah.
Pocket grip yaitu pegangan yang biasa digunakan pada tebing batuan limestone
(kapur) yang sering banyak lubang.
Pinch grip yaitu pegangan yang digunakan untuk memegang tonjolan pada tebing,
bentuknnya seperti mencubit.
8.ATLETIK
.
2.2 Cabang-Cabang Atletik
a. Lari
b. Lempar
c. Lompat
d. Jalan
2. Cara untuk melampaui rintangan air pada garis besarnya adalah sebagai berikut
:
a. Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu
melompat ke atas atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada
ujung kaki.
b. Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang
menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan
badan masih dalam sikap sedikit condong ke depan, sehingga menjadi
gerakan melompat.
c. Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan
badan dan kaki tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan
melangkah waktu kaki ayun mendarat.
d. Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan
sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan
badan tetap dalam keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat
untuk melangkah ke depan.
e. Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari
sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada
nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari
sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan
adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari
sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan
tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari
setiap pelari.
Teknik Lari Sambung (Estafet)
Suksesnya lari estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian tongkat. Waktu
yang dicapai akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet
berlangsung dengan baik pula. Suatu regu lari estafet yang terjadi dari pelari-pelari
yang baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika mampu melakukan
pergantian tongkat estafet dengan sukses.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah
Panjang tongkat : 28-30 cm
Diameter tongkat : 38 mm
Berat tongkat : 50 gr
Pada lari sambunga ada beberapa macam cara dalam pemberian tongkat
estafet dari pelari kepada pelari berikutnya. Secara garis besar, pergantian tongkat
srtafet itu ada 2 macam, yaitu dengan melihat (visual) dan tanpa melihat (nonvisual).
B. Lempar terbagi :
a. Lempar Lembing
b. Lempar Cakram
a. Lempar lembing
Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik.
Olahrga ini dilakukan dengan melemparkan lembing dalam jarak tertentu.Untuk
mencapai jarak maksimum, atlet harus menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan,
teknik dan kekuatan.
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800
gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang
2,30 m.
Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing terbuat dari logam
Untuk putra panjang 260 cm, berat 800 gr
Untuk putri panjang 200 cm, berat 600 gr
Cara memegang lembing
Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang lembing
diluruskan
Hak melempar
Mempunyai hak melempar 3 kali
Melempar harus dengan 1 tangan
Diskualifikasi
Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
2 menit dipanggil belum melempar
Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
Ujung lembing tidak membekas pada tanah
b. Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik.Cakram yang
dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk
perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena,
Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu:
memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan
memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan
agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri,
kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari
pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram
diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan
Diawali dgn sikap tegap
langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap
lurus dan berada dibawah ketinggian bahu
langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul
dan dada ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan
langkahkan kaki belakang ke depan
C. Lompat terbagi :
a. Lompat Tinggi
b. Lempar Galah
c. Lompat Jauh
a. Lompat Tinggi
Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang
berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat
tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet.
adapun gaya straddledimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar
atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
b. Lompat Galah
b. Lompat Jauh
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai
lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan
lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar
30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan
(speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance),
Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada
kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping
memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari
tolakan kaki atau tumpuan.
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya
jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
D. Jalan terbagi :
a. Jalan Cepat
Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya
hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus
menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu
kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan
tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus. Unsur- unsur dalam gerak jalan
cepat adalah disiplin , semangat , kekompakan , keuletan , kerapihan dan daya
tahan. Gerak jalan cepat biasanya dilaksanakan di lapangan atau di jalan raya.
Perlengkapan ketika akan jalan cepat adalah sepatu pdl dan membawa tempat
minum.
Teknik Jalan Cepat
Agar dapat menjelaskan dan melakukan teknik jalan cepat yang benar,
maka anda perlu dapat menjelaskan perbedaan yang nyata antara berjalan dan
berlari, serta anda dapat melakukan teknik jalan yang biasa dengan benar. Berikut
ini mengenai teknik jalan cepat yang benar.
1. Teknik Jalan Cepat
Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan
resmi diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik nasional maupun
internasional. Teknik pelaksanaan jalan cepat dapat dirinci sebagai berikut :
a. Start
Startnya menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak
mempunyai pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu
dipelajari atau dilatih. Sikap start yang lazim digunakan ada pada abaaba Bersedia
murid/anak-anak menempatkan kaki kiri di belakang garis start, sedang kaki kanan
di samping belakang kaki kiri, dengan badan agak condong ke depan dan kedua
lengan rileks. Pada aba-aba Ya atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan
kaki kanan ke depan, disusul kaki kiri dan terus berjalan.
b. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut,
terlihat tungkai bawah bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, tungkai
bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan lutut menjadi lurus. Kemudian menapak
pada tumit terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit,
selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu
seterusnya selalu ada kaki yang menumpu,
jadi tidak ada saat melayang.
c. Condong Badan
Mulai dari kepala, punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit
condong ke depan.
d. Ayunan Lengan
Siku di tekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan
dengan mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan
kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
e. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya
jalan terus sampai melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah
melewati kira-kira tiga sampai lima meter. Untuk memperoleh langkah-langkah yang
benar, maka pemindahan badan dan kaki satu ke kaki yang lain harus nampak jelas,
ini kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu dilatih agar terbiasa melakukan
teknik gerakan jalan cepat yang benar. Jadi sikap dan gerakan jalan cepat adalah
badan dalam posisi tegak, pandangan lurus ke depan, siku ditekuk, dan tangan
dikepalkan dengan rileks.
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :