Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Anemia

Karena Infeksi Kecacingan


Kehilangan darah karena kecacingan merupakan faktor kontribusi ke arah anemia. Untuk
mencegah anemia pada daerah-daerah yang terdapat cacing utamanya cacing tambang, maka
jumlah zat besi yang ada dalam makanan harus lebih tinggi dan disertai kualitas makanan yang
tinggi absorbsi zat besinya.

Sebagian besar penyaki infeksi, termasuk kecacingan terjadi pada daerah rural, dengan tingkat
sosial ekonomi rendah. Negara berkembang seperti Asia, Afrika dan Amerika Latin
menempatkan kecacingan seperti infeksi cacing gelang pada tempat ketiga setelah penyakit
diare dan tuberkulosis, infeksi cacing tambang pada tempat keempat dan infeksi cacing cambuk
pada tempat ketujuh.

Penyakit kecacingan merupakan salah satu faktor yang memperburuk malnutrisi pada anak, baik
status gizi kurang maupun buruk. Kondisi Balita gizi buruk dengan anemia akan lebih diperberat
dengan adanya manifestasi cacing tambang karena cacing ini menempel pada usus dan

menghisap darah.
Infeksi kecacingan pada manusia baik oleh cacing gelang, cacing cambuk maupun cacing
tambang dapat menyebabkan pendarahan yang menahun yang berakibat menurunnya cadangan
besi tubuh dan akhirnya menyebabkan timbulnya anemia kurang besi.

Kehilangan darah yang terjadi pada infeksi kecacingan dapat disebabkan oleh adanya lesi yang
terjadi pada dinding usus juga oleh karena dikonsumsi oleh cacing itu sendiri, walaupun ini masih
belum terjawab dengan jelas termasuk berapa besar jumlah darah yang hilang dengan infeksi
cacing ini.

Perdarahan itu terjadi akibat proses penghisapan aktif oleh cacing dan juga akibat perembesan
darah disekitar tempat hisapan. Cacing berpindah tempat menghisap setiap 6 jam perdarahan
ditempat yang ditinggalkan segera berhenti dan luka menutup kembali dengan cepat karena turn
over sel epithel usus sangat cepat.
Refference:

Husaini (1989). Anemia gizi suatu studi kompilasi informasi dalam menunjang
kebijakan nasional dan pengembangan program. Kerjasama Direktorat bina gizi
masyarakat dengan Puslitbang gizi, Bogor.
Margono, SS (1995) Aspek medik penyebaran dan penanggulangan cacing
usus

Anda mungkin juga menyukai