Laporan Proyek Inovasi Aroma Terapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi
Laporan Proyek Inovasi Aroma Terapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi
Disusun Oleh :
Kelompok 1
2017
PELAKSANAAN PROJEK INOVASI BERBASIS BUKTI SEBAGAI APLIKASI
PROJECT BASED LEARNING
10. Evaluasi:
2 pasien sebagai target sasaran, pasien pertama dengan diagnosa post-op tyroidectomy
mengatakan nyeri yang dialami akibat luka post-op, nyeri seperti disayat, letak nyeri di leher
depan, nyeri di rentang skala 8 (skala nyeri berat) setelah diberikan aroma terapi lavender
klien mengatakn nyeri berkurang di rentang skala 6 (skala nyeri sedang), nyeri yang
dirasakan hilang datang. Klien mengatakan suka dengan aroma terapi yang diberikan, saat 30
menit aroma terapi diberikan klien mengatakan perasaan yang rileks sehingga nyeri klien
dapat menurun.
Sedangkan pasien kedua dengan diagnosa post-op appendicitis mengatakan nyeri yang
dialami akibat luka post-op, nyeri seperti disayat, letak nyeri di abdomen kanan bawah, nyeri
di rentang skala 6 (skala nyeri sedang) setelah diberikan aroma terapi lavender klien
mengatakn nyeri berkurang di rentang skala 3 (skala nyeri ringan), nyeri yang dirasakan
hilang datang. Klien mengatakan wewangian dari aroma terapi yang diberikan tidak terlalu
menyengat dan pas untuk dipasang diruangan, saat 30 menit aroma terapi diberikan klien
mengatakan perasaan yang nyaman sehingga nyeri klien dapat menurun.
11. Hambatan:
Pelaksanaan jurnal inovasi di ruang kelinci (ruang perawatan wanita) kelas III , dimana
dalam 1 ruangan ada 15 bed dan saling berdekatan satu sama lain, aroma terapi yang
dihasilkan tidak maksimal pada pasien sasaran dikarenakan pengunjung yang membesuk
pasien serta keluarga pasien yang ramai di dalam ruangan. Selain itu beberapa pasien lain
yang bukan pasien target sasaran tidak menyukai aroma terapi yang diberikan.
12. Respons perawat dan tim kesehatan lain:
Respon perawat ruangan untuk pelaksanaan jurnal inovasi ini yaitu menyukai aroma terapi
lavender yang digunakan, aroma terapi yang menyebar ke seluruh ruangan. Inovasi yang
telah dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi program ners dapat menjadi masukan sebagai
aplikasi manajemen nyeri dengan teknik non-farmakologik untuk di dalam ruangan
perawatan.