KATA PENGANTAR................................................................................. 3
PENDAHULUAN..................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang............................................................................... 5
1.2 Tujuan............................................................................................. 8
KERANGKA KONSEP PENDIDIKAN NERS...............................................9
2.1 Falsafah Keperawatan....................................................................9
2.2 Keperawatan Sebagai Profesi.......................................................12
2.3 Keperawatan sebagai Pelayanan Profesional...............................14
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN........................................16
NERS MENGACU KKNI.........................................................................16
3.1 Landasan pengembangan kurikulum...........................................16
3.2 Alasan perubahan kurikulum........................................................17
3.3 Tahapan penyusunan pengembangan kurikulum pendidikan Ners
2015................................................................................................... 21
3.4 Pengembangan kurikulum institusi..............................................22
KURIKULUM INTI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PROGRAM
STUDI PROFESI NERS.........................................................................24
4.1 Profil Lulusan Program Studi Profesi Ners.....................................25
4.2 Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi Ners Berdasar KKNI
........................................................................................................... 25
4.3 Penetapan Keluasan dan Kedalaman Pengetahuan......................35
4.4 Pengertian Standar Isi..................................................................37
4.5 Penetapan Beban Belajar Mata Kuliah dan sks.............................38
4.6 Struktur Kurikulum Inti Program Studi Keperawatan...................42
KURIKULUM PENDIDIKAN NERS TAHAP.............................................260
PROFESI........................................................................................... 260
5.1 Struktur Kurikulum Pendidikan Ners Tahap Profesi..................261
PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM..............................................292
PROFESI NERSBERBASIS KKNI..........................................................292
6.1 FASE PERSIAPAN.........................................................................293
1
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
6.2 FASEPELAKSANAAN....................................................................306
METODA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN..........................................315
7.1 Metoda Pembelajaran dan Evaluasi pada tahap akademik
pendidikan Sarjana Keperawatan.....................................................315
7.2 Metoda Pembelajaran dan Evaluasi pada program Profesi.........320
Keperawatan.................................................................................... 320
7.3 Evaluasi kompetensi..................................................................321
PENUTUP.......................................................................................... 322
DAFTAR RUJUKAN............................................................................. 323
Lampiran 1....................................................................................... 324
TATA KELOLA PENDELEGASIAN KEWENANGAN.................................324
DARI PRESEPTOR KEPADA PESERTA DIDIK........................................324
2
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
KATA PENGANTAR
4
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
1
PENDAHULUAN
5
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang
harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui
pendidikan, registrasi, sertifikasi, akreditasi dan
pelatihan berkelanjutan serta pemantauan terhadap
tenaga keperawatan sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Kurikulum Pendidikan Ners 2015 terdiri atas
kurikulum tahap akademik (Sarjana Keperawatan)
dan kurikulum tahap profesi (Ners). Kurikulum ini
disusun setelah mempertimbangkan bahwa
Kurikulum Pendidikan Ners (tahap akademik Sarjana
dan profesi Ners) yang disahkan pada tahun 2010
perlu dievaluasi dan disesuaikan dengan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang tertuang
dalam Peraturan Presiden RI nomor 8 tahun 2012
dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bidang
Pendidikan Tinggi.
Untuk menyongsong ASEAN Economic
Community tahun 2015 dan mengantisipasi
perkembangan global telah diadakan perubahan-
perubahan yang bersifat inovasi, reorientasi,
reformasi di dalam revisi kurikulum Pendidikan Ners.
Saat ini tuntutan terhadap pelayanan kesehatan
semakin meningkat, masalah-masalah kesehatan
semakin kompleks, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan semakin
canggih, dan selain itu persyaratan dunia kerja
semakin menuntut tenaga keperawatan yang
kompeten, sehingga dunia pendidikan keperawatan
harus mampu mempersiapkan lulusan yang
kompeten untuk mampu berkompetisi baik nasional
maupun global.
Penyusunan revisi kurikulum tahun 2015
berlandaskan kepada peraturan-peraturan terkini
yang ada di Indonesia, dengan mempertimbangkan
kebutuhan pemangku kepentingan, dan tuntutan
dari organisasi profesi yang mengharapkan lulusan
6
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
berstandar internasional dan sesuai dengan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia level 7
(tujuh). Secara nasional, aturan-aturan yang
tertuang pada SK Mendiknas No. 232/U/2000
tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan
tinggi dan penilaian hasil belajar, SK Mendiknas No.
045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi,
dan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
pasal 20 (3) bahwa Perguruan tinggi dapat
menyelenggarakan program akademik, profesi,
dan/atau vokasi; UU No 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan, Bab III tentang Pendidikan Tinggi
Keperawatan; PP RI No 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan dan PP RI No 17 tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, serta Permenristek DIKTI nomor 44 tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Penyusunan materi berdasarkan masukan
stakeholders dan hasil kerjasama dengan organisasi
profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui
kolegium. Tuntutan dari stakeholder: masyarakat,
rumah sakit, puskesmas, departemen kesehatan dan
organisasi/institusi pelayanan kesehatan lainnya
terhadap tampilan perawat profesional, digunakan
oleh penyusun kurikulum sebagai landasan
pengembangan profil Ners di masyarakat. Kurikulum
yang disusun juga lebih menitik beratkan kepada
proses pembelajaran yang berorientasi kepada
mahasiswa (student centered learning).
Capaian pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
lulusan program pendidikan profesi sesuai dengan
KKNI level 7 terdiri atas 4 komponen yaitu komponen
sikap, kemampuan kerja umum dan khusus,
penguasaan pengetahuan, serta kewenangan dan
tanggung jawab. Untuk komponen sikap dan
kemampuan kerja umum mengacu pada standar
nasional pendidikan tinggi yang merupakan capaian
pembelajaran yang bersifat umum untuk seluruh
lulusan pendidikan tinggi di Indonesia. Sedangkan
7
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
untuk komponen penguasaan pengetahuan,
kemampuan kerja khusus, dan kewenangan dan
tanggung jawab mengacu pada KKNI level 7 bidang
keperawatan yang telah disepakati oleh tim
penyusun KKNI Dikti yang melibatkan organisasi
profesi PPNI dan AIPNI.
Berdasarkan pertimbangan di atas dilaksanakan
berbagai kegiatan yang cukup intensif sebagai
upaya perbaikan kurikulum sejak awal tahun 2014.
Kegiatan dimulai dengan pembentukan tim revisi
kurikulum pada tanggal 21 Februari 2014;
dilanjutkan dengan kegiatan Semiloka Kurikulum di
Jakarta pada tangga;l 14-15 Maret 2014 yang
menghadirkan nara sumber dari berbagai
stakeholders dan diperolehnya berbagai masukan
termasuk capaian pembelajaran Ners sesuai KKNI
level 7. Kegiatan ketiga diadakan rapat kerja tim
kurikulum di Bandung pada tanggal 18-19 April,
untuk menindaklanjuti hasil semiloka kurikulum dan
mulai mengidentifikasi kesesuaian kompetensi dan
capaian pembelajarans KKNI level 7. Kegiatan
keempat dilakukan rapat kerja kurikulum di Jakarta
pada 24-25 Mei 2014 dengan mendatangkan
narasumber dari Tim KKNI Dikti untuk memperoleh
masukan terhadap penyusunan kurikulum
berdasarkan capaian pembelajaran. Kegiatan kelima
kembali dilakukan rapat kerja tim kurikulum untuk
melengkapi struktur kurikulum pada tanggal 14-15
Juni 2014 di Jakarta. Selanjutnya rancangan
kurikulum terus disempurnakan dalam rapat kerja
tim kurikulum pada 12-13 Juli 2014 di Jakarta.
Rancangan kurikulum selanjutnya disosialisaikan ke
seluruh pengurus AIPNI, kemudian disosialisasikan ke
regional AIPNI pada bulan Agustus-September 2014
untuk mendapatkan masukan dari para anggota
AIPNI. Pada bulan Oktober 2014, tim kurikulum
melakukan finalisasi rancangan kurikulum revisi
untuk dapat dibawa dan disepakati dalam Rapat
Tahunan Anggota AIPNI tahun 2014 di Pontianak
8
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
pada 13-15 November 2014.Pada penyusunan
rancangan kurikulum kali ini, juga meminta
tanggapan dan masukan dari para ahli keperawatan,
sehingga dilakukanlah panel experts pertama pada
tanggal 17 Desember 2014, lalu dilanjutkan dengan
kerja tim kurikulum pada tanggal 16-17 Januari 2015,
dan diakhiri dengan panel experts kedua pada
tanggal 24 Maret 2015.
Berdasarkan latar belakang di atas dan berbagai
kegiatan yang telah dilaksanakan, tersusunlah
kurikulum inti Pendidikan Ners mengacu pada
Capaian pembelajarans Ners tahun 2015 yang dapat
dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum
institusional di berbagai institusi penyelenggara
program studi profesi Ners di seluruh Indonesia,
dengan tahapan dan langkah yang diharapkan dapat
menjamin kualitas lulusan sehingga mampu
berkompetisi secara nasional maupun global.
1.2 Tujuan
9
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
2 KERANGKA KONSEP PENDIDIKAN
NERS
2.1.1 Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa merupakan satu kesatuan yang utuh dan
unik dari bio-psiko-sosio-spiritual dan kulltural. Untuk
dapat melangsungkan kehidupannya, kebutuhan
manusia harus terpenuhi secara seimbang yang
mencakup bio-psiko-sosio-spiritual-kultural.
Manusia mempunyai siklus kehidupan meliputi:
tumbuh kembang dan memberi keturunan,
kemampuan mengatasi perubahan dunia dengan
menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa
sejak lahir maupun didapat pada dasarnya bersifat
biologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural,
kapasitas berfikir, belajar, bernalar, berkomunikasi,
mengembangkan budaya dan nilai-nilai.
Manusia berorientasi kepada waktu, mampu
berjuang untuk mencapai tujuan dan mempunyai
keinginan untuk mewujudkan diri, selalu berusaha
untuk mempertahankan keseimbangan melalui
interaksi dengan lingkungannya dan berespon
secara positif terhadap perubahan lingkungan
melalui adaptasi dan memperbesar potensi untuk
meningkatkan kapasitas kemampuannya.
Manusia selalu mencoba mempertahankan
kebutuhannya melalui serangkaian peristiwa antara
lain belajar, menggali serta menggunakan sumber-
sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi,
keterbatasannya, untuk terlibat secara aktif dalam
pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Dengan demikian manusia dalam keperawatan
menjadi sasaran pelayanan keperawatan yang
disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok
dan komunitas yang selalu dapat berubah untuk
11
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
mencapai keseimbangan terhadap lingkungan
disekitarnya melalui proses adaptasi.
2.1.2 Lingkungan
Lingkungan dalam keperawataan adalah faktor
yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia yang
mencakup lingkungan internal dan eksternal.
Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal
dari dalam manusia itu sendiri mencakup; faktor
genetik, maturasi biologi, jenis kelamin, emosi
(psikologis), dan predisposisi terhadap penyakit serta
faktor perilaku. Adapun yang dimaksud lingkungan
ekternal adalah lingkungan disekitar manusia
mencakup lingkungan fisik, biologik, sosial, kultural
dan spiritual.
Lingkungan eksternal diartikan juga sebagai
lingkungan masyarakat yang berarti: kumpulan
individu yang terbentuk karena interaksi antara
manusia, budaya dan aspek spiritual yang dinamis,
mempunyai tujuan dan sistem nilai serta berada
dalam suatu hubungan yang bersifat saling
bergantung yang terorganisir.Masyarakat adalah
sistem sosial dimana semua orang berusaha untuk
saling membantu dan saling melindungi agar
kepentingan bersama dalam hubungannya dengan
lingkungan dapat mencapai tingkat pemenuhan
kebutuhan dasar secara optimal.
Manusia sebagai makluk sosial selalu
berinteraksi dengan lingkungan secara dinamis dan
mempunyai kemampuan berespon terhadap
lingkungan yang akan mempengaruhi derajat
kesehatannya.
2.1.3 Sehat
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera fisik,
mental, sosial dan tidak hanya terbebas dari
penyakit atau kelemahan. Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
12
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
hidup produktif secara sosial dan ekonomi sesuai
undang-undang No 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Sehat adalah tanggung jawab individu yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia seperti dimaksudkan dalam pembukaan
UUD 1945. Oleh karena itu harus dipertahankan dan
ditingkatkan melalui upaya-upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Sehat ditentukan oleh kemampuan individu,
keluarga, kelompok atau komunitas untuk membuat
tujuan yang realistik serta kemampuan untuk
menggerakkan energi serta sumber- sumber yang
tersedia dalam mencapai tujuan tersebut secara
efektif dan efisien. Sehat dilihat dari berbagai tingkat
yaitu tingkat individu, keluarga, kelompok,
komunitas, dan masyarakat.
2.1.4 Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia
sejak fertilisasi sampai akhir hayat, yang diberikan
karena adanya ketidaktahuan, ketidakmauan, dan
atau ketidakmampuan. Lingkup praktik keperawatan
meliputi promosi kesehatan, mencegah sakit,
memulihkan kesehatan dan mengurangi penderitaan
termasuk mendampingi klien saat sakaratul maut
agar meninggal secara damai dan bermartabat.
Selain pemberi asuhan, perawat juga berperan
melakukan advokasi untuk kepentingan klien,
memberikan lingkungan yang aman, meningkatkan
kemampuan profesional melalui pendidikan
berkelanjutan, penelitian dan menggunakan hasil
penelitian didalam praktik, serta berpartisipasi
13
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
didalam pembuatan kebijakan pelayanan kesehatan
dan pendidikan keperawatan.
15
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
otomi dalam menjalankan praktik serta mengatur
profesinya melalui lembaga independen yaitu Konsil
Keperawatan. Keperawatan adalah kegiatan pemberian
asuhan kepada keluarga, kelompok, atau masyaratakt
baik keadaan sakit maupun sehat.
Tingkat pemahaman tentang keperawatan sebagai
profesi akan tercermin antara lain pada langkah-langkah
yang dilakukan dalam pengembangan dan pembinaan
pelayanan/ asuhan keperawatan kepada masyarakat.
Berbagai jenjang pelayanan/asuhan keperawatan harus
dikembangkan, mencakup pelayanan/asuhan keperawatan
primer, sekunder, dan tertier. Rujukan keperawatan
dikembangkan dan dilaksanakan secara efektif dan efisien
sesuai dengan ketenagaan dan fasilitas
kesehatan/keperawatan yang ada baik rujukan
keperawatan yang bersifat intra institusi maupun rujukan
yang bersifat inter institusipelayanan kesehatan. Berbagai
sifat pelayanan/asuhan keperawatan baik yang bersifat
saling bergantung antara pelayanan/asuhan profesional
(interdependen), maupun pelayanan/asuhan yang bersifat
mandiri (independen) dapat dilaksanakan sesuai dengan
hakikat keperawatan sebagai profesi.
16
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
pelayanan kesehatan baik di klinik maupun di
komunitas.
Menurut ICN, lingkup praktik keperawatan tidak
dibatasi pada tugas, fungsi, dan tanggung jawab
yang spesifik, tetapi merupakan kombinasi
pengetahuan, membuat keputusan, dan ketrampilan
yang mengijinkan perawat untuk memberikan
perawatan secara langsung dan mengevaluasi
dampaknya, membela pasien untuk kesehatannya,
mensupervisi dan mendelegasi pada yang lain,
memimpin dan mengelola, mengajar, melakukan
penelitian dan pengembangan kebijakan kesehatan
untuk sistem asuhan kesehatan. Lingkup praktik
perawatan bersifat dinamis dan responsifterhadap
perubahan kebutuhan kesehatan, pengembangan
pengetahuan dan teknologi. Review periodik lingkup
praktik ini penting untuk mengikuti perkembangan
kesehatan terbaru dan untuk mendukung
peningkatan status kesehatan. Lingkuppraktikini
harus cukupluas danfleksibel agar dapat berinovasi
dan mengikutiperkembangan(ICN 2009).
17
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
3 PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENDIDIKAN
NERS MENGACU KKNI
18
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
3.2 Alasan perubahan kurikulum.Dengan berjalannya
waktu, tahun 2012, pendidikan tinggi Indonesia memasuki
sebuah dekade baru. Setelah ratifikasi beberapa
perjanjian dan komitmen global (AFTA, WTO, GATTS) oleh
pemerintah Negara RI, maka dunia semakin mencair
dalam berhubungan dan berinteraksi. Berbagai macam
parameter kualitas akan dipasang untuk menstandarkan
mutu dan kualitas lulusan di berbagai belahan bumi. Pada
tahun 2013, ASEAN Economic Communitytelah
mempersiapkan AFTA 2012. Berbagai kesepakatan dan
kesepahaman antar Negara-negara di ASEAN mulai
ditetapkan. Roadmap atau peta pengembangan mobilitas
bebas tenaga kerja professional antar negara di ASEAN
telah dibentangkan. Perkembangan roadmap tersebut
dimulai semenjak tahun 2008 dengan melakukan
harmonisasi berbagai peraturan dan sistem untuk
memperkuat institusi pengembang SDM.
19
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
Kemudian pada tahun 2010 mulailah disepakati
Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk berbagai
pekerjaan dan profesi. Beberapa bidang profesi yang telah
memiliki MRA hingga tahun ini adalah: (1)engineers;
(2)architect; (3) accountant; (4) land surveyors; (5)
medical doctor; (6) dentist; (7) nurses, dan (8) labor in
tourism. Atas dasar prinsip kesetaraan mutu serta
kesepahaman tentang kualifikasi dari berbagai bidang
pekerjaan dan profesi di era global, maka diperlukanlah
sebuah parameter kualifikasi secara internasional dari
lulusan pendidikan di Indonesia. Selain alasan tuntutan
paradigma baru pendidikan global di atas, secara internal,
kualitas pendidikan di Indonesia sendiri, terutama
pendidikan tinggi memiliki disparitas yang sangat tinggi.
Antara lulusan S1 program studi satu dengan yang lain
tidak memiliki kesetaraan kualifikasi, bahkan pada lulusan
dari program studi yang sama. Selain itu, tidak juga dapat
dibedakan antara lulusan pendidikan jenis akademik,
dengan vokasi dan profesi. Carut marut kualifikasi
pendidikan ini membuat akuntabilitas akademik lembaga
pendidikan tinggi semakin turun.
20
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
Pada tahun 2012, melalui Peraturan Presiden no 08
Tahun 2012, dorongan sekaligus dukungan untuk
mengembangkan sebuah ukuran kualifikasi lulusan
pendidikan Indonesia dalam bentuk sebuah kerangka
kualifikasi, yang kemudian dikenal dengan nama Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). PerPres No.8 tahun
2012 secara lengkap berbunyi:
Pasal 1.
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya
disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan
dan mengintergrasian antara bidang pendidikan dan
bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor
KKNI juga disusun sebagai respons dari ratifikasi
yang dilakukan Indonesia pada tanggal 16 Desember
1983 dan diperbaharui tanggal 30 Januari 2008 terhadap
konvensi UNESCO tentang pengakuan pendidikan diploma
dan pendidikan tinggi (the International Convention on
the Recognition of Studies, Diplomas and Degrees in
Higher Education in Asia and the Pasific). Konvensi
tersebut telah disahkan dengan Peraturan Presiden Nomor
103 Tahun 2007 (16 November 2007). Dalam hal ini
dengan adanya KKNI maka negara-negara lain dapat
menggunakannya sebagai panduan untuk melakukan
penilaian kesetaraan capaian pembelajaran serta
kualifikasi tenaga kerja baik yang akan belajar atau
21
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
bekerja di indonesia maupun sebaliknya apabila akan
menerima pelajar atau tenaga kerja dari Indonesia.
Sebagai rangkuman bagian ini, dapat disimpulkan
perjalanan perubahan kurikulum pendidikan tinggi di
Indonesia. Tahun 1994 melalui SK Mendiknas No.
056/U/1995 tentang Kurikulum Nasional, yang
mengutamakan ketercapaian penguasaan IPTEKS, oleh
karenanya disebut sebagai Kurikulum Berbasis Isi. Pada
model kurikulum ini, ditetapkan mata kuliah wajib
nasional pada program studi yang ada. Kemudian pada
tahun 2000, atas amanah UNESCO melalui konsep the
four pillars of education, yaitu learning to know, learning
to do, learning to be dan learning to live together (Dellors,
1998), Indonesia merekonstruksi konsep kurikulumnya
dari berbasis isi ke Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Kurikulum era tahun 2000/2002 ini mengutamakan
pencapaian kompetensi, sebagai wujud usaha untuk
mendekatkan pendidikan pada kondisi pasar kerja dan
industri. KBK ini berisi dua buah kurikulum yaitu kurikulum
inti dan institusional. Di dalam mengejawantahkan KBK,
ditetapkanlah kompetensi utama oleh
asosiasi/forum/badan kerjasama program studi dan
kompetensi pendukung dan lain, yang ditetapkan oleh
perguruan tinggi sendiri. Dengan dorongan
perkembangan global yang saat ini dituntut adanya
pengakuan atas capaian pembelajaran yang telah
disetarakan secara internasional, dan dikembangkannya
KKNI, maka kurikulum semenjak tahun 2012 mengalami
sedikit pergeseran dengan memberikan ukuran
penyetaraan capaian pembelajarannya. Kurikulum ini
22
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
masih mendasarkan pada pencapaian kemampuan yang
telah disetarakan untuk menjaga mutu lulusannya.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
memberikan parameter ukur berupa jenjang kualifikasi dari
jenjang 1 terendah sampai jenjang 9 tertinggi. Setiap jenjang
KKNI bersepadan dengan level Capaian Pembelajaran (CP)
program studi pada jenjang tertentu, yang mana kesepadannya
untuk pendidikan tinggi adalah level 3 untuk D1, level 4 untuk
D2, level 5 untuk D3, level 6 untuk D4/S1, level 7 untuk profesi
(setelah sarjana), level 8 untuk S2, dan level 9 untuk S3.
24
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
3.3.4.10 Panel expert Pendidikan keperawatan II, 24
Maret 2015
25
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
institusi masingmasing untuk
mengembangkannya sesuai dengan visi misi
program studi atau unggulan program studi.
Besarnya sks mata kuliah dimaknai sebagai
waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk
dapat memiliki kemampuan yang sesuai dengan
capaian pembelajaran yang dirumuskan dalam
sebuah mata kuliah.
Unsur penentu untuk memperkirakan besaran
sks berdasarkan :
3.4.1 Metode atau strategi pembelajaran yang
dipilih
3.4.2 Tingkat kedalaman dan keluasan bahan
kajian yang harus dikuasai
3.4.3 Besarnya sumbangan capaian
pembelajaran mata kuliah tersebut dalam
kerangka pencapaian capaian pembelajaran
lulusan.
26
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
4
KURIKULUM INTI PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN DAN PROGRAM STUDI
PROFESI NERS
27
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
4.5 Metoda Pembelajaran: merupakan strategi efektif dan
efesien dalam menyampaikan atau mengakuisisi bahan
kajian selama proses pembelajaran.
28
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
yang terstruktur dan mencakup suatu bidang
ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.
Secara umum CP dapat melakukan beragam fungsi,
diantaranya :
a. Sebagai Penciri, Deskripsi, atau Spesifikasi dari Program
Studi
29
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
sebelum ditetapkan sebagai standar kompetensi lulusan
(SKL) oleh Dirjen DIKTI.
Capaian pembelajaran Program Studi Profesi Ners
telah disusun atas dasar kesepakatan yang dibuat oleh tim
inti bidang keperawatan yang terdiri dari representasi
organisasi profesi/PPNI dengan AIPNI melalui HPEQ Project
tahun 2014, seperti pada tabel berikut.
30
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
Tabel 1. Capaian Pembelajaran Program Studi Profesi
Ners
(Kesepakatan tim inti bidang keperawatan/ PPNI AIPNI
dalam
HPEQ Project, 2014)
PROGRAM STUDI NERS
SIKAP
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral, dan etika;
c. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah
air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada
negara dan bangsa;
e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
f. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan pancasila;
g. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan;
h. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
i. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan;
j. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri.
k. mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional
meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap
keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup
praktik di bawah tanggungjawabnya, dan
hukum/peraturan perundangan;
l. mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan
prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik
Perawat Indonesia;
m. memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang
dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk
memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan
kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan
31
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggungjawabnya.
PENGUASAAN PENGETAHUAN
a. menguasai filosofi, paradigma, teori keperawatan, khususnya
konseptual model dan middle range theories;
b. menguasai konsep teoritis ilmu biomedik;
c. menguasai nilai-nilai kemanusiaan(humanity values);
d. menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/
praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau
berkelompok , pada bidang keilmuan keperawatan dasar,
keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan
maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan keluarga, keperawatan
gerontik, dan keperawatan komunitas, serta keperawatan bencana;
e. menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan
keperawatan;
f. menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
g. menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan
sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan penyakit pada
level primer, sekunder dan tertier;
h. menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life
support) dan penanganan trauma (basic trauma cardiac life
support/BTCLS) pada kondisi kegawatdaruratan dan bencan a;
i. menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara
umum dan dalam pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien di
berbagai tatanan pelayanan kesehatan;
j. menguasai pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan
keperawatan dan kesehatan
k. menguasai prinsip-prinsip K3, hak dan perlindungan kerja ners,
keselamatan pasien dan perawatan berpusat atau berfokus pada
pasien
l. menguasai metode penelitian ilmiah.
KETERAMPILAN KHUSUS
a. mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient
safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan
perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia;
b. mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi
(keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan
maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas
(termasuk keperawatan keluarga dan keperawatan gerontik) sesuai
dengan delegasi dari ners spesialis;
c. mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan
jantung (basic trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi
32
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
gawat darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya;
d. mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal,
parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan
kewenangan yang didelegasikan;
e. mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman
dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan
hasil kajian dari berbagai sumber untuk
f. menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
g. mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan
asuhan keperawatansesuai standar asuhan keperawatan dan kode
etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik,
agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat;
h. mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan
kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan
melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung
jawab perawatan;
i. mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan
keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain;
j. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan
memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau
keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan
keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya;
k. mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi,
telaah kritis, dan evaluasi serta peer review tentang praktik
keperawatan yang dilaksanakannya;
l. mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP;
m. mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran
dalam praktik asuhan keperawatan;
n. mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit
ruang rawatdalam lingkup tanggungjawabnya;
o. mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk
menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis
organisasi;
p. mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program
promosi kesehatan, melalui kerjasama dengan sesama perawat,
profesional lain serta kelompok masyarakat untuk mengurangi
angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang
sehat.
KETERAMPILAN UMUM
a. bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang
spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara
dengan standar kompetensi kerja profesinya;
b. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan
pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis,
33
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
sistematis, dan kreatif;
c. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya
desain di bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan
prosedur baku, serta kode etik profesinya, yang dapat diakses oleh
masyarakat akademik;
d. mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi,
kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
e. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus
melalui pelatihan dan pengalaman kerja;
f. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai
dengan kode etik profesinya;
g. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan
keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh
dirinya sendiri dan oleh sejawat;
h. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada
bidang profesinya;
i. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya;
j. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
masyarakat profesi dan kliennya;
k. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja profesinya;
l. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
34
Kurikulum Inti Pendidikan Ners 2015
Pengembangan kurikulum dapat menetapkan tujuan
pembelajaran secara lebih spesifik jika menggunakan taksonomi
pembelajaran untuk menyiapkan perencanaan desain
pembelajaran sampai perlengkapan evaluasinya. Selama
beberapa dekade ini, telah dikenalkan 3 (tiga) model besar
taksonomi yang dikenalkan, mulai dari Bloom (1956), Anderson
dan Krathwol (2002) dan terakhir adalah taksonomi belajar
Marzano (2009). Penyusunan kurikulum dan rancangan
pembelajaran dapat memilih model taksonomi yang ada. Masing-
masing memiliki kelebihan dan kekhasan.
SEMESTER II
No Mata Ajar sks T P PL
.
1 Komunikasi Dalam Keperawatan I 2 1 1
2 Pancasila 2 2
3 Keperawatan Dasar II 3 1 2
4 Konsep Dasar Keperawatan II 3 3
5 Ilmu Dasar Keperawatan II 4 3 1
6 Pendidikan dan Promosi 3 2 1
Kesehatan
Jumlah 17 12 3 2
SEMESTER III
No. Mata Ajar sk T P PL
s
1 Sistem Informasi Keperawatan 2 1 1
2 Kewarganegaraan 2 2
3 Keperawatan Medikal Bedah I 3 2 1
4 Keperawatan Maternitas I 4 2 1 1
5 Komunikasi dalam Keperawatan 3 1 1 1
II
6 Psikososial dan Budaya dalam 2 2
Keperawatan
7 Keselamatan Pasien dan 2 1 1
Keselamatan Kesehatan Kerja
dalam Keperawatan
Jumlah 18 11 5 2
50
AIPNI
SEMESTER IV
No. Mata Ajar sks T P PL
1 Keperawatan Maternitas II 2 1 1
2 Keperawatan Medikal Bedah II 3 2 1
3 Keperawatan Anak I 4 2 1 1
4 Keperawatan Kesehatan Jiwa I 3 2 1
5 Keperawatan HIV AIDS 2 1 1
Jumlah 14 8 5 1
SEMESTER V
No. Mata Ajar Sks T P PL
1 Keperawatan Medikal Bedah III 3 2 1
2 Keperawatan Anak II 2 2
3 Keperawatan Kesehatan Jiwa 3 2 1
II
4 Keperawatan menjelang ajal 3 2 1
dan paliatif
5 Keperawatan Komunitas I 2 2
Jumlah 13 10 2 1
SEMESTER VI
No. Mata Ajar Sks T P PL
1 Keperawatan Komunitas II 3 2 1
2 Keperawatan Keluarga 4 3 1
3 Metodologi Penelitian 4 3 1
4 Bahasa Inggris 2 2
5 Keperawatan Gawat Darurat 4 3 1
Jumlah 17 13 4
SEMESTER VII
No. Mata Ajar Sks T P PL
1 Keperawatan kritis 3 2 1
2 Biostatistik 2 1 1
3 Keperawatan Gerontik 4 3 1
4 Keperawatan Bencana 2 2
5 Praktik Keperawatan Medikal 3 3
Bedah
Jumlah 14 8 3 3
SEMESTER VIII
51
AIPNI
No. Mata Ajar Sks T P PL
1 Skripsi 4 4
2 Manajemen Keperawatan 4 3 1
Jumlah 8 3 5
52
AIPNI
Semester 1
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran ini:
1. Bila diberi tugas diskusi dan presentasi, mahasiswa mampu
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Bila diberi tugas membuat tulisan, mahasiswa dapat
menggunakan kaedah penulisan ilmiah yang benar.
3. Bila diberi tugas membuat resume atau ringkasan suatu topik,
mahasiswa mampu menggunakan kaedah pembuatan resume
dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
53
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Alternatif Metoda
Pembelajaran
1 Bila diberi tugas diskusi dan - Laras ilmiah dan ragam bahasa Collaborative Learning
presentasi, mahasiswa - Persiapan penyajian lisan Kuliah interaktif
mampu menggunakan - Daftar Rujukan Tutorial
Bahasa Indonesia yang baik - Topik dan tesis Small Group Discussion
dan benar. - Penyajian lisan (SGD)
3 Bila diberi tugas membuat -Ringkasan, ikhtisar, dan abstrak Collaborative Learning
resume atau ringkasan - Membaca kritis Kuliah interaktif
suatu topik, mahasiswa - Sintesis Tutorial
mampu menggunakan Small Group Discussion
kaedah pembuatan resume 54 (SGD)
AIPNI dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Daftar Rujukan:
Akhaidah, et al. 1989. Pembinaan Kemampuan menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Alwi, H, dkk. 1989. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
Balai Pustaka
American Psychological Association. 2001. Publication Manual of the
American Psychological Association. Ed. Ke-5. Washington, D.C.
Azahari, Azril. 1998. Bentuk dan gaya penulisan karya tulis ilmiah.
Jakarta: Penerbit Univ. Trisakti.
Brotowidjoyo, MD. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah (Ed. Ke-2).
Jakarta: Akademika Pressindo
Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdikbud. 1991. Prosiding Teknik
Penulisan Buku Ilmiah. Jakarta: Depdikbud.
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran
Bahasa. Ende-Flores: Penerbit Nusa Indah.
Peraturan menteri pendidikan nasional RI No. 46 tahun 2009 tentang
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam
Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset Yogyakarta.
Soeseno, S. 1993. Teknik Penulisan Ilmiah-Populer: Kiat Menulis
Nonfiksi untuk Majalah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.
Winarto, et al. 2004. Karya tulis ilmiah social: menyiapkan, menulis,
dan mencermatinya. Jakarta: yayasan obor Indonesia.
55
AIPNI
2. Mata Kuliah : Keperawatan Dasar I (KD I)
Capaian Pembelajaran
Bila diberi kasus klien dengan gangguan kebutuhan dasar, mahasiswa ma
menguasai prinsip, konsep, teknik, dan prosedur pelaksanaan asuhan/ pra
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, untuk mem
kebutuhan dasar manusia yang mencakup:
a. Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan;
b. Pemenuhan kebutuhan oksigenasi;
c. Pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan-elek
d. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
e. Pemenuhan kebutuhan nutrisi;
f. Pemenuhan kebutuhan eliminasi;
g. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan aman;
h. Pemenuhan kebutuhan kebersihan dan perawatan diri.
56
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Menguasai konsep, 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Collaborative
prinsip,teknik,dan prosedur aktivitas dan latihan learning
pelaksanaan asuhan/ praktik 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan Case study
keperawatan yang dilakukan asuhan/ praktik keperawatan
secara mandiri atau berkelompok untuk memenuhi kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas dan latihan
aktivitas dan latihan
2. Menguasai teknik, prinsip dan 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Aktivitas
prosedur pelaksanaan asuhan/ oksigenasi Praktikum di
praktik keperawatan yang dilakukan 2. Teknik dan prosedur laboratorium
secara mandiri atau berkelompok , pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan keperawatan untuk memenuhi (Lab skills)
oksigenasi kebutuhan oksigenasi
3 Menguasai teknik, prinsip dan 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Mini lecture
prosedur pelaksanaan asuhan/ kebutuhan cairan, elektrolit dan Aktivitas
praktik keperawatan yang dilakukan keseimbangan cairan-elektrolit Praktikum di
secara mandiri atau berkelompok , 2. Teknik dan prosedur laboratorium
untuk memenuhi kebutuhan cairan, pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan
elektrolit dan keseimbangan cairan- keperawatan untuk memenuhi (Lab skills)
elektrolit kebutuhan cairan, elektrolit dan
keseimbangan cairan-elektrolit
4 Menguasai teknik, prinsip dan 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Mini lecture
57
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
prosedur pelaksanaan asuhan/ istirahat dan tidur Aktivitas
praktik keperawatan yang dilakukan Praktikum di
2. Teknik dan prosedur pelaksanaan
secara mandiri atau berkelompok , laboratorium
asuhan/ praktik keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan
istirahat dan tidur (Lab skills)
istirahat dan tidur
5 Menguasai teknik, prinsip dan 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Mini lecture
prosedur pelaksanaan asuhan/ nutrisi Aktivitas
praktik keperawatan yang dilakukan 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan Praktikum di
secara mandiri atau berkelompok , asuhan/ praktik keperawatan laboratorium
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan keperawatan
nutrisi (Lab skills)
6 Menguasai teknik, prinsip dan 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Mini lecture
prosedur pelaksanaan asuhan/ eliminasi Aktivitas
praktik keperawatan yang dilakukan 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan Praktikum di
secara mandiri atau berkelompok , asuhan/ praktik keperawatan laboratorium
untuk memenuhi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan keperawatan
eliminasi eliminasi (Lab skills)
7 Menguasai teknik, prinsip dan 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Mini lecture
prosedur pelaksanaan asuhan/ rasa nyaman dan aman Aktivitas
praktik keperawatan yang dilakukan 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan Praktikum di
secara mandiri atau berkelompok , asuhan/ praktik keperawatan laboratorium
untuk memenuhi kebutuhan rasa untuk memenuhi kebutuhan rasa keperawatan
58
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
nyaman aman dan nyaman (Lab skills)
8 Menguasai teknik, prinsip dan 1. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Mini lecture
prosedur pelaksanaan asuhan/ kebersihan dan perawatan diri Aktivitas
praktik keperawatan yang dilakukan 2. Teknik dan prosedur pelaksanaan Praktikum di
secara mandiri atau berkelompok , asuhan/ praktik keperawatan laboratorium
untuk memenuhi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan keperawatan
kebersihan dan perawatan diri kebersihan dan perawatan diri (Lab skills)
59
AIPNI
Daftar Rujukan:
60
AIPNI
3. Mata Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan I (KDK I)
Beban Studi : 3 SKS
Prasyarat :-
Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IKD I mahasiswa
mampu :
1. Menerapkan konsep caring dalam kehidupan sehari-hari
2. Menerapkan standar profesional dalam pelayanan
keperawatan yang
merupakan bagian integral dalam sistem pelayanan kesehatan
3. Menerapkan prinsip-prinsip legal etis pada pengambilan
keputusan dalam konteks keperawatan
61
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Menerapkan konsep 1. Pengertian caring Case study
caring dalam kehidupan 2. Teori keperawatan tentang caring Role play
sehari-hari 3. Aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari Lab skills
dan praktik keperawatan
4. Perbedaan caring dan curing
2 Menerapkan standar 1. Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Mini
profesional dalam Pelayanan Kesehatan: - Sistem Klien lecture(expert
pelayanan keperawatan - Tingkatan pelayanan from
yang merupakan bagian kesehatan Kementerian
integral dalam sistem 2. Keperawatan sebagai suatu profesi Kesehatan)
pelayanan kesehatan - Peran perawat profesional Collaborative
- Standar praktik keperawatan learning
profesional
3. Interprofessional education dan
interprofessional collaboration
3 Menerapkan prinsip- 1. Prinsip moral dan etika Mini lecture,
prinsip legal etis pada 2. Ethic of care Case study,
pengambilan keputusan 3. Kode etik keperawatan Small Group
dalam konteks 4. Isue etik dalam praktik keperawatan Discussion
keperawatan 5. Prinsip-prinsip legal dalam praktik (SGD)
6. Aspek hukum dalam keperawatan Discovery
7. Pelindungan hukum dalam praktik Learning (DL)
keperawatan
8. Nursing advocacy
62
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
9. Pengambilan keputusan legal etis
63
AIPNI
Daftar Rujukan:
1. Aiken, T.D. (2004). Legal, Ethical, and Political Issues in Nursing.
2nd Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.
2. Bertens, K. (2002). Etika. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.
3. Beauchamp TL & Childress JF (1994). Principles of Biomedical
Ethics. New York : Oxford University Press.
4. Daniels. 2010. Nursing Fundamental: Caring & Clinical Decision
Making. New York. Delmar Cengage Learning
5. Franz Magniz S (2002). Etika Dasar, Yogyakarta: Penerbit Kanisius
6. Potter, P.A. & Perry ,A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-
vol set) .Edisi Bahasa Indonesia 7 Edition.Elsevier (Singapore)
Pte.Ltd.
7. Kozier, B., Erb, G.,Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals
of Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice
Hall Health.
8. Kode Etik Perawat Indonesia
9. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor 72 tahun
2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
10. Sistem Kesehatan Nasional dan Pelayanan Keperawatan,
Kemenkes RI
11. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
12. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 38 tahun 2014
tentang Keperawatan
64
AIPNI
4. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Agama
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran ini:
1. Bila diberi masalah kesehatan yang berkaitan dengan agama,
mahasiswa mampu menjelaskan tugas hidup manusia, konsep
agama dan kehidupan beragama.
2. Bila diberi masalah pasien sakit, mahasiswa mampu
menggunakan konsep nilai dan keyakinan agama, meliputi
pendampingan klien saat sakit, tata cara ibadah dalam kondisi
sakit.
3. Bila diberi masalah keperawatan pasien sakratul maut,
mahasiswa mampu menggunakan konsep agama sesuai
agama pasien.
4. Bila diberi masalah kesehatan yang berkaitan dengan IPTEK,
mahasiwa mampu menjelaskan hubungan antara agama dan
IPTEK
65
AIPNI
N Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Alternatif
o. Metode
Pembelaj
aran
Bila diberi masalah kesehatan Tugas hidup manusia Lecture
1. yang berkaitan dengan 1. Hakikat penciptaan manusia Collaborativ
agama, mahasiswa mampu 2. Proses penciptaan manusia e Learning
menjelaskan tugas hidup 3. Tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan
manusia, konsep agama dan 4. Tugas manusia terhadap diri sendiri, orang lain dan
kehidupan beragama. lingkungan
Konsep agama dan kehidupan beragama
1. Hakikat agama
2. Komponen dalam beragama (hal yang dilarang dan
diperintahkan)
3. Nilai agama dalam kehidupan profesi keperawatan dan
sosial masyarakat
2. Bila diberi masalah pasien 1.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut
sakit, mahasiswa mampu agama
menggunakan konsep nilai 2.Manajemen menghadapi respon sakit dan penyakit
dan keyakinan agama, (simpati, empati, penguatan)
meliputi pendampingan klien 3.Konsistensi dalam beribadah dalam berbagai kondisi
saat sakit, tata cara ibadah
sakit
dalam kondisi sakit.
67
AIPNI
68
AIPNI
5. Mata kuliah: Ilmu Dasar Keperawatan (IDK) I
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IDK I, bila diberi data
kasus, mahasiswa mampu:
1. Menerapkan konsep biologi sel dan genetika sebagai
suatu pendekatan dalam menyelesaikan masalah
keperawatan
2. Menerapkan prinsip-prinsip fisika (biomekanik dan
biolistrik) sebagai suatu pendekatan dalam menyelesaikan
masalah keperawatan
3. Menganalisis masalah keperawatan dengan menggunakan
prinsip-prinsip biokimia dan gizi sebagai bagian
pendekatan holistik keperawatan
4. Menjelaskan konsep-konsep anatomi dan fisiologi manusia
sebagai suatu pendekatan dalam menyelesaikan masalah
keperawatan.
5. Menjelaskan mekanisme fisiologi tubuh manusia dalam
berbagai aktifitas.
6. Menjelaskan mekanisme fisiologi tubuh manusia dalam
mempertahankan homeostasis tubuh.
69
AIPNI
70
AIPNI
No Sasaran Bahan kajian Metoda
Pembelajaran
1 Menerapkan konsep Biologi sel dan konsep genetika Kuliah interaktif
biologi sel dan genetika Tutorial
sebagai suatu Praktikum
pendekatan dalam
menyelesaikan masalah
keperawatan
2 Menerapkan prinsip- Prinsip-prinsip fisika dalam Kuliah interaktif
prinsip fisika keperawatan: Tutorial
(biomekanik dan a. Prinsip biomekanika dalam Praktikum
biolistrik) sebagai suatu keperawatan
pendekatan dalam b. Biolistrik pada tubuh
menyelesaikan masalah manusia
keperawatan
3 Menganalisis masalah a. Prinsip-prinsip biokimia Kuliah interaktif
keperawatan dengan dalam tubuh manusia: Tutorial
menggunakan prinsip- keseimbangan asam basa, Praktikum
prinsip biokimia dan gizi cairan tubuh, metabolisme
sebagai bagian karbohidrat, protein, lipid,
pendekatan holistik purin, dan pirimidin
keperawatan b. Gizi: zat gizi makro dan
mikro, angka kecukupan
gizi yang dianjurkan,
kebutuhan gizi individu,
penilaian status gizi
individu, dasar-dasar diet
klinik
71
AIPNI
4 Menjelaskan konsep- Struktur dan fungsi tubuh Collaborative
konsepanatomi dan manusia secara umum: Learning
fisiologi manusia a. Istilah-istilah dalam anatomi dan Problem based
Daftar Rujukan:
Cameron, JR, Skofronick J.G., Grant R.M. (2006). Fisika Tubuh Manusia, (edisi
kedua). Penerjemah: Lamyarni. Jakarta: PT. Sagung Seto.
Drake R., Vogl A.W., Mitchell A.W.M. (2014). Gray Dasar-Dasar Anatomi. Edisi
Bahasa Indonesia 1. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Gabriel, J.F. (1996). Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC.
Gartner L.P., Hiatt J.L. (2014). Buku Ajar Berwarna Histologi. Edisi Bahasa
Indonesia 3. Saunders: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Geneser F. (1994). Buku teks histology. (F. A. Gunawijaya, E. Kartawiguna, H.
Arkeman, penerjemah). Jakarta: Binarupa aksara (sumber asli diterbitkan
1993).
Grodner M., Escott-Stump S., Dorner S. (2016). Nutritional Foundations and
Clinical Applications: A Nursing Approach. 6th edition. Mosby:Elsevier Inc
Gropper S.S, Smith J.L., Groff J.L. (2004). Advanced nutrition and human
metabolism. 4th ed. Wadsworth, Inc.
Hall E. (2014). Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Bahasa
Indonesia 12. Saunders: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Leeson C.R., Leeson T.S., Paparo A.A. (1993). Atlas berwarna histologi (Y.
Tambayong, Isnani A. S., F.A. Gunawijaya, penerjemah). Jakarta: Binarupa
aksara (sumber asli diterbitkan 1990).
Mader SS (2012). Human Biology, 12th edition.USA: The McGraw-Hill Publishing
Company.
Martini (2001). Fundamentals of anatomy and physiology (5th ed.). Ch 23, pp
814-844. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Paulsen, D. F. (1996). Basic histology, (3rd ed.). Ch 17, pp 218-229. Connecticut:
Appleton & Lange.
Potter, P.A.,Perry, A.G., Stockert P., Hall A. (2014). Essentials for Nursing Practice.
8th Ed. Mosby: Elsevier Inc.
Rosdahl, C. B. (1999). Textbook of basic nursing. 7th Ed. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
Rohen J.W., Yokochi C., Drecoll E.L. (2002). Atlas anatomi manusia: kajian
fotografik tubuh manusia (Y. Joko S., penerjemah). Jakarta: penerbit buku
kedokteran EGC (sumber asli diterbitkan 2002).
Sherwood, L. (2012). Human physiology: From cells to systems, (8th ed.).
California: Thomson Learning.
Tortora, G.J. & Derrickson, B.H. (2011). Principles of anatomy and physiology. New
York: Harper Collins Publisher Inc.
Waugh A., Grant A., Nurachmah E., Angriani R. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan
Fisiologi Ross dan Wilson. Edisi Indonesia 10. Elsevier (S) Pte Ltd.
Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross and Wilson.
Edisi Bahasa Indonesia 3. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore)
Pte.Ltd.
72
AIPNI
6. Mata kuliah: Falsafah dan Teori keperawatan
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, bila diberi data kasus, mahasiswa
mampu :
1. Memahami falsafah keperawatan
2. Menerapkan konsep paradigma keperawatan
3. Menerapkan berbagai teori keperawatan terpilih dalam berbagai situasi
4. Menganalisis prinsip-prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks
keperawatan
73
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1, Menerapkan falsafah, konsep Falsafah, Paradigma dan Mini lecture
2,3 paradigma keperawatan dan paradigma keperawatan Collaborative
berbagai teori keperawatan Definisi Teori dan Teori learning
terpilih dalam berbagai situasi Keperawatan
Komponen suatu teori
Hubungan paradigma dan
teori keperawatan
Jenis atau tingkatan teori
Teori keperawatan terpilih
(Nightingale, Henderson,
Peplau, Watson, Orem, Roy,
etc)
Teori middle range dalam
keperawatan
4 Menganalisis prinsip-prinsip 1. Konsep holistic care : holisme, Case study
pendekatan secara holistik humanisme Role play
dalam konteks keperawatan 2. Konsep berubah
3. Konsep sistem dan Pendekatan
sistem
74
AIPNI
Daftar Rujukan:
75
AIPNI
Deskripsi Mata kuliah Semester 2
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran komunikasi keperawatan
1, mahasiswa mampu :
1. Menganalisis konsep komunikasi umum dalam membina
hubungan interpersonal dengan individu dalam berbagai situasi
dan kondisi.
2. Menganalisis konsep komunikasi efektif dalam membina
hubungan interpersonal
3. Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi komunikasi
4. Menganalisis pengaruh latar belakang sosial budaya dalam
berkomunikasi
5. Menganalisis konsep komunikasi dalam konteks pelayanan
kesehatan khususnya komunikasi multidisiplin
6. Menganalisis trend dan issue dalam komunikasi kesehatan
7. Mensimulasikan komunikasi efektif dalam hubungan
interpersonal dengan klien, keluarga, kelompok, sesama perawat
dan tenaga kesehatan lainnya.
76
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Menganalisis dan menerapkan Konsep komunikasi secara 1. Interactive learning
konsep komunikasi umum umum 2. Kuliah pakar
dalam membina hubungan - Pengertian komunikasi 3. Collaborative
- Komponen komunikasi learning
interpersonal dengan individu
- Bentuk komunikasi 4. Demonstrasi
maupun kelompok dalam - Tujuan dan fungsi 5. Simulasi dan
berbagai situasi dan kondisi. komunikasi bermain peran
Jenis jenis komunikasi
Komunikasi verbal
- Kata dan makna
- Pengaruh kata terhadap
tindakan
Komunikasi nonverbal
- Bektuk komunikasi
nonverbal
- Menafsirkan pesan
nonverbal
78
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
8 Mensimulasikan komunikasi komunikasi efektif dalam 4. Simulasi
efektif dalam hubungan hubungan interpersonal
interpersonal dengan klien, dengan klien, keluarga,
keluarga, kelompok, sesama kelompok, sesama perawat
perawat dan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya
lainnya.
79
AIPNI
Daftar Rujukan:
80
AIPNI
2. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Pancasila
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Pancasila, mahasiswa
mampu membangun paradigma baru dalam dirinya sendiri
berdasar nilai-nilai Pancasila melalui kemampuan menjelaskan
sejarah, kedudukan dan hakikat sila-sila Pancasila, merespon
persoalan aktual bangsa dan negara, dan menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan :
1. Memiliki kemampuan analisis, berfikir rasional, bersikap kritis
dalam menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memiliki kemampuan dan tanggung jawab intelektual dalam
mengenali masalah-masalah dan memberi solusi berdasarkan
nilai-nilai Pancasila
3. Mampu menjelaskan dasar-dasar kebenaran bahwa Pancasila
adalah ideologi yang sesuai bagi bangsa Indonesia yang
majemuk (Bhinneka Tunggal Ika).
4. Mampu mengimplementasikan dan melestarikan nilai-nilai
Pancasila dalam realitas
kehidupan
5. Memiliki karakter ilmuwan dan profesional Pancasilais yang
memiliki komitmen atas
kelangsungan hidup dan kejayaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
81
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
1 Mampu menjelaskan Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa - Ceramah
dan memahami Indonesia: - Pemutaran
pancasila dalam kajian a. Era Pra Kemerdekaan film
sejarah Bangsa b. Era Kemerdekaan dokumenter
Indonesia c. Era Orde Lama (sidang
d. Era Orde Baru BPUPKI,
e. Era Reformasi Proklamasi)
- Diskusi
Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran KD II mahasiswa mampu :
1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan secara komprehensif
yang mencakup pengukuran tanda vital, pengkajian keperawatan
dan pemeriksaan fisik
2. Mampu mempersiapka pasien yang akan melakukan pemeriksaan
penunjang
3. Menerapkan prinsip dan prosedur pengendalian infeksi dan patient
safety
4. Mendemonstrasikan prosedur intervensi dalam pemberian
medikasi oral, parenteral, topikal dan suppositori dengan
menerapkan prinsip benar
5. Mendemonstrasikan prosedur intervensi perawatan luka
sederhana pada pasien simulasi
84
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Mendemonstrasikan berbagai 1. Pengukuran tanda vital Aktivitas Praktikum di
prosedur pengkajian 2. Pemeriksaan fisik laboratorium
keperawatan yang mencakup 3. Pengkajian keperawatankeperawatan (Lab
pengukuran tanda vital, (anamnesa dan pengumpulan skills)
pengkajian keperawatan dan data sekunder) Pre dan post
pemeriksaan fisik conference
Tutorial individual
yang diberikan
preceptor
Diskusi kasus
2 Mampu mempersiapkan pasien 1. Persiapan pasien untuk Aktivitas Praktikum di
yang akan melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium
pemeriksaan penunjang 2. Prosedur persiapan keperawatan (Lab
pemeriksaan penunjang skills)
Pre dan post
conference
Tutorial individual
yang diberikan
preceptor
Diskusi kasus
3 Menerapkan prinsip dan 1. Pengendalian infeksi dasar Mini lecture
prosedur pengendalian infeksi 2. Safe patient handling Aktivitas Praktikum di
dan patient safety 3. Infeksi nosokomial laboratorium
keperawatan (Lab
85
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
skills)
Pre dan post
conference
Tutorial individual
yang diberikan
preceptor
Diskusi kasus
4 Mendemonstrasikan prosedur 1. Prinsip pemberian medikasi Aktivitas Praktikum di
intervensi dalam pemberian 2. Prosedur pemberian medikasi laboratorium
medikasi oral, parenteral, oral keperawatan (Lab
topikal dan suppositori dengan 3. Prosedur pemberian medikasi skills)
menerapkan prinsip benar parenteral Pre dan post
4. Prosedur pemberian medikasi conference
topikal Tutorial individual
yang diberikan
5. Prosedur pemberian medikasi
preceptor
suppositoria Diskusi kasus
5 Mendemonstrasikan prosedur 1. Prinsip perawatan luka Aktivitas Praktikum di
intervensi perawatan luka 2. Prosedur perawatan luka laboratorium
sederhana pada pasien sederhana keperawatan (Lab
simulasi skills)
Pre dan post
conference
Tutorial individual
yang diberikan
86
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
preceptor
Diskusi kasus
87
AIPNI
Daftar Rujukan:
88
AIPNI
4. Mata kuliah: Konsep Dasar Keperawatan II (KDK II)
Sasaran Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran KDK II, bila diberi data
kasus mahasiswa mampu :
1. Menerapkan konsep berpikir kritis dalam keperawatan
2. Menerapkan proses keperawatan termasuk proses diagnosis
dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan
kasus
89
AIPNI
No Sasaran Pembelajaran Bahan kajian Metoda
1 Menerapkan konsep berpikir Konsep berpikir kritis dalam Discovery
kritis dalam keperawatan keperawatan learning
2 Menerapkan proses 1.Proses Keperawatan: Pengkajian, Collaborative
keperawatan termasuk proses Diagnosis,Perencanaan, Learning
diagnosis dalam menegakkan Implementasi dan Evaluasi Case Study
diagnosa keperawatan yang 2. Proses Diagnosis: a) pengumpulan Problem based
sesuai dengan kasus data, analisis data, perumusan learning
masalah dan pengambilan
keputusan, b)Komponen diagnosa
keperawatan, c) Klasifikasi Diagnosa
keperawatan (NANDA, NOC, NIC)
90
AIPNI
Daftar Rujukan:
91
AIPNI
5. Mata kuliah/kelompok Bahan Kajian: Ilmu Dasar
keperawatan II
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IDK II, bila diberi data
kasus, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan konsep patologi dan patofisiologi yang terjadi
pada masalah yang diberikan.
2. Menjelaskan perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius
berdasarkan struktur, siklus hidup, dan mekanisme
menyebabkan kerusakan sel pejamu.
3. Menjelaskan konsep dasar farmakologi yang mendasari
pemberian terapi sesuai dengan masalah yang diberikan.
4. Menjelaskan konsep dasar penatalaksanaan spesimen dan
pemeriksaan data penunjang lain sesuai dengan masalah yang
diberikan.
92
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
1 Menjelaskan konsep a. konsep dasar patologi dan Collaborative Learning
patologi dan patofisiologi, Kuliah interaktif
patofisiologi yang b. adaptasi, jejas, dan penuaan
sel,
terjadi pada masalah
c. kelainan kongenital,
yang diberikan. d. pertumbuhan sel dan
diferensiasi,
e. respon radang.
2 Menjelaskan perbedaan a. agen-agen infeksius: virus, Collaborative Learning
proses infeksi berbagai bakteri, jamur, parasit, riketsia, Problem based
agen infeksius dan clamidia, learning
berdasarkan struktur, b. faktor-faktor yang Kuliah interaktif
siklus hidup, dan mempengaruhi transmisi agen- Question based
mekanisme agen infeksius, learning
menyebabkan c. perbedaan proses infeksi Discovery learning
kerusakan sel pejamu. berbagai agen infeksius,
d. kondisi yang melemahkan
pertahanan pejamu melawan
mikroorganisme,
e. infeksi oportunistik,
f. pengontrolan pertumbuhan
mikroorganisme,
g. menurunkan jumlah
mikroorganisme kontaminan &
mencegah transmisi
94
AIPNI
Beban Studi : 3 sks
Prasyarat :-
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah ini, mahasiswa
mampu:
1. Menganalisa peran perawat dalam pendidikan dan promosi kesehatan
2. Mengintegrasikan konsep, teori, dan prinsip belajar mengajar pada program
pendidikan kesehatan klien dalam rangka mengatasi, mencegah, dan
meningkatkan kesehatan klien
3. Mengintegrasikan konsep dan teori promosi kesehatan dalam mencegah,
dan meningkatkan kesehatan klien
4. Menganalisa beberapa model dalam promosi kesehatan
5. Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan
dan promosi kesehatan
6. Mengembangkan program pendidikan dan promosi kesehatan bagi klien
sesuai dengan kebutuhan mereka
95
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Menganalisa peran perawat Peran perawat dalam pendidikan dan Minilecture
dalam pendidikan dan promosi kesehatan Kebijakan Collaborative
promosi kesehatan pemerintah tentang promosi kesehatan learning
2 mengintegrasikan konsep, 1. Pengantar Pendidikan Kesehatan Minilecture
teori, dan prinsip belajar bagi Klien Collaborative
mengajar pada program 2. Konsep dan teori belajar, mengajar learning
pendidikan kesehatan klien 3. Domain belajar
dalam rangka mengatasi, 4. Komunikasi dalam proses
mencegah, dan pembelajaran klien
meningkatkan kesehatan 5. Klien sebagai peserta didik dan
klien Kebutuhan pendidikan kesehatan klien
d. Media pembelajaran
e. Implementasi pendidikan
kesehatan klien
f. Evaluasi pendidikan
kesehatan klien
97
AIPNI
Daftar Rujukan:
98
AIPNI
Semester 3
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Kewarganegaraan, bila
diberi kasus, mahasiswa mampu :
1. Menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung semangat
kebangsaan dan cinta tanah air
2. Menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung demokrasi
berkeadaban
3. Menganalisis masalah kontekstual PKn, mengembangkan sikap
positif dan menampilkan perilaku yang mendukung kesadaran
hukum dan keragaman.
99
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
1 a. Mampu menjelaskan PKn sebagai MPK : Critical Incident (pengalaman
secara kritis dan a. Latar belakang dan tujuan penting)
objektif latar pembelajaran PKn di PT yakni dengan mengingatkan
belakang dan tujuan b. Nilai nilai Pancasila kembali pengalaman penting
pembelajaran PKn di sebagai orientasi (core belajar PKn
PT value ) PKn ketika masih di jenjang sekolah
b. Meyakini nilainilai Adapun langkah-langkahnya
Pancasila sebagai 1. Menyampaikan isi PKn
orientasi PKn agar sebagai MPK
menjadi pedoman 2. Memberi kesempatan
berkarya lulusan PT mahasiswa untuk mengingat
dan mengungkapkan kembali
pengalaman penting ketika
belajar PKn di sekolah
diikutidengan penyampaian
materi
3. Membantu mengindentifikasi
nilai-nilai penting apa yang
didapatkan dari belajar PKn
4. Mengkonfirmasi manfaat dan
arti penting PKn sebagai MPK
di PT
2. a. Mampu Identitas Nasional : Pembelajaran tentang identitas
mendeskripsikan a. Pengertian identitas nasional
identitas nasional nasional dapat diawali dengan
dan sejarah b. Sejarah kelahiran kajian literature yakni memberi
kelahiran faham faham nasionalisme 10
kesempatan mahasiswa
AIPNI
nasionalisme Indonesia membaca berbagai sumber
Indonesia c. Identitas nasional tentang idenitas dan faham
b. Memiliki karakter sebagai karakter nasionalisme di Indonesia,
Daftar Rujukan:
10
AIPNI
2. Mata kuliah: Komunikasi dalam Keperawatan II
Capaian Pembelajaran:
10
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Menganalisis konsep a. Konsep komunikasi Interactive
komunikasi terapeutik dan terapeutik learning
helping relationship dalam b. Prinsip dasar dalam Kuliah pakar
Collaborative
konteks hubungan terapeutik komunikasi terapeutik
learning
perawat klien dan melakukan c. Helping relationship Demonstrasi
simulasi penerapannya dalam d. Tujuan komunikasi Simulasi dan
membantu memecahkan terapeutik bermain peran
masalah yang sedang dihadapi
klien
2 Menganalisis karakteristik Karakteristik perawat yang Interactive
perawat yang memfasilitasi memfasilitasi hubungan learning
hubungan terapeutik terapeutik Kuliah pakar
10
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
5 Melakukan simulasi tahap Tahap tahap dalam komunikasi 1. Demonstrasi
tahap dalam komunikasi terapeutik 2. Simulasi dan
terapeutik bermain peran
10
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
10 Melakukan komunikasi Aplikasi komunikasi terapeutik Praktik Lapangan:
terapeutik pada klien, keluarga, pada klien, keluarga, kelompok Pre dan post
kelompok ataupun tenaga ataupun tenaga kesehatan conference
Tutorial individual
kesehatan
yang diberikan
preceptor
Diskusi kasus
10
AIPNI
Daftar Rujukan:
10
AIPNI
3. Mata Kuliah : Sistem Informasi Keperawatan
Beban Studi : 2 sks (1 T; 1 P)
Prasyarat :-
Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti pemelajaran ini, mahasiswa mampu
menggunakan sistem informasi yang relevan dengan keperawatan.
10
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Mahasiswa memahami teori dan konsep Teknologi informasi dalam Ceramah
teknologi informasi, sistem informasi keperawatan ; Batasan teknologi Diskusi
secara umum dan untuk keperawatan informasi umum dengan layanan Simulasi
keperawatan, Peran teknologi
Demonstrasi
informasi bagi layanan pemberian
asuhan keperawatan, Dampak
teknologi informasi pada pengguna
asuhan keperawatan
2 Mahasiswa memahami trend dan isue Ceramah
Sistem Informasi dalam teknologi Sistem teknologi pelayanan Collaborativ
informasi secara umum dan teknologi kesehatan: Sistem informasi, e learning
informasi bagi keperawatan Manajemen sistem informasi, Simulasi
Manfaat dan hambatan
Demonstrasi
menggunakan system informasi,
Aplikasi system informasi dalam
pelayanan pasien
10
AIPNI
Daftar Rujukan:
10
AIPNI
4. Mata kuliah : Keperawatan Medikal Bedah I
11
AIPNI
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus
gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi
pada klien dewasa dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan
keperawatan dalam mengatasi masalah sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan hematologi
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada
sekelompok klien dengan gangguan sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan hematologi pada klien dewasa dengan
memperhatikan aspek legal dan etis
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan
sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologipada klien
dewasa
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus
dengan gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler dan
hematologi pada klien dewasa sesuai dengan standar yang
berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga
menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
11
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
pembelajaran mata
kuliah
1 Melakukan simulasi Anatomi, fisiologi, fisika dan biokimia terkait Case study,
asuhan keperawatan sistem pernafasan, sistem kardiovaskular, SGD, Project
dengan kasus sistem hematologi. Based learning
gangguan sistem Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada (PjBL),Discovery
pernafasan, gangguan sistem pernafasan (TB Paru, learning (DL)
kardiovaskuler dan kanker paru, asma, PPOK); gangguan sistem
hematologi pada klien kardiovaskuler (hipertensi, penyakit jantung
dewasa dengan coroner, gagal jantung); gangguan sistem
memperhatikan aspek hematologi (anemia, leukemia).
legal dan etis. Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa
data, diagnosis keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi secara
komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-
spiritual) sistem pernafasan, kardiovaskuler
dan hematologi
2 Melakukan simulasi Pendidikan kesehatan pada masalah SGD, Project
pendidikan kesehatan gangguan sistem pernafasan kardiovaskular Based learning
dengan kasus dan hematologi (PjBL), Lab skills
gangguan sistem Pencegahan primer, sekunder dan tersier pada
pernafasan, masalah gangguan sistem pernafasan,
kardiovaskuler dan kardiovaskular dan hematologi
hematologi pada klien Persiapan, pelaksanaan dan paska
11
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
pembelajaran mata
kuliah
dewasa dengan pemeriksaan diagnostik dan laboratorium
memperhatikan aspek pada masalah gangguan sistem pernafasan,
legal dan etis kardiovaskular dan hematologi
11
AIPNI
Daftar Rujukan:
11
AIPNI
McCance, K.L. & Huether, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic
Basis for Disease in Adults and Children, 7th edition.
Mosby:Elsevier Inc.
Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross
and Wilson. Edisi Bahasa Indonesia 3. Churchill Livingstone: Elsevier
(Singapore) Pte.Ltd.
11
AIPNI
5. Mata Kuliah : Psikososial dan Budaya dalam
Keperawatan
Beban Studi : 2 sks
Prasyarat :-
Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mata kuliah ini,
mahasiswa mampu :
1. Menerapkanberbagai konsep psikososial dalam praktik
keperawatan yang mencakup konsep diri, kesehatan spiritual,
seksualitas, stress adaptasi dan konsep kehilangan, kematian
dan berduka.
2. Menerapkan konsep teoritis antropologi kesehatan dalam
pemberian asuhan keperawatan yang peka budaya kepada
pasien
3. Menerapkan konsep teoritis keperawatan transkultural dalam
pemberian asuhan keperawatan yang peka budaya kepada
pasien
11
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Menerapkanberbagai konsep 1. Konsep diri Collaborative
psikososial dalam praktik 2. Kesehatan spiritual learning
keperawatan yang mencakup 3. Konsep seksualitas Case study
4. Konsep stres adaptasi
konsep diri, kesehatan spiritual,
5. Konsep kehilangan, kematian dan
seksualitas, stress adaptasi dan
berduka
konsep kehilangan, kematian
dan berduka.
2 Menerapkan konsep teoritis Antropologi Kesehatan: Minilecture
antropologi kesehatan dalam 1. kebudayaan, Collaborative
pemberian asuhan keperawatan 2. masyarakat rumah sakit dan learning
yang peka budaya kepada kebudayaan,
pasien 3. etiologi penyakit,
4. persepsi sehat sakit
5. peran dan perilaku pasien
6. Respon sakit/nyeri pasien
3. Menerapkan konsep teoritis Transkultural dalam Keperawatan Case study
keperawatan transkultural 1. Globalisasi & perspektif Problem based
dalam pemberian asuhan transkultural; learning
keperawatan yang peka budaya 2. diversity dalam masyarakat;
kepada pasien 3. teori Culture Care Leininger;
4. Pengkajian budaya
5. Aplikasi transcultural nursing
sepanjang daur kehidupan
manusia;
11
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
6. Aplikasi keperawatan transkultural
dalam berbagai masalah kesehatan
pasien
12
AIPNI
Daftar Rujukan:
121
AIPNI
6. Keperawatan Maternitas 1
122
AIPNI
dengan wanita pada masa childbearingdengan memperhatikan
aspek legal dan etis.
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan
padawanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur,
wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan
setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga
dengan wanita pada masa childbearing dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada wanita usia
subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam
masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan)
dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada
masa childbearing dengan memperhatikan aspek legal dan
etis.
123
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Melakukan asuhan 1. Lingkup Kesehatan Perempuan Mini Lecture,
keperawatan wanita usia subur a. Anatomi dan Fisiologi Case Study,
(usia reproduksi), pasangan Reproduksi Small Group
usia subur, wanita dalam masa 1) Sistem reproduksi Discussion,
childbearing (hamil, perempuan Project Based
2) Respon seksual
melahirkan, dan setelah Learning
b. Kehamilan
melahirkan) dan bayinya 1) Kehamilan, konsepsi, dan (PjBL), Skills
sampai usia 28 hari, keluarga perkembangan janin Laboratory
dengan wanita pada masa 2) Anatomi dan Fisiologi
childbearing dengan Kehamilan
memperhatikan aspek legal 3) Nutrisi Ibu dan Janin
dan etis. 4) Asuhan keperawatan pada
ibu hamil
c. Persalinan
1) Faktor esensial dan proses
persalinan
2) Manajemen nyeri
3) Pengkajian janin
4) Asuhan keperawatan
intranatal
d. Post partum
1) Fisiologi post partum
2) Asuhan keoperawatan pada
post partum
3) Home visite
124
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
e. Remaja
1) Seksualitas pada remaja
2) Kehamilan pada remaja
3) Menjadi orang tua pada
masa remaja
f. Prinsip-prinsip etika
keperawatan : otonomi,
beneficience, justice, non
maleficience, moral right, nilai
dan norma masyarakatNursing
advocacy
2. Asuhan Keperawatan Sistem
Reproduksi
a. PengkajianSistem Reproduksi
b. Diagnosa keperawatan pada
gangguan Sistem Reproduksi
c. Perencanaan/implementasi/eval
uasi keperawatan pada
gangguan Sistem Reproduksi
d. Dokumentasi asuhan
keperawatan
129
AIPNI
Daftar Rujukan:
Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi
Bahasa Indonesia 7. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas
(2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte
Ltd.
130
AIPNI
7. Mata kuliah : Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan
Kerja dalam
Keperawatan
Capaian Pembelajaran:
Saat dihadapkan pada kasus terkait keselamatan pasien serta kesehatan dan
keselamatan kerja keperawatan, mahasiswa mampu merencanakan upaya
meningkatkkan kesehatan dan keselamatan perawat dalam setiap tahap
proses keperawatan sesuai standar kesehatan dan keselamatan kerja serta
keselamatan pasien .
131
AIPNI
1. Membedakan berbagai risiko dan hazard K3 dalam setiap tahap
pemberian asuhan keperawatan
2. Mengidentifikasi manajemen risiko K3 dalam keperawatan
3. Mengidentifikasi upaya pencegahan penyakit akibat kerja dalam
keperawatan
4. Menentukan upaya pencegahan risiko dan hazard pada setiap tahap
asuhan keperawatan meliputi tahap pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi
5. Menunjukkan praktik K3 individu selama proses pembelajaran seperti
upaya memutus rantai infeksi, pencegahan bahaya fisik, radiasi, kimia,
ergonomik, dan psikososial
6. Menganalisis konsep dan prinsip patient safety serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya
132
AIPNI
133
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
1. Membedakan berbagai 1. Prinsip dan konsep keselamatan pasien Question
risiko dan hazard K3 2. Pengaruh faktor lingkungan dan manusia pada Based
pada pasien dan keselamatan pasien Learning
perawat dalam setiap 3. Cara untuk meningkatkan keselamatan pasien
tahap pemberian dengan menggunakan metode peningkatan
asuhan keperawatan kualitas
4. EBP untuk peningkatan keselamatan pasien
5. Budaya dalam lingkup kerja perawat dalam
peningkatan keselamatan pasien
6. Penyebab terjadinya adverse events terkait
prosedur invasif
7. K3 dalam keperawatan: pentingnya, tujuan,
manfaat, & etika.
8. Ruang lingkup K3 dalam keperawatan
9. Kebijakan K3 yang berkaitan dengan keperawatan
di Indonesia
10. Konsep dasar K3: sehat, kesehatan kerja, risiko
&hazard dalam pemberian asuhan keperawatan
(somatik, perilaku, lingkungan, ergonomik,
pengorganisasian pekerjaan, budaya kerja)
11. Risiko & hazard dalam pengkajian asuhan
keperawatan
12. Risiko & hazard dalam perencanaan asuhan
keperawatan
13. Risiko & hazard dalam implementasi asuhan
keperawatan
14. Risiko & hazard dalam evaluasi asuhan
keperawatan
134
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
2. Mengidentifikasi 1. Peran manajemen risiko dalam keselamatan pasien Collaborative
manajemen risiko K3 2. Pentingnya manajemen risiko Learning
dalam keselamatan 3. Proses manajemen risiko
pasien dan perawat 4. Hirarki pengendalian risiko
5. Manajemen risiko K3 di dalam gedung
6. Manajemen risiko K3 di luar gedung
3. Mengidentifikasi upaya 1. Mengenali, dan berespon terhadap adverse Case Based
pencegahan penyakit events Learning
akibat kerja dalam 2. Penggunaan teknologi dalam peningkatan
keperawatan keselamatan pasien
3. Peran kerja tim untuk keselamatan pasien
4. Peran pasien dan keluarga sebagai partner di
pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya
bahaya dan adverse events
5. Penyakit akibat kerja pada perawat: penyakit
menular & tidak menular
6. Penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja pada
perawat
7. Upaya pencegahan penyakit akibat kerja pada
perawat
4. Menentukan upaya 1. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan Problem
pencegahan risiko dan hazard pada tahap pengkajian asuhan Based
hazard pada setiap keperawatan Learning
tahap asuhan 2. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan
hazard pada tahap perencanaan asuhan
keperawatan meliputi
keperawatan
tahap pengkajian, 3. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan
perencanaan,
135
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
implementasi, dan hazard pada tahap implementasi asuhan
evaluasi keperawatan
4. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan
hazard pada tahap evaluasi asuhan keperawatan
5. Menunjukkan praktik K3 1. Upaya memutus rantai infeksi: precaution, Role Play
individu selama proses medication safety
pembelajaran seperti 2. Upaya mencegah hazard fisik-radiasi
upaya memutus rantai 3. Upaya mencegah hazard kimia
infeksi, pencegahan 4. Upaya mempertahankan ergonomik pada posisi
bahaya fisik, radiasi, berbaring, duduk, berdiri, dan berjalan
kimia, ergonomik, dan 5. Upaya mencegah hazard psikososial
psikososial
136
AIPNI
Daftar Rujukan:
137
AIPNI
Semester 4:
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran keperawatan
maternitas II, bila diberi data/ kasus mahasiswa mampu:
1. Melakukan asuhan keperawatan wanita usia subur (usia
reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa
childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan
bayinya sampai usia 28 hari dalam kondisi berisiko beserta
keluarga dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan padawanita usia
subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam
masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan)
138
AIPNI
dan bayinya sampai usia 28 hari dalam kondisi berisiko beserta
keluargadengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengintegrasikan hasil penelitian yang berhubungandengan
wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur,
wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan
setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari dalam
kondisi berisiko beserta keluarga dengan memperhatikan
aspek legal dan etis.
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan
padawanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur,
wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan
setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari dalam
kondisi berisiko beserta keluarga dengan memperhatikan
aspek legal dan etis.
5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada wanita usia
subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam
masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan)
dan bayinya sampai usia 28 hari dalam kondisi berisiko beserta
keluargadengan memperhatikan aspek legal dan etis.
139
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Mata Pokok Bahasan Metoda
Kuliah
1 Melakukan asuhan keperawatan 1. Masalah-masalah Mini Lecture, Case
wanita usia subur (usia kesehatan wanita pada masa Study, Small
reproduksi), pasangan usia subur, reproduksi Group Discussion,
wanita dalam masa childbearing a. Gangguan perdarahan Project Based
(hamil, melahirkan, dan setelah 1) Perdarahan awal Learning (PjBL),
melahirkan) dan bayinya sampai kehamilan, perdarahan Skills Laboratory
usia 28 hari dalam kondisi kehamilan lanjut.
berisiko beserta keluarga dengan 2) Perdarahan pada pasca
memperhatikan aspek legal dan persalinan
3) Syok Hemoragi
etis.
4) Gangguan pembekuan
pada masa kehamilan
b. Infeksi Maternal
1) Penyakit Menular
seksual
2) Infeksi TORCH
3) Human Papilomavirus
4) Infeksi traktus genetalis
5) Infeksi pasca partum
c. Penyakit pada masa
kehamilan
1) DM
2) Hyperemisis
gravidarum
140
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Mata Pokok Bahasan Metoda
Kuliah
3) Hypertensi pada
kehamilan
4) Gangguan
kardiovaskuler pada
masa kehamilan
5) Anemia
d. Persalinan berisiko
1) Distosia
2) Prematur
3) Postmatur
e. Keluarga Berencana
f. Gangguan menstruasi:
1) Amenorea
Hipogonadotropi
2) Dismenore
3) Endometriosis
g. Infeksi:
Penyakit radang panggul
h. Infertilitas
1) Investigasi infertilitas
wanita
2) Investigasi infertilitas
pria
i. Klimakterium
1) Gejala klimakterium
141
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Mata Pokok Bahasan Metoda
Kuliah
2) Gejala pasca
klimakterium
j. Trauma melahirkan
1) Inkontinensia urine
2) Fistula Genetalia
k. Keganasan:
1) Kanker payudara
2) Keganasan organ-organ
reproduksi (Kanker
serviks, kanker
endometrium, ovarium)
l. Kekerasan terhadap
perempuan
2. Asuhan Keperawatan Sistem
Reproduksi
a. PengkajianSistem
Reproduksi
b. Diagnosa keperawatan
pada gangguan Sistem
Reproduksi
c. Perencanaan/implementas
i/evaluasi keperawatan
pada gangguan Sistem
Reproduksi
142
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Mata Pokok Bahasan Metoda
Kuliah
d. Dokumentasi asuhan
keperawatan
3. Sistem layanan kesehatan
untuk pasien dengan
gangguan sistem Reproduksi
(rujukan, PMO, Gakin,
Jamkesmas)
2 Melakukan simulasi pendidikan 1. Pengkajian dan Promosi Mini Lecture, Case
kesehatan pada wanita usia Kesehatan Study, Small
subur (usia reproduksi), Wanita Group Discussion,
2. Upaya-upaya pencegahan
pasangan usia subur, wanita Project Based
primer, sekunder, dan tersier
dalam masa childbearing (hamil, pada sistem reproduksi Learning (PjBL),
melahirkan, dan setelah a. Sadari Skills Laboratory
melahirkan) dan bayinya sampai b. Screening
usia 28 hari dalam kondisi
berisiko beserta keluargadengan
memperhatikan aspek legal dan
etis.
3 Mengintegrasikan hasil penelitian 1. Trend dan Issue Keperawatan Telaah Jurnal,
yang berhubungandengan wanita maternitas terkait masalah- Case Study, Small
usia subur (usia reproduksi), masalah kesehatan wanita Group Discussion
2. Evidence based practice
pasangan usia subur, wanita
dalam keperawatan maternitas
dalam masa childbearing (hamil,
143
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Mata Pokok Bahasan Metoda
Kuliah
melahirkan, dan setelah
melahirkan) dan bayinya sampai
usia 28 hari dalam kondisi
berisiko beserta keluarga dengan
memperhatikan aspek legal dan
etis.
4 Melakukan simulasi pengelolaan Manajemen kasus pada Sistem Case Study, Small
asuhan keperawatan padawanita Reproduksi (klasifikasi kasus Group Discussion
usia subur (usia reproduksi), sistem reproduksi dan prioritas
pasangan usia subur, wanita masalah sistem reproduksi)
dalam masa childbearing (hamil,
melahirkan, dan setelah
melahirkan) dan bayinya sampai
usia 28 hari dalam kondisi
berisiko beserta keluarga dengan
memperhatikan aspek legal dan
etis.
5 Mendemonstrasikan intervensi 1. Membantu melakukan Skill Laboratory
keperawatan pada wanita usia pemeriksaan pap smear,
subur (usia reproduksi), IVA
pasangan usia subur, wanita 2. Pemeriksaan payudara
dalam masa childbearing (hamil, sendiri (SADARI)
melahirkan, dan setelah 3. Memberikan penyuluhan
144
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Mata Pokok Bahasan Metoda
Kuliah
melahirkan) dan bayinya sampai alat kontrasepsi
usia 28 hari dalam kondisi 4. Memasang alat
berisiko beserta keluar kontrasepsi dalam rahim
5. Memberikan injeksi
kontrasepsi
6. Melakukan konseling
keluarga
145
AIPNI
Daftar Rujukan:
Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Ma
Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilk
Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan
Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Mosby: Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
146
AIPNI
2.Mata kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II
147
AIPNI
3. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan
keperawatan dalam mengatasi masalahsistem endokrin,
imunologi, pencernaan dan perkemihan
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada
sekelompok klien dengan gangguan sistem endokrin,
imunologi, pencernaan dan perkemihan pada klien dewasa
dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan
sistem endokrin, imunologi, pencernaan dan perkemihan
pada klien dewasa.
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus
dengan gangguan sistem endokrin, imunologi, pencernaan
dan perkemihan pada klien dewasa sesuai dengan standar
yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga
menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
148
AIPNI
No Capaian pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Melakukan simulasi Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan Case study, SGD,
asuhan keperawatan biokimia terkait sistem endokrin Project Based learning
dengan kasus gangguan Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan (PjBL), Discovery
sistem endokrin, biokimia terkait sistem imunologi learning (DL)
imunologi, pencernaan Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan
dan perkemihan pada biokimia terkait sistem
klien dewasa dengan pencernaan
memperhatikan aspek Anatomi, fisiologi, kimia, fisika dan
legal dan etis. biokimia terkait sistem
perkemihan
Patofisiologi, farmakologi dan
terapi diet pada gangguan
sistem endokrin (DM, gangguan
tiroid)
Patofisiologi, farmakologi dan
terapi diet pada gangguan
sistem imunologi (rematik)
Patofisiologi, farmakologi dan
terapi diet pada gangguan
system pencernaan (Apendisitis,
kanker kolorektal, hepatitis, sirosis
hepatis)
Patofisiologi, farmakologi dan
terapi diet pada gangguan
149
AIPNI
No Capaian pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
sistem perkemihan (penyakit
ginjal kronik, BPH)
Asuhan keperawatan (pengkajian,
analisa data, diagnosis
keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi secara
komprehensif meliputi bio-psiko-
sosio-spiritual) sistem endokrin,
imunologi, pencernaan dan
perkemihan
2 Melakukan simulasi Pendidikan kesehatan pada SGD, Project Based
pendidikan kesehatan masalah gangguan sistem learning (PjBL), Lab
dengan kasus gangguan endokrin, imunologi, pencernaan skills
sistem endokrin, dan perkemihan
imunologi, pencernaan Upaya-upaya pencegahan primer,
dan perkemihan pada sekunder dan tersier pada
klien dewasa dengan masalah gangguan sistem
memperhatikan aspek endokrin, imunologi, pencernaan
legal dan etis dan perkemihan
Persiapan, pelaksanaan dan paska
pemeriksaan diagnostik dan
laboratorium pada masalah
gangguan sistem endokrin,
imunologi, pencernaan dan
150
AIPNI
No Capaian pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
perkemihan
3 Mengintegrasikan hasil- Hasil-hasil penelitian tentang SGD, Discovery
hasil penelitian ke dalam penatalaksnaan gangguan sistem learning (DL), Telaah
asuhan keperawatan endokrin, imunologi, pencernaan jurnal,
dalam mengatasi dan perkemihan
masalahsistem endokrin, Trend dan issue terkait gangguan
imunologi, pencernaan sistem endokrin, imunologi,
dan perkemihan pencernaan dan perkemihan
Evidence based practice dalam
penatalaksanaan gangguan
sistem endokrin, imunologi,
pencernaan dan perkemihan
4 Melakukan simulasi Manajemen kasus pada gangguan Case study, SGD
pengelolaan asuhan sistem endokrin, imunologi,
keperawatan pada pencernaan dan perkemihan
sekelompok klien dengan
gangguan sistem
endokrin, imunologi,
pencernaan dan
perkemihan pada klien
dewasa dengan
memperhatikan aspek
legal dan etis
5 Melaksanakan fungsi Peran dan fungsi perawat Case study,
151
AIPNI
No Capaian pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
advokasi pada kasus Fungsi advokasi pada kasus Discovery Learning
dengan gangguan sistem dengan gangguan sistem (DL), SGD,
endokrin, imunologi, endokrin, imunologi, pencernaan
pencernaan dan
dan perkemihan pada klien
perkemihan pada klien
dewasa dewasa
6 Mendemonstrasikan Intervensi keperawatan: Case study,
intervensi keperawatan Pemeriksaan GDS Discovery Learning
pada kasus dengan Injeksi sub kutan (dalam (DL) Demontrasi, Lab
gangguan sistem
pemberian insulin) skills
endokrin, imunologi,
pencernaan dan Pemasangan Nasogastric Tube
perkemihan pada klien (NGT)
dewasa sesuai dengan Bilas lambung (gastric Lavage)
standar yang berlaku Menentukan jenis dan jumlah
dengan berfikir kreatif kalori dalam diet
dan inovatif sehingga Wash-out / Enema
menghasilkan pelayanan
Colostomy care
yang efisien dan efektif.
Pemasangan kateter urin
Irigasi bladder
Pemberian obat kemoterapi
Manejemen nyeri
152
AIPNI
Daftar Rujukan:
153
AIPNI
McCance, K.L. & Huether, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic
Basis for Disease in Adults and Children, 7th edition. Mosby:
Elsevier Inc
154
AIPNI
3. Mata Kuliah : Keperawatan Anak I
Beban Studi : 4 sks (2T, 1P, 1PL)
Prasyarat : -
Capaian Pembelajaran :
Bila diberi kasus, mahasiswa mampu:
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sehat
/keluarganya dengan mengembangkan pola pikir kritis, logis
dan etis, menggunakan komunikasi terapeutik dan
memperhatikan aspek budaya, menghargai sumber-sumber
etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik
2. Melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sakit
akut, kronis/terminal serta keluarganya dengan
mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis, menggunakan
155
AIPNI
komunikasi terapeutik dan memperhatikan aspek budaya dan
menghargai sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari
setiap pasien yang unik
3. Mampu mendemonstrasikan intervensi keperawatan baik
mandiri maupun kolaborasi pada sehat/sakit akut dengan
menerapkan konsep ilmu dasar keperawatan dan ilmu
keperawatan dasar sesuai SOP serta menerapkan prinsip
atrauma care, legal dan etis.
4. Mampu memberikan simulasi pendidikan kesehatan kepada
anak/keluaga sebagai upaya pencegahan primer, sekunder
dan tersier.
5. Mampu menjalankan fungsi advokasi bagi anak/keluarga
berbagai yang mengalami untuk mempertahankan hak klien
agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
156
AIPNI
No Capaian pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Mampu memahami 1. Perspektif keperawatan anak dalam Discovery
konsep keperawatan konteks keluarga learning (DL),
anak dalam konteks 2. Konsep tumbuh kembang anak mulai Project Based
keluarga neonatus-remaja, pengukuran dan
learning (PjBL)
permasalahannya: SDIDTK, denver,
vineland, sex education, anticipatory
guidance, toilet training
3. Konsep hospitalisasi
4. Konsep bermain
5. Konsep komunikasi pada anak
6. Konsep atraumatic care
7. Pemeriksaan fisik pada anak
8. Konsep imunisasi
9. Pendekatan teori model keperawatan
pada anak
158
AIPNI
No Capaian pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
anak hidrocephalus, meningitis, kejang
160
AIPNI
Daftar Rujukan:
161
AIPNI
4. Mata kuliah: Keperawatan Kesehatan Jiwa 1
16
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok bahasan Metoda
164
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok bahasan Metoda
165
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok bahasan Metoda
166
AIPNI
Daftar Rujukan:
Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing: The nurse-patient
journey. (2th ed.). Philadelphia: W.B. Sauders Company
Fortinash, K..M., &Holoday W. P.A., (2006), Pscyciatric nursing care
plans, St. Louis, Mosby Your Book.
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric mental health nursing. 4 ed.
Australia: Delmar CENGAGE learning
Gail Williams, Mark Soucy. (2013). Course Overview - Role of the
Advanced Practice Nurse & Primary Care Issues of Mental
Health/Therapeutic Use of Self . School of Nursing, The University
of Texas Health Science Center at San Antonio
Halter MJ. (2014). Varcarolis' Foundations of Psychiatric Mental
Health Nursing: A Clinical Approach. 7th edition. Saunders:
Elsevier Inc.
Marry Ann Boyd.(2002).Psychiatric Nursing Contemporary Practice,
second edition.
Nanda. (2005). Nursing Diagnosis definition & Clasificatian. Nanda
International.
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental
Health Nursing, third edition.New York:Thomson Delmar
Learning.
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental Health Nursing, fifth
edition. Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot William & Wilkins.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby:
Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing:
Concept of Care in Evidance Based Practise (6thEd). F.A. davis
Company.
167
AIPNI
5. Mata kuliah : Keperawatan HIV/AIDS
Mata kuliah ini mempelajari tentang trend issue dan perilaku yang
berisiko tertular/menularkan HIV AIDS (termasuk pengguna
NAPZA), pengkajian bio, psiko, sosial spiritual dan kultural,
pemeriksaan fisik dan diagnostik, tanda dan gejala, dan
penatalaksanaan pasien dengan HIV/AIDS, prinsip hidup klien
dengan ODHA, family centered pada ODHA dan stigma pada ODHA,
prinsip komunikasi konseling pada klien dengan HIV/AIDS,
konseling pada klien dengan HIV/AIDS, prinsip perawatan pada bayi
dan anak penderita HIV /AIDS atau dengan orang tua HIV/AIDS.
168
AIPNI
5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada
pada kasus dengan HIV AIDS dan penyalahgunaan NAPZA
169
AIPNI
Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
Melakukan asuhan Lingkup kesehatan klien dengan HIV/AIDS Mini Lecture,
keperawatan pada 1. Epidemiologi global dan lokal Kecenderungan Case Study,
kasus dengan HIV/AIDS Small Group
HIV/AIDS dan 2. Aspek psiko, sosio, kultural, dan spiritual klien Discussion,
penyalahgunaan HIV/AIDS Project Based
NAPZA 3. Pemeriksaan fisik dan diagnostik pada klien Learning (PjBL)
dengan HIV/AIDS
4. Patofisiologi HIV/AIDS Diagnosis HIV/AIDS
Penatalksanaan HIV/AIDS
5. Stigma pada ODHA
6. Perilaku beresiko
a. Seks bebas
b. Penyalahgunaan NAPZA
7. Askep penatalaksaan pasien dgn ARV, termasuk
peran perawatan dalam meningkatkan
adherence
8. Kewaspadaan universal precaution
9. VCT dan dasar-dasar konseling bagi pasien
dengan HIV AIDS
10. Askep pada Ibu Hamil dengan HIV AIDS
11. Askep pada anak dan remaja dengan HIV/AIDS
12. Askep pada klien dengan penyalahgunaan
170
AIPNI
Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
NAPZA
Melakukan simulasi Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier klien dengan Mini Lecture,
pendidikan kesehatan HIV/AIDS Case Study,
padakasus dengan Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier klien dengan Small Group
HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA Discussion,
penyalahgunaan Project Based
NAPZA Learning (PjBL),
Skills Laboratory
Mengintegrasikan Trend dan Issue HIV/AIDS Mini Lecture,
hasil penelitian yang Family centered pada ODHA dan penyalahgunaan Case Study,
berhubungan dengan NAPZA Small Group
kasus HIV/AIDS dan Discussion,
penyalahgunaan Project Based
NAPZA Learning (PjBL),
Skills Laboratory
Melakukan simulasi Manajemen kasus pada klien dengan HIV/AIDS Mini Lecture,
pengelolaan asuhan Case Study,
keperawatan pada Manajemen kasus pada klien dengan Small Group
kasus dengan penyalahgunaan NAPZA Discussion,
HIV/AIDS dan Project Based
Penyalahgunaan Learning (PjBL),
NAPZA
171
AIPNI
Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
Skills Laboratory
172
AIPNI
Daftar Rujukan
173
AIPNI
Semester V:
174
AIPNI
3. Mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan
keperawatan dalam mengatasi masalah sistem
muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan persarafan
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada
sekelompok klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal,
integumen, persepsi sensori dan persarafan pada klien dewasa
dengan memperhatikan aspek legal dan etis
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan
sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
persarafan pada klien dewasa
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus
dengan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi
sensori dan persarafan pada klien dewasa sesuai dengan
standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif
sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
175
AIPNI
Capaian pembelajaran Pokok bahasan Metoda
mata kuliah
Melakukan simulasi asuhan Anatomi, fisiologi, dan biokimia terkait sistem Case study,
keperawatan dengan kasus muskuloskeletal, sistem integumen, sistem SGD, Project
gangguan sistem persepsi sensori, sistem persarafan. Based
muskuloskeletal, Patofisiologi, farmakologi dan terapi diet pada learning
integumen, persepsi sensori gangguan sistem muskuloskeletal (fraktur, (PjBL),Discov
dan persarafan pada klien dislokasi), sistem integumen (luka bakar), sistem ery learning
dewasa dengan persepsi sensori (glaukoma, katarak,otitis, (DL)
memperhatikan aspek legal vertigo), sistem persarafan (Stroke, tumor otak,
dan etis. meningitis).
Asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data,
diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi
dan evaluasi secara komprehensif meliputi bio-
psiko-sosio-spiritual) sistem muskuloskeletal,
integumen, persepsi sensori dan persarafan
Melakukan simulasi Pendidikan kesehatan pada masalah gangguan SGD, Project
pendidikan kesehatan sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi Based
dengan kasus gangguan sensori dan persarafan learning
sistem muskuloskeletal, Upaya-upaya pencegahan primer, sekunder dan (PjBL), Lab
integumen, persepsi sensori tersier pada masalah gangguan sistem skills
dan persarafan pada klien muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
dewasa dengan persarafan
memperhatikan aspek legal Persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan
dan etis diagnostik dan laboratorium pada masalah
176
AIPNI
Capaian pembelajaran Pokok bahasan Metoda
mata kuliah
gangguan sistem muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan persarafan
Mengintegrasikan hasil-hasil Hasil-hasil penelitian tentang penatalaksanaan SGD,
penelitian kedalam asuhan gangguan sistem muskuloskeletal, integumen, Discovery
keperawatan dalam persepsi sensori dan persarafan learning (DL),
mengatasi masalahsistem Trend dan issue terkait gangguan sistem Telaah jurnal,
muskuloskeletal, muskuloskeletal, integumen, persepsi sensori dan
integumen, persepsi sensori persarafan
dan persarafan Evidence based practice dalam penatalaksanaan
gangguan sistem muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan persarafan
Melakukan simulasi Manajemen kasus pada gangguan sistem Case study,
pengelolaan asuhan muskuloskeletal SGD
keperawatan pada Manajemen kasus pada gangguan sistem
sekelompok klien dengan integumen
gangguan sistem Manajemen kasus pada gangguan sistem persepsi
muskuloskeletal, sensori
integumen, persepsi sensori Manajemen kasus pada gangguan sistem
dan persarafan pada klien persarafan
dewasa dengan
memperhatikan aspek legal
dan etis
Melaksanakan fungsi Peran dan fungsi perawat Case study,
177
AIPNI
Capaian pembelajaran Pokok bahasan Metoda
mata kuliah
advokasi pada kasus Fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan Discovery
dengan gangguan sistem sistem muskuloskeletal, integumen, persepsi Learning
muskuloskeletal, integumen, sensori dan persarafan pada klien dewasa (DL), SGD,
persepsi sensori dan
persarafanpada klien
dewasa
Mendemonstrasikan Intervensi keperawatan pada sistem Case study,
intervensi keperawatan pada muskuloskeletal, sistem integumen, sistem Discovery
kasus dengan gangguan persepsi sensori dan sistem persyarafan Learning (DL)
sistem sistem
Body movement / body mechanic Demontrasi,
muskuloskeletal, integumen,
persepsi sensori dan Ambulasi dini Lab skills
persarafan pada klien Fiksasi dan imobilisasi
dewasa sesuai dengan ROM exercise
standar yang berlaku Wound care
dengan berfikir kreatif dan Irigasi mata
inovatif sehingga Tetes mata
menghasilkan pelayanan
Irigasi telinga
yang efisien dan efektif.
Tetes telinga
Pain management
178
AIPNI
Daftar Rujukan:
179
AIPNI
McCance, K.L. & Huether, S. E. (2013). Pathophysiology: The Biologic
Basis for Disease in Adults and Children, 7th edition. Mosby:
Elsevier Inc
Waugh A., Grant A. (2014). Buku Kerja Anatomi dan Fisiologi Ross
and Wilson. Edisi Bahasa Indonesia 3. Churchill Livingstone: Elsevier
(Singapore) Pte.Ltd.
180
AIPNI
2. Mata Kuliah : Keperawatan Anak II
Capaian Pembelajaran :
Bila diberi kasus, mahasiswa mampu:
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sehat
/keluarganya dengan mengembangkan pola pikir kritis, logis
dan etis, menggunakan komunikasi terapeutik dan
memperhatikan aspek budaya, menghargai sumber-sumber
etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik
2. Melakukan simulasi asuhan keperawatan kepada anak sakit
kronis/terminal serta keluarganya dengan mengembangkan
181
AIPNI
pola pikir kritis, logis dan etis, menggunakan komunikasi
terapeutik dan memperhatikan aspek budaya dan
menghargai sumber-sumber etnik, agama atau faktor lain dari
setiap pasien yang unik
3. Mampu mendemonstrasikan intervensi keperawatan baik
mandiri maupun kolaborasi pada sehat sakit kronis/terminal
dengan menerapkan konsep ilmu dasar keperawatan dan ilmu
keperawatan dasar sesuai SOP serta menerapkan prinsip
atrauma care, legal dan etis.
4. Mampu memberikan simulasi pendidikan kesehatan kepada
anak/keluaga sebagai upaya pencegahan primer, sekunder
dan tersier.
5. Mampu menjalankan fungsi advokasi bagi anak/keluarga berbagai
yang mengalami untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
182
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
pembelajaran
1 Mampu memahami Konsep perawatan anak dengan penyakit Discovery learning
konsep keperawatan kronis/ terminal (DL), Project Based
anak dengan penyakit learning (PjBL)
kronis/ terminal dalam
konteks keluarga
18
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
pembelajaran
keluarga)
7. Patofisiologi keganasan pada
sistem hematologi dan asuhan
keperawatan pada anak: Leukemia
dan dampaknya terhadap
pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (dalam konteks keluarga)
8. Patofisiologi Kelainan pada sistem
endokrin dan asuhan keperawatan
pada anak : Juvenile Diabetes dan
dampaknya terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia (dalam
konteks keluarga)
9. Patofisiologi masalah pada sistem
imun dan asuhan keperawatan
pada anak : AIDS, DHF, SLE dan
dampaknya terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia (dalam
konteks keluarga)
10. Patofisiologi keganasan pada
sistem sensori dan asuhan
keperawatan pada anak :
18
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
pembelajaran
Retinoblastoma (dalam konteks
keluarga)
11. Perioperative care pada anak
12. Asuhan keperawatan pada anak
dg berkebutuhan khusus:
a. Retardasi mental
b. Autisme
c. ADHD
3 Mampu Intervensi keperawatan pada bayi dan Discovery Learning
mendemonstrasikan anak : (DL) Demontrasi, PjBL
intervensi keperawatan a. Pemberian kemoterapi
baik mandiri maupun b. Pemberian desferal
kolaborasi pada c. Terapi lain pada anak sakit
kronis/terminal dengan kronis/terminal
menerapkan konsep
ilmu dasar keperawatan
dan ilmu keperawatan
dasar sesuai SOP serta
menerapkan prinsip
atrauma care, legal
dan etis.
18
AIPNI
Daftar Rujukan:
Burn, C.E., Dunn, A.M., Brady,M.A., Starr N.B., Blosser C.G. (2013).
Pediatric Primary Care. 5th edition. Saunders: Elsevier Inc.
Ball, J.W., Bindler, R.C., and Cowen, K.J., (2010). Child Health
Nursing. Partnering with children and families (second
edition). New Jersey, Pearson Education Ltd.
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2014). Wongs Nursing Care of
Infant and Children. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2013). Wongs Essentials of
Pediatric Nursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Marcdante K.J., Kliegman R.M., Jenson H.B., Behrman R.E. (2014)
Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial, Edisi Indonesia 6.
Saunders: Elsevier (Singapore) Pte Ltd
Mott, S.R. et,al, (1990). Nursing Care of Children and Families.
Redwood city : Addison Wesley.
Pillitteri, A., (1999). Maternal & Child Health Nursing : Care of The
Childbearing & Childrearing Family. Third Edition.
Philadelphia : J.B. Lippincott.
Pott, NL., and Mandleco, BL., (2002). Pediatric Nursing : Caring for
Children and Their Families. United State : Thomson
Learning.
Wholey L.F. And D.L. Wong, (2007). Nursing Care Of Infants and
Children. St. Louis : Mosby year Book.
18
AIPNI
3. Mata kuliah: Ilmu Keperawatan Kesehatan Jiwa 2
18
AIPNI
6. Melakukan simulasi asuhan keperawatan pada anak dengan
kebutuhan khusus, korban pemerkosaan, Korban KDRT, Korban
trafficking, Narapidana, Anak jalanan
18
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok bahasan Metoda
1 Melakukan simulasi asuhan Asuhan keperawatan klien yang Kuliah pakar dan
keperawatan klien yang mengalami perilaku kekerasan dan diskusi
mengalami perilaku resiko bunuh diri Collaborative Learning
kekerasan dan resiko bunuh Problem based
diri learning
Case study
Simulasi dan Role play
192
AIPNI
Daftar Rujukan:
193
AIPNI
4. Mata kuliah : Keperawatan Paliatif dan menjelang
ajal
Capaian Pembelajaran:
194
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metode
Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan 1. Perspektif keperawatan Ceramah,
perspektif keperawatan 2. Konsep perawatan paliatif
diskusi
dan konsep perawatan
paliatif
2. Mampu 1. Etik dalam perawatan paliatif Ceramah dan
menjelaskanetik dan 2. Kebijakan nasional terkait
diskusi
kebijakan tentang perawatan paliatif
perawatan paliatif
3. Mampu berkomunikasi 1. Teknik menyampaikan berita Ceramah,
dengan pasien dan buruk diskusi, simulasi
keluarga yang 2. Prinsip komunikasi dalam
mendapat perawatan perawatan paliatif
paliatif
4. Mampu menjelaskan 1. Patofisiologi berbagai penyakit Ceramah dan
patofisiologi penyakit kronik diskusi
terminal 2. Patofisiologi penyakit terminal
196
AIPNI
Daftar Rujukan:
197
AIPNI
5. Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas I
19
AIPNI
19
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
Mata Kuliah
1. Setelah mengikuti Pengantar kesehatan komunitas dan Lecture, Case study,
kegiatan pembelajaran , konsep dasar keperawatan komunitas : SGD
mahasiswa mampu 1. Pengertian kesehatan, indikator
menjelaskan pengantar sehat, karakteristik dan perilaku sehat
kesehatan komunitas 2. Kesehatan komunitas : pengertian
komunitas, tahapan pencegahan
(tujuan dan strategi serta pelayanan
kesehatan utama)
2. Setelah mengikuti Epidemiologi dan Kependuudukan Lecture, Case study,
kegiatan pembelajaran , SGD
mahasiswa mampu
menjelaskan epidemiologi
dan kependudukan
3. Setelah mengikuti Komunitas sebagai klien : Lecture, Case study,
kegiatan pembelajaran, 1. Pengertian Keperawatan Komunitas SGD
mahasiswa mampu 2. Sejarah perkembangan
menjelaskan konsep dasar keperawatan komunitas
keperawatan komunitas 3. Prinsip Keperawatan Komunitas
4. Teori dan Model Konseptual dalam
Keperawatan Komunitas
4 Setelah mengikuti Asuhan keperawatan komunitas Lecture, Case study,
kegiatan pembelajaran, 1. Peran, Fungsi,dan Etika Perawat SGD, Project Based
mahasiswa mampu dalam Keperawatan Komunitas Learning (PjBL), Lab
merencanakan asuhan 2. Proses keperawatan komunitas skills
keperawatan komunitas 3. Standar Praktik dalam Keperawatan
20
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
Mata Kuliah
dalam rentang sehat-sakit. Komunitas
4. Program evaluasi : definisi, tujuan,
manfaat, tahapan, metode/alat
5. Proses belajar mengajar di komunitas
6. Terapi tradisional di komunitas
5 Setelah mengikuti Program-program kesehatan/ kebijakan Lecture, Case study,
kegiatan pembelajaran, dalam menanggulangi masalah SGD, Project Based
mahasiswa mampu kesehatan utama di Indonesia : Learning (PjBL), Lab
menguraikan program- 1. Konsep Pembangunan Kesehatan di skills
program Indonesia
kesehatan/kebijakan 2. Sistem Pelayanan Kesehatan dan
dalam menanggulangi Kebijakan Era Otonomi Daerah
masalah kesehatan 3. Pemberantasan penyakit menular
utama di Indonesia dan penyehatan lingkungan
pemukiman (Tuberkulosis, AIDS, ISPA,
dll.)
4. Program pembinaan kesehatan
komunitas (Gizi Masyarakat, Program
dan pengembangan kota sehat, dll.)
5. Puskesmas
6. PHN
6 Setelah mengikuti Issue dan trend dalam pelayanan Lecture, Case study,
kegiatan pembelajaran keperawatan komunitas: SGD, Project Based
mahasiswa mampu 1. Issue dan trend dalam pendidikan Learning (PjBL)
menjelaskan isu dan keperawatan komunitas
kecenderungan dalam 2. Issue dan trend dalam penelitian
20
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
Mata Kuliah
keperawatan komunitas keperawatan komunitas
3. Issue dan trend dalam keprofesian
terkait keperawatan komunitas.
20
AIPNI
Daftar Rujukan:
20
AIPNI
Notoatmojo, S. 2010. Promosi kesehatan: teori dan aplikasi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nies, M.A., McEwen M. 2014. Community/Public Health Nursing. 6 th
edition. Saunders: Elsevier Inc.
Ridwan, M. 2009. Promosi kesehatan dalam rangka perubahan
perilaku. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, Volume 2 Nomor
2, hal 71-80.
Pender, N. 2011. The health promotion model, manual. Retrieved
February 4, 2012, from nursing.umich.edu:
http://nursing.umich.edu/faculty-staff/nola-j-pender.
Rogers. 2003. Diffusion of Innovations. Fifth Edition. Free Press, New
York, p221
Siagian, S. 2004. Teori motivasi dan aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Stanhope M. & Lancaster J. 2013. Foundation of Nursing in the
Community:Community-Oriented Practice, 4th edition.
Mosby:Elsevier Inc. (Ruang Baca Henderson)
Yun, et al. 2010. The role of social support and social networks in
smoking behavior among middle and older aged people in
rural areas of South Korea: A cross-sectional study. BMC
Public Health: 10:78.
20
AIPNI
Deskripsi Mata Kuliah Semester 6
20
AIPNI
20
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
Penunjang
1 Setelah mengikuti kegiatan 1. Review Konsep promosi kesehatan Lecture, Case Study,
pembelajaran mahasiswa 2. Program promosi kesehatan SGD
mampu menyusun rencana
asuhan keperawatan
komunitas fokus pada promotif
2 Setelah mengikuti kegiatan 1. Konsep perawatan di rumah Lecture, Case Study,
pembelajaran mahasiswa 2. Program perawatan di rumah SGD, Project Based
mampu memberikan asuhan learning (PjBL)
keperawatan dirumah
3 Setelah mengikuti kegiatan 1. Konsep keperawatan kesehatan Lecture, Case Study,
pembelajaran mahasiswa sekolah SGD, Project Based
mampu memberikan asuhan 2. Asuhan keperawatan kesehatan learning (PjBL)
keperawatan pada agregat sekolah
dalam Komunitas: kesehatan 3. Program Usaha Kesehatan Sekolah
sekolah
4 Setelah mengikuti kegiatan Askep Agregat dalam Komunitas: Lecture, Case Study,
pembelajaran mahasiswa Kesehatan Anak dan Remaja SGD, Project Based
mampu memberikan asuhan learning (PjBL)
keperawatan pada agregat
dalam Komunitas: Kesehatan
Anak dan Remaja
5 Setelah mengikuti kegiatan Askep Agregat dalam Komunitas: Lecture, Case Study,
pembelajaran mahasiswa Kesehatan Wanita dan Pria SGD, Project Based
mampu memberikan asuhan learning (PjBL)
keperawatan pada agregat
20
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
Penunjang
dalam Komunitas: Kesehatan
Wanita dan Pria
6 Setelah mengikuti kegiatan Askep Agregat dalam Komunitas: Lecture, Case Study,
pembelajaran mahasiswa Kesehatan Lansia SGD, Project Based
mampu memberikan asuhan learning (PjBL), Lab
keperawatan pada agregat skills
dalam Komunitas: kesehatan
lansia
7 Setelah mengikuti kegiatan Askep Kesehatan Komunitas Populasi Mini Lecture, Case
pembelajaran mahasiswa Rentan: Penyakit Mental, Kecacatan, dan Study, SGD, Project
mampu memberikan asuhan populasi terlantar Based learning
keperawatan pada agregat (PjBL), Lab skills
dalam Komunitas: Populasi
Rentan: Penyakit Mental,
Kecacatan, dan populasi
terlantar
8 Setelah mengikuti kegiatan Askep Komunitas dengan Masalah Lecture, Case Study,
pembelajaran mahasiswa Kesehatan Populasi: Penyakit Infeksi SGD, Project Based
mampu memberikan asuhan learning (PjBL)
keperawatan pada agregat
dalam Komunitas: dengan
Masalah Kesehatan Populasi:
Penyakit Infeksi
9 Setelah mengikuti kegiatan Askep Komunitas Masalah Kesehatan Lecture, Case Study,
pembelajaran mahasiswa Populasi: Penyakit Kronik SGD, Project Based
mampu memberikan asuhan learning (PjBL)
20
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
Penunjang
keperawatan pada agregat
dalam Komunitas: Masalah
Kesehatan Populasi: Penyakit
Kronik
10 Setelah mengikuti kegiatan Terapi komplementer dalam keperawatan Lecture, Case Study,
pembelajaran mahasiswa komunitas: SGD, Project Based
mampu memberikan asuhan 5. Definisi Terapi Komplementer learning (PjBL)
keperawatan dengan 6. Jenis Jenis Terapi Komplementer
mengembangkan terapi 7. Fokus Terapi Komplementer
komplementer 8. Peran Perawat Dalam Terapi
Komplementer
9. Teknik Terapi Komplementer
20
AIPNI
Daftar Rujukan:
21
AIPNI
Rogers. 2003. Diffusion of Innovations. Fifth Edition. Free Press, New
York, p221
Siagian, S. 2004. Teori motivasi dan aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Stanhope M. & Lancaster J. 2013. Foundation of Nursing in the
Community:Community-Oriented Practice, 4th edition.
Mosby:Elsevier Inc.
Kotler dan Lee. 2007. Social marketing: influencing behavior for
good. London: SAGE Publication
21
AIPNI
2. Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga
Beban Studi : 4 sks (3T, 1P)
Prasyarat :-
Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata kuliah
keperawatan keluarga mahasiswa memiliki kemampuan:
1. Menjelaskan konsep keperawatan dan konsep terkait dan
penerapannya pada asuhan keperawatan keluarga
2. Melengkapi data kasus tersebut menggunakan format pengkajian
keluarga yang sesuai.
3. Mengelompokkan data adaptif dan maladaptif yang mendukung
untuk merumuskan masalah keperawatan menggunakan format
analisa data.
4. Menegakkan diagnosis keperawatan sesuai data tersebut
5. Merumuskan dan menentukan prioritas diagnosa keperawatan
keluarga menggunakan format prioritas masalah yang sesuai
6. Menyusun tujuan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan
masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan keluarga tersebut
7. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang sesuai dengan
tujuan tersebut menggunakan format yang sesuai
8. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan keluarga
9. Menghubungkan dampak isu tersebut pada perkembangan
keperawatan keluarga.
21
AIPNI
No Sasaran Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
1 Mampu menjelaskan 1. Konsep keluarga Mini Lecture,Case studi, SGD,
konsep tersebut 2. Konsep keluarga sejahtera Project Based learning (PjBL),
penerapannya pada 3. Konsep keperawatan keluarga Lab skills
asuhan keperawatan 4. Ruang lingkup keperawatan
keluarga keluarga
5. Trend dan isu keperawatan
keluarga
6. Proses keperawatan keluarga
7. Asuhan keperawatan Keluarga
sesuai kebutuhan tumbuh
kembang
8. Asuhan keperawatan Keluarga
dengan masalah kesehatan yang
lazim di Indonesia
2 Apabila diberi data 1. Konsep asuhan keperawatan Mini Lecture,Case study, SGD,
kasus keluarga, keluarga Project Based learning (PjBL),
mahasiswa mampu 2. Pengkajian keluarga Lab skills
melakukan asuhan 3. Perumusan masalah keperawatan
keperawatan keluarga
keluarga 4. Diagnosis keperawatan keluarga
5. Prioritas diagnosis keperawatan
21
AIPNI
keluarga
6. Perencanaan keperawatan
keluarga
7. Evaluasi keperawatan Keluarga
21
AIPNI
Daftar Rujukan:
21
AIPNI
3. Mata kuliah: Metodologi Penelitian
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Metodologi Riset, bila
diberi data kasus mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan konsep dan prinsip penelitian
21
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
1 Mampu Konsep dasar penelitian keperawatan : Discovery
menjelaskan learning
1. Hakikat Ilmu pengetahuan dan penelitian
konsep dan2. Pendekatan Penelitian (Induktif Deduktif)
prinsip penelitian3. Pengertian metodologi penelitian, berfikir
dan bersikap ilmiah serta urgensi
metodologi penelitian dalam
pengembangan IPTEK
4. Perkembangan metodologi ilmu dan
penelitian
5. Mencari kebenaran
6. Definisi penelitian
7. Klasifikasi Penelitian
8. Karakteristik penelitian
9. Kegunaan penelitian
2. Mampu 1. Jenis penelitian Lecture
menguraikan 2. Langkah-langkah penelitian
prosedur dan tata 3. Ruang lingkup penelitian keperawatan
cara melakukan
penelitian
3. Mengidentifikasi Perumusan masalah dan tinjauan pustaka: Contextual
sumber-sumber 1. Identifikasi topik penelitian Instruction (CI)
masalah 2. Sumber penemuan masalah penelitian
penelitian 3. Identifikasi masalah
keperawatan 4. Tipe masalah penelitian
5. Kriteria masalah
6. Karakteristik permasalahan
7. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam 21
AIPNI penentuan permasalahan
8. Tinjauan pustakata atau survei literature
9. Perumusan masalah
Kerangka teoritis dan penyusunan hipotesis: lecture
21
AIPNI
Daftar Rujukan:
21
AIPNI
22
AIPNI
4. Mata kuliah: Bahasa Inggris
Capaian Pembelajaran:
22
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Membaca dan menjelaskan 1. Pengantar bahasa Inggris untuk SGD, Role play,
catatan medis dan/atau tim profesi kesehatan presentasi
kesehatan terkait catatan 2. Review anatomi dan fisiologi manusia
medis pasien dalam bahasa 3. Berfikir kritis
Inggris 4. Catatan medis (medical record)
pasien
4 Berkomunikasi bahasa 1. Pengantar bahasa Inggris untuk Case study, Role play,
Inggris aktif dalam profesi kesehatan Collaborative
pembelajaran di kelas dan 2. Anatomi dan fisiologi manusia Learning
dalam simulasi pelayanan 3. Berfikir kritis
22
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
kesehatan 4. Lingkungan rumah sakit dan
pelayanan kesehatan lainnya
5. Sistem pencatatan dan pelaporan
kesehatan
6. Pengkajian keperawatan pada pasien
dan keluarga
7. Intervensi keperawatan
8. Dokumentasi asuhan keperawatan
9. Kerjasama tim dalam pelayanan
kesehatan
22
AIPNI
Daftar Rujukan:
22
AIPNI
5. Mata kuliah: Keperawatan Gawat Darurat
22
AIPNI
6. Melaksanakan fungsi advokasi dan komunikasi pada kasus
kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan terkait
berbagai sistem
7. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kegawat
daruratan sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir
kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang
efisien dan efektif.
22
AIPNI
No Capaian pembelajaran mata Pokok Bahasan Metoda
kuliah
1 Menerapkan filosofi, konsep Konsep keperawatan gawat darurat Mini Lecture, Case
holistic dan proses keperawatan Peran dan fungsi perawat gawat study, SGD
kegawat daruratan darurat
Proses keperawatan pada area
keperawatan gawat darurat
Efek kondisi kegawat daruratan
terhadap pasien dan keluarga
Pengkajian primer dan sekunder
Triage
Isu End of life di keperawatan gawat
darurat
Mekanisme trauma
2 Melakukan simulasi asuhan Patofisiologi, farmakologi dan terapi Mini Lecture, Case
keperawatan dengan kasus diet pada gangguan berbagai sistem study, SGD,
kegawatan, kedaruratan dan (Syok, trauma dada, infark Project Based
kegawat daruratan terkait Learning (PjBL),
miokardium, trauma kepala, trauma
gangguanberbagai sistem pada Lab skills,
individu dengan memperhatikan abdomen, trauma muskuloskeletal, mapping based
aspek legal dan etis. kegawatan obstetri, kegawatan learning
psikiatrik, overdosis dan keracunan
obat)
Asuhan keperawatan kegawat
daruratan (pengkajian, analisa data,
diagnosis keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi secara
22
AIPNI
No Capaian pembelajaran mata Pokok Bahasan Metoda
kuliah
komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-
spiritual) pada berbagai sistem
22
AIPNI
No Capaian pembelajaran mata Pokok Bahasan Metoda
kuliah
dengan memperhatikan aspek
legal dan etis
6 Melaksanakan fungsi advokasi Peran dan fungsi perawat Case study, SGD,
dan komunikasi pada kasus Fungsi advokasi pada kasus Problem Based
kegawatan, kedaruratan dan kegawatdaruratan berbagai sistem learning (PjBL)
kegawat daruratan terkait
berbagai sistem
7. Mendemonstrasikan intervensi Prosedur Keperawatan pada Lab skills
keperawatan pada kegawat kegawatan, kedaruratan dan kegawat
daruratan sesuai dengan standar daruratan
yang berlaku dengan berfikir 1. Pengkajian kegawatan, kedaruratan
kreatif dan inovatif sehingga dan kegawat daruratan
menghasilkan pelayanan yang 2. Triase
efisien dan efektif. 3. Pembidaian
4. Pembebasan jalan nafas dan control
servikal
5. Needle decompression dan
occlusive dressing
6. BCLS
22
AIPNI
Daftar Rujukan:
23
AIPNI
Semester 7:
23
AIPNI
inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan
efektif
23
AIPNI
No Capaian pembelajaran mata Pokok Bahasan Metoda
kuliah
1 Menerapkan filosofi, konsep Konsep keperawatan kritis Mini Lecture, Case
holistic dan proses Peran dan fungsi perawat kritis study, SGD
keperawatan kritis Proses keperawatan pada area
keperawatan kritis
Efek kondisi kritis terhadap pasien
dan keluarga
Isu End of life di keperawatan kritis
Psikososial aspek dari keperawatan
kritis
2 Melakukan simulasi asuhan Patofisiologi, farmakologi dan terapi Mini Lecture, Case
keperawatan dengan kasus diet pada kasus kritis dengan study, SGD, Project
kritis terkait gangguan gangguan berbagai sistem Based Learning (PjBL),
berbagai sistem pada individu Lab skills, mapping
Asuhan keperawatan kritis
dengan memperhatikan aspek based learning
(pengkajian, analisa data, diagnosis
legal dan etis
keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi secara
komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-
spiritual) pada berbagai sistem
3 Melakukan simulasi pendidikan Pencegahan primer, sekunder, dan Mini Lecture, Case
kesehatan dengan kasus kritis tersier pada masalah pada kasus kritis study, SGD, Project
terkait gangguan berbagai berbagai sistem Based Learning (PjBL),
sistem pada individu dengan Lab skills
memperhatikan aspek legal
dan etis
4 Mengintegrasikan hasil-hasil Hasil-hasil penelitian terkait pada Telaah jurnal, Case
23
AIPNI
No Capaian pembelajaran mata Pokok Bahasan Metoda
kuliah
penelitian kedalam asuhan masalah pada kasus kritis berbagai study, SGD
keperawatan dalam mengatasi system
masalah yang berhubungan Trend dan issue terkait masalah pada
dengan kasus kritis terkait kasus kritis berbagai system
berbagaisistem Evidence based practice dalam
penatalaksanaan masalah pada kasus
kritis berbagai system
5 Melakukan simulasi Manajemen pada kasus kritis Case study, SGD
pengelolaan asuhan berbagai sistem
keperawatan pada individu
dengan kasus kritis terkait
berbagai sistem dengan
memperhatikan aspek legal
dan etis
6 Melaksanakan fungsi advokasi Peran dan fungsi perawat Case study, SGD,
pada kasus kritis terkait Fungsi advokasi pada kasus kritis Problem Based learning
berbagai sistem terkait berbagai sistem (PBL)
7 Mendemonstrasikan intervensi 1. Prinsip-prinsip penatalaksanaan Lab skills
keperawatan pada kasus kritis ventilasi mekanik
sesuai dengan standar yang 2. Indikasi dan efeksamping
berlaku dengan berfikir kreatif penggunaan ventilator mekanik
dan inovatif sehingga 3. Perawatan pasien dengan
menghasilkan pelayanan yang menggunakan ventilator mekanik
efisien dan efektif
23
AIPNI
23
AIPNI
Daftar Rujukan:
23
AIPNI
2. Mata Kuliah : Biostatistik
BebanStudi : 2 sks (1 T, 1 P)
Prasyarat : -
23
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Mata Pokok bahasan Metoda
kuliah:
Langkah-langkah pengujian
hipotesis
24
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Mata Pokok bahasan Metoda
kuliah:
Korelasi:
Korelasi Pearson
Korelasi Spearman
24
AIPNI
Daftar Rujukan
242
3. Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik
243
gangguan bio, psiko, social dan spiritual,mahasiswa
mampu menyusun asuhan keperawatan individu,
keluarga, dan kelompok/ komunitas sesuai dengan
konsep dan prinsip keperawatan gerontik
Capaian Pembelajaran Penunjang
244
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1 Bila diberi pertanyaan pemicu 1. Konsep dasar keperawatan gerontik Mini Lecture,Case
dan bahan bacaan, mahasiswa 2. Teori-teori penuaan studi, SGD,
3. Perubahan bio-psiko-sosial-spiritual-kultural Project Based
mampu menjelaskan konsep
yang lazim terjadi pada proses menua learning (PjBL),
dan teori menua yang 4. Program nasional kesehatan lansia Lab skills
digunakan dalam keperawatan 5. Isu-isu, strategi dan kegiatan untuk promosi
kesehatan dan kesejahteraan lansia serta
gerontik dengan tepat
dukungan terhadap orang yang terlibat
merawat lansia.
2 Mahasiswa mampu 1. Komunikasi dengan lansia Mini Lecture,Case
mendemonstrasikan strategi studi, SGD,
2. Komunikasi dengan kelompok keluarga dengan Project Based
komunikasi terapeutik sesuai lansia learning (PjBL),
dengan masalah dan kondisi 3. Masalah yang umum terjadi pada lansia dengan Lab skills
perkembangan lanjut usia masalah komunikasi
4. Perumusan diagnosis keperawatan pada lansia
dengan masalah komunikasi
5. Perencanaan tindakan keperawatan pada lansia
dengan masalah komunikasi
3 Bila diberi data kasus lansia 1. Asuhan Keperawatan (pengkajian, analisis data, Mini Lecture,Case
(individu, keluarga, kelompok) diagnosis keperawatan, intervensi) pada lansia study, SGD,
dengan perubahan fisiologis Project Based
dengan bio, psiko, sosial dan
2. Asuhan Keperawatan (pengkajian, analisis data, learning (PjBL),
spiritual, mahasiswa mampu diagnosis keperawatan, intervensi) pada lansia Lab skills
menyusun asuhan keperawatan dengan perubahan psiko, sosial, dan spiritual
pada lansia
(pengkajian, analisis data,
245
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
merumuskan dua diagnosis dan
merencanakan intervensi
keperawatan) sesuai dengan
standar NANDA
246
Daftar Rujukan
24
AIPNI
4. Mata kuliah: Keperawatan Bencana
24
AIPNI
24
AIPNI
No Capaian pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
mata kuliah
1 Menjelaskan sistem 1. Pengantar keperawatan bencana Mini Lecture, Case
penanggulangan bencana 2. Dampak bencana terhadap kesehatan study, SGD
terpadu yang terintegrasi 3. Sistem penanggulangan bencana terpadu
pada sistem pelayanan 4. Sistem pelayanan kesehatan
kesehatan secara 5. Aspek etik dan legal dalam keperawatan bencana
komprehensif dan sistematis 6. Perencanaan penanggulangan bencana
7. Pengembangan dan perencanaan kebijakan
2 Melakukan simulasi 1. Konsep dan model-model Triase bencana Case study, SGD
penilaian secara cepat, 2. Berfikir kritis dan sistematis
tepat, dan sistematis pada 3. Penilaian sistematis sebelum, saat, dan setelah
keadaan sebelum, saat, dan bencana pada korban, survivor, populasi rentan,
setelah bencana dan berbasis komunitas
4. Surveilen bencana
5. Dokumentasi dan pelaporan hasil penilaian
bencana
25
AIPNI
Daftar Rujukan:
Adelman, D.S, and Legg, T.J. (2008). Disaster Nursing: A Handbook
for Practice. New York: Jones & Bartlett Learning
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia
(www.bnpb.go.id)
Emergency Nurses Association, Hammond B.B., Zimmermann P.G.
(2013). Sheehys Manual of Emergency Nursing: Principles and
Practice. 7th ed. Mosby: Elsevier Inc
Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core
Curriculum. 6th ed. Saunders: Elsevier Inc.
Veenema, T.G. (2013). Disaster Nursing and Emergency
Preparedness For Chemical, Biological, and Radiological
Terrorism and Other Hazards 3 ed. New York: Springer Publishing
Company, LLC
WHO western pacific region & International council of nurses.
(2009). ICN framework on disaster nursing competencies.
Geneva: ICN
253
AIPNI
254
AIPNI
5. Mata kuliah : Praktik Klinik Keperawatan Medikal
Bedah
Beban Studi : 3 SKS (3 PL)
Prasyarat : IDK I, IDK II, KD I, KD II, KMB I, KMB II, KMB III
256
AIPNI
No Capaian pembelajaran mata Pokok Bahasan Metoda
kuliah
1 Bila diberi data pasien dewasa Asuhan keperawatan pada pasien Pre dan post
dengan gangguan pada sistem dewasa dengan gangguan pada conference
pernafasan, kardiovaskuler, sistem pernafasan, Bed Site Teaching
Tutorial individual
hematologi, endokrin, imun, kardiovaskuler, hematologi,
yang diberikan
pencernaan dan perkemihan, endokrin, imun, pencernaan dan preceptor
muskuloskeletal, integumen, perkemihan, muskuloskeletal, Diskusi kasus
persepsi sensori dan integumen, persepsi sensori dan
persarafan, peserta didik persarafan,
mampu menyusun rencana Penerapan evidence based
keperawatan yang sesuai practice pada berbagai kasus
dengan format proses pasien dewasa
keperawatan dan konsep- Persiapan, pelaksanaan dan
konsep dasar keilmuan paska pemeriksaan diagnostik
dan laboratorium
Pendidikan kesehatan pada
berbagai kasus pasien dewasa
2 Bila diberi pasien dewasa Fokus pada observasi dan di Pre dan post
dengan gangguan pada sistem bawah pengawasan conference
pernafasan, kardiovaskuler, pembimbing pada tindakan: Bed Site Teaching
Tutorial individual
hematologi, endokrin, imun, Pemasangan, perawatan, dan
yang diberikan
pencernaan dan perkemihan, lepas infuse; Terapi intra vena; preceptor
muskuloskeletal, integumen, balans cairan; EKG; Diskusi kasus
persepsi sensori dan Nebulisasi/inhalasi; Fisioterapi
257
AIPNI
No Capaian pembelajaran mata Pokok Bahasan Metoda
kuliah
persarafan, peserta didik dada/ postural drainage;
mampu mendemonstrasikan Suctioning; Terapi O2
dan mengevaluasi tindakan- Perawatan WSD; AGD/Analisa
tindakan keperawatan berupa Gas Darah; Perawatan
prosedur keterampilan Trakheostomi; Tourniquet test;
keperawatan sesuai dengan Transfusi
format prosedur.
259
AIPNI
Daftar Pustaka:
26
AIPNI
Skidmore-Roth, Linda (2009). Mosby's 2009 nursing drug reference
Toronto : Mosby
26
AIPNI
Semester 8:
Capaian Pembelajaran:
Setelah menyelesaikan mata kuliah Skripsi, mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi masalah penelitian
2. Membuat rancangan penelitian
3. Melakukan penelitian
4. Menyusun laporan penelitian dalam bentuk Skripsi
5. Mempertanggungjawaban melalui uji sidang skripsi
26
AIPNI
No Capaian Pokok Bahasan Metoda
Pembelajaran
1 Mampu Perumusan masalah dan tinjauan Discovery
mengidentifikasi pustaka: learning
masalah penelitian 1. Identifikasi topik penelitian dan Self-
2. Mampu membuat 2. Sumber penemuan masalah Directed
rancangan penelitian penelitian Learning
3. Mampu melakukan 3. Identifikasi masalah (SDL)
penelitian 4. Tipe masalah penelitian
4. Mampu menyusun 5. Kriteria masalah
laporan penelitian 6. Karakteristik permasalahan
dalam bentuk Skripsi 7. Hal yang perlu dipertimbangkan
dalam penentuan permasalahan
5. Mempertanggungjawab 8. Tinjauan pustakata atau survei
literature
kan melalui uji sidang
9. Perumusan masalah
skripsi
Menyusun proposal penelitian
1. Proposal penelitian
2. Tujuan proposal
3. Jenis proposal
4. Manfaat proposal
5. Struktur proposal penelitian
Daftar Rujukan:
263
AIPNI
264
AIPNI
2. Mata kuliah : Manajemen Keperawatan
265
AIPNI
5. mengaplikasikan kegiatan manajer ruang rawat pada fungsi
pengarahan
6. menyusun upaya pengendalian mutu asuhan dan pelayanan
keperawatan
7. memainkan peran dalam proses konferens & timbang terima
sesuai konsep manajemen
8. merencanakan penyelesaian konflik dalam pelaksanaan asuhan-
pelayanan keperawatan ruang rawat
266
AIPNI
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metoda
1. membedakan berbagai - Teori, konsep, dan prinsip dasar kepemimpinan- Question
teori, tipe kepemimpinan, manajemen keperawatan Based
peran, dan fungsi - Fungsi, peran, dan tanggung jawab manajer Learning
manajemen keperawatan keperawatan (QBL)
dalam pengelolaan/ - Gaya kepemimpinan: perbedaan dan
manajemen asuhan penggunaannya
keperawatan - Penerapan teori, konsep, dan prinsip
kepemimpinan-manajemen di ruang rawat dan
Puskesmas
2. menyusun perencanaan - Konsep dasar, tujuan, syarat, komponen CBL
manajemen keperawatan perencanaan
suatu unit ruang rawat - Jenis perencanaan yang disusun kepala ruang
sesuai dengan tahapan rawat
penyusunan perencanaan - Proses penyusunan rencana penyelesaian
dan standar akreditasi masalah manajemen
pelayanan - Perencanaan dalam manajemen asuhan
keperawatan di ruang rawat dan Puskesmas
yang sesuai dengan standar akreditasi nasional
dan internasional
269
AIPNI
Daftar Rujukan:
Kepustakaan Utama
Daftar Rujukan:
270
AIPNI
Swansburg, R.C. (2006). Management & leadership for nurse
administration. Boston: Jones & Bartlert Pub.
E-book lainnya.
271
AIPNI
program pendidikan profesi. Kurikulum institusi pendidikan tahap
profesi terdiri dari 80% kurikulum inti (29 SKS) dan 20% kurikulum
yang mencirikan institusi. Dengan demikian, diharapkan seluruh
institusi pendidikan profesi mempunyai kurikulum inti yang sama.
IX Keperawatan Dasar 2
Profesi (KDP)
Keperawatan Medikal 6
Bedah
Keperawatan Anak 3
Keperawatan Maternitas 3
Keperawatan Jiwa 3
X Manajemen keperawatan 2
Keperawatan Gadar dan 3
kritis
Keperawatan Gerontik 2
Keperawatan Keluarga 5
dan Komunitas
Jumlah 29 36
Semester 1 Profesi:
Mata Kuliah : Keperawatan Dasar Profesi (KDP)
Beban Studi : 2 sks
273
AIPNI
Deskripsi Mata Kuliah:
Capaian Pembelajaran:
274
AIPNI
1. menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan standar
profesi keperawatan serta dapat melakukan perencanaan pulang
yang adekuat
a. menegakkan diagnosa keperawatan yang terkait dengan
gangguan kebutuhan dasar klien dan keluarga
b. menjelaskan rasional diagnosa dan tindakan keperawatan
untuk mengatasi gangguan
Metode Evaluasi:
1. Log book
2. Direct Observasional of Prosedure skill
3. Case test/uji kasus (SOCA Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report.
5. OSCE
6. Problem solving skill
7. Kasus lengkap, kasus singkat
8. Portfolio
276
AIPNI
Daftar Referensi:
Amelia K., Hanny H. (2005). Buku Panduan Keterampilan Dasar
Profesi Keperawatan. Fakultas Ilmu Keperawatan UI.
Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Harkreader, H., Hogan M.A., Thobaben M. (2007). Fundamentals of
Nursing Caring and Clinical Judgement. Canada: Elsevier.
Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of
Nursing: Concepts, Process, and Practice.
Lynn P. (2011). Taylors Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed.
NANDA International (2012). Nursing diagnosis: Definition and
classification 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.
Potter, PA. & Perry, A.G. (2009). Potter & Perrys fundamentals
of nursing (7th ed). Sydney: Mosby
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Medikal Bedah
mahasiswa mampu:
277
AIPNI
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan pada orang dewasa.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam
kerja tim.
c.Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif
dan bertanggung jawab.
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan
masalah klien dewasa ditatanan klinik dengan gangguan:
- Termoregulasi : Thypoid .
- Oksigenasi akibat ARDS, Pneumonia, Asma, Anemia,
Dekompensasio cordis, Ca paru .
- Eliminasi :Ileus, Ca saluran cerna, BPH .
- Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare, DHF,
ARF/CRF, Pankreatitis akut, Kolelitiasis akut.
- Nutrisi: DM, Hipo/hipertiroid.
- Keamanan fisik : Leukemia , Stroke, Cirhep, hepatitis, HIV/AIDS.
- Mobilitas fisik: fraktur.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis
dan legal.
f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik,
agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik.
g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan klien dewasa.
h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang
sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif
dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.
i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan orang dewasa.
j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu
dan konsisten.
k.Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien
agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen
risiko.
m. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan
yang berlaku dalam bidang kesehatan.
278
AIPNI
n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang
diberikan .
o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional.
q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian
asuhan keperawatan
Metoda pembelajaran
1. Pre dan post conference.
2. Tutorial individual yang diberikan preceptor.
3. Diskusi kasus.
4.Case report dan overan dinas.
5.Pendelegasian kewenangan bertahap.
6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi
kesehatan/keperawatan terkini.
7. Problem solving for better health/ hospital(PSBH).
8.Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan.
Metode Evaluasi:
1. Log book
2. Direct Observasional of Prosedure skill
3. Case test/uji kasus (SOCA Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report.
5. OSCE
6. Problem solving skill
7. Kasus lengkap, kasus singkat
8. Portfolio
Daftar Referensi:
Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An
Evidence-Based Guide to Planning Care, 10e. Mosby elsevier.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
-----------
280
AIPNI
3. Mata Kuliah : Keperawatan Anak
Beban Studi : 3 SKS
Capaian Pembelajaran :
281
AIPNI
- Bayi dan anak dengan gangguan termoregulasi : MAS,
RDS, BBLR, Thypoid, Morbili
- Bayi dan anak dengan gangguan oksigenasi akibat RDS,
Pneumonia, Asma, Anemia, Thalasemia
- Bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat kelainan
kongenital : Hirschprung, Atresia Ani, Hypospadia,
Labiopalatoschiziz
- Bayi dan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
cairan dan elektrolit :, Diare, DHF, NS
- Bayi dan anak dengan gangguan nutrisi: KEP/ malnutrisi,
Juvenile DM, Obesitas
- Bayi dan anak dengan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan
- Bayi dan anak dengan gangguan keamanan fisik :
Leukemia, ITP, Trombositopenia, Meningitis / Enchepalitis,
Hyperbilirubinemia, Kejang
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis
dan legal pada klien anak dalam konteks keluarga
f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan klien anak dalam konteks keluarga
g. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang
sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif
dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif
pada klien anak
h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan pada klien anak dalam
konteks keluarga
i. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak
klien dan keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk
dirinya
j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten
melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan
manajemen risiko pada klien anak dalam konteks keluarga
k. Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di
Puskesmas, dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS)
282
AIPNI
l. Memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan
pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sehat di masyarakat
m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang
diberikan
n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional
p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan
Metoda pembelajaran
1. Pre dan post conference
2. Tutorial individual yang diberikan preceptor
3. Diskusi kasus
4. Case report dan overan dinas
5. Pendelegasian kewenangan bertahap
6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi
kesehatan/keperawatan terkini
7. Problem solving for better health (PSBH)
8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan
Metode Evaluasi:
1. Log book
2. Direct Observasional of Prosedure skill
3. Case test/uji kasus (SOCA Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report.
5. OSCE
6. Problem solving skill
7. Kasus lengkap, kasus singkat
8. Portfolio
Daftar Rujukan
Ball. J.W., & Bindler, R. C. (2003). Pediatric Nursing : Caring for
Children. New Jersey : Prentice Hall
283
AIPNI
Barbara, V.W. et. al. 2000. Nursing Care of the General Pediatric
SurgicalPatient. Maryland : Aspen Publication
Bowden, V. R., Dickey, S. B., & Greenberg, C. S. (1998). Children
and their families:The continuum of care. Philadelphia:
W.B.Saunders Company.
Hay, W, et. al. 1997. Current Pediatric Diagnosis and Treatment,
Connecticut : Appleton dan Lange.
Hockenberry, M. J & Wilson, D. (2007). Wongs Nursing Care of
Infants and Children. (8th edition). Canada: Mosby Company.
Hockenberry, Wilson. (2008). Wongs Essentials of Pediatric
th
Nursing. (8 ed.). St. Louis: Mosby Elseiver
Karen, M.S. 1996. Wellness Nursing Diagnosis for Health Promotion.
Philadelphian : Lippincott.
Mott, SR., James, S.R., & Sperhac, A.M. 1990. Nursing Care of
Children and Families. Redwood City : Addison Wesley
Muscari, M.E. (2001). Advanced pediatric clinical assessment: Skills
and procedures. Philadelphia: Lippincot
Markum, A.H. (1999). Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jilid I. Jakarta:
Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia.
Wong and whaley. 1996. Clinical Manual of Pediatric Nursing, St.
Louis : Mosby Year Book
Wong, D.I., Kasprisin C & Hess, C., (1996). Clinical manual of
pediatric nursing, St. Louis : Mosby.
Wong. D.L., & Hockenberry, M. J. (2003). Nursing care of infants and
children, (7th edition), St. Louis: Mosby.
284
AIPNI
4. Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas
Beban : 3 SKS
Capaian Pembelajaran
285
AIPNI
g.Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan ibu hamil, melahirkan, paska melahirkan,
masalah-masalah pada sistem reproduksi dan keluarganya.
h.Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang
sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara
kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan
efektif.
i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan maternitas.
j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu
dan konsisten.
k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien
agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten
melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan
manajemen risiko.
m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang
diberikan.
n.Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional.
p.Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
q.Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan maternitas.
Metoda pembelajaran
1. Pre dan post conference
2.Tutorial individual yang diberikan preceptor
3.Diskusi kasus
4.Case report dan overan dinas
5.Pendelegasian kewenangan bertahap
6.Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi
kesehatan/keperawatan terkini.
7.Problem solving for better health (PSBH).
8.Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan.
286
AIPNI
Metode Evaluasi:
1. Log book
2. Direct Observasional of Prosedure skill
3. Case test/uji kasus (SOCA Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report.
5. OSCE
6. Problem solving skill
7. Kasus lengkap, kasus singkat
8. Portofolio
Daftar Rujukan
Doenges Marilynn E, Moorhouse Mary Frances, Murr Alice C. 2006.
Nursing Care
PlansGuidelines for Individualizing Client Care Across The life
Span. 7th Edition. F.A. DavisCompany. Philadelphia.
Gulanick Meg, Myers Judith L. 2007. Nursing Care Plans: Nursing
Diagnosis and
Intervention. 6th Edition. St. Louis. Mosby.
Jensen Margaret Duncan dan Bobak Irene M. 1985. Maternity and
Gynecology Care The Nurse ang the Family. The C.V. Mosby
Company. St. Louis. Toronto. Princeton.
Kozier Barbara, Erb Glenora, Berman Audrey, Snyder Shirlee J. 2004.
Fundamentals of Nursing Concepts, Process, and Practice. 7th
Edition. Pearson Education, Inc. Upper SaddleRiver. New
Jersey. United Stated of America.
Lowdermilk Deitra Leonard, Perry Shannon E, Bobak Irene M. 1999.
Maternity Nursing. Fifth Edition. Mosby. St. Louis, London,
Philadelphia, Sydney, Toronto.
May Katharyn Antle and Mahlmeister Laura Rose. 1990.
Comprehensive Maternity Nursing Nursing Process and
Childbearing Family. . J.B. Lippincott Company Philadelphia.
Grand Rapids, Newyork, St. Louis, San Fransisco, London,
Sydney, Tokyo.
Neeson Jean D dan May Katharyn A. 1986. Comprehensive
Maternity Nursing Nursing Process and Childbearing Family.
287
AIPNI
J.B. Lippincott Company Philadelphia. London Mexico City,
Newyork, St. Louis Sao Paolo Sydney.
Niswander Kenneth R. 1983. Manual of Obstetri Diagnosis and
Therapy. Second Edition. Little, Brown and Company, Boston
Medical Science International, Ltd, Tokyo.
288
AIPNI
Mata ajar : Keperawatan Jiwa
Beban Studi: 3 SKS
Kompetensi
Metoda pembelajaran
Metode Evaluasi:
1. Log book
2. Direct Observasional of Prosedure skill
3. Case test/uji kasus (SOCA Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report.
5. OSCE
6. Problem solving skill
7. Kasus lengkap, kasus singkat
8. Portfolio
Daftar Rujukan
-----------------------------------------------------------------------------------------------
--------
291
AIPNI
Semester 2 Profesi:
1. Mata ajar : Keperawatan Gerontik
Beban Studi : 2 sks
Prasyarat :-
Capaian Pembelajaran
Metoda pembelajaran
Metoda evaluasi:
1.Log book
2.Direct Observasional of Prosedure skill
3.Case test/uji kasus (SOCA Student Oral Case Analysis)
4.Critical insidence report.
5.OSCE
6.Problem solving skill
7.Kasus lengkap, kasus singkat
8.Portfolio
Daftar Rujukan
Departemen Kesehatan RI. Program Pemerintah tentang Kesehatan
Gerontik
Lueckenotte (1996). Gerontologic nursing. St. Louis: Mosby Book,
Inc.
Miller, C. (1995). Nursing care of older adults, theory and practice.
Second edition. Philadelphia: J.B. Lippincott company
Taylor, Carrol et all. (2004).Fundamentals of Nursing. Philadelphia :
JB Lippincott Company
Tyson, S.R. (1999). Gerontological nursing care. Philadelphia: W.B.
Saunders company.
Wold, G.H. (1999).Basic geriatric nursing. Second edition. Toronto:
Mosby.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
---------
294
AIPNI
Beban Studi : 3 SKS
Capaian Pembelajaran
295
AIPNI
- Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan
ketoasidosis , krisis tiroid.
- Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa.
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis
dan legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat.
f. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat.
g. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang
sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif
dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif
pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
darurat: resusitasi/RJP/BHD.
h. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan pada klien dengan
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat (Triage).
i. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat untuk
mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan
untuk dirinya.
j. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten
melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan
manajemen risiko pada klien dengan berbagai tingkat usia
dalam keadaan gawat darurat.
k. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan
yang berlaku dalam bidang kesehatan .
l. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang
diberikan .
m. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
n. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional
o. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
p. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan.
296
AIPNI
Metoda pembelajaran
Metode Evaluasi:
1. Log book
2. Direct Observasional of Prosedure skill
3. Case test/uji kasus (SOCA Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report.
5. OSCE
6. Problem solving skill
7. Kasus lengkap, kasus singkat
8. Portfolio
Daftar Referensi:
Daftar Rujukan:
298
AIPNI
3. Mata ajar : Keperawatan keluarga dan komunitas
Capaian Pembelajaran :
Setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan keluarga dan
komunitas mahasiswa memiliki kemampuan :
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam
kerja tim.
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif
dan bertanggung jawab.
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang terkait dengan individu, keluarga,
kelompok dan komunitas.
e. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam
menerapkan asuhan keperawatan komunitas .
f. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis
dan legal.
299
AIPNI
g. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik,
agama atau faktor lain dari setiap individu, keluarga, kelompok
dan komunitas klien yang unik .
h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan
kebutuhan kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat dan
komunitas.
i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang
sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif
dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.
j. Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan
komunitas dalam aspek promotif preventif, kuratif dan
rehabilitatif melalui pemberdayaan masyarakat.
k. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas.
l. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu
dan konsisten.
m. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak
individu, keluarga, masyarakat dan komunitas agar dapat
mengambil keputusan.
n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten
melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan
manajemen risiko.
o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang
diberikan .
p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
q. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional.
r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam
pemberian asuhan keperawatan.
t. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ Komplementari sesuai
dengan kebutuhan klien.
Metoda pembelajaran
1. Pre dan post conference.
2.Tutorial individual yang diberikan preceptor.
300
AIPNI
3.Diskusi kasus.
4.Case report dan overan dinas.
5.Pendelegasian kewenangan bertahap.
6.Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi
kesehatan/keperawatan terkini.
7.Problem solving for better health (PSBH).
8.Belajar berinovasi dalam pengelolaanasuhan.
Metode Evaluasi:
1.Log book
2.Direct Observasional of Prosedure skill
3.Case test/uji kasus (SOCA Student Oral Case Analysis)
4. Critical insidence report.
5.OSCE
6.Problem solving skill
7.Kasus lengkap, kasus singkat
8.Portfolio
Daftar Rujukan :
Clark, M.J., (1999) Nursing in the community: dimensions of
community health nursing.Third edition. California: Appleton &
Lange.
Effendy, N., (1998) Dasar-dasar keperawatan kesehatan
masyarakat. Edisi 2. Jakarta: EGC
Freeman, R., Heirinch, J. (1981) Community nursing practice.
Philadelphia: W.B. Saunders
Luan, B. M. (2007). Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas.
Jakarta: STIK Sint Carolus
Notoatmodjo, S., (2003) Ilmu kesehatan masyarakat: Prinsip-prinsip
dasar. Jakarta: Rieka Cipta.
Stanhope, M., Lancaster, J. (1995).Community health nursing:
Process and practice for promoting health. St. Louis: Mosby
years books
301
AIPNI
4. Mata ajar : Manajemen Keperawatan
Beban Studi : 2 SKS
Capaian Pembelajaran :
Setelah mengikuti praktik profesi manajemen keperawatan
mahasiswa mampu:
a. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam
kerja tim.
b. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif
dan bertanggung jawab.
c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen
keperawatan.
d. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan
keperawatan secara berkelompok.
e. Mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara
berkelompok.
f. Mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim.
g. Memberikan pengarahan kepada anggota timnya.
h. Melakukan supervisi terhadap anggota timnya.
i. Melakukan evaluasi terhadap anggota timnya.
j. Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan
kondisi ruangan.
302
AIPNI
k. Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan
keperawatan.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten
melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan
manajemen risiko.
m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang
diberikan.
n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional.
p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam
pengelolaan klien.
Metoda pembelajaran.
1. Pre dan post conference.
2. Tutorial individual yang diberikan preceptor.
3. Diskusi kasus.
4. Case report dan overan dinas.
5. Pendelegasian kewenangan bertahap.
6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi
kesehatan/keperawatan terkini.
7. Problem solving for better health (PSBH).
8. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan.
Metode Evaluasi:
1. Log book.
2. Direct Observasional of Prosedure skill.
3. Case test/uji kasus (SOCA Student Oral Case Analysis).
4. Critical insidence report.
5. OSCE.
6. Problem solving skill.
7. Kasus lengkap, kasus singkat.
8. Portfolio.
Daftar Rujukan
303
AIPNI
Sullivan,J.E., et all (2001) Effective leadership and management in
nursing . New Jersey: Prentice- Hall
Barret Jean et all (1975). The Head Nurse, Her Ladership Role
Gilliies, D.A. (1994).Nursing management: A System approach.
Philadelphia: W.B Saunders.
Kron (1981). The Management of Patient Care. Putting Leadership
Skills to Work. WB Saunders
Marriner AT (1996) Nursing Management and Leadership. St. Louis:
The CV Mosby
Marquis, B. L., (2000). Leadership roles and management functions
nursing. Philadelphia: Lippincott.
Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J. (1998). Introductory
management and Leadership for Nurses. London : Jones and
Bartlett Publisher.
Roussel, L. , Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J (2006 ). Nursing
management and leadership .Sudbury: Jones and Bartlett
Publishers
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------
304
AIPNI
6 PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM
PROFESI NERSBERBASIS KKNI
305
AIPNI
Dalam menerapkan KBK profesi, seluruh komponen profesi
(staf akademik dan staf dari wahana praktik) harus terlibat secara
aktif dan melakukan berbagai kegiatan mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan, sampai dengan mengevaluasi dan membuat
keputusan tentang kompetensi dan kewenangan yang dijalankan
peserta didik. Dengan penetapan keputusan tersebut peserta didik
dinyatakan layak atau tidak layak mengemban peran dan fungsi
sebagai Ners.
Sesuai dengan UU 38 tahun 2014 tentang keperawatan pasal 16
ayat 1 mahasiswa Keperawatan pada akhir masa pendidikan
profesi harus mengikuti Uji Kompetensi secara nasional.
306
AIPNI
- Fokus implementasi pada pencapaian
kompetensi/capaian pembelajaran peserta didik.
- Beban studi : 36 sks (Permenristek DIKTI No. 44 tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).
- Beban studi yang dirancang secara nasional adalah = 29 sks
untuk kompetensi utama dan 7 sks kompetensi global maupun
kompetensi pendukung (penciri institusi).
- Kompetensi global meliputi kemampuan memberikan asuhan
keperawatan pada pasien HIV/AIDS, trauma, Flu babi (H1N1),
Flu Burung (H1N5), asuhan keperawatan pada kondisi
emergensi dan darurat masal. Selain itu, kemampuan
menggunakan teknologi informasi terkini, berbahasa Inggris
dengan lancar, serta memiliki kemampuan enterpreuner.
Materi ini dapat dimasukkan pada MK tertentu seperti KMB,
ANAK, KOMUNITAS, GAWAT darurat/emergensi dengan
menambahkan beban studi. Demikian juga kompetensi penciri
institusi seandainya dapat terakomodasi kedalam MK yang
sudah ada.
- Kegiatan profesi dilaksanakan dalam 2 semester.
- Penerapan KBK profesi disesuaikan dengan upaya pencapaian
Visi dan misi institusi yang mencirikan kekhasan dari institusi
tersebut.
- Mahasiswa yang akan masuk klinik telah lulus uji masuk
klinikyang diadakan oleh institusi pendidikan bekerjasama
denganRS terkait atau mahasiswa sudah mengikuti
serangkaian pembelajaran persiapan praktik klinik dan sudah
dinyatakan lulus pada kegiatan tsb yang dilakukan
institusinya.
- Minimal keterampilan klinik yang harus dikuasai adalah:
i. Pemeriksaan fisik.
ii. Prosedur pemberian obat secara 12 benar.
iii. Pemberian oksigen, suksion, nebulisasi, fisioterapi dada dan
postural drainage.
iv. Prosedur pemasangan infus dan enteral.
v. Prosedur pemasangan kateter urin.
vi. Prosedur pemasangan selang naso gastrik (NGT).
vii. Prosedur pencegahan cedera.
307
AIPNI
viii.Resusitasi Jantung Paru (basic life support = BLS).
ix. Perawatan luka
x. Pemberian transfusi darah dan produknya.
xi. Prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
xii. Pendokumentasian dan pelaporan.
- Keterampilan tambahan lain yang diujikan berdasarkan
kebutuhan RS atau ruangan setempat yang spesifik. Sebagai
contoh: jika akan menempatkan peserta didik di RS Bersalin,
maka kompetensi pemasangan kateter urin untuk memicu
kontraksi uterus dan pemeriksaan Leopold harus lulus dan
dimiliki oleh peserta didik, sedangkan jika akan menempatkan
peserta didik di RS jiwa, maka beberapa kompetensi seperti
berkomunikasi terapeutik dan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)
harus dimiliki terlebih dahulu sebelum masuk ke wahana
praktik tersebut.
- Kompetensi utama dapat dicapai di RS tipe A. B, dan B
pendidikan sedangkan kompetensi pendukung dan lainnya
dapat dilaksanakan di RS tipe C atau tatanan layanan
kesehatan lain yang sesuai.
- Selama periode program profesi, semua penugasan yang
sifatnya tertulis diminimalisasi sehingga penugasan tertulis
hanya ditujukan untuk kepentingan langsung kegiatan klien
seperti pendokumentasian dan laporan, serta presentasi kasus.
314
AIPNI
KOMPETENSI/ FOKUS MATERI PEMBELAJARAN
CAPAIAN PRAKTIK
PEMBELAJARAN
prinsip-prinsip a. Terlibat aktif dalam diskusi kasus klien
peningkatan kualitas b. Aktif dalam kegiatan ilmiah
berkesinambungan c. Membaca artikel ilmiah keperawatan.
dalam praktik d. Mengikuti kursus, pelatihan tentang
asuhan keperawatan.
10. Mampu Menerapkan keterampilan-keterampilan
mendemonstrasikan teknis keperawatan (keterampilan dasar
keterampilan teknis dan keterampilan khusus) sesuai dengan
keperawatan yang tingkat usia di setiap tatanan pelayanan
sesuai dengan SOP kesehatan.
*)
11.Mampu 1. Membahas secara ilmiah tentang
mengkolaborasikan kondisi klien dengan profesi lain.
berbagai aspek dalam 2. Memberikan asupan dan saran kepada
pemenuhan profesi lain terkait kondisi pasien.
kebutuhan kesehatan
klien *)
12.Mampu 1. Menerapkan terapi komplementer
melaksanakan terapi seperti massage, terapi sentuhan,
modalitas sesuai pernapasan efektif, herbal.
dengan kebutuhan *) 2. Menerapkan terapi keperawatan
holistik
3. Menerapkan terapi modalitas seperti
terapi kelompok, terapi keluarga,
terapi perilaku
13.Mampu 1. Mengkaji situasi pelayanan / asuhan
mempertahankan keperawatan.
lingkungan yang 2. Mengikuti alur penanganan pasien
aman secara 3. Mengorganisasikan kegiatan layanan
konsisten melalui 4. Menerapkan pengelolaan kasus.
penggunaan strategi 5. Mengendalikan kualitas asuhan
menjamin kualitas keperawatan
dan manajemen risiko
315
AIPNI
KOMPETENSI/ FOKUS MATERI PEMBELAJARAN
CAPAIAN PRAKTIK
PEMBELAJARAN
316
AIPNI
KOMPETENSI/ FOKUS MATERI PEMBELAJARAN
CAPAIAN PRAKTIK
PEMBELAJARAN
Keyakinan
3. Mempertahankan K3.
4. Berkolaborasi dengan sejawat, senior,
atau profesi lain.
18.Mampu 1. Menerapkan pola komunikasi efektif
menggunakan untuk kepentingan kepuasan
keterampilan pelanggan, dalam berkolaborasi dan
interpersonal yang kerja tim.
efektif dalam kerja 2. Membina hubungan kerja secara baik
tim dan pemberian dengan pihak lain yang terkait.
asuhan keperawatan
dengan
mempertahankan
hubungan kolaboratif
*)
19.Mampu merancang, 1. Mengidentifikasi fenomena klien
melaksanakan proses dan lingkungan
penelitian sederhana 2. Menyusun rumusan masalah dan
serta memanfaatkan tujuan penelitian.
hasil penelitian dalam 3. Mengembangkan instrumen
upaya peningkatan penelitian
kualitas asuhan 4. Melakukan pengumpulan data
keperawatan. 5. Menganalisis data
6. Mendesiminasi dan publikasi hasil
penelitian.
20.Mampu 1. Menyelesaikan masalah klien secara
mengembangkan pola efektif dan efisien serta sistematis.
pikir kritis, logis dan 2. Menindak lanjuti hasil dari
etis dalam penyelesaian masalah klien.
mengembangkan
asuhan keperawatan
21.Mampu mengikuti 1. Menggunakan perangkat komputer
perkembangan ilmu dan
dan teknologi di jaringan dalam mengakses teknologi
317
AIPNI
KOMPETENSI/ FOKUS MATERI PEMBELAJARAN
CAPAIAN PRAKTIK
PEMBELAJARAN
bidang keperawatan terkini dalam keperawatan dan
dan kesehatan. kesehatan
2. Menerapkan klasifikasi intervensi dan
outcome keperawatan (NIC- NOC
atau lainnya)
22.Mampu 1. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan
mengembangkan ilmiah keperawatan.
potensi diri untuk 2. Terlibat dalam diskusi tentang layanan
meningkatkan kesehatan dan keperawatan.
kemampuan
professional
23.Mampu berkontribusi
dalam
mengembangkan
profesi keperawatan
24.Mampu 1. Melakukan proses pembelajaran
mengembangkan sepanjang hayat
potensi diri untuk
mempertahankan 2. Mewujdkan perubahan yang positif
kompetensi untuk kepentingan klien, layanan, dan
(deskriptif) profesi.
318
AIPNI
6.1.6 Penerapan hubungan kompetensi/ capaian
pembelajaran dengan mata kuliah dan beban studi.
KOMPETENSI/ MATA AJAR DAN BEBAN STUDI
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
- Melakukan Dilakukan untuk kegiatan: (29 sks-
komunikasi efektif kurikulum inti)
- PKD (2 sks)
- Membantu - Keperawatan Medikal Bedah (6 sks).
melaksanakan - Keperawatan Anak (3 sks).
pendidikan - Keperawatan Jiwa (3 sks).
kesehatan - Keperawatan Maternitas (3 sks).
- Keperawatan Kedarurat-gawatan (3 sks).
- Mengelola - Keperawatan Komunitas / kelg (5 sks).
administrasi - Keperawatan Gerontik (2 sks)
keperawatan - Penerapan manajemen kepr (2 sks).
- Mampu
melaksanakan
asuhan
keperawatan
professional di klinik
dan di komunitas.
- Mampu
mengaplikasikan
kepemimpinan dan
manajemen
keperawatan.
- Mampu menjalin
hubungan
interpersonal.
- Mampu melakukan
319
AIPNI
penelitian
sederhana
sebagai peneliti
pemula.
- Mampu
mengembangkan
profesionalisme
secara terus menerus
atau belajar
sepanjang hayat.
320
AIPNI
fenomena pasien atau klinik yang terjadi dan harus segera dicari
solusinya, kemudian disusun dalam bentuk proposal penelitian
atau proyek dengan melibatkan pihak pelayanan. Setelah itu,
pengumpulan data dilakukan untuk dianalisis oleh kedua pihak
yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini.
Pelaksanaan Tridarma ketiga yaitu pengabdian masyarakat
dapat dilaksanakan oleh pihak pendidikan bersama pelayanan
dengan mengembangkan program-program pelatihan untuk para
perawat, dan keluarga pasien atau pendidikan kesehatan kepada
pasien dan keluarga. Selain itu, pengembangan model pendekatan
pada pasien yang kemudian diterapkan secara terrencana dan
sistematis dapat menjadi sebuah bentuk pengabdian masyarakat
yang bermakna dari pihak pendidikan kepada pihak pelayanan.
321
AIPNI
6.2 FASE PELAKSANAAN
Catatan:
Minimal lama studi untuk program studi pendidikan Ners
adalah 2 semester untuk minimal 36 SKS.
322
AIPNI
6.2.2 Model-model bimbingan
6.2.2.1 Preceptoring
323
AIPNI
Kebutuhan akan preseptor terjadi karena upaya untuk
mempertahankan layanan pasien yang berkualitas dan
keberadaan peserta didik tidak merupakan pihak yang
didaya-gunakan karena ketidak-cukupan tenaga atau
dianggap sebagai tenaga gratisan. Sebaliknya, preseptor
juga diperlukan untuk mengurangi stress yang mungkin
dialami oleh peserta didik sebagai lulusan sarjana
keperawatan baru yang belum mengenal dunia kerja
sebenarnya. Disamping itu, keberadaan preseptor juga
untuk menjamin bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya
berada pada peserta didik, tidak diberikan secara lebih dini
atau tidak seharusnya diberikan secara kurang tepat. Yang
terakhir, tentu saja untuk mengurangi resiko pekerjaan
terjadi pada peserta didik dan pasien terutama pada
lingkungan layanan kesehatan yang lebih kompleks.
325
AIPNI
Pendengar yang baik dan mampu menyelesaikan
masalah.
Tanggap terhadap kebutuhan dan ketidak-
berpengalaman peserta didik.
Cukup megenali dan terbiasa dengan teori dan praktik
terkini.
Kompeten dan percaya diri dalam peran sebagai
preseptor.
326
AIPNI
Membantu peserta didik dalam mengkaji, memvalidasi,
serta mencatat pencapaian kompetensi klinik peserta
didik.
327
AIPNI
kebijakan yang berlaku di RS dan ruang rawat dimana
peserta didik ditempatkan.
sifat layanan yang diberikan.
jenis dan kriteria pasien yang dirawat.
aturan dan ketentuan apabila menghadapi situasi tidak
diharapkan seperti klien jatuh, salah memberikan obat,
kebakaran, dll.
kedudukan dan posisi preseptor dan peserta didik.
329
AIPNI
untuk kemudian dievaluasi oleh preseptor. Pelimpahan
kewenangan melaporkan lisan ditumbuh kembangkan dari
awal sejak peserta didik menjalani program internship.
Kewenangan melaporkan lisan kemudian secara bertahap
dilanjutkan dengan melaporkan tertulis dalam bentuk menulis
laporan di kartu pasien / kardex dan selalu ditanda tangani
oleh preseptor / mentor berdampingan dengan tanda tangan
peserta didik.
- Setiap peserta didik tidak selalu harus memiliki klien dengan
jenis ketergantungan yang sama. Preseptor harus
memahami dan meyakini kemampuan peserta didik dalam
menerima kewenangan. Apabila peserta didik dinilai belum
mampu menerima pendelegasian kewenangan pada tingkat
yang lebih sulit, maka ia tidak diperkenankan menerima
pendelegasian berikutnya sampai ia dianggap sudah mampu
untuk menerima kewenangan pada tingkat berikutnya.
- Peserta didik mengikuti jadwal dinas dari preseptornya
masing-masing sehingga setiap peserta didik mengetahui
kemana harus pergi jika mau bertanya, melaporkan, meminta
saran, dan mendiskusikan hal-hal tentang kliennya.
- Peserta didik difasilitasi untuk melakukan presentasi, diskusi
kasus, seminar kecil diruangan masing-masing sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan yang harus diperolehnya
melalui klien masing2.
331
AIPNI
7METODA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Pembelajaran pada pendidikan ners dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi menggunakan berbagai metoda pembelajaran yang
berfokus pada mahasiswa / Student Centered Learning (SCL).
Metoda pembelajaran pada program pendidikan Sarjana
Keperawatan dan program pendidikan profesi.
335
AIPNI
N Model Aktivitas Belajar Aktivitas Dosen
o Belajar Mahasiswa
memecahkan masalah untuk mahasiswa
faktual/ yang dirancang dalam mencari
oleh dosen . pemecahan
masalah yang
dipilih oleh
mahasiswa sendiri
atau yang
ditetapkan.
336
AIPNI
(Pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, baik
konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, cara melakukan,
komplikasi, dan sebagainya)
Skor 2 Pernah melihat atau pernah mendemonstrasikan
(Memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan
dan pernah melihat demonstrasinya).
Skor 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah
supervisi (memiliki pengetahuan teoritis mengenai
keterampilan dan pernah
menerapkan keterampilan ini beberapa kali dibawah
supervisi.
Skor 4 Mampu melakukan secara mandiri (memiliki
pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini dan
memiliki pengalaman untuk menggunakan dan
menerapkan keterampilan ini secara mandiri.
Evaluasi Proses
1.Evaluasi Pelaksanaan
2.Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa
3.Evaluasi Dosen oleh Dosen
337
AIPNI
7.2 Metoda Pembelajaran dan Evaluasi pada program Profesi
Keperawatan
339
AIPNI
8 PENUTUP
340
AIPNI
DAFTAR RUJUKAN
341
AIPNI
Lampiran 1.
Wakt
u Komponen pendelegasian kewenangan asuhan klien
/mgg pada setiap stase
u
Tindakan Ketergantung Ketergantungan Ketergantun Ketergantung
prosedur an minimal gan sedang an tinggi
al Mandiri
1-2 V
2-3
dst
342
AIPNI
343
AIPNI