Anda di halaman 1dari 4

RESUME BELAJAR

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


Dosen Pengampu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd

Judul Resume : Teori Pembelajaran Konstruktivisme


Keperluan resume : Untuk mengetahui teori pembelajaran konstruktivisme di Indonesia
Nama/ NIM : Rido Sigit W/ 150341603332
Tempat dan Waktu : Lawang, 12 Februari 2017

Teori Belajar Konstruktivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa


pengetahuan adalah bentukan (Konstruksi) peserta didik sendiri. Pengetahuan merupakan
hasil dari konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang dengan membuat struktur, kategori,
konsep, dan skema yang diperlukan untuk membentuk pengetahuan tersebut. Berikut adalah
deskripsi dari teori-teori yang digunakan dalam teori ini.

1. Skema
. Skema akan beradaptasi dan berubah selama perkembangan mental anak.. Skema adalah
hasil kesimpulan atau bentukan mental, konstruksi hipotesis, kreativitas, kemampuan, dan
naluri
2. Asimilasi
Asimilasi adalah proses kognitif yang dengannya seseorang mengintegrasikan persepsi,
konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.
3. Akomodasi
Seorang anak dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman yang baru, tidak dapat
mengasimilasikan pengalaman yang baru itu dengan skema yang telah ia punyai karena bisa
jadi sama sekali tidak cocok.
4. Equilibration
Proses equilibrium, yaitu pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan
proses asimilasi dan akomodasi. Equilibration membuat seseorang dapat menyatukan
pengalaman luar dengan struktur dalamnya (skema).
5. Zone of proximal development
Menurut konsep ini, perkembangan psikologi bergantung pada kekuatan social luar
sekaligus pada kekuatan batin (inner resources). Vygotsky mendefinisikan ZPD sebagai jarak
antara tingkat perkembangan actual anak sebagaimana ditentukan oleh kemampuan
memecahkan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial Konsep sentral lain
dalam karya Vugotsky adalah pembicaraan batin (inner speech).
6. Discovery learning
Discovery learning adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa
menggunakan informasi untuk mengkostruksi pemehamannya sendiri. Manfaat yang
diperoleh siswa dengan metode ini antara lain : meningkatkan potensi intelektual, mengubah
dari reward ekstrinsik ke reward instrinsik, mempelajari secara heuristic atau pengerjaan
strategi guna melakukan penemuan di masa yang akan datang, dan membantu dalam
melakukan retensi dan retrival (memperoleh kembali informasi).
Tujuan teori konstruktivisme
1. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa
2. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dan keahlian dalam pemecahan masalah
3. Menumbuhkan rasa pemikir mandiri siswa
4. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana pelajar itu

Ciri-ciri pembelajaran secara konstruktivisme

1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir dan menanamkan konsep


2. Memicu timbulnya ide pada siswa
3. Merangsang siswa untuk bertanya
4. Metode yang banyak menekankan kepada kemandirian siswa

Prinsip-prinsip konstruktivisme

1. Siswa membangun sendiri konsep pengeahuannya


2. Siswa dengan aktif membangun konsepnya sendiri
3. Guru bertindak sebagai pengarah meuju jalan kebenaran

Prinsip pokok dalam teori ini adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan
pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri.
Guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi
menjadi sangat bermakna dan relevan bagi siswa dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar
menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat
memberikan tangga kepada siswa yang nantinya dimaksudkan dapat membantu mereka
mencapai tingkat penemuan..
Kelebihan teori belajar konstruktivisme

1. Murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, menjalani ide dan membuat keputusan
2. Murid akan lebih paham karena terlibat langsung dalam membina pengetahuan baru
3. Oleh karena murid terlibat langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua
konsep
4. Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina
pengetahuan baru
5. Oleh karena mereka terlibat secara terus menerus, mereka paham, ingat, yakin dan akan
merasa senang belajar

Kelemahan teori belajar konstruktivisme

1. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang hasil onstruksi tidak cocok
dengan kaidah ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan miskonsepsi
2. Konstruktivisme membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan
penanganan yang berbeda-beda
3. Situasi dan kondisi sekolah tidak sama dalam memfasilitasi keaktifan dan kekreatifan
siswa
4. Meskipun guru hanya menjadi motivator dan memediasi jalannya proses belajar, tetapi
guru harus memiliki perilaku yang elegan dan arif sebagai spirit bagi siswa sehingga
dibutuhkan pengajaran yang mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan

Pertanyaan

1. Bagaimana jika dalam kenyataannya siswa yang dibina menggunakan teori ini mejadi
takut, bukannya antsusias dalam proses pembelajaran ? seperti yang dialami penlis pada
mata kuliah tertentu.

MATAKULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


SEMESTER GENAP 2016-2017

No. Elemen Skor Penilaian


Maks Diri Teman Dosen
I. Identitas Resume
1 Judul resume 5
2 Keperluan ditulisnya resume 2
3 Nama penulis resume 2
4 Tempat dan waktu penulisan resume 1

II. Bagian Teks Utama Resume


5 Topik-topik Bahasan pada bagian inti:
Relevan dengan topik bahasan yang dipaparkan pada RPS 15
Berisi point-point penting yang berkaitan dengan topik bahasan 20
Beragam konsep dieksplor dari banyak sumber (> 5 sumber bu- 15
ku atau artikel)
Menyajikan hasil eksplorasi berupa konsep yang relevan dengan 15
konsep yang dipelajari
Gambar/diagram/foto yang disertakan 10
Memunculkan pertanyaan-pertanyaan penting dari hasil resume 15

Jumlah Skor Maksimal 100

Anda mungkin juga menyukai