John Deere Final
John Deere Final
Profil Perusahaan
Selama tahun 1970, kegiatan operasi dan peralatan JDCW telah dirancang
untuk membantu divisi traktor sebesar 150 unit per hari. Pada
pertengahan tahun 1980, JDCW memproduksi suku cadang kurang dari
kebutuhan. Aktivitas volume yang rendah merupakan efek yang sangat
merugikan mesin dan bisnis karena mesin tersebut lebih efisien untuk
produksi bervolume tinggi.
Permasalahan
JDCW mempunyai 3 divisi yaitu The Hidraulics Division, The Drive Trains
Division, dan Gear and Special Product Division. Sebagai bagian dari
sebuah perusahaan terintegrasi secara vertikal, JDCW mendapatkan part
dari Deeres Equipment Division, karena dapat memproduksi berbagai
macam part dalam jumlah yang banyak, walaupun produksi traktor relatif
rendah. Rendahnya produksi traktor memberikan kerugian pada mesin
karena mesin lebih efisien beroperasi pada jumlah yang besar.
Analisis Permasalahan
JDCW melakukan penawaran sebanyak 275 suku cadang. Tetapi dari 275
suku cadang yang menjadi penawaran JDCW hanya 58 suku cadang yang
harganya dibawah penawaran dari luar. 103 suku cadang yang harga
direct cost-nya lebih murah dibandingkan dengan full cost dari luar.
Sedangkan sisanya, baik direct cost ataupun full costnya, lebih tinggi
dibandingkan dengan penawaran dari luar. Dengan harga yang tidak
kompetitif ini, keinginan divisi gear and special products untuk menjual
suku cadangnya tidak dapat dilaksanakan.
Harga per unit yang tidak kompetitif ini sebagian besar disebabkan karena
JDCW menggunakan standard cost accounting system dalam
mengalokasikan overheadnya. Tarif overhead didasarkan pada basis direct
labor, material dollars, dan actual cycle time standard (ACTS). Setelah
dilakukan analisis lebih lanjut oleh manajer akuntansi JDCW, maka
sebaiknya JDCW menggunakan sistem Activity Based Costing (ABC) dalam
mengalokasikan overhead. Sistem ABC yang dirancang oleh JDCW ini
menggunakan 7 cost driver dalam mengalokasikan overheadnya, yaitu
1. Direct labor support
2. Machine operation
3. Setup hours
4. Production order activity
5. Materials handling
6. Parts administration
7. General and administrative
STANDARD COST
Total
Standar Overhea Overhea
No Overhea
d d base d Rate
d
Direct 3,501,00 1,714,0
1 205%
Labor 0 00
Machine 6,670,00
2 242,000 $27.56
Hours 0
10,171,0
Total 00
Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa alokasi overhead dengan
menggunakan ABC memiliki keragaman cost driver dibandingkan dengan
standard cost. Dengan total overhead yang sama dapat menghasilkan
alokasi overhead yang berbeda-beda berdasarkan driver costnya.
Future of ABC
Walaupun ABC ini sangat berguna, tetapi manfaatnya juga masih terbatas
pada:
1. ABC hanya berjalan pada komputer tiap individu, bukan pada komputer yang
terintegerasi dengan data base divisi
2. ABC hanya digunakan untuk operasi yang meggunakan turning machine
Kesimpulan