TUGAS 1 - METAFORA ARSITEKTUR Dari Rizal Tampan
TUGAS 1 - METAFORA ARSITEKTUR Dari Rizal Tampan
Metafora mengidentifikasikan hubungan antara benda dimana hubungan tersebut lebih bersifat abstrak
daripada nyata serta mengidentifikasikan pola hubungan sejajar. Dengan metafora seorang perancang dapat
berkreasi dan bermain-main dengan imajinasinya untuk diwujudkan dalam bentuk karya arsitektur.
Metafora dapat mendorong arsitek untuk memeriksa sekumpulan pertanyaan yang muncul dari tema
rancangan dan seiring dengan timbulnya interpretasi baru. Karya karya arsitektur dari arsitek terkenal yang
menggunakan metoda rancang metafora,hasil karyanya cenderung mempunyai langgam Postmodern.
Pada awal tahun 1970-an muncul ide untuk mengkaitkan arsitektur dengan bahasa, menurut Charles
Jenks dalam bukunya The Language of Post Modern dimana Arsitektur dikaitkan dengan gaya bahasa,
antara lain dengan cara metafora.
Pengertian Metafora dalam Arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam
bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai
karyanya.
Intangible methaphors, (metafora yang tidak dapat diraba) metafora yang berangkat dari suatu konsep,
ide, hakikat manusia dan nilai-nilai seperti : individualisme, naturalisme, komunikasi, tradisi dan
budaya. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah Nagoya City Art Museum karya
Kisho Kurokawa yang membawa unsur sejarah dan budaya didalamnya.
Konsep Ketidak-kekalan
Kurokawa menemukan bahwa, dengan pengecualian Kyoto
dan Kanazawa, sebagian besar kota di Jepang hancur selama
Perang Dunia II. Ketika kota-kota negara Barat hancur, batu bata
dan berbagai batu menjadi bukti keberadaan mereka di masa lalu.
Namun mengenai komentar Kurokawa, kota Jepang sebagian besar
dibangun dari kayu dan unsur-unsur alam, sehingga mereka dibakar
menjadi abu dan menghilang sama sekali. Dia juga menemukan
bahwa antara Edo (sekarang Tokyo) dan Kyoto yang hampir
seluruhnya hancur selama beberapa pertempuran dari periode
Perang Amerika di abad 15 dan 16. Pergeseran kekuasaan
menyebabkan bagian dari Jepang untuk dihancurkan. Pada catatan
yang sama, secara historis, kota Jepang ini telah hampir bertahun
tahun terpukul dengan bencana alam seperti gempa bumi, angin
topan, banjir dan letusan gunung berapi. Kerusakan bangunan dan
kota secara terus menerus telah memberikan penduduk Jepang,
"ketidakpastian tentang keberadaan, kurangnya iman dalam
terlihat, kecurigaan dari kekal" kata Kurokawa.
Tradisi materialitas masih hidup dalam pekerjaan Kurokawa denan terlihat pada berbagai karyanya
seperti halnya memperlakukan material besi selayaknya besi, aluminium selayaknya aluminium, dan
membuat sebagian besar finishing dari bahan beton. Tradisi kejujuran materialitas hadir di berbagai karya
Kurokawa. Di dalamnya, ia menunjukkan teknologi dengan "tidak ada warna buatan. Sistem struktur
terbuka milik Kurokawa tidak berusaha untuk menyembunyikan elemen ikat, dan lebih percaya teradap
keindahan yang melekat di masing-masing bagian. Pendekatan berani ini menciptakan tekstur elemen
yang menjadi materialitas nyata dari keseluruhan. Sehingga sifat alami dari suatu bahan akan terlihat dan
mudah untuk ditangkap.
Tangible Metaphors
Metafora yang berangkat dari hal-hal visual serta spesifikasi/ karakter tertentu dari sebuah benda seperti
sebuah rumah adalah puri atau istana, maka wujud rumah menyerupai istana. Rancangan yang
menggunakan metafora ini salah satunya adalah LHemisferic (Planetaria) di Valencia, Spanyol karya
Santiago Calatrava yang menerjemahkan bentuk mata ke dalam bentuk bangunan.
Pendekatan desain
LHemisferic merupakan bagian kecil dari desaindesain yang ada dalam City of Art Sciences, Valencia, Spain.
Digunakan untuk tempat bersantai (in door),theatre imax / film (globe)
Kelopak mata
Bulu mata
Titik hitam mata
Bentuk bola mata
Merupakan penggabungan kategori 1 dan kategori 2 dengan membandingkan suatu objek visual dengan
yang lain dimana mempunyai persamaan nilai konsep dengan objek visualnya. Dapat dipakai sebagai
acuan kreativitas perancangan. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah EX Plaza
Indonesia karya Budiman Hendropurnomo yang menjadikan gaya kinetik pada sebuah mobil sebagai
konsepnya, yang diterjemahkan menjadi gubahan masa lima kotak yang miring sebagai ekspresi gaya
kinetik mobil, kolom-kolom penyangganya sebagai ban mobil.
Karya lain dari Sren Robert Lund, yaitu Arken Museum of Modern Art berhasil mewujudkan sebuah atmosfer
kapal yang dihadirkan baik secara nyata (tangible) maupun tak nyata (intangible), sehingga karya ini dapat
dimasukkan kategori metafora-gabungan (combine-metaphors). Nuansa kapal secara nyata (tangible)diwujudkan
lewat penggunaan elemen-elemen Arsitektur Bahari sebagai berikut :
1. penggunaan baut dan mur
2. penggunaan elemen besi pada jalan-jalan sempit yang dikelilingi olehpagar, seperti yang terdapat pada kapal.
3. pemakaian bentuk lempeng (eksterior) yang secara garis besar menyerupai badan kapal.
Sedangkan secara tak nyata (intangible) ditunjukkan pada nuansa ruang,pemilihan material tradisional, pemilihan
warna dan organisasi ruang. Antara lain :
1. nuansa dek kapal yang dihadirkan mulai dari foyer museum dengangang-gang berpagar dari besi yang
terangkat.
2. nuansa ruang mesin pada ruang Red Axis dengan menggunakanwarna merah dan langit-langit yang gelap,
sekaligus dinding ber-peredam suara. Pada langit-langit juga di ekspose pipa-pipa utilitasseperti keadaaan di
kapal.
3. nuansa kapal yang terombang-ambing ditunjukkan lewat dinding danlantai yang miring.
4. organisasi ruangnya menonjolkan kesan berlawanan dengan ruangArt Axis sebagai porosnya, hal ini ditujukan
agar ARKEN dapatmerangkul semua jenis seni baik tradisional (ruang persegi) dan senimodern (ruang
bersudut tajam).5.
5. menghadirkan kembali karakter garis pada tapak ke bangunan, yaitusepanjang lorong Art Axis yang sejajar
dengan jalan utama. Dan lorong Red Axis sejajar dengan garis pantai. Sehingga antara tapak dan bangunan
adalah sebuah kesatuan
Selain pameran Arkens, di mana Anda dapat mengalami koleksi dan pameran khusus, sehingga
memegang ARK juga berbagai fasilitas umum, termasuk Arken SHOP, Film auditorium dan workshop kreatif
untuk anak-anak dan keluarga. Foyer merupakan tempat berkumpulnya yang memberikan akses ke
banyak fitur museum. Seni Axis adalah pameran terbesar dan merupakan Arkens nave dan tulang
belakang. Red Axis memotong ke Art Axis dengan warna merah
khas dan bertindak sebagai penghubung antara serambi dan
sumbu seni.
Arken CAF berbentuk seperti dek kapal terapung yang
menggantung di sisi museum. Dari sini selesai suasana maritim
dengan pemandangan Kge Bay.
Bentuk dekonstruktif
ARK adalah salah satu contoh terbaik di Denmark dengan
arsitektur dekonstruktif yang melanggar bentuk biasa dalam
mendukung sudut miring dan ilusi optik. Gelombang
deconstructivist menyapu seluruh Eropa pada 1980-an, dan itu
gaya ini yang menginspirasi Sren Robert Lund untuk membentuk ARK sebagai kapal terfragmentasi.
Arkens desain bersaksi visi Sren Lund Robers untuk arsitektur museum yaitu sebagai visioner sebagai
seni. Dengan arsitektur membusuk bentuk dikenali dekonstruktif yang pecah, tumpang tindih dan
bergabung bersama-sama dengan cara baru. Dalam Arkens kasus menunjuk garis bangunan di berbagai
arah, dan karena rencana tersebut mewakili sejumlah elemen bangunan komposit yang bergabung
bersama-sama dengan cara yang ekspresif.
Arkens arsitek Sren Robert Lund, pikir
kontras mencolok, dari dinding abu-abu
beton telanjang pada dinding merah dari Red
Axis dan lemari. ruang terbuka yang luas
diikuti oleh tertutup kecil, membuat transisi
dramatis. sudut aneh kamar 'membuat
arsitektur mengejutkan, dinamis dan
kontras, dan museum ini dibangun untuk
menantang mata dan keseimbangan.
Dinding melengkung, tingkat split,
lysindfaldene, struktur terlihat dan warna
khas merangsang indera dan
berpengalaman dengan seluruh tubuh.