Anda di halaman 1dari 2

Iman Taufik Siwi

14521272/
Tugas Rangkuman
Penguraian Limbah Bulu Unggas dengan new
Isolated Strains
Bacillus sp. di Maroko

Dalam jurnal ini di katakana bahwah, limbah bulu unggas kaya akan protein b-keratin. b-
keratin sebagai komponen utama karena tahan terhadap degradasi oleh enzim. Penulis yang sama
mengatakan bahwa bakteri keratinolytic terdapat di tanah dan kompos unggas, dan Anonim
ichida burtt (1991) mengatakan hidrolisis bakteri keratin dapat terjadi dalam bulu dari unggas
ysng hidup.
Para peneliti juga menyatakan bahwa inokulasa dapat meningkatkan terjadinya degradasi
keratin pada kompos unggas, sehingga dengan peristiwa ini mengakibatkan semakin baik untuk
proses penguraian limbah bulu

Peneliti mengatakan bahwa proses penguraian bulu dipercepat oleh inkulasi dengan
karatinolytic bacillus sp yang terisolasi dari tanah.

METODE

secara kimia

dimulai dengan penentuan ph, kemudian bahan di keringkan dengan menggunakan alat
pengering (open), suhunya di ukur sampai mencapai titik konstan. Bahan(abu) di diamkan selam
6 jam. sampai pada tahapan filterisasi dengan larutan asam trichloracetic 10 %.

Karakterisasi dan pemisahan galur sampel

dimulai dengan tahap pengenceran dimana Sampel di bawah ke laboratorium, setiap


sampel ditambahkan 10 gram kompos dan di campur dengan 90 gram air. Kemudian di panaskan
sampai suhu 70 oc selama 15 menit. Seluruh diluen dilapisi oleh tripcase agar kedelai dan di
inkubasi pada suhu 30oc selama 24 jam. Setiap sampel di cek agar tidak terpisah dari agar slants.
Selanjutnya produksi spora di identifikasi menurut metode larpent 1985.

Penyaringan

Straint di pilih dari 10 isolat, untuk di pisahkan dari limbah bulu unggas. Bulu di potong
dalam irisan bersih 2 cm, kemudian di masukan ke dalam Erlenmeyer yang mengandung 100ml
air suling. Labu di sterilisasi dengan suhu 1210c selama 25 menit dan di inokulasi sehingga pada
hasil pemisahan menghasilkan ukuran yang kecil
Batch Assays

Pada tahap ini mengidentifikasi dan membandingkan antara Baccilusicheniformis dan


Bacillus subtiils ATCC 6633 untuk di keluarkan dari limbah bulu unggas dengan komposisi
yakni protein 81%, fas 1,2%, dry matter 86%, dan ash 1,3%.

HASIL DAN DISKUSI (PEMBAHASAN)

Keratinisasi merupakan proses pembentukan keratin dengan melibatkan enzim. Beberapa


studi mengatakan bahwa tingginya aktivitas keratinisasi menyebabkan enzimatik limbah bulu
unggas yang gelah mati menjadi aman apabila didaur ulang menjadi bahan oragnik. Hal ini
mendorang untuk meneliti dan menghasilkan penemuan baru dalam bidang pengobatan dll.
Dalam Tabel 1 dijelaskan bahwa senyawa utama yang tedapat dalam limbah bulu unggas
adalah protein lemak, abu dengan 81% protein 1,2% abu , dan fas 1,3%. Pada proses
penyaringan dapat juga dilihat dari table yang telah tersaji pada jurnal tersebut dimana pola
pertumbuhan strain menggkat lebih tinggi dari sebelumnya, sedangkan untuk hidrolisi limbah
bulu unggas mengalami penurunan dari total protein 13,6% menjadi 1,92%.
.

Anda mungkin juga menyukai