BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
Rizki Apriza 1041311054 /2013 (Ketua Kelompok)
Vania Oktiani Pariyan 1041311065/2013 (Anggota Kelompok)
Sunan Laga Putra 1041411035/2013 (Anggota Kelompok)
Andry Yuliansyah 1021311004/2013 (Anggota Kelompok)
Achmad Riyadi 1041411043/2014 (Anggota Kelompok)
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN
Menyetujui.
W WWaki
Dekan Ketua Pelaksana Kegiatan
ii
DAFTAR ISI
Judul ................................................................................................................ i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Ringkasan ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
1.4 Luaran ................................................................................................ 2
1.5 Manfaat .............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya ........................................................................ 3
2.2. Landasan Teori .................................................................................. 3
2.2.1 Definisi Aspal ........................................................................... 3
2.2.2 Material Penyusun Aspal ......................................................... 4
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi .............................................................................................. 6
3.2 Bahan ............................................................................................... 6
3.3 Pengujian Aspal ............................................................................... 6
3.4 Perancangan Proporsi Campuran Aspal .......................................... 7
3.5 Pengujian Marshall .......................................................................... 7
3.7 Jumlah Kebutuhan Benda Uji .......................................................... 7
3.8 Jumlah Volume Benda Uji ............................................................... 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................. 8
Daftar Pustaka ................................................................................................. 9
Lampiran
1. Biodata Ketua, Anggota dan Pendamping .......................................... 10
2. Justifikasi Anggaran ............................................................................ 16
3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas ......................................... 17
4. Pernyataan Ketua ................................................................................ 18
iii
RINGKASAN
Sampai saat ini aspal masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan jalan.
Selain karena kemudahan dalam mendapatkan material penyusunnya, hal itu juga
disebabkan oleh banyaknya keunggulan yang ditawarkan dalam aspal sebagai
bahan perekat material penyusun jalan. Diantara keunggulan tersebut yaitu aspal
merupakan bahan yang awet, kuat tekan yang cukup tinggi sehingga jika
dikombinasi dengan material penyusun jalan dapat dikatakan mampu dibuat untuk
struktur yang kuat. Sementara itu, kebutuhan material seperti kerikil dan aspal
terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna
jalan, pariwisata, dan perluasan wilayah. Namun kondisi wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang terkenal dengan hasil tambang timah tidak
banyak memiliki sumber material penyusun jalan yang mengakibatkan kebutuhan
akan material penyusun jalan harus didatangkan dari daerah lain. Dari kegiatan
penambangan biji timah tersebut menghasilkan tailing yang merupakan limbah
dari produkusi pengolahan biji timah. Tailing ini berupa material berbentuk pasir.
Kurangnya pemanfaatan limbah tailing dan mengatasi pencemaran lingkungan
yang terjadi di Pulau Bangka serta memandang kemajuan kedepannya maka perlu
dilakukan sebuah inovasi dengan memanfaatkan limbah tailing sebagai salah satu
alternatif bahan penyusun jalan dengan harapan dapat membuat aspal yang
berkualitas. Dari bahan yang penulis coba untuk digunakan dalam perencanaan
diharapkan dapat memenuhi kuat tekan yang diinginkan dalam pembuatan serta
bisa didapatkan aspal bekualitas baik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui kelayakan dari kombinasi limbah tailing untuk digunakan
sebagai bahan campuran perkerasan jalan, mengetahui metode perhitungan (mix
design) untuk perancangan campuran material penyusun jalan dengan
pemanfaatan limbah tailing timah agar dicapai aspal yang sesuai kuat tekan
rencana, mengetahui proporsi / komposisi yang terbaik dari limbah tailing untuk
hasil kuat tekan tertinggi, mengetahui Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk
membuat jalan inovasi menggunakan limbah penambangan timah.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini aspal masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan jalan.
Selain karena kemudahan dalam mendapatkan material penyusunnya, hal itu
juga disebabkan oleh banyaknya keunggulan yang ditawarkan dalam aspal
sebagai bahan perekat material penyusun jalan. Diantara keunggulan tersebut
yaitu aspal merupakan bahan yang awet, kuat tekan yang cukup tinggi
sehingga jika dikombinasi dengan material penyusun jalan dapat dikatakan
mampu dibuat untuk struktur yang kuat.
Sementara itu, kebutuhan material seperti kerikil dan aspal terus
mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna jalan,
pariwisata, dan perluasan wilayah. Namun kondisi wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang terkenal dengan hasil tambang timah tidak
banyak memiliki sumber material penyusun jalan yang mengakibatkan
kebutuhan akan material penyusun jalan harus didatangkan dari daerah lain
sehingga harganya relatif mahal oleh karena itu perlu dicarikan bahan
alternatif yang murah dan ramah lingkungan untuk dapat dijadikan bahan.
Pulau Bangka yang dikenal sebagai pulau penghasil timah terbesar di
Indonesia secara otomatis tentunya sering melakukan kegiatan penambangan
timah baik yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan maupun masyarakat
setempat. Kegiatan penambangan timah menjadi sumber mata pencaharian
utama bagi masyarakat di Pulau Bangka. Dari kegiatan penambangan biji
timah tersebut menghasilkan tailing yang merupakan limbah dari produkusi
pengolahan biji timah. Tailing ini berupa material berbentuk pasir.
Kurangnya pemanfaatan limbah tailing dalam mengatasi pencemaran
lingkungan yang terjadi di Pulau Bangka serta memandang kemajuan
kedepannya maka perlu dilakukan sebuah inovasi dengan memanfaatkan
limbah tailing sebagai salah satu alternatif bahan penyusun jalan dengan
harapan dapat membuat aspal yang berkualitas untuk Bangka yang lebih maju
dan inovatif.
Dari berbagai bahan yang penulis coba untuk digunakan dalam
perencanaan perkerasan jalan yang diharapkan dapat memenuhi standar untuk
perkerasan jalan yang diinginkan dalam pembuatan serta didapatkan lapisan
jalan yang berkualitasi baik dan mempunyai mutu yang kuat.
1
3. Bagaimanakah proporsi/komposisi yang terbaik dari Limbah bekas
tambang timah untuk hasil perencanaan aspal yang optimal?
4. Berapakah Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk membuat aspal
dengan kandungan limbah tambang timah?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diketahui
tujuan dari penulisan proposal yaitu sebagai berikut
1. Untuk mengetahui kombinasi tambahan limbah bekas tambang timah bisa
digunakan sebagai bahan campuran penyusun aspal.
2. Untuk mengetahui metode perhitungan (mix design) untuk perancangan
campuran penyusun aspal dengan penambahan Limbah bekas
penambangan timah, agar dicapai aspal dengan rasio yang tepat dan
sesuai menurut standar peraraturan Direktorat Jendral Bina Marga
3. Untuk mengetahui proporsi/komposisi yang terbaik dari Limbah bekas
tambang timah untuk hasil perencanaan aspal yang optimal.
4. Untuk mengetahui Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk membuat
aspal dengan kandungan limbah tambang timah.
1.4 Luaran
1. Laporan Penelitian
2. Model perancangan Lapisan Jalan Aspal dengan bahan tambah limbah
penambangan timah.
3. Publikasi ilmiah pada seminar tingkat Nasional
1.5 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat berupa :
a. Memberikan solusi lingkungan bagi wilayah Kepulauan Bangka Belitung
dengan memakai kembali limbah penambangan timah dan memanfaatkan
sebagai material utama pembuatan lapisan aspal.
b. Memberikan solusi alternatif untuk menggunakan bahan limbah
penambangan timah, khusunya bagi masyarakat di Pulau Bangka untuk
bisa digunakan sebagai campuran perkerasan jalan.
c. Membuat lapisan perkerasan aspal dengan harga yang lebih ekonomis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Definisi Aspal
Aspal didefinisikan sebagai material perekat (cementitious), berwarna hitam
atau coklat tua dengan unsur utama bitumen. Aspal dapat diperoleh di alam
ataupun residu dari pengilangan minyak bumi. Aspal berfungsi mengisi
rongga antara butir agregat dan rongga yang ada dalam agregat itu sendiri.
Aspal adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat sampai
agak padat, dan bersifat termoplastis. Jadi aspal akan mencair jika dipanaskan
sampai temperatur tertentu, dan kembali membeku jika temperatur turun.
Bersama dengan agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran
perkerasan jalan.
Berdasarkan tempat perolehannya, aspal dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Aspal alam
Aspal alam merupakan aspal yang didapat di suatu tempat di alam,
dan dapat digunakan langsung atau dengan sedikit pengolahan.
Contoh aspal alam adalah Asbuton yang diperoleh di Pulau Buton.
b. Aspal minyak
Aspal minyak merupakan aspal dari residu destilasi minyak bumi.
Setiap minyak bumi dapat menghasilkan residu yang banyak
mengandung aspal dan parafin. Residu aspal berbentuk padat, tetapi
melalui pengolahan hasil residu ini dapat pula berbentuk cair atau
emulsi pada suhu ruang. Aspal padat dikenal dengan nama semen
aspal (asphalt cement). Aspal cair (cutback asphalt) yaitu aspal
berbentuk cair pada suhu ruang, dihasilkan dari semen aspal yang
dicairkan dengan bahan pencair.
2.2.2 Material Penyusun Aspal (Komposisi Aspal)
a. Agregat kasar
Fraksi agregat kasar untuk agregat ini adalah agregat yang tertahan di atas
saringan 2,36 mm (No.8), menurut saringan ASTM. Fraksi agregat kasar ini
menjadikan perkerasan lebih stabil dan mempunyai tahanan terhadap selip (skid
resistance) yang tinggi sehingga lebih menjamin keamanan berkendara. Agregat
dengan bentuk butiran yang bulat memudahkan proses pemadatan tetapi rendah
stabilitasnya, sedangkan yang berbentuk menyudut sulit dipadatkan tetapi
mempunyai stabilitas yang tinggi.
b. Agregat Halus
Fraksi agregat halus adalah agregat hasil pemecahan batu yang mempunyai
sifat lolos saringan No. 8 (2,36 mm) tertahan saringan No. 200 (0,075 mm).
Fungsi utama fraksi agregat halus adalah untuk menyediakan stabilitas dan
mengurangi deformasi permanen dari perkerasan melalui keadaan saling
mengunci dan gesekan anatar butiran. Untuk hal ini maka sifat eksternal yang
diperlukan adalah angularity (bentuk menyudut) dan particle surface rounghness
(kekasaran permukaan butiran).
4
c. Bahan Pengisi (Filler)
Bahan pengisi dapat terdiri atas debu batu kapur, debu dolomite, semen
Portland, abu terbang, debu tanur tinggi pembuat semen atau bahan mineral tidak
plastis lainnya. Bahan pengisi merupakan mikro agregat yang harus lolos saringan
No. 200 (0,075 mm). Fungsi bahan pengisi adalah untuk meningkatkan
kekentalan bahan bitumen dan untuk mengurangi sifat rentan terhadap temperatur.
Kandungan bahan pengisi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan campuran
menjadi getas dan mudah retak bila terkena beban lalu lintas, namun di lain pihak
bila bahan pengisi terlalu sedikit akan menghasilkan campuran yang lembek pada
cuaca panas.
d. Limbah Tambang Timah
Pulau Bangka merupakan pulau penghasil timah terbesar di Indonesia.
Dari luas Pulau Bangka 1.294.050 ha, sebesar 27,56 % daratan pulau ini
merupakan areal Kuasa Penambangan (KP) timah. Bijih timah dengan kandungan
stannum (Sn). Menurut Noer (1998), mineral utama pembentuk timah adalah
kasiterit (SnO2) dengan batuan pembawanya berupa granit. Dampak kegiatan
penambangan timah, baik tambang konvensional maupun inkonvensional
terhadap lingkungan fisik berupa bertambahnya lahan kritis akibat berkurangnya
hutan.
Secara umum, lahan bekas tambang timah terdiri dari kolong (lahan bekas
penambangan yang berbentuk semacam danau kecil dengan kedalaman mencapai
40 m), overburden (timbunan liat hasil galian), dan hamparan taling yang berupa
rawa atau lahan kering (Sujitno 2007).
Sebagian besar biji timah ditemukan pada deposit alluvial dan operasi
penambangan dilakukan dengan dua metode yang menggunakan air untuk
memisahkan timah secara mekanis dari tanah yang mengandung timah. Dari sini
timah dipompakan ke pemilahan butir timah dan pasir timah diendapkan ,
sedangkan material lainnya dibuang sebagai ampas (tailing). Tailing merupakan
bahan dengan komponen utama berupa fraksi pasir bercampur kerikil, dan sejalan
dengan waktu timbunan tailing ini akan membentuk hamparan tailing (Latifah,
2000).
Timah dianggap sebagai limbah yang tidak berpotensi lagi setelah diambil
material berharganya dari biji nya. Limbah ini banyak mengandung beberapa
mineral berharga antara lain yaitu mieral zircon (ZrSiO4) yang digunakan untuk
zat anti korosi dan penahan panas. Salah satu mineral yang terdapat pada tailing
penambangan timah aluvial adalah pasir kuarsa. Saat ini penggunaan pasir kuarsa
tersebut belum dihasilkan maksimal. Pasir kuarsa di Pulau Bangka memiliki kadar
SiO2 antara 97,6% -98,53%. Mengetahui hal tersebut maka perlu upaya
pemanfaatan pasir kuarsa yang merupakan tailing dari hasil penambangan bijih
timah. (Eko. F, 2011)
5
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
6
4. Pengujian kadar air agregat halus dan kasar. (SNI 03-1971-1990)
5. Pengujian keausan agregat kasar dengan mesin Los Angeles/ Abrasi (SNI
03-2417-1991)
3.4 Perancangan Proporsi Campuran Aspal
Tahapan atau langkah pokok perancangan campuran untuk memperoleh
Formula Campuran Rancangan (DMF) sebagai Formula Campuran Kerja (JMF)
mengikuti prosedur SNI 06-2489-1991 oleh Departemen Pekerjaan Umum.
3.5 Pengujian Marshall
Prinsip dasar pengujian Marshall adalah pemeriksaan stabilitas dan
kelelehan, serta analisis kepadatan dan pori dari campuran padat yang terbentuk.
Pengujian Marshall mengikuti prosedur SNI 06-2489-1991, yang akan
menghasilkan nilai kadar aspal optimum.
3.6 Jumlah Kebutuhan Benda Uji
Benda uji untuk campuran aspal ini menggunakan enam variasi campuran
aspal, yaitu (5 % limbah tambang timah), (10 % limbah tambang timah), (15 %
limbah tambang timah), (20 % limbah tambang timah), (25 % limbah tambang
timah), dan (30 % limbah tambang timah). Untuk kadar aspal 4,0%; 4,5%; 5,0%;
5,5%; dan 6,0%.
Kadar Aspal
Campuran Beton Jumlah
4,0 % 4,5 % 5,0 % 5,5 % 6,0 %
5 % Limbah tambang timah 1 1 1 1 1 5
10 % Limbah tambang timah 1 1 1 1 1 5
15 % Limbah tambang timah 1 1 1 1 1 5
20 % Limbah tambang timah 1 1 1 1 1 5
25 % Limbah tambang timah 1 1 1 1 1 5
30 % Limbah tambang timah 1 1 1 1 1 5
JUMLAH 30
7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Jumlah 11,568,000
8
DAFTAR PUSTAKA
Basri, H., 2008, Pemanfaatan Limbah Tailing Timah sebagai Lapisan Pondasi
Atas (Base Course) untuk Perkerasan Lentur Jalan Raya, Skripsi S1
Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung.
9
BIODATA ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rizki Apriza
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 1041311054
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tanjungpandan, 3 Mei 1996
6 E-Mail apridarkness@gmail.com
7 No. Telepon/HP 087896480927
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 16 SMPN 1 Manggar SMKN 1 Manggar
Manggar
Jurusan - - Teknik komputer
dan jaringan
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini, saya buat buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Vania Oktiani Pariyan
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 1041311065
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lampung, 1 Oktober 1995
6 E-Mail vaniaphung0110@gmail.com
7 No. Telepon/HP 085273046171
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDs Harapan SMPN 4 SMAN 1
Sungailiat Sungailiat
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini, saya buat buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sunan Laga Putra
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 1041311061
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sungkap, 28 Juni 1995
6 E-Mail Lagabale77@gmail.com
7 No. Telepon/HP 081918924557
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 10 SMPN 1 Namang SMAN 1 Namang
Simpang Katis
Jurusan - - IPS
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini, saya buat buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ahmad Riyadi
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 1041511003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Rias, 2 November 1997
6 E-Mail achmadriyadi559@gmail.com
7 No. Telepon/HP 081995458626
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 24 Toboali SMPN 3 Toboali SMKS Yapentob
Toboali
Jurusan - - Teknik komputer
dan jaringan
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini, saya buat buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Andry Yuliansyah
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIM 1021311004
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sungailiat, 11 Juli 1995
6 E-Mail andryjuliansyah57@gmail.com
7 No. Telepon/HP 081949237278
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Manggar SMPN 1 Manggar SMKN 1 Manggar
Jurusan - - Teknik komputer
dan jaringan
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini, saya buat buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P
Andry Yuliansyah
BIODATA PEMBIMBING
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Mercu Buana ITB
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil
Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2009-2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini, saya buat buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P
Fakultas : Teknik