Pertanyaan:
Jawaban:
1. Ketika saya ingin menjadi seorang pemimpin, tentunya ada kriteria dan
persyaratan yang harus dipenuhi. Sebelum menjabarkan mengenai
kriteria dan persyaratan seorang pemimpin, harus mengetahui terlebih
dahulu definisi dari pemimpin. Pemimpin adalah pemberi teladan,
karenanya seorang pemimpin adalah seseorang yang dapat
memberikan teladan kepada orang lain, terutama kepada orang-orang
yang dipimpinnya. Oleh karena itu, seorang pemimpin perlu dan harus
mempunyai persyaratan-persyaratan, diantaranya:
Dewasa, mencakup:
Cukup umur dan mandiri
Mempunyai pandangan hidup yang jauh ke depan
Rasa tanggung jawab yang cukup tinggi
Bermoral kepribadian dan berperilaku yang baik
Tekun dan penuh disiplin
Siap berkorban
Siap menghadapi kenyataan
Arief dan bijaksana
Mempunyai kelebihan dari yang dipimpinnya (untuk mempengaruhi
dan menggerakkan orang yang dipimpinnya)
1
Selain persyaratan di atas, diperlukan juga bekal utama seperti:
2
e) Belajar dari pengalaman Saya harus bisa menjadikan
pengalaman sebagai guru yang paling berharga. Tujuannya agar
saya kuat untuk melangkah mencapai mimpi.
f) Konsisten memperluas dunia saya Saya harus konsisten
belajar menjalin komunikasi atau relasi sebanyak mungkin dengan
orang lain.
g) Mampu menempatkan fokus berpikir Saya harus pandai
menghapus segala hal yang mengganggu dan mengacaukan fokus
pikiran saya. Saya harus memiliki kemampuan untuk
berkonsentrasi dalam waktu yang lama, sehingga saya dapat
berkonsentrasi berpikir dengan jernih.
h) Melihat masalah sebagai tantangan yang harus diatasi Saya
tidak akan menyalahkan siapapun ketika mendapatkan sebuah
masalah, saya akan berpikir dan segera bertindak untuk
mengatasinya karena masalah itu adalah sebuah tantangan yang
harus dilalui bukan dihindari.
i) Selalu efektif berurusan dengan ketidaksetujuan Saya tidak
akan selalu berkata setuju bagi orang-orang yang bersifat
mempengaruhi apa yang saya lakukan dan membuat mereka tidak
terus berharap bahwa apa yang mereka inginkan akan dengan
mudah mereka dapatkan.
j) Terus berusaha meningkatkan kualitas bawahan Saya akan
terus memantau, mendukung dan mengarahkan bawahan untuk
mencapai kesuksesan, tanpa henti akan meningkatkan kualitas tim
saya. Saya akan rutin mengevaluasi, melatih dan membangun
kepercayaan diri bawahan.
k) Memiliki visi yang jelas Saya akan bekerja dengan profesional
dan memberikan yang terbaik, bukan untuk diri saya sendiri tapi
juga untuk orang lain. Saya tidak akan gentar jika mengalami
kegagalan.
l) Memiliki rasa percaya diri yang besar Saya harus yakin
bahwa saya bisa dan sanggup melakukan segala tugas dan berani
untuk bertindak secara cepat dan tegas.
m) Memiliki kemampuan memberi energi bagi orang lain Saya
harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain ke
3
arah yang baik karena pemimpin yang besar adalah yang
bermanfaat untuk orang lain bukan untuk dirinya sendiri.
n) Memiliki ketahanan yang besar Saya harus kuat dan mampu
bertahan saat dihadapkan oleh sebuah masalah. Saya tidak akan
mundur dan akan berani melangkah.
o) Memiliki semangat Saya harus mampu menyeimbangkan dunia
yang saya miliki, baik pekerjaan dan kehidupan pribadi. Saya akan
bersikap adil dan paham bagaimana cara membagi pikiran ke
dalam 2 posisi penting tersebut.
4
teknik memimpin bawahan, saya harus melakukan sikap-sikap di
bawah ini:
Mengadakan pembinaan sikap mental bagi bawahan saya agar
mereka mampu tampil meyakinkan dan penuh percaya diri.
Memberikan perhatian kepada bawahan saya tentang beberapa
hal, antara lain:
Kebutuhan fisik bawahan, berupa sandang, pangan dan papan.
Kebutuhan akan keamanan bawahan yang menyangkut
kesehatan, jaminan hari tua, ancaman pemecatan, dan lain-lain.
Kebutuhan psikologis bawahan (sebagai manusia perlu
mencintai dan dicintai).
Kebutuhan berpartisipasi, dengan diikutsertakan dalam
kelompok kegiatan yang lebih tinggi.
Kebutuhan akan penghargaan yang khusus terhadap hasil kerja
yang telah dicapainya untuk mendapatkan sukses yang luar
biasa dan diakui juga kesuksesannya tersebut.
5. Seorang pemimpin harus mempunyai etika dan sikap moral yang baik,
begitupun dengan saya jika saya menjadi pemimpin. Tanpa adanya
etika dan moral yang baik pada diri seorang pemimpin, maka orang
tersebut tidak pantas menjadi pemimpin, karena pemimpin pada
umumnya akan menjadi teladan atau panutan bagi yang dipimpinnya.
Etika dan sikap moral harus dimiliki seorang pemimpin termasuk saya.
Hal ini harus diterapkan bahkan ketika sebelum saya menjadi
pemimpin dan berlangsung terus-menerus. Etika dan moral tidak dapat
diabaikan karena sudah menjadi bagian yang sangat penting yang
harus dipunyai oleh seorang pemimpin. Penerapan etika yang harus
dilaksanakan antara lain:
Saya harus memiliki kelebihan, baik dalam pengetahuan,
keterampilan sosial, kemahiran dan pengalaman.
Saya harus kompeten melakukan kewajiban tugas-tugas
kepemimpinan yang menjadi tanggung jawab saya.
Saya harus mampu bersikap susila dan dewasa, sehingga selalu
bertanggung jawab secara etis/susila dan dapat membedakan hal-
5
hal yang baik dan buruk, serta memiliki tanggung jawab yang lebih
besar bagi orang-orang yang saya pimpin.
6
Indonesia. Nilai-nilai moral kepemimpinan tersebut perlu saya terapkan
ketika saya menjadi seorang pemimpin dan berlangsung terus
sepanjang periode/masa kepemimpinan saya. Nilai-nilai moral
kepemimpinan yang dimaksud antara lain:
a) Landasan Diplomasi (dari DR. Sosrokarsono, saudara kandung
R.A. Kartini), yaitu:
Kaya tanpa harta (sugih tanpa bondo)
Menantang tanpa teman (nglurug tanpa bolo)
Menang tanpa memalukan (menang tanpa ngasorake)
Memberi tanpa kehilangan (weweh tanpo kelangan)
b) Landasan Kepemimpinan
Bijaksana dan adil (sifat Ratu)
Dapat melihat jauh ke depan (sifat Pandito)
Jujur dan sederhana (sifat Petani)
Memberi teladan (sifat Guru)
c) Landasan Pengabdian (petuah dari Sri Sultan Mangkunegoro II),
yaitu:
Merasa turut memiliki (rumongso melu handarbeni)
Wajib turut melindungi/membela (wajib melu hangrungkebi)
Mawas diri untuk rasa berani (mulat sariro hangroso wani)
d) Landasan Kebijaksanaan (dari Aceh, yang diterapkan oleh Sultan
Iskandar Muda), yaitu:
Persiapan (peusiap)
Perbandingan (peubanding)
Penilaian (peunilai)
Petunjuk (peutunyok)
Putusan (peuputoh)
7
Menerangi, memberikan kehangatan, cahaya, kehidupan dan
kearifan.
Menjadi penerang dan pembuat senang
Bijaksana, jujur, adil dan rajin bekerja sehingga negara aman
sentosa
2) Rembulan (candra), yang bisa:
Memberikan cahaya terang dan keteduhan di hati insan yang
sedang dirundung duka/kegelapan
Bersifat melindungi, sehingga setiap orang dapat tekun
menjalankan tugas masing-masing
Memberikan hawa ketenangan dan kedamaian
3) Bintang (kartika), yang bisa:
Menjadikan pusat pandangan, sebagai sumber kesusilaan dan
kecemerlangan
Menjadikan kiblat ketauladanan dan sumber pedoman
4) Langit (mega), yang bisa:
Menciptakan kewibawaan yang dinamis dan adil
Mengayomi/meneduhi, sehingga semua tindakan pemimpin
menimbulkan ketaatan
5) Bumi, yang memberikan:
Keteguhan dan kokoh pendiriannya
Bersahaja dalam ucapan dan perbuatan (serasi lahir dan
batinnya)
6) Api, yang bisa bersikap:
Adil, menghukum tanpa pandang bulu
Yang salah mendapat hukuman dan yang bijak mendapat
pahala
7) Samudera, yang luas pandangannya serta memberikan air
kehidupan
8) Angin (bayu), yang adil, jujur, dinamis, terbuka, tidak ragu-ragu, dan
fleksibel di tengah masyarakat
8
(karakter). Pengertian karakter adalah perwujudan melalui nilai-nilai
moral yang terpatri secara intrinsik dalam jiwa seseorang. Ciri-ciri
karakter, yaitu:
Tidak tumbuh dengan sendirinya, namun harus dibentuk,
ditumbuhkembangkan, dan dibangun secara sadar dan dengan
sengaja.
Terbentuk dengan baik bila jatidiri telah sepenuhnya terbentuk
dalam jiwa seseorang.
Dasar sikap dan perilaku seseorang yang dimulai dari kehidupan
awal dan berlangsung sepanjang rentang kehidupannya.
Tidak dapat diproses dalam waktu singkat atau secara tiba-tiba.