Anda di halaman 1dari 4

Berikut tahapan cara membaca spektra FTIR :

1. Tentukan sumbu X dan Y-sumbu dari spektrum. X-sumbu dari spektrum


IR diberi label sebagai "bilangan gelombang" dan jumlahnya berkisar dari
400 di paling kanan untuk 4.000 di paling kiri. X-sumbu menyediakan
nomor penyerapan. Sumbu Y diberi label sebagai "transmitansi Persen"
dan jumlahnya berkisar dari 0 pada bagian bawah dan 100 di atas.
2. Tentukan karakteristik puncak dalam spektrum IR. Semua spektrum
inframerah mengandung banyak puncak. Selanjutnya melihat data daerah
gugus fungsi yang diperlukan untuk membaca spektrum.
3. Tentukan daerah spektrum di mana puncak karakteristik ada. Spektrum IR
dapat dipisahkan menjadi empat wilayah. Rentang wilayah pertama dari
4.000 ke 2.500. Rentang wilayah kedua dari 2.500 sampai 2.000. Ketiga
wilayah berkisar dari 2.000 sampai 1.500. Rentang wilayah keempat dari
1.500 ke 400.
4. Tentukan kelompok fungsional diserap di wilayah pertama. Jika spektrum
memiliki karakteristik puncak di kisaran 4.000 hingga 2.500, puncak
sesuai dengan penyerapan yang disebabkan oleh NH, CH dan obligasi OH
tunggal.
5. Tentukan kelompok fungsional diserap di wilayah kedua. Jika spektrum
memiliki karakteristik puncak di kisaran 2.500 hingga 2.000, puncak
sesuai dengan penyerapan yang disebabkan oleh ikatan rangkap tiga.
6. Tentukan kelompok fungsional diserap di wilayah ketiga. Jika spektrum
memiliki karakteristik puncak di kisaran 2.000 sampai 1.500, puncak
sesuai dengan penyerapan yang disebabkan oleh ikatan rangkap seperti C
= O, C = N dan C = C.
7. Bandingkan puncak di wilayah keempat ke puncak di wilayah keempat
spektrum IR lain. Yang keempat dikenal sebagai daerah sidik jari dari
spektrum IR dan mengandung sejumlah besar puncak serapan yang
account untuk berbagai macam ikatan tunggal. Jika semua puncak dalam
spektrum IR, termasuk yang di wilayah keempat, adalah identik dengan
puncak spektrum lain, maka Anda dapat yakin bahwa dua senyawa adalah
identik.
Tabel 1.1 Daerah gugus fungsi pada IR

Secara keseluruhan, analisis menggunakan Spektrofotometer FTIR memiliki dua


kelebihan utama dibandingkan metoda konvensional lainnya, yaitu :

1. Dapat digunakan pada semua frekuensi dari sumber cahaya secara


simultan sehingga analisis dapat dilakukan lebih cepat daripada
menggunakan cara sekuensial atau scanning.
2. Sensitifitas dari metoda Spektrofotometri FTIR lebih besar daripada cara
dispersi, sebab radiasi yang masuk ke sistim detektor lebih banyak karena
tanpa harus melalui celah (slitless).
Pengerjaan sampel untuk spektrofotometer IR menggunakan window material,
berupa alkali halida seperti NaCl, KBr atau CsI. Setiap jenis sampel perlakuannya
berbeda.

1. Padat
Jika zat yang akan dianalisis berbentuk padat, maka ada dua metode untuk
persiapan sampel ini, yaitu melibatkan penggunaan Nujol mull atau pelet
KBr.
a. Nujol Mull

Cara persiapan sampel dengan menggunakan Nujol Mull yaitu sampel


digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang halus. Dalam
jumlah yang sedikit bubuk tersebut dicampur dengan Nujol agar terbentuk
pasta, kemudian beberapa tetes pasta ini ditempatkan antara dua plat sodium
klorida (NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada wilayah tersebut).
Kemudian plat ditempatkan dalam tempat sampel pada alat spektroskopi
inframerah untuk dianalisis.

b. Pelet KBr

Sedikit sampel padat (kira-kira 1 2 mg), kemudian ditambahkan bubuk


KBr murni (kira-kira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran ini kemudian
ditempatkan dalam cetakan dan ditekan dengan menggunakan alat tekanan
mekanik. Tekanan ini dipertahankan beberapa menit, kemudian sampel (pelet
KBr yang terbentuk) diambil dan kemudian ditempatkan dalam tempat sampel
pada alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis.

2. Cairan
Bentuk ini adalah paling sederhana dan metode yang paling umum pada
persiapan sampel. Setetes sampel ditempatkan antara dua plat KBr atau plat
NaCl untuk membuat film tipis. Kemudian plat ditempatkan dalam tempat
sampel alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis.
3. Gas
Untuk menghasilkan sebuah spektrum inframerah pada gas, dibutuhkan
sebuah sel silinder/tabung gas dengan jendela pada setiap akhir pada sebuah
material yang tidak aktif inframerah seperti KBr, NaCl atau CaF2. Sel
biasanya mempunyai inlet dan outlet dengan keran untuk mengaktifkan sel
agar memudahkan pengisian dengan gas yang akan dianalisis.

4. Larutan

Larutan (biasanya 1 5 %) ditempatkan dalam sel larutan yang terdiri dari


bahan transparan. Sel yang kedua berisi pelarut murni ditempatkan pada
berkas sinar referensi, sehingga serapan dari pelarut dapat dikensel dan
spektrum yang dicatat merupakan senyawanya sendiri. Meskipun demikian
untuk meyakinkan bahwa serapan dari pelarut tidak mengganggu spektrum
dari cuplikan, maka sebaiknya perlu dibuat spektrum dari pelarut yang
digunakan untuk mengetahui serapan-serapan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai