Data hasil pengukuran XRF berupa sumber spektrum dua dimensi dengan sumbu-x adalah
energi (keV) sedangkan sumbu-y adalah cacahan/ intensitas sinar-x (cps/ count persecond)
yang dipancarkan oleh setiap unsur. Setiap unsur menghasilkan spektrum dengan energi yang
spesifik. Energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan inti elektron dan juga energi yang
dipancarkan oleh transisi merupakan karakteristik dari setiap unsur.
Pengujian komposisi unsur logam SS310 menggunakan alat uji XRF menjelaskan bahwa ada
7 unsur dengan nilai peak dan harga persentase kandungan yang cukup tinggi. Persentase dan
peak dari ketujuh unsur tersebut adalah: persentase molibdenum (Mo) sebesar (0,12)%
dengan peak (11,30) Count/sec, persentase nikel (Ni) sebesar (19,53)% dengan peak (184,59)
Count/sec, persentase besi (Fe) sebesar (53,69)% dengan peak (599,32) Count/sec, persentase
mangan (Mn) sebesar (1,47)% dengan peak (0,48) Count/sec, persentase krom (Cr) sebesar
(23,92)% dengan peak (366,78) Count/sec, persentase vanadium (V) sebesar (0,18)% dengan
peak (4,11) Count/sec, dan silikon (Si) memiliki persentase sebesar (1,09)% dengan nilai
peak (1,03) Count/sec.
Daftar Pustaka
JENKIN, RON. (1981) Quantitatif X Ray Spectrometry. Marcell Decker, Inc.
Zakky. tabel periodik unsur kimia. Diakses dari https://www.zonareferensi.com/tabel-
periodik-unsur-kimia/. Pada tanggal 30 April 2019 jam 10.00 WIB.
Fatimah, Saedatul. (2018). Identifikasi Kandungan Unsur Logam Menggunakan Xrf Dan Oes
Sebagai Penentu Tingkat Kekerasan Baja Paduan. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.