Anda di halaman 1dari 6

Shalat Cara Rasulullah ?

I
dari imam 4 madzhab karena kedalaman
stilah Shalat menurut cara Nabi ilmu beliau-beliau, baik dalam bidang
SAW adalah mengerjakan shalat fiqh mau pun hadis.
sesuai dengan yang dicontohkan
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Namun yang perlu kita maklumi bahwa
Sallam. Kita wajib mengikuti apa yang tidak selalu pendapat para imam
diajarkan Rasulullah SAW dalam hal madzhab ini sama dalam menyimpulkan
beribadah, apalagi dalam hal hukum fiqh. Keragamaan pendapat
melaksanakan shalat tentunya. beliau-beliau yang sangat pakar ini tentu
Lalu bagaimana cara kita mengikuti dalam hal teks nash, baik dari ayat Al-
shalat Beliau SAW ? Ya tentu saja dengan Quran maupun Hadis. Selain dari
cara kita mempelajari shalat tersebut pemahaman teks nash yang tidak selalu
dari para pewaris Nabi SAW, yaitu para sama, penilaian tentang kuat atau
ulama. Para ulama terutama para Imam lemahnya hadis menurut beliau-beliau ini
Madzhab inilah yang jaraknya lebih dekat juga bisa saja menyebabkan kesimpulan
dengan para sahabat Rasulullah SAW. hukum yang tidak sama. Namun perlu
Guru-guru mereka adalah para tabiin dipertegas lagi, bahwa keragamaan
yang tentunya berguru langsung dengan merka dalam berijtihad adalah
para sahabat Nabi SAW. Sekedar contoh sekitar masalah teks nash yang
saja misalnya Imam Malik Rahimullah memang sangat memungkinkan
Taala. Beliau adalah salah satu dari adanya multi tafsir dan masalah
empat imam madzhab fiqh. Beliau diberi tersebut berkutat pada masalah
gelar Imam Daril Hijrah (Pemuka furuiyah yang masih sangat
Ulama Madinah). Beliau mempunyai dimaklumi dan ditolelir, tidak pada
guru yang bernama Nafi masalah pokok seperti tauhid.
Rahimahullahu. Beliau (Nafi) adalah Dengan demikian, ittiba kepada
mantan budak dsri Sahabat Abdullah salah satu madzhab sudah pasti
Ibn Umar RA. Nafi Rahimahullahu mengikuti ibadah yang diajarkan
Taala tentunya berguru langsung kepada Rasulullah SAW.
Abdullah Ibn Umar RA. Guru dari Contoh lain yang paling mudah kita
Abdullah Ibn Umar RA adalah ayahnya temui seperti pertanyaan di atas adalah
(Umar Ibn Al-Khattab RA) dan masalah membaca doa iftitah dalam
Rasulullah SAW. Dengan demikian. shalat. Sebagian ulama ada yang
Sudah sangat jelas bahwa sanad membaca iftitah dengan doa Allahumma
keguruan beliau-beliau bersambung Baid Baini dst dan sebagian lagi ada
kepada Rasulullah SAW. Tentu saja dalil yang membaca dengan Allahu Akbar
yang digunakan dalam ber-fiqh baik Kabira dst. Kenapa, kok beda ? karena
shalat dan lainnya adalah Al-Quran dan masing-masing mereka mempunyai dalil
Hadis-hadis Rasulullah SAW. Untuk kita hadis bahwa nabi ketika iftitah membaca
yang awam ini, tentu menjadi layak doa yang mereka hujahkan. Dan
mengikuti (ittiba) kepada salah satu sebagian ulama lainnya berpendapat

1 | Page Pusat Kajian Hadits


bahwa doa iftitah, baik Allahu Akbar 3. Jumhur berpendapat bahwa
Kabiira atau pun redaksi lainnya yang disunnahkan makmum membaca doa
bersumber dari hadis, boleh dibaca iftitah sebelum imam memulai bacaan
semuanya ketika ifitah. al Fatihah. Makmum mendengarkan
Baiklah, Bii Aunillaahi Taala saya bacaan Al fatihah ketika imam
mencoba memaparkan beberapa point membacanya. Kemudian makmum
pertanyaan akhi angga sebagai berikut : membaca Al Fatihah ketika imam
1. Untuk masalah taharruk membaca surah setelah al fatihah.
(menggerakan ) jari ketika tasyahud, Bagaimana jika bacaan imam lebih
sebagai berikut : pendek dari bacaan fatihah
Imam hanafi berpendapat bahwa makmum ? makmum membaca
mengangkat jari ketika sampai alfatihah sepanjang bacaan imam
pada kalimat La dan menurunkan walaupun fatihahnya belum selesai.
kembali ketika pada kalimat illa Ini menurut pendapat madzhab Asy-
Mazhab Maliki berpendapat bahwa Syafiiyyah. Untuk pendapat madzhab
menggerakan jari ke kanan dan ke lainnya dalam masalah ini, bisa dibaca
kiri mulai dari awal tahiyyat sampai lengkap di artikel kami : Hukum
akhir. membaca Al-Fatihah bagi
Madzhab Syafii berpendapat makmum.
bahwa mengangkat telunjuk ketika 4. Para ulama sepakat bahwa niat
mengucapkan Illallaah adalah di dalam hati. Adapun
Madzhab Hambali : Mengerakkan membahasan atau melafazkan niat
itulah yang menjadi perselihan
jari ketika setiap kali membaca
mereka. Talaffuzh niyat
kalimat Allah
( membahasakan niyat) seperti
Mengenai bacaan tasyahud yang
membca ushalli dst, sebagian ulama
populer adalah sebagaimana yang
ada yang menganggap sunnah,
umum dibaca masyarakat kita.
sebagian lagi menganggap boleh dan
2. Mengenai bacaan iftitah, malikiyah
sebagian lagi menganggap makruh
berpendapat makruh, sedangkan
bahkan ada yang menganggap bidah.
jumhur berpendapat sunnah. Doa
5. Mengenai sighat salam : Madzhab
iftitah sangat banyak, mungkin yang
hanafi berpendapat paling sedikit
paling jarang dibaca di masyarakat
dengan mengucapkan assalam.
kita adalah redaksi :
Sedangkan Madzhab SyafiI dan
subhanakkallahumma wa bihamdika,
Hambali berpendapat bahwa lafazh
wa tabaarakasmuk wa taalaa jadduk
yang paling minimal adalah assalam
wala ilaaha ghairuk. Adapun bacaan
alaikum (syafiI hambali)./ ke semua
iftitah NU dan Muhammadiyah
madzhab sepakat bahwa yang paling
sebagaimana yang anda tanyakan
afdhal adalah menggunakan redaksi
semuanya berdasarkah dari Hadis
lengkap, yaitu : assalam alaikum wa
Rsulullah SAW dan kita boleh memilih
rahmatullah dan mereka sepakat
salah satu diantaranya atau
tidak danjurkan membaca wa
membacanya berganti-gantian, hari
barakatuh
ini allahu akbar kabira, besoknya
Allahumma baid dan besoknya lagi
sebagaiman redaksi diatas.

2 | Page Pusat Kajian Hadits


1. Imam Muslim, hadis No. 595, 596
dan 597.
2. Imam At-Tirmidzi, hadis no. 230.
3. Imam An-Nasai, hadis no. 901 dan
902.
4. Imam Abu Daud, Hadis no. 700
5. Imam Ibn Majah, hadis no. 828
6. Imam Ahmad, hadis no. 21617 dan
21626
7. Imam Ad-Darimi, hadis no. 1214.

Dengan dalil di atas, tiga imam besar


yaitu Malik, Syafii dan Ahmad

Hukum membaca Al-Fatihah bagi makmum

A
berpendepat bahwa membaca Al-
pakah makmum wajib Fatihah dalam shalat bagi yang
membaca Al-Fatihah mampu adalah rukun. Artinya, orang
ketika Imam sedang yang dengan sengaja tidak membaca
membaca surat al-Fatihah dalam shalat tanpa adanya
setelahnya ? udzur, shalatnya menjadi rusak atau
tidak
Kedudukan al-Fatihah dalam
shalat.
sah. Karena tidak sah, maka shalat

harus diulang. Sedangkan Imam
Hanafi berpendapat bahwa membaca
- Al-Fatihah ketika shalat hukumnya
adalah wajib, bukan rukun. Artinya,
orang yang tidak membaca Al-Fatihah
karena lupa, maka shalatnya tetap
Telah menceritakan kepada kami Ali
sah dan tidak perlu diulang, hanya
ibn Abdullah, dia berkata: Telah
cukup diganti dengan sujud sahwi
menceritakan kepada kami Sufyan,
saja. Mengenai hadis di atas, Madzhab
dia berkata: Telah menceritakan
Hanafiyah berpendapat bahwa hadis
kepada kami al-Zuhri, dari Mahmud
Ahad (hadis di atas) tidak bisa
ibn al-Rabi, dari Ubadah ibn Ash
menasakh (menghapus hukum ) ayat
Shamit, bahwa Rasulullah saw
20 al-Muzzammil :
bersabda : Tidak ada shalat bagi yang
tidak membaca Faatihatul Kitab ( al-
Fatihah) ( Imam Bukhari, Hadis No.

714.)
Hadits semisal di atas juga Mengenai hadis di atas, madzhab ini juga
diriwayatkan oleh : memaknai bahwa tidak membaca al-
Fatihah dalam shalat hanya tidak
memperoleh pahala keutamaan

3 | Page Pusat Kajian Hadits


membaca Al-fatihah saja, tidak sampai belakang imam, Maka sesungguhnya
membatalkan. Sebagaimana makna bacaannya (bacaan imam) menjadi bacaan
hadis : baginya (bacaan makmum).(HR. Abu hanifah
dan Ahmad )


Menurut hadis di atas, bacaan makmum
Tidak ada shalat bagi tetangga masjid
sudah ditanggung oleh Imam, jadi makmum
kecuali di masjid. Makna hadis ini tentu tidak
tidak perlu membaca apa pun.
berarti bahwa tetangga masjid (orang yang
Begitu pun dengan hadis riwayat Ibn Majah
rumahnya dekat masjid) tidak sah shalatnya
berikut ini :
jika dikerjakan di rumah. Hanya saja, ia
dicela karena meninggalkan keutamaan
sunnah muakkadah berjamaah yang tentu
pahalalan sangat besar.
Dengan demikian, dapat difahami bahwa

membaca Al-Fatihah ketika shalat adalah
suatu keharusan.
Apakah Al-Fatihah harus dibaca oleh
makmum ?
Para ulama berbeda pendapat :

A. Madzhab Hanafiyah : Telah menceritakan kepada kami


Makmum tidak perlu membaca Al-Fatihah Abu Bakr Ibn Syaibah, Telah
atau surat lainnya setelah Al-Fatihah, baik menceritakan kepada kami Abu
ketika shalat sirriyah (zhuhur dan ashar) atau
Khalid Al Ahmar dari Ibn Ajlan dari
jahriyah (mahrib, isya dan subuh). Dalil
madhab ini : Zaid Bin Aslam dari Abu Shalih dari
Surat Al-Araf 204 : Abu Hurairah RA bersabda,
Rasulullah SAW telah
bersabda : Sesungguhnya imam
Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka hanya untuk diikuti. Apabila ia
dengarkanlah dan diamlah, agar kamu bertakbir, maka bertakbirlah, dan
mendapat rahmat. apabila ia membaca (Al-Quran),
maka diamlah (dengarkanlah) dan
Dari ayat tersebut di atas, madzhab ini apabila ia membaca
berpendapat bahwa makmum harus
, maka bacalah Aamiin, dan
mendengarkan dengan seksama bacaan apabila ia ruku, maka rukulah dan
apabila ia membaca ,
Al-Quran yang sedang dibacakan imam.
Dengan demikian, makmum tidak boleh maka bacalah : , dan
membaca Al-Fatihah. apabila ia sujud, maka sujudlah,
apabila ia shalat dalam keadaan
Adapun dalil makmum tidak membaca duduk, maka shalatlah kalian dalam
Al-fatihah atau surat apapun, yaitu keadaan duduk.
hadis : Jadi, menurut madzhab ini, makmum
harus memperhatikan bacaan imam

dengan seksama, bukan membaca
Al-Fatihah atau surat lainnya.
Ada pun dalil lain riwayat Muslim
Dari Jabir Ibn Abdillah RA dari Nabi SAW yang dikemukakan madzhab ini
beliau bersabda : Siapa yang shalat di
adalah :

4 | Page Pusat Kajian Hadits


:
:
: ) ( : : :


: :
: .
Dari Imran Ibn Hushain dia berkata : Kami Dari Ubadah Ibn Ash-Shamit RA dia
shalat zuhur atau ashar bersama Rasulullah berkata : Kami shalat subuh bersama
SAW, maka Rasulullah SAW bersabda :
Rasulullah SAW, maka terasa berat bagi
Siapa diantara kalian yang membaca
Sabbihisma Rabbikal Ala dibelakangku ? belaiu bacaan itu. Seusai shalat, beliau
Maka berkatalah seseorang : Saya. Aku bersabda: Sepengetahuanku, kalian
tidak berkeinginan kecuali kebaikan membaca di belakang imam kalian.
dengannya. Rasulullah SAW bersabda : Mereka menjawab; Ya, wahai Rasulullah!
Sungguh aku mengetahui bahwa (hingga) Kami menyusul bacaanmu
sesungguhnya sebagian kamu dengan cepat. Beliau bersabda: Jangan
menentangku. (HR. Muslim). kalian lakukan kecuali Fatihatul Kitab (Al
Hadis di atas mengambarkan bahwa Fatihah) karena tidak sah shalat
Rasululullah SAW tidak menyetujui adanya seseorang yang tidak membacanya.
seorang sahabat yang membaca ayat Al-
(HR. Abu Daud, Ahmad, Ibnu Hibban dan
Quran ketika menjadi mamum. Dari hadis
inilah madzhab hanafiyah berpendapat
Tirmidzi).
bahwa makmum tidak boleh membaca apap Madzhab ini menjadikan hadis diatas
pun karena selain bacaan sudah ditanggung sebagi dalil wajibnya membaca Al-
imam dan adanya ketidak setujuan Fatihah bagi makmum, baik untuk shalat
Rasulullah SAW dalam hadits tersebut. jahriyah mau pun sirriyah.
Jadi sudah jelas, hukum membaca Al-
B. Madzhab Malikiyah dan Fatihah bagi makmum merupakan
Hanabilah. khilafiyah para ulama madzhab. Dalil-
Madzhab ini berpendapat bahwa makmum dalil yang dijadikan argumen mereka
diwajibkan membaca Al-fatihah ketika shalat masing-masing ulama madzhab di atas
sirriyyah ( zuhur dan ashar ), sedangkan juga tentu sangat kuat, begitu pun
untuk shalat jahriyah (maghrib, isya dan dengan metodologi yang mereka
subuh) wajib mendengar bacaan imam dan gunakan.
makmum tidak membaca apa pun. Dalil
Dengan demikian, kita harus saling
mereka sebagaimana hadis Ubadah Ibn
Ashamit bahwa tidak sah shalat bagi orang menghormati saudara-saudara kita yang
yang tidak membaca Al-Fatihah, dan surat Al- mungkin tidak sama dalam masalah ini.
Araf ayat 214 tentang kewajiban Kita dibolehkan memilih salah satu
mendengarkan ayat Al-Quran ketika pendapat mereka. Tugas kita hanya
dibacakan. memilih, bukan berijtihad.
Wallahu alam
C. Madhzb Syafiiyah. Ridwan Shaleh
Makmum wajib membaca Al-Fatihah baik Referensi :
untuk shalat sirriya mau pun jahriyah. Selain 1. Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu,
berdalil dengan hadis Ubadah ibn Asshamit Wahbah Zuhaili.
tentang kewajiban membaca Al-Fatihah, 2. Shahih Bukhari
madzhab ini juga berdalil dengan hadis : 3. Shahih Muslim

5 | Page Pusat Kajian Hadits


4. Sunan At-Tirmidzi 5. Dan kitab lainnya.

6 | Page Pusat Kajian Hadits

Anda mungkin juga menyukai