Laporan Rangka
Laporan Rangka
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar Belakang
Semua makhluk hidup dianugrahi oleh Tuhan Yang Maha Esa
kemampuan untuk bertahan hidup dengan cara beradaptasi dengan lingkungan.
Setiap mahluk hidup memiliki kemampuan untuk menanggapi rangsang baik dari
lingkungan internal maupun eksternal. Dalam tubuh manusia terdapat berbagai
jenis rangka yang saling berhubungan satu sama lain . Untuk mengetahui bentuk
rangka yang menyusun tubuh dan anggota tubuh kita dapat dilakukan dengan
mengamati alat peraga dan tengkorak buatan. Dari sini akan dapat kita lihat
perbedaan antara tulang yag satu dengan tulang lainnya. Dimana tulang atau
rangka yang menyusun bagian kepala berbeda dengan rangka yang menyusun
pada bagian badan serta pada bagian-bagian lainnya. Sistem rangka merupakan
salah satu system didalam tubuh manusia yang sangat penting atau vital
peranannya dalam kehidupan. Sebanding dengan peranannya yang sangat vital,
sistem ini pulahlah yang paling gampang mengalami kerusakan jika terjadi
gangguan.
Sangat banyak peranan dari system rangka, terutama sebagai alat gerak
aktif. Akan tetapi perlu diingat bahwa berbagai macam aktifitas dari manusia
dapat terganggu jika terjadi gangguan pada rangka atau lazimnya disebut
disfungsi saraf. Mungkin kita sering mendengar tentang patah tulang maupun
osteoporosit. Patah tulang misalnya dalam bidang olahraga atau akibat terjatuh
dari motor. Ini salah satu akibat dari gangguan tulang.
Sudah saatnya kita mengetahui apa dan bagaimana sebernanya system
rangka pada tubuh manusia dan mengenal lebih jauh karakteristik dari sistem
rangka manusia
B. Tujuan praktikum
1. Mengamati rangka pada manusia
2. Mengamati rangka pada aves
3. Mengamati rangka pada reptil
4. Mengamati rangka pada pisces
C. Manfaat praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui tulang apa saja yang menyusun tubuh manusia,
reptil, aves, dan pisces.
2. Mahasiswa dapat melihat secara langsung jenis tulang yang menyusun melalui
torso.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Jumat, 30 April 2010
Waktu : Pukul 13.10 s.d 14.55 WITA
Tempat : Laboraturium Biologi FMIPA UNM Makassar lantai III
Timur.
B. Alat dan Bahan
1. Rangka manusia (Torso manusia)
2. Rangka aves (Torso aves/ayam)
3. Rangka amfibi (Torso ampibhi/katak)
4. Rangka pisces (Torso pisces/ikan)
C. Prosedur Kerja
1. Pengamatan I
Mengamati tulang tengkorak, tulang dada, tulang belakang, dan tulang
anggota gerak pada manusia lalu menggambar hasil pengamatan.
2. Pengamatan II
Mengamati tulang tempurung, tulang bagian leher, sayap, dan bagian
badan pada aves lalu menggambar hasil pengamatan.
3. Pengamatan III
Mengamati tulang bagian kepala, badan dan tulang anggota gerak pada
katak lalu menggambar hasil pengamatan.
4. Pengamatan IV
Mengamati tulang bagian kepala, bagian badan, bagian sisik dan sirip
pada ikan lalu menggambar hasil pengamatan.
B. Pembahasan
1. Pengamatan I (tulang tempurung kepala dan wajah)
a. Tulang tempurung kepala
Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang yang bentuknya
melengkung satu sama lain berhubungan sangat erat sekali dan terdiri atas
dua bagian yaitu tengkorak otak dan wajah. Tengkorak otak terdiri dari
tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang
disebut situra banyaknya 8 buah dan terdiri dari tiga bagian yaitu :
1. Gubah tengkorak yang terdiri dari tulang-tulang :
a. Os frontal, tulang dahi yang terletak di bagian depan kepala.
b. Os parietal, tulang ubun-ubun terletak di tengah-tengah kepala.
c. Os oksipital, tulang kepal belakang terletak di belakang kepala. Pada
oksipital ini terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang
terdapat dalam ruas tulang belakang yang disebut foramen magnum.
2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang :
a. Os spenoidal, tulang baji ini terletak di tengah-tengah dasr tengkorak,
bentuknya seperti kupu-kupu yang mempunyai 3 pasang sayap.
b. Os etmoidal, tulang tapis terletak di sebelah depan dari Os spenoidal
diantara lekuk mata terdiri dari tulang tipis yang tegak dan mendatar.
3. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang pelipis dan sebagian dari tulang
dahi, tulang-tulang ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terletak di
bagian kiri dan kanan samping kepala.
b. Tulang wajah
Tengkorak wajah terdiri dari rongga mulut (kavum oris), rongga hidung, dan
rongga mata. Pada tengkorak wajah ditemukan beberap bagian yaitu :
a. Os laktrimal, tulang mata terletak di sebelah kiri dan kanan pangkal hidung
di sudut mata.
b. Os nasal, tulang hidung yang membentuk tulang batang hidung sebelah atas.
c. Os konka nasal, tulang karang hidung.
d. Os maksilla, terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan menjadi satu di
dalamnya terdapat lubang-lubang besar yang berisi udara yang disebut
maksilaris.
e. Os mandibula, tulang rahang bagian bawah.
f. Os zigomatik, tulang pipi tersdiri dari dua bagian yaitu kanan dan kiri.
g. Os pallatum, tulang langit-langit terdiri dari dua tulang kiri dan kiri.
h. Os hileum, tulang lidah terdapat pada pangkal leher diantara otot-otot
leher.
2. Pengamatan II (tulang anggota badan)
1. Tulang dada (sternum)
Tulang dada menjadi tonggak dinding depan daripada toraks (rongga dada)
bentuknya gepeng dan sedikit melebar yang terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Manubrium srterni, bagian tulang dada bagian atas yang membentuk
persendian dengan tulang clavicula dan iga.
b. Corpus sterni, bagian yang tersebar dari tulang dada dan membentuk
persendian dengan tulang iga.
c. Prosessus xipodeus, bagian ujung dari tulang dada.
II. Tulang rusuk
Tulang iga banyaknya 12 pasang (24 buah) kiri dan kanan bagian depan
berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan. Tulang iga
dibedakan atas 3 macam yaitu:
a. Iga sejati (costa vera), banyaknya 7 pasang yang berhubungan langsung
dengan tulang dada.
b. Iga palsu (costa spuria), banyaknya 3 pasang, berhubungan dengan tulang
dada dengan perantaraan tulang rawan dari tulang iga sejati ketujuh.
c. Iga melayang (costa fluktuantes), banyaknya 2 pasang, tidak mempunyai
perhubungan dengan tulang dada.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa :
i. Pada rangka manusia terdiri dari:
a. Tulang tempurung otak terdiri atas frontal, pariental, oxipital, temporal,
spenoidal, dan ethmoidal.
b. Tulang bagian wajah terdiri dari lacrimal, nasal, maxilla, mandibula,
sigomatic, palatum, dan hyodeum.
c. Tulang belakang terdiri dari vertebrata servicalis, vertebrata thoracalis,
vertebrata sacralis, dan vertebrata cokgiales.
d. Tulang dada terdiri dari manubrium sterni, corpus sterni, dan prosessus
xipodeus,
e. Tulang rusuk meliputi costa vera, costa spuria dan costa fluktuantes.
f. Tulang gel;ang bahu meliputi clavikula dan scapula.
g. Tulang panggul meliputi illium, ischium, dan pubicum.
h. Tulang lengan terdiri atas humerus, ulna, radius, carpal, metacarpal dan
pallanges.
i. Tulang tungkai terdiri atas femur, patella, tibia, fibula, tarsal, metatarsal
maleus, calcaneus dan phalanges.
j. Pada aves terdiri dari:
a. Pada bagian kepala terdiri atas orbital, mandibulla.
b. Pada bagian leher terdiri atas 16 ruas vertebrata servicalis.
c. Pada bagian toraks mempunyai persendian dengan costae
d. Pada tulang senyawa synsancrum terdapat tulang pelvicus.
e. Umumnya pada aves memiliki 8 buah costae dimana dua buah costae
melekat pada vertebrata servicalis dan yang lain melekat pada verttebrata
thoracales.
f. Pada bagian tungkai bawah terdiri dari femur, patella, tibio-tarsus, dan
tarso-metatarso.
k. Pada rangka amfibi (katak) meliputi:
Pada rangka katak tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh
bagian-bagian yang lunak. Tempurung kelapa, vertebrata, dan sternum
merupakan skeleton axiale sedangkan kaki merupakan skeleton
appendiculare.
l. Pada rangka pisces (ikan) :
Pada skeleton ikan yang bertulang keras memiliki sisik dan sirip yang
merupakan akseskeleton sedangkan endoskeleton terdiri atas tulang
tempurung kepala, columna vertebralis, cingulum pectoralis, tulang tulangt
kecil tambahan yang menyokong sirip.
B. Saran
1. Diharapakan agar pihak laboratorium melengkapi dan memperbanyak rangka
yang akan diamati agar praktikan lebih mudah untuk mengetahuinya.
2. Diharapkan kepada asisten agar membimbing dan mendampingi praktikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Adnana, Pagarra Halifah. 2010. Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Makassar.
Adnanb, Pagarra Halifah. 2010. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Jurusan Biologi
FMIPA UNM. Makassar.
Anonima, 2010. Rangka Tulang. http//wekipedia/biologi/jaringan tulang/org. diakses
pada tanggal 05 Mei 2010.
Soewolo, Basoeki Soedjono, Yudani Titi. 2003. Fisiologi Manusia. Jurusan Biologi
FMIPA UNEM. Malang.
Tulang Tempurung kepala
Keterangan:
1. Tulang frontal
2. Tulang ethmoidal
3. Tulang nasal
4. Tulang spenoidal
5. Tulang lactrimal
6. Tulang zigomatic
7. Tulang maxilla
8. Tulang mandibula
9. Tulang oxipetal
10. Tulang temporal
11. Tulang parietal
RANGKA TULANG
www. Wikipoedia.com.
AMFIBI
Rangka katak terdiri atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian
lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yangpital
meletaknya otot daging yang berguna untuk bergerak dan berjalan. Pada fas cebong
tulang masih lunak kemudian fase dewasa menjadi keras. Tetapi sambungan-
sambungan tulang masih lunak, dengan permukaan yang licin. Tempurung kepala ,
vertebrat dan sternum merupakan skelton axial sedangkan kaki adalah skeleton
apindikular. Pada ikan sirip merupakan eksoskleton : sedangkan endoskeleton terdiri
atas tulang tempurung kepala, kolumna vertebralis, cigulum pekyorallis, tulang-
tulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Sedangkan skleton aves bila
dibandingkan dengan reptilian dan mamalia merupakan tulang yang berongga dan
ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Aves adalah bipedal. Tulang
tempurungnya merupakan atau pada hewan yang masih muda terpiah satu dengan
yang lainnya, setelah tua akan bersenyawa bersenyawa menjadi satu.
Sekrum atau tulang kelangkang berbenttuk segitiga dan terletak di bagian
bawah columna vertebralis, terjepit diantara kedua tulang inominata atau tulang coxae
dan membentuk bagian belakang rongga pelvis, dasar dari sakrum terletak di atas dan
bersendi dengan vertebra lumbalis kelima dan membentuk sendi invertebra yang
khas. Tepi interior dari basis sakrum membentuk promontorium sakralis. Kanalis
sakralis berlubang untuk dilalui saraf sakral. Prosessus apinous yang rudimenter
dapat dilihat pada pada pandangan posterior dari sekrum. Permukaan anterior sakrum
adalah cekung dan memperlihatkan empat gili-gili melintang, yang menandakan
tempat penggacungan kelima vertebrae sakralis. Pada ujung gili-gili itu di setiap sisi
nterdapat lubang kecil unrtuk dilewati urat-urat saraf. Lubangini disebut faromin,
apeks dari sekrum bersendi dengan tulang koksigealis.