Anda di halaman 1dari 15

BENTUK SEDIAAN OBAT KONTRASEPSI HORMONAL

Kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang


Farmasi menghasilkan bentuk sediaan obat sebagai kontrasepsi, yang
dapat dipilih oleh masing- masing individu
sesuai kondisinya. Didalam Pendidikan Ilmu Farmasi Kedokteran,
bentuk sediaan obat kontrasepsi merupakan pokok bahasan yang
berkaitan, selain dosis obatnya. Kontrasepsi adalah upaya untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Salah satu: jenis kontrasepsi adalah
Kontrasepsi Hormonal.
Bentuk sediaan obat kontrasepsi hormonal :
1. Injeksi
2. Implant
3. Kontrasepsi Skin Patch
4. Kontrasepsi Oral Tunggal / Kombinasi

1. Injeksi
Kontrasepsi hormonal dalam bentuk injeksi merupakan bentuk
sediaan suspensi, dikemas dalam vial/flacon untuk sekali pakai, yang
diberikan secara suntikan IM.
Contoh :
a. Depomedroxyprogesteron asetat (DPMA).
Cara kerja: menghambat ovulasi dengan cara menekan sekresi
hormon FSH dan LH
Dosis: dosis tunggal: 150 mg umumnya bertahan selama 14 minggu.
Dosis ini diulang tiap 3 bulan.

Keuntungan :
- DPMA tidak menyebabkan efek samping yang serius
seperti tromboemboli.
- Risiko untuk menderita kanker ovarium maupun endometrium
menurun
- Tidak perlu memakan pil KB tiap hari.
- Memberi perlindungan selama 3 bulan.
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
Kerugian :
- Terjadi perubahan siklus menstruasi pada 50 % wanita pada
pemakaian satu tahun pertama.
- Penggunaannya harus dengan cara disuntik secara
intramuskular.
- Tidak ada perlindungan terhadap penularan penyakit menular
seksual.
- Peningkatan Berat Badan.
- Terlambatnya kembali kesuburan
Nama dagang : Depo Provera atau Depo Ralovera
Depo Progestin
Pengguna kontrasepsi ini bila menghendaki kehamilan akan
memperoleh kehamilan pada bulan ke 12 pasca penggunaan terakhir.

b. Sediaan yang mengandung kombinasi progestin dan estrogen


( Injeksi medroxyprogesteron asetat dan kombinasi estradiol).
Cara kerja : Menekan ovulasi seperti kontrasepsi oral.
Komposisi : Medroxyprogesteron acetat 50 mg ,dan Estradiol
cypionat 10 mg/ml/vial
Dosis : dosis tunggal untuk jangka 1 bulan ; satu vial
diberikan dalam setiap 30 hari.
Keuntungan:
- Siklus haid menjadi teratur, sekitar 28 hari persiklus.
- Dismenore dan perdarahan abnormal berkurang.
Kerugian:
- Terdapat spotting yang irregular.
- Ketergantungan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
- Penambahan berat badan.
Nama dagang : - Cyclofem ( Injeksi MPA 50 mg +
Estradiol cypionate 10mg )
- Cyclogeston (Injeksi MPA + Estradiol cypionate )
Pengguna kontrasepsi ini masa subur terjadi pada bulan 68 setelah
penyuntikan terakhir.
2. Implant (Sediaan yang mengandung Progestin).
Alat kontrasepsi dalam bentuk obat seperti bacilli/kapsul silastic-
silicone lembut yang berongga yang disusukkan dibawah kulit. Jumlah
kapsul yang disusukkan adalah 1 ; 2 ; 6 kapsul.
Cara pemakaian : Kapsul yang panjangnya 34 mm , diameter
2,4 mm disusukkan dibawah kulit .
Jenis :
o Implanon ( terdiri dari satu batang putih)
Isi : Keto-desogestrel 68 mg dan lama kerjanya 3 tahun
o Indoplant atau Jadena ( terdiri dari dua batang )
Isi : Levonorgestrel 75 mg dan lama kerjanya 3 tahun
o Norplant ( terdiri dari 6 batang putih )
Isi : Levonorgestrel 36 mg dan lama kerjanya 5 tahun

Cara kerja : Menekan lonjakan LH juga menekan ovulasi.


Perlindungan kontrasepsi mulai saat 24 jam setelah insersi dimana
obat dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul.
Kapsul diinsersikan secara sub cutan, biasanya pada lengan atas,
sehingga tidak terlihat namun dapat dipalpasi.
Keuntungan :
- Efektif
- Tidak menggunakan estrogen eksogen
- Reversibel
- Tidak ada efek samping yang berkaitan dengan produksi ASI.
- Tidak menaikkan tekanan darah.
- Dapat digunakan jangka panjang. (5 tahun)
Kerugian :
- Melalui bedah minor saat insersi
- Kesukaran dalam pengangkatan implant
Efek samping :
- Gangguan siklus haid
- Peningkatan berat badan
- Pusing
- Mual, anoreksia
Indikasi :
- Wanita post partum
- Wanita menyusui.
- Wanita dengan kontra indikasi penggunaan estrogen

3. Kontrasepsi Skin Patch.


Cara pemakaian : Setiap patch dipakai terus selama satu minggu.
Total pemakaian tiga minggu, minggu keempat
tidak perlu memakai.
Penggunaan kontrasepsi ini pada lengan atas,
abdomen bagian bawah, bokong, atau tubuh bagian
atas tapi tidak pada payudara.
Keuntungan :
- Peningkatan kepatuhan pasien
- Efek samping minimal, seperti nausea dan muntah.
Kerugian :
- Sama dengan kontrasepsi oral kombinasi
- Tidak efektif pada wanita dengan berat badan lebih dari 70 kg.
- Kontrasepsi Skin Patch tidak beredar di Indonesia.
Setiap patch mengandung 1 minggu suplai hormone yang melepaskan
hormone steroid dosis rendah yang setara dengan dosis terendah
kontrasepsi oral kombinasi.
Kontrasepsi ini melepaskan etinil estradiol (hormone estrogen) 20mcg
dan norelgertromin (hormone progestin) 150mcg setiap hari secara
langsung melalui kulit ke dalam aliran darah.

4. Kontrasepsi Oral
a. Kontrasepsi Oral Tunggal (Minipil).
Kontrasepsi yang bentuknya tablet dalam ukuran mini.
Pil mini hanya berisi derivat Progestin, Norentindron, atau ,
Norgesterel
Cara kerja :
- menekan ovulasi
- mempengaruhi siklus haid
- meningkatkan viskositas mucus serviks.
Keuntungan:
a. Angka kejadian yang berhubungan dengan estrogen
(misalnya tromboemboli) minimal
b. Penurunan dismenorrhea.
c. Penurunan premenstrual syndrome symptoms
d. Fertilitas dengan cepat kembali seperti semula setelah
penggunaan dihentikan.
e. Kontrasepsi yang efektif selama periode menyusui
Kerugian :
f. Kebutuhan untuk terus menggunakan.
g. Diperlukan kontrasepsi lain sebagai backup dalam waktu 48
jam bila terlambat mengkonsumsi pil (3jam dari waktu yang
ditentukan).
Nama dagang : Cerazette (Isi: Desogesterol)
Excluton (Isi: Lynestrenol)

b. Kontrasepsi Oral Kombinasi.


Mekanisme kerja :
Pencegahan ovulasi paling dominan. Baik estrogen maupun
progesterone sendiri memiliki kemampuan menghambat LH dan FSH
untuk mencegah ovulasi.
Bentuk sediaannya : tablet / pil kombinasi.
Kombinasi 2 steroid menciptakan efek sinergistik yang memperbesar
efek antigonadotropin dan efek penghambatan ovulasi ke-2 steroid ini.
Keuntungan :
h. Tidak menurunkan libido
i. Efektivitas tinggi bila digunakan secara teratur ( setiap hari
pada saat yang sama )
j. Menstruasi lebih teratur.
Kerugian :
k. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual
l. Harus diresepkan oleh dokter
m.Membutuhkan waktu lama, agar siklus haid kembali normal
setelah penggunaan pil kombinasi dihentikan
n. Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui
Jenis :
o Monofasik
Tablet yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone
aktif estrogen dan progestin dengan dosis yang sama dan 7 tablet tan
pa hormon aktif.
o Bifasik
Tablet tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen dan progestin dalam dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
o Trifasik
Tablet tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen dan progestin dengan tiga dosis yang berbeda, dengan
7 tablet tanpa hormon aktif.
Kesimpulan :
Sediaan yang mengandung progestin saja ( Mini pil )
Sediaan Progestin
Excluton 0,5 mg Lynestrenol
Cerazette 75 ug Desogestrel
Sediaan yang mengandung gestagen ( Depo injeksi )
Sediaan Progestin
Depo Provera 150 mg Medroxy Progesteron Acetat
Sediaan yang mengandung kombinasi estrogen +progestin (injeksi)
Sediaan Estrogen + Progestin
Cyclofem 50 mg Medroxy Progesteron Acetat
10 mg Estradiol cypionate
Sediaan yang mengandung Progestin ( Implant )
Sediaan Progestin
Implanon 68 mg Etonogestrel
Indoplant 75 mg Levonorgestrel
Norplant 36 mg Levonorgestrel
INTERAKSI OBAT
Menurunkan efek obat-obat :

Obat kontraseptif yang Efek samping


berinteraksi dengan
Asetaminofen Menurunkan efek analgetik
Benzodiazepin Menurunkan fungsi psikomotor
Guanethidine Menurunkan efektifitas
Methyldopa Menurunkan efek antihipertensi
Antikoagulan oral Menurunkan efek antikoagulan
Hipoglikemik oral Menurunkan efek hipoglikemik

Meningkatkan efek obat-obat :

Obat kontraseptif yang Efek samping


berinteraksi dengan
Alkohol Efek alkohol yang meningkat
Antidepresan Efek antidepresan meningkat
Kortikosteroid Toksisitas meningkat
Teofilin Efek yang meningkat

Obat yang menurunkan efek kontraseptif :


Obat yang berinteraksi dengan Efek samping
Barbiturat Menurunkan efektifitas
Carbamazepine Menurunkan efektifitas
Griseofulvin Menurunkan efektifitas
Rifampicin Menurunkan efektifitas
CARA MENULIS RESEP

Nama dokter :
Alamat :
SIP : Jakarta,

R/ Microgynon tablet strip No. I


S. 1. d. d. tab. I. a.n.
---------//-----------

Atau

R/ Microgynon tablet strip No. I


S. u. c
Signa usus cognitus
-------------// -----------

Pro :
Umur :
Injeksi : sda

R/ Injeksi Cyclofem (suspensi 0,5 ml ) ampul No. I


S pro inj
--------------//-----------

R/ Spuit 1 ml No. I
S pro inj
--------//--------
DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham FG, MacDonald PC, Gant NF. Obstetri Williams edisi


18.p.1111-9. Jakarta:EGC
2. Winjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T (eds). Ilmu
Kebidanan. P.45-51. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
3. Ganiswara SG, Setiabudy R, Suyatna FD, Purwatyastuti, Nafrialdi
(eds). Farmakologi dan Terapi edisi 4. p451-5. Jakarta:Gaya Baru.
2005
4. Williams Obstetrics 21st edition 2001 by The McGraw-Hill
Companies, Inc. P.62
5. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi edisi 6 tahun 2006-2007
6. Saifuddin AB (ed). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2003
7. http://www.menstruation.com.au/fertility.hormonalcontraception.ht
ml
8. Hardman Joel G. Goodman & Gilman The Pharmacological Basis
of Therapeutics, 10 th edition 2001, McGraw-Hill, New York
9. Macmillan MW, King JC, Concise guide to parenteral
administration medication, 1989, Pacemarq. Inc.

Anda mungkin juga menyukai