OLEH :
NI PUTU NAYU ARI WIDYA(P07120014084)
NI MADE ERA PIRGO DEWI (P07120014088)
TK. 3.3 DIII KEPERAWATAN
c. Responsiveness
Responsiveness adalah tanggap memberikan pelayanan yang cepat atau responsif serta
diiringi dengan cara penyampaian yang jelas dan mudah dimengerti.
d. Assurance
Assurance adalah jaminan dan kepastian yang diperoleh dari sikap sopan santun
karyawan, komunikasi yang baik, dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga mampu
menumbuhkan rasa percaya pelanggan.
e. Empati
Empati adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat pribadi kepada pelanggan,
hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan konsumen secara akurat dan spesifik.
3) Prinsip - Prinsip TQM
Prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu;
Produk, Proses, Organisasi, Kepemimpinan, dan Komitmen. Pendapat lain dikemukakan oleh
Hensler dan Brunnell (dalam Scheuing dan Christopher, 1993: 165-166) yang dikutip oleh Drs.
M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. dalam bukkunya yang berjudul Manjemen Mutu Terpadu,
mengatakan bahwa TQM merupakan suatu konsep yang berupaya, melaksanakan sistem
manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem
nilai suatu organisasi. ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu :
a. Kepuasan Pelanggan
Dalam Total Quality Management, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas.
Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi tertentu, tetapi kualitas
tersebut ditentukan oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan
dalam segala aspek, termasuk dalam harga, keamanan, dan ketepatan waktu.
b. Respek terhadap setiap orang.
Dalam perusahaan berkualitas, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang
memiliki talenta dan kreatifitas yang khas. Dengan demikian, karyawan merupakan
sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam
organisasi diperlukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk terlibat dan
berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
SOAL
1. Proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan
berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan
memperoleh kepuasan merupakan definisi dari...
a. Pengawasan mutu
b. Pemberdayaan mutu
c. Penjaminan mutu
d. Pengelolaan mutu
e. Pemeriksaan mutu
2. Dibawah ini yang merupakan tujuan komite keperawatan ialah...
a. Mewujudkan kepentingan individu dalam pelayanan keperawatan
b. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
c. Menyelesaikan masalah yang tidak berkaitan dengan penerapan disiplin
d. Memberikan pelatihan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan profesionalisme
perawat dalam pelayanan keperawatan
e. Memberikan kritikan secara terus menerus kepada pimpinan rumah sakit dalam
meningkatkan mutu pelayanan
3. Peran komite keperawatan dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut, kecuali...
a. Membatasi pertumbuhan dan perkembangan profesi keperawatan melalui
kegitan terorganisasi.
b. Mempertahankan pelayanan keperawatan berkualitas dan aman bagi pasien.
c. Menjamin tersedianya perawat yang kompeten, etis sesuai dengan kewenangannya.
d. Menyelesaikan masalah keperawatan yang terkait dengan disiplin, etik dan moral
perawat.
e. Melakukan kajian berbagai aspek keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
4. Salah satu dimensi kualitas pelayanan adalah bukti konkret kemampuan suatu perusahaan
untuk menampilkan yang terbaik bagi pelanggan. Pernyataan tersebut merupakan dimensi...
a. Tangibles
b. Reliability
c. Responsiverness
d. Assurance
e. Empathy
5. Tanggap memberikan pelayanan yang cepat atau responsif serta diiringi dengan cara
penyampaian yang jelas dan mudah dimengerti merupakan dimensi..
a. Tangibles
b. Reliability
c. Responsiverness
d. Assurance
e. Empathy
6. Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat pribadi kepada pelanggan, hal ini dilakukan
untuk mengetahui keinginan konsumen secara akurat dan spesifik. Pernyataan ini termasuk
dimensi kualitas pelayanan yaitu...
a. Tangibles
b. Reliability
c. Responsiverness
d. Assurance
e. Empathy
7. Dibawah ini yang bukan merupakan prinsip total quality management (TQM) adalah...
a. Kepuasan pelanggan
b. Respek terhadap setiap orang
c. Manajemen berdasarkan fakta
d. Perbaikan yang berkesinambungan
e. Perbaikan kualitas
8. Manfaat penilaian kerja adalah sebagai berikut, kecuali....
a. Meningkatkan prestasi kerja staf secara individu atau kelompok dengan memberikan
kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dalam kerangka
pencapaian tujuan pelayanan di rumah sakit.
b. Membatasi staf atau pegawai dalam memberikan aspirasi yang mempengaruhi
atau mendorong sumber daya manusia secara keseluruhannya.
c. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil
karya dan prestasi dengan cara memberikan umpan balik kepada mereka tentang
prestasinya.
d. Membantu rumah sakit untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan
staf yang lebih tepat guna, sehingga rumah sakit akan mempunyai tenaga yang cakap
dan trampil untuk pengembangan pelayanan keperawatan dimasa depan.
e. Menyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja dengan
meningkatkan gajinya atau sistem imbalan yang baik.
9. Kriteria Planning of Action (POA) yang baik, antara lain...
a. Spesific, measurable, relevant, attainable dan timely
b. Spesific, measurable, newest, attainable dan timely
c. Spesific, measurable, relevant, place dan timely
d. Constant, measurable, relevant, place dan timely
e. Constan, measurable, newest, attainable dan timely
10. Mengapa evidence based practice penting untuk praktik keperawatan...
a. Memberikan kontribusi perkembangan teknologi keperawatan
b. Meningkatkan kepercayaan diri dalam memenuhi keinginan pasien
c. Memberikan hasil asuhan keperawatan yang lebih baik kepada pasien
d. Mendukung kebijakan dan prosedur lama dan termasuk menjadi penelitian terdahulu
e. Mengurangi integrasi EBP dan praktik asuhan keperawatan
KUNCI JAWABAN
1. C 6. E
2. B 7. E
3. A 8. B
4. A 9. A
5. C 10. C
11.
12. DAFTAR PUSTAKA
13.
14. Ayun, Q., 2014. Peran Komite Keperawatan dalam Pengawasan Mutu dan Audit
Keperawatan. SlideShare, p.24. Available at:
http://www.slideshare.net/ayunannaim/audit-mutu [Accessed January 12, 2017].
15.
16. Nasution, M., 2004. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), Jakarta:
Ghalia Indonesia. Available at: http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-total-
quality-management-tqm.html.
17.
18. Suryadi, T., 2009. Pengertian dan Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan.
Scribd. Available at: https://www.scribd.com/doc/17381263/Pengertian-Dan-
Pelaksanaan-Mutu-Pelayanan-Kesehatan [Accessed January 12, 2017].
19.
20. Tjiptono, F. & Anastasia, D., 2003. Total Quality Management Edisi Kedu., Yogyakarta:
Andi Offset. Available at: http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-total-
quality-management-tqm.html.
21.
22. Utami, P., 2012. Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang
Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Di Ruang
Rawat Inap RSUD Kota Semarang. UNIMUS. Available at:
http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimus-gdl-
pujiutamin-6602.
23.
24. Yuan, H., 2016. Planning Of Action (POA) & Implementasi Manajemen Keperawatan.
Scribd. Available at: https://id.scribd.com/document/330652316/Makalah-Plan-of-Action-
Manajemen [Accessed January 13, 2017].
25.