Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI


1. Perilaku manusia dan perilaku individu dalam organisasi
Sebelum membahas perilaku individu dalam organisasi kita harus mengetahui perilaku
manusia. Perilaku manusia adalah suatu fungsi dari interaksi antara person atau
individu dengan lingkungannya. Sebagai contoh: seorang petani yang bekerja menanam
padi di sawah, seorang tukang parker yang melayani jasa memparkirkan mobil dan lain-
lain. Setiap orang akan melakukan perilaku yang berbeda dalam kehidupannya sehari-
hari. Jadi ketika individu memasuki dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanya
adalah kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman
masa lalunya. Dan organisasi
juga mempunyai karakteristik yaitu keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki,
pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, system penggajian,
system pengendalian dan lain sebagainya. Jika karakteristik antara individu
digabungkan dengan karakteristik organisasi maka akan terwujud perilaku individu
dalam organisasi . Jadi perilaku individu dalam organisasi adalah suatu fungsi dari
interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya ( organisasi ).
Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya . Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan,
kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya.
Sementara itu, karakteristik individu akan dibawa memasuki suatu lingkungan baru,
yaitu organisasi atau lainnya. Selain itu organisasi juga mempunyai karakteristik dan
merupakan suatu lingkungan bagi individu. Karakteristik individu berinteraksi dengan
karakteristik organisasi yang akan mewujudkan perilaku individu dalam organisasi.
Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan, dengan kata lain perilaku kita pada
umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu. Dan dalam
mencapai tujuan tertentu seseorang selalu mempunyai motif . motif adalah ikhwal
mengapanya perilaku. Motif timbul dan mempertahankan aktivitas serta menentukan
arah umum perilaku seseorang. Motif atau kebutuhan merupakan dorongan utama
aktivitas.
Setelah bertahun-tahun teori dan riset dikembangkan, akhirnya secara umum
disepakati, bahwa:
a. Perilaku timbul karena sutu sebab
b. Perilaku diarahkan pada tujuan
c. Perilaku yang dapat diamati masih dapat diukur. Membuat laporan, menyusun
program, merangkai sperpart computer, dll.
d. Perilaku yang tidak langsung dapat diamati seperti: berfikir, berpresepsi juga penting
dalam mencapai tujuan
e. Perilaku bermotivasi.
Tiap-tiap individu memiliki karakteristik seperti kemampuan, kepercayaan pribadi,
harapan, kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Organisasi sebagai suatu
lingkungan individu juga mempunyai karakteristik antara lain : keteraturan yang
diwujudkan dala susunan hierarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang,
tanggung jawab, system pengajian, system pengendalian, dan lain-lain.

2. Dasar-Dasar Perilaku Individu


Perilaku individu/ manusia adalah suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu
dengan lingkungannya.
Semua perilaku individu dipengaruhi oleh beberapa karakteristik yaitu:
a. Karakteristik biografis
Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri dari:
1. Usia
Usia sangat mempengaruhi manusia berperilaku terutama dalam organisasi, semakin
tua usianya maka perilaku/ produktifitas akan semakin berkurang.
2. Jenis kelamin
Ada yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara pria dan wanita yang
mempengaruhi kinerja dan perilakunya dalam organisasi, dan ada juga yang
mengatakan tidak ada perbedaan antara keduanya.
3. Status perkawinan
Status perkawinan akan meningkatkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap
pekerjaannnya karena nilai pekerjaannya lebih berharga dan penting karena
bertanggung jawab pada keluarga, biasanya karyawan yang telah menikah lebih puas
dengan pekerjaanya disbanding yang belum menikah.
4. Masa kerja
Masa kerja yang lebih lama menunjukkan pengalaman kerja yang lebih dari seseorang
dibanding rekannya yang baru dan ini akan mempengaruhi perilakunya dalam bekerja.
b. Kemampuan
Setiap manusia mempunyai kemampuan berfikir tapi kemampuan ini berbeda-beda ada
yang lebih dan ada yang kurang. Seluruh kemampuan seseorang pada hakikatnya
tersusun dari dua factor yaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

c. Kepribadian
Kepribadian adalah himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta
menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang. Hal ini paling sering
digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan diperlihatkan oleh
seseorang.
d. Determinan kepribadian
1. Keturunan
Karakteristik kepribadian tidak seluruhnya ditentukan oleh keturunan, tetapi kebanyakan
seorang anak memiliki karakteristik yang hamper sama dengan orang tuanya.
2. Lingkungan
Lingkungan memainkan peran yang cukup besar dalam membentuk kepribadian
seseorang seperti budaya, keluarga, teman-teman, dan kelompok-kelompok social serta
pengaruh-pengaruh lain yang kita alami.
3. Situasi
Kepribadian seseorang walaupun pada umumnya mantap dan konsisten, berubah
dalam situasiyang berbeda. Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berlainan
memunculkan aspek-aspek yang berlainan dari kepribadian seseorang.
e. Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku yang
terjadi sebagai hasil pengalaman. Suatu perubahan proses berfikir atau sikap seorang
individ, jika tidak diiringi dengan perubahan perilaku, nelum merupakan pembelajaran.
Perbedaan dimensi individu dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh: konsep diri, cirri
kepribadian, sikap, kemampuan, dan emosi. Konsep diri adalah bagaimana anda
memandang diri sendiri, kepribadian adalah bagaimana anada menampilkan diri anda
didepan orang lain.
3. Sifat-sifat manusia
Untuk memahami sifat-sifat manusia kita harus menganalisa prinsip-prinsip dasar pada
manusia tersebut. Prinsip-prinsip itu adalah:
a. Perilaku manusia tidak sama karena perbedaan kemampuan.
Setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda dengan yang lainnya. Karena
keterbatasannya seseorang berbuat dan berperilaku berbeda dengan yang lainnya.
Sebagai contoh: Seseorang bisa mengerjakan tugas dalam waktu 10 menit, orang lain
memerlukan waktu 30 menit dengan tugas yang sama. Begitu juga dalam organisasi
seorang atasan bisa mengatasi persoalan yang rumit hanya memerlukan waktu
beberapa saja, tapi tidak dengan pimpinan yang lain, ia memerlukan puasa tiga hari tiga
malam, dan hal-hal yang lai yang harus dilakukannya untuk menyelesaikan masalah itu.
Perbedaan kemampuan ini ada yang menyatakan karena dibawa sejak lahir dan takdir,
adajuga menyatakan karena perbedaannya menyerap informasi dari suatu segala, ada
juga yamg menyatakan karena keduanya. Perbedaan kemampuan seseorang dapat
dipergunakan untuk memprediksi pelaksanaan dan hasil kerja seseorang yang bekerja
sama dalam organisasi.

b. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda


Manusia berperilaku karena didorong oleh serangkaian kebutuhan dan kebutuhan setiap
manusia pasti berbeda Kebutuhan merupakan beberapa pernyataan di dalam diri
seseorang yang menyebabkan seseorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai suatu
objek atau hasil. Begitu juga dalam organisasi seperti seorang karyawan yang didorong
untuk mendapatkan tambahan gaji supaya bisa hidup satu bulan dengan keluarganya,
tingkah lakunya akan berbeda dengan seorang karyawan yang didorong oleh keinginan
untuk mendapatkan jabatan, kedudukan agar mendapatkan harga diri didepan orang
lain. Kadang kala seseorang ketika sudah memenuhi kebutuhan yang satu dia akan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang belum tercapaikan. Pemahaman tentang
kebutuhan yang berbeda dari seseorang ini amat bermanfaat untuk memahami konsep
perilaku seseorang dalam organisasi.

c. Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana
bertindak.
Kebutuhan manusia dapat dipenuhi lewat perilakunya masing-masing. Dan dalam
menentukan perilaku seseorang membuat pilihan dalam bentuk sejumlah rangkain
perilaku yang terbuka baginya.
Berikut ini menunjukkan pertimbangan seseorang di dalam melakukan pertimbangan
seseorang di dalam melakukan suatu tindakan dengan mempertimbangkan beberapa
faktor diantaranya:
1. Probabilitas jika ia mengambil serangkaian usaha ia akan mampu untuk mencapai
tingkat pelaksanaa kerja yang diharapkan
2. Jika pelaksanaan itu tercapai maka ia akan mengarah pada pencapaian hasil.
3. Daya tarik dari hasil, nampaknya sebagai hal yang menaikkan pelaksanaan kerja.
4. Suatu tingkat dimana hasil merupakan daya tarik tambahan, disebabkan karena
kemampuan hasil untuk memimpin kearah tercapainya hasil lain yang diinginkan.
Kekuatan yang mendorong seseorang untuk berperilaku dalam suatu cara tertentu akan
menjadi besar, manakala individu tersebut:
- Percaya bahwa pelaksanaan kerja pada suau tingkat yang diinginkan itu
memungkinkan ( tingginya expectancy U-P)
- Percaya bahwa perilakunya akan memimpin kearah pencapaian hasil ( terdapatnya
expectancy P-H yang tinggi).
- Dan apabila hasil-hasil tersebut mempunyai nilai positif ( mempunyai daya tarik yang
tinggi)

d. Seseorang memahami lingkungannya dengan hubungannya dengan pengalaman


masa lalunya
Memahami lingkungan adalah suatu proses aktif, dimana seseorang mencoba membuat
lingkungannya itu mempunyai arti baginya. Proses yang aktif ini mengakui secara
selektif aspek-aspek yang berbeda dari lingkungannya, menilai apa yang dilihatnya
dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu, dan mengevaluasi apa yang
dialami itu dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilainya. Oleh
karena kebutuhan-kebutuhan dan pengalaman seseorang itu seringkali berbeda
sifatnya, maka persepsinya terhadap lingkungan juga akan berbeda. Sebagai contoh:
orang-orang dalam organisasi yang sama seringkali mempunyai perbedaan di dalam
berpengharapan mengenai suatu jenis perilaku yang membuahkan suatu penghargaan,
misalnya naiknya gaji dan cepatnya promosi, dan lain-lain.

e. Seseorang mempunyai reaksi senang atau tidak senang


Setiap orang dalam menanggapi sesuatu hal akan memiliki tindakan-tindakan yang
berbeda, dikarenakan mereka mengevaluasi suatu hal dengan cara senang atau tidak
senang. Seseorang merasa puas mendapatkan gaji tertentu dan ada juga merasa tidak
puas mendapatkan gaji yang sama. Hal seperti ini dapat dikatakan bahwa orang
membuat salah persepsi terhadap suatu hasil yang dicapai oleh orang lain yang
mengakibatkan kurang tepatnya proses perbandingannya.perasaan senang atau tidak
senang ini akan membuat seseorang berbuat berbeda dengan orang lain dalam rangka
menanggapi suatu hal.
f. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang
Perilaku seseorang itu ditentukan oleh banyak factor. Ada kalanya perilaku seseorang
dipengaruhi oleh kemampuannya, ada pula oleh kebutuhannya dan ada juga
dipengaruhi oleh pengharapan dan lingkungannya. Oleh karena banyaknya factor yang
mempengaruhi perilaku manusia, maka sering kali suatu organisasi akan mendapatkan
kesulitan di dalam menciptakan suatu keadaan yang memimpin kearah tercapainya
evektifitas pelaksanaan kerja.
Dapat diketahui bahwa diantara banyaknya factor yang mempengaruhi perilaku
seseorang, kiranya perlu diadakan penelitian yang seksama manakah fakor-faktor yang
paling dominan dalam mempengaruhi perilaku tersenut. Dari faktor yang sudah
diketahui tersebut kemudian dikembangkan untuk mendapatkan keevektivitasan
pelaksanaan pekerjaan dalam suatu organisasi. Kalau didapatkan hasil bahwa perilaku
untuk menciptakan evektivitas kerja banyak ditentukan karena kebutuhannya maka
seorang pemimpin dapat merancang suatu suatu rencana kerja yang mengarah
terpenuhinya kebutuhan tersebut. Kalau seandainya disebabkan karenakemampuan
karyawan, maka pemimpin dapat merencanakan peningkatan kemampuan tersebut baik
dengan jalan latihan jabatan atau di sekolahan.
Dalam organisasi variable individu, keorganisasian, dan psikologis tidak hanya
mempengaruhi perilaku tetapi juga prestasi.

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Setiap individu dalam kehidupannya mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda,
sehingga dengan sifat dan karakteristik setiap individu yang berbeda-beda, tentunya
akan mempunyai potensi yang besar pula apabila diwujudkan kedalam suatu
kepentingan dan tujuan bersama atau kelompok.. Setelah setiap individu masuk
kedalam kepentingan dan tujuan kelompok, maka perilaku mereka akan menjadi
perilaku kelompok untuk kebersamaan.

1. PENGERTIAN PERILAKU KELOMPOK DAN KLASIFIKASI KELOMPOK

Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh dua atau lebih individu
yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan
prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri
Bila satu kelompok terdapat dalam satu organisasi maka anggotanya harus: Termotivasi
untuk bergabung, menganggap kelompok sebagai kesatuan unit dari orang yang
berinteraksi, berkontribusi da;lam berbagai jumlah proses kelompok, dan mencapai
kesepakatan dan ketidaksepakatan melalui berbagi interaksi.
Suatu kelompok dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelompok formal dan kelompok
informal. Kelompok formal adalah kelompok yang didefenisikan oleh struktur organisasi
seperti: preiden dengan staf menterinya, ketua DPR dengan anggota komisi, dan lain-
lain. Kelompok informal adalah kelompok yang terstruktur atau tidak, formal atau tidak
ditetapkan secara organisasi, muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan
kontak sosial.
Kelompok merupakan bagian dalam kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibat
dalam aktifitas kelompok, demikian juga kelompok merupakan bagian dari organisasi,
dalam organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok.
Karakteristik suatu kelompok yaitu: adanya dua orang atau lebih, berinteraksi satu sama
lain, saling memebagi beberapa tujuan yang sama, dan melihat dirinya sebagai suatu
kelompok.
2. DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Dasar-dasar perilaku kelompok terdiri dari:kondisi eksternal pada kelompok, sumber


daya anggota,sumber kelompok, proses kelompok,tugas-tugas kelompok,kinerja dan
kepuasan, teori psikologi.

A. Kondisi eksternal pada kelompok


1. Startegi organisasi: meliputi tujuan-tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Struktur otoritas: ketentuan mengenai otoritas yang dimilki oleh setiap bagian/ setiap
individu dalam suatu organisasi karena setiap individu atau kelompok memilki otoritas
yang berbeda.
3. Peraturan formal: ketentuan mengenai aturan, prosedur, kebijakan, dan ragam lain
dari peraturan induk membakukan perilaku karyawan
4. Sumber daya organisasional: merupakan sumber daya uang, waktu, bahan mentah,
peralatan yang dialokasikan oleh organisasi pada kelompok.
5. Proses seleksi perilaku para personil: criteria-kriteria tertentu yang digun akan dalam
proses merekrut karyawan, proses seleksi tersebut akan menempatkan man in the right
place
6. Evaluasi kinerja dan system ganjaran: proses melakukan evaluasi terhadap hasil
kerja anggota kelompok setelah dievaluasi, maka perlu diteruskan dengan system
ganjaran akan hasil evaluasi tersebut.
7. Budaya organisasi: merupakan standar untuk keryawan mengenai perilaku yang
dapat diterima dengan baik dan yang tidak dapat diterima.
B. Sumber daya anggota
Adapun sumber daya yang berperan sangat penting pada anggota individu, yaitu
kemampuan dan karakteristik kepribadian.
1. Kemampuan
Ada hubungan antara kemampuan intelektual dengan relevansi tugas terhadap kinerja
kelompok
2. Karakteristik kepribadian
Ada hubungan antara karakterisitik kepribadian yang positif dalam budaya terhadap
produktifitas, semangat, dan kekohesifan kelompok.
C. Struktur kelompok
Kelompok kerja memiliki struktur yang dapat membentuk perilaku anggota kelompok
tertentu. Ada beberapa variable struktur kelomp[ok yaitu: kepemimpinan formal, peran,
norma, status kelompok, ukuran kelompok, dan komposisi kelompok.
1. Kepemimpina formal
Pemimpin formal hampir selalu ada dalam setiap kelompok kerja. Pemimpin ini
mempunyai peran penting dalam keberhasilan kelompok
2. peran
tiap-tiap anggota kerlompok memainkan suatu peran. Hasilny akan baik apabila peran
dimainkan dengan konsisten. Tapi sering seseorang dituntu memainkan peran yang
berbeda. Didalam berperan juga seringkali terjadi konflik dan pengalaman selain
tuntutan dari pemberi peran dalam organisasi.
3. Norma
Adalah standar perlaku yang dapat diterima dengan baik dalam suatu kelompok dan
digunakan oleh semua anggota dalam kelompok tersebut. Norma tiap kelompok akan
berbeda denngan norma kelompok lainnya.
4. Status
Status adalah posisi yang didefenisikan secara social yang diberikamn kepada
kelompok atau anggota oleh orang lain. Status mempengaruhi kekuatan norma dan
tekanan dalam kelompok.
5. Komposisi
Untuk menyelesaikan suatu kegiatan, kelompok yang terdiri dari beranekaragam
keterampilan dan pengetahuan akan lebih efektif disbanding kelompok yang anggotanya
homogen.
D. Proses kelompok
Dalam tugas kelompok, sumbangan tiap individu tidak tampak dengan jelas karena ada
individu yang mengurangi upayanya sehingga hasil yang diperoleh oleh kelompoktidak
maksimal tetapi ada juga individu yang menciptakan keluaran (output) lebih besar dari
pada masukkan (input)

E. Tugas-tugas kelompok
Tugas yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi menuntut lebih banyak pemrosesan
informasi, tergantung pada:
1. Pengambilan keputusan kelompok
Keputusan yang diambil oleh dua orang atau lebih lebih naik dari pada satu orang.
Kenyataannya pada saat ini banyak keputusan dalam organisasi yang diambil oleh
kelompok, tim, komite. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari pengambilan
keputusan berdasarkan pada kelompok, yaitu:
Keuntungan kelompok: informasi dan pengetahuan lebih lengkap, lebih banyak
pendekatan dan alternativ dapat dikembangkan, meningkatkan dukungan dan
keputusan terhadap keputusan yang dibuat dan dilaksanakan oleh kelompok, dan
kegitimasi meningkat. Keruguian dari kelompok: menghabiskan waktu, tekanan untuk
sesuai, dominasi oleh beberapa orang, tanggung jawab kembar,
2. Teknik pengambilan keputusan
Tekniki pengambilan keputusan dalam kelompok yaitu: interaksi, sumbang saran. Teknik
kelompok nominal, teknik delphhi, pertemuan elektronik.
F. Kinerja dan kepuasan
Ada beberapa factor yang berhubungan dengan dengan kinerja yaitu: persepsi peran,
norma, status, ukuran kelompok, susunan demografis, tugas kelompok, dan
kekohesifan. Keputusan anggota dipengaruhi oleh hubungan persepsi, peran kinerja
antara atasan dan bawahan.
G. Teori psikologi
The collaborative Classroom. Kegiatan kerjasama adalah jika 2 orang atau lebih bekerja
sama untuk tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Dengan demikian terdapat dua
unsure yaitu kerjasama, saling ketergantungan yang positif. Kekompakan dalam
kelompok akan terwujud bila setiap anggota mempunyai perasaan bahwa dirinya
merupakan begian dari suatu kelompok dan perasaan tersebut harus beredasarkan
pada kepercayaan.

Anda mungkin juga menyukai