1[1] Dari uraian dua ulama ini dapat diketahui bahwa tuduhan hadis palsu dalam
beberapa fadilah surat Yasin karena mereka hanya melihat dari satu jalur riwayat
saja, sementara dalam hadis tersebut memiliki banyak jalur riwayat. Hal inilah
yang sering menjadi kecerobohan dari Ibnu al-Jauzi dalam kitabnya 'al-Maudluat'
yang menuai kritik tajam dari ahli hadis lain, seperti Ibnu Hajar, al-Suyuthi dan
lain-lain.
Allah, Rasul-Nya dan perawi hadis tersebut" 2[2] (HR al-Thabrani
dalam al-Mu'jam al-Ausath No 7596 dan Ibnu 'Asakir 27/410 dari
)Jabir
Kembali ke masalah membaca surat Yasin. Lebih dari itu, ternyata
Ibnu Katsir sependapat dengan amaliyah Nahdliyin dalam membaca
Surat Yasin di dekat orang yang akan meninggal. Berikut diantara
uraiannya:
-
" -
" .
.
.
.
- -
) (562 / 6
"Imam Ahmad berkata (dengan meriwayatkan sebuah) bahwa
Rasulullah Saw bersabda: Bacalah surat Yasin kepada orang-orang
yang meninggal (HR Abu Dawud dan al-Nasa'i dan Ibnu Majah). Oleh
karenanya sebagian ulama berkata: diantara keistimewaan surat yasin
jika dibacakan dalam hal-hal yang sulit maka Allah akan
memudahkannya, dan pembacaan Yasin di dekat orang yang
meninggal adalah agar turun rahmat dan berkah dari Allah serta
memudahkan keluarnya ruh. Imam Ahmad berkata: Para guru
berkata: Jika Yasin dibacakan di dekat mayit maka ia akan
diringankan (keluarnya ruh) dengan bacaan Yasin tersebut" (Ibnu
)Katsir VI/342
Berikut kutipan selengkapnya dari kitab Musnad Ahmad mengenai
pembacaan Yasin di samping orang yang akan meninggal yang telah
menjadi amaliyah ulama terdahulu dan terus diamalkan oleh warga
NU:
) (17010
"Para guru bercerita bahwa mereka mendatangi Ghudlaif bin Hars al-
Tsamali ketika penyakitnya sangat parah. Shafwan berkata: Adakah
2[2] Al-Hafidz al-Haitsami berkata: "Dalam sanadnya ada perawi bernama
"Mahfudz bin Maisur, Ibnu Hatim tidak memberi penilaian sama sekali kepadanya
(Majma' al-Zawaid No 660). Ini menunjukkan hadis tersebut tidak dlaif.
diantara anda sekalian yang mau membacakan Yasin? Shaleh bin
Syuraih al-Sukuni yang membaca Yasin. Setelah ia membaca 40 dari
Surat Yasin, Ghudlaif meninggal. Maka para guru berkata: Jika Yasin
dibacakan di dekat mayit maka ia akan diringankan (keluarnya ruh)
dengan Surat Yasin tersebut. (Begitu pula) Isa bin Mu'tamir
membacakan Yasin di dekat Ibnu Ma'bad" (Musnad Ahmad No 17010)
Al-Hafidz Ibnu Hajar menilai atsar ini:
(324 / 5 )
"Riwayat ini sanadnya adalah hasan" (al-Ishabat fi Tamyiz al-Shahabat
V/324)
Ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar juga menilai riwayat amaliyah ulama
salaf membaca Yasin saat Ghudlaif akan wafat sebagai dalil penguat
(syahid) dari hadis riwayat Ma'qil bin Yasar yang artinya: Bacakanlah
Surat Yasin di dekat orang yang meninggal. (Raudlah al-Muhadditsin
X/266)
Al-Hafidz Ibnu Hajar memastikan Ghudlaif ini adalah seorang sahabat:
)
(266 / 10
"Riwayat sahabat ini sanadnya adalah hasan. Ghudlaif adalah seorang
sahabat menurut mayoritas ulama. Sementara 'para guru' yang
dikutip oleh Imam Ahmad tidak disebut namanya, namun mereka ini
tidak lain antara sahabat dan tabi'in senior. Hal ini bukanlah pendapat
perseorangan, tetapi berstatus sebagai hadis yang disandarkan pada
Rasulullah (marfu')" (Raudlah al-Muhadditsin X/266)
Terkait dengan tuduhan anti tahlil yang mengutip pernyataan
beberapa ulama bahwa sanad hadis riwayat Ma'qil ini goncang,
redaksi hadisnya (matan) tidak diketahui dan sebagainya, maka cukup
dibantah dengan pendapat ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar dalam
Bulugh al-Maram I/195:
3121 20316 )
6392 2074 510 3002 1448
(10913 10853 931
"Dari Ma'qil bin Yasar bahwa Rasulullah Saw bersabda: 'Bacalah surat
Yasin di dekat orang-orang yang meninggal.' Ibnu Hajar berkata:
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Nasa'i dan disahihkan oleh Ibnu
Hibban"
(Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad No 20316, Abu Dawud
No 3121, Ibnu Majah No 1448, al-Thabrani No 510, al-Hakim No
2074, al-Baihaqi No 6392, al-Thayalisi No 931, Ibnu Abi Syaibah No
10853 dan al-Nasa'i dalam al-Sunan al-Kubra No 10913)
Dalam kitab tersebut al-Hafidz Ibnu Hajar tidak memberi komentar
atas penilaian sahih dari Ibnu Hibban. Sementara dalam kitab beliau
yang lain, Talkhis al-Habir II/244, kendatipun beliau mengutip
penilaian dlaif dari Ibnu Qattan dan al-Daruquthni, di saat yang
bersamaan beliau meriwayatkan atsar dari riwayat Imam Ahmad
diatas.
Jika telah didukung dalil-dalil hadis dan diamalkan oleh para ulama
salaf, lalu bagaimana dengan amaliyah membaca Surat Yasin setelah
orang tersebut meninggal atau bahkan dibaca di kuburannya? Berikut
ini beberapa pandangan ulama terkait penafsiran hadis di atas.
1. Ibnu Qayyim
(11 / 1 )
"Hadis ini bisa jadi dibacakan di dekat orang yang akan meninggal
sebagaimana sabda Nabi Saw: Tuntunlah orang yang akan mati
diantara kalian dengan Lailahaillallah. Dan bisa jadi yang dimaksud
adalah membacanya di kuburnya. Pendapat pertamalah yang lebih
kuat" (al-Ruh I/11)
7. Muhammad al-Shan'ani
)
(119 / 2
"Hadis riwayat Abu Dawud dari Ma'qil 'Bacalah Yasin di dekat orang-
orang yang meninggal' ini, mencakup pada orang yang telah
meninggal, bahkan hakikatnya adalah untuk orang yang meninggal"
(Subul al-Salam Syarah Bulugh al-Maram II/119)
Riwayat lain yang menguatkan adalah:
(10953 )
"Diriwayatkan dari Sya'bi bahwa sahabat Anshor membaca surat al-
Baqarah di dekat orang yang telah meninggal" (Mushannaf Ibnu Abi
Syaibah No 10963)
Begitu pula atsar di bawah ini:
(10957 )
"Diriwayatkan dari Jabir bin Zaid bahwa ia membaca surat al-Ra'd di
dekat orang yang telah meninggal" (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah No
10967)
Bahkan ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar memperkuat riwayat tersebut:
(266 / 10 )
"Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari jalur Jabir bin Zaid, ia termasuk
Tabi'in yang terpercaya, bahwa ia membaca surat al-Ra'd di dekat
orang yang telah meninggal. Dan Sanadnya adalah sahih!" (Raudlat
al-Muhadditsin X/226)