Anda di halaman 1dari 8

Sad Atatayi

Pada dasarnya manusia dilahirkan ke alam ini adalah baik. Hal itu terbukti
manusia banyak diberi predikat seperti manusia makhluk individu, berpikir
dan religius, dan lainnya. Tentu saja dengan faktor tersebut manusia
diharapkan bisa perpikir yang baik dan berperilaku sesuai dengan
kodratnya. Namun jika manusia tidak dapat menjalankan hal tersebut
dengan baik maka kehidupan ini tidak akan selaras, dengan ajaran asusila
manusi diajarkan untuk menghindari dan mengendalikan sifat buruk.

Sad Atatayi
Sad atatayi terdiri dari kata Sad dan Atatayi. Sad artinya enam, Atatayi
artinya kejam atau pembunuhan. Jadi yang dimaksud Sad Atatayi adalah
enam macam pembunuhan yang kejam yang tidak patut dilaksanakan
oleh manusia.

Bagian-bagian Sad Atatayi


a. Agnida, yaitu membakar hak milik orang lain atau memusnahkan milik
orang lain dan juga dapat diartikan mengadu domba orang sehingga
menimbulkan perselisihan yang mengakibatkan orang menjadi
menderita. Ini perilaku atau perbuatan yang terlarang.
Contoh perilaku Agnida:
1. Rima tidak cocok dengan Agus dalam permainan sepak bola karena
Rima dapat mentekel kaki Agus dan Agus marah kemudian terjadi
perang mulut. Namun dapat diselesaikan oleh wasit. Namun, Agus
tidak puas. Agus tetap merasa dendam dengan Rima. Akhirnya
burung Agus bersama sangkarnya sebagai burung kesayangannya
dibakar. Betapa kejamnya Agus membakar burung yang tak
bersalah. Inilah yang dimaksud perbuatan kejam sebagai perilaku
Agnida.
2. Wawan seorang pedagang yang sangat disegani oleh teman-
temannya sesama pedagang karena dia sangat ramah dan sopan
sehingga dagangannya selalu laris terjual. Aris juga seorang
pedagang, tapi dagangannya kurang laku dijual. Akhirnya, Aris
merasa cemburu melihat Wawan yang dagangannya selalu habis.
Dengan akal liciknya Aris menghasut teman-temannya dengan
mengatakan bahwa Wawan memelihara tuyul. Berkat hasutan
tersebut akhirnya warung Wawan dibakar oleh teman-teman Aris.
Api menjalar dari warung yang satu ke warung yang lain, dan
ditambah dengan tiupan angin yang sangat kencang sehingga
banyak rumah-rumah penduduk yang ikut terbakar. Petugas
pemadam kebakaran sangat kewalahan untuk menjinakkan si jago
merah yang sedang mengamuk. Api berkobar dan menghanguskan
hampir seisi pasar dan perumahan penduduk. Kerugian diperkirakan
hampir ratusan juta, ditambah dengan kerugian warga yang terkena
musibah belum terhitung. Setelah penyelidikan dilakukan pihak
keamanan dan kepolisian, akhirnya dugaan mengarah kepada Aris
dan teman-temannya. Akhirnya, Aris dan teman-temannya langsung
ditangkap polisi. Karena perbuatan ini sangat bertentangan dengan
norma agama dan norma hukum, Aris dan teman-temannya pun
dijebloskan ke penjara. Dia harus bertanggung jawab atas
perbuatan yang dilakukannya.

b. Wisada, yaitu meracini atau menyakiti orang lain. Perbuatan meracuni


baik sekala maupun niskala. Perbuatan ini merupakan perbuatan dosa.
Hal ini mengingkari hakikat hidup di dalam bermasyarakat di dunia fana
ini. Bagi orang yang melakukan atau melaksanakan perbuatan seperti itu
sudah di sediakan tempat, yaitu neraka oleh Sang Hyang Widhi.

Contoh perilaku Wisuda:


1. Pada suatu hari Putra bersama kawannya mengail ikan di sungai,
tapi seharian mengail tidak mendapatkan ikan. Akhirnya si Putra
berpikir, mengapa susah-susah mendapatkan ikan? Lebih baik
membeli portas ikan dan memasukkannya ke kolam Yoni, Akibatnya
banyak ikannya yang mati. Lalu kita minta kepada Yoni. Di kolam itu
bukan ikan yang besar saja yang mati tapi yang kecil juga mati. Itu
perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Agama Hindu.
2. Pada hari minggu, Andi bersama teman-temannya pergi ke suatu
tempat, yaitu sungai yang sangat jernih untuk menghasbikan
liburannya. Di sana, dia memancing sambil bercanda ria, tetapi
hampir setengah hari dia dan teman-temannya memancing tak
seekor ikan pun yang dia dapatkan. Akhirnya timbul niat jahatnya,
yaitu dengan mengambil jalan pintas dan menyuruh temannya
membeli poltas untuk meracuni ikan yang ada di sungai tersebut.
Akibat perbuatan yang dia lakukan, semua ikan besar maupun kecil
mati. Bahkan hewan yang minum air tersebut merasakan akibatnya,
yaitu akibat mabuk. Ini perbuatan yang bertentangan dengan ajaran
agama hindu, tidak pantas ditiru dan tidak pantas kita lakukan.

c. Atharwa, yaitu melakukan atau menjalankan ilmu hitam (black magic).


Perbuatan semacam ini merupakan perbuatan yang tak terpuji dan
terkutuk serta dijauhi orang. Orang yang suka yang terlarang
menjalankan ilmu hitam hanya sifatnya senang sementara semasa masih
hidup dapat membuat orang lain menjadi menderita dan sesungguhnya
pula dirinya sendiri akan menderita pula seperti yang diderita orang lain.

Contoh perilaku Atharwa :


1. Aan sangat mencintai Iin, tapi Iin tidak mencintai Aan. Sehingga Aan
mencari paranormal yang menjalankan ilmu hitam untuk
mencelakakan Iin. Akhirnya Iin kena jampi-jampi Aan, ia sakit keras
dan tidak dapat disembuhkan oleh medis manapun, ia putus
sekolah. Betapa besarnya dosa yang dilakukan Aan yang
menghancurkan masa depan Iin
2. Biasanya hal ini sering terjadi diantara para remaja yang sedang
jatuh cinta, namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Dikisahkan di
sebuah desa tumbuhlah seorang gadis yang memiliki wajah cantik,
tinggi semampai, berkulit kuning langsat, dan rambut panjang
sehingga membuat setiap remaja terpesona apabila melihatnya.
Banyak pemuda-pemuda dari desa lain berdatangan. Ada yang ingin
sekedar berkenalan atau pun menjadi teman curhat. Bahkan ada
pula yang terlanjur jatuh cinta. Hasrat cinta yang terpendam, dan
tak tersampaikan kandas di tengah jalan. Hal ini dialami oleh
seorang pemuda bernama Wiguna, agar niat dan keinginannya
terlampiaskan, akhirnya Wiguna pergi ke seorang dukun di Madura
untuk mengambil jalan pintas, yaitu mencari ajian atau pengasih-
asih untuk mendapatkan gadis pujaannya. Sepintas memang
keinginannya tercapai, tapi semua yang dilakukan sudah
bertentangan dengan ajaran agama dan tidak pantas dilakukan.

d. Sastraghna, yaitu mengamuk atau merampok sehingga menimbulkan


kerugian bagi orang lain. Mengamuk yang dimaksud adalah bias
menghilangkan nyawa orang lain dan merampok menimbulkan
penderitaan karena kerugian yang dideritanya. Perbuatan semacam ini
amat bertentangan dengan sastra agama, untuk mencapai ketenangan
maupun kedamaian, maka perbuatan Sastraghna amat dilarang dan
berdosa besar dan terkutuk.
Contoh perilaku Sastraghna :
1. Pada suatu hari Agus dipanggil oleh orang tuanya, namun ia tidak
membalas sepatah kata pun sudah sekian lama orang tua dan
keluarganya memanggil tanpa sebab ia berlari mengambil sapu dan
memukul adiknya, tidak hanya itu saja tetapi ia juga memukul alat-
alat dapur. Dan akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit jiwa.
2. Apapun yang kita lakukan, hendaknya dipikirkan secara matang, dan
selalu mempertimbangkan baik ataupun buruknya, serta sebab dan
akibatnya. Contohnya, ketika kita akan melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi, harus dilihat dari segi positif dan negatifnya.
Jangan sampai salah mengambil langkah yang akhirnya menyesal di
kemudian hari. Biasanya orang yang kebingungan akan sulit untuk
menentukan pilihannya dan selalu ragu-ragu. Akhirnya, apa yang dia
putuskan sering tidak sesuai harapan dan sia-sia. Untuk itu diperlukan
konsentrasi, ketenangan, pengendalian diri, dan selalu memohon
petunjuk dari Sang Hyang Widhi Wasa agar diberi pencerahan atau
jalan terbaik.
e. Drathi Krama, yaitu memperkosa kehormatan seorang wanita.
Perbuatan Drathi Krama sangat bertentangan dengan konsep ajaran
agama Hindu. Di mana ajaran Agama Hindu memiliki konsep Tat Twam
Asi. Karena itu, perbuatan Drathi Krama mengingkari kemerdekaan
pribadi orang lain.

Contoh perilaku Drathi Krama :


1. Seorang kakek yang tega membohongi anak gadis untuk dicarikan
pekerjaan di hotel, namun apes bagi si gadis di hotel ia malah
diperkosa oleh kakek tersebut. Dan keesokan harinya si gadis
melaporkan apa yang telah terjadi padanya, kemuadian orang tua si
gadis melaporkan kakek itu ke polisi dan akhirnya ditahan.
2. Seperti yang sering diberitakan atau disiarkan di media TV, seorang
siswi SMA diperkosa oleh gerombolan preman, ketika ia pulang
sekolah. Biasanya hal ini terjadi ketika siswi tersebut pulang malam,
mungkin karena jarak sekolah dan rumahnya terlalu jauh. Seorang
preman berpura-pura baik menawarkan jasa untuk mengantarkan
pulang, karena pikirannya kotor dan niat jahatnya timbul maka dia
mengajak gadis tersebut mampir ke sebuah restoran atau rumah
makan. Mereka mula-mula hanya makan, tetapi dibalik itu ada niat
jahat yang tersembunyi dari sang preman. Karena terbujuk nafsu
setan, walaupun gadis tersebut berusaha untuk menolak bahkan
memberontak, preman tersebut melampiaskan perbuatannya
dengan cara memaksa. Perbuatan memaksa dan memperkosa
orang lain hendaknya jangan dilakukan karena akan berdampak
negatif dan buruk terhadap orang lain. Karena nafsu sesaat penjara
menantinya. Demikianlah halnya orang yang hanya mengumbar
nafsu sesaat.
f. Raja Pisuna, yaitu memfitnah atau menghasut dan mengadu domba
seseorang denga orang lain. Perbuatan memfitnah sangatlah keji karena
membuat orang lain menderita. Mungkin orang yang difitnah tidak tahu
sebab apa dirinya diberlakukan kurang baik. Memfitnah hendaknya
dibuang jauh dari alam pikiran kita. Maka dikatakn memfitnah lebih kejam
dari pada pembunihan.
Contohnyap
1. Pada cerita Bawang Merah dan Bawang Putih
2. Suatu hari di sekolah ada yang kehilangan HP, dan kebetulan saat
itu Dharma sedang duduk di kelas karena ia kurang enak badan.
Sugondo langsung menuduh Dharma, karena ia yakin orang yang
ada di kelas hanyalah Dharma. Padahal HP temannya itu bukannya
hilang melainkan ketinggalan di rumahnya. Akibat ulah Sugondo,
Dharma akhirnya diperiksa oleh Kepala Sekolah. Akan tetapi karena
tidak ada bukti akhirnya Dharma dibebaskan dan Kepala Sekolah
pun minta maaf kepada Dharma. Pelajaran untuk semua, jika tidak
melihat atau tidak ada bukti yang jelas jangan menuduh orang
sembarangan.

Walaupun merupakan suatu pembunuhan yang kejam, Sad Atatayi juga


memiliki sisi positif yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki diri,
sama dengan musuh dalam diri manusia lainnya, jika Sad Atatayi bisa
dikendalikan maka hal-hal positif dari Sad Atatayi ini akan dapat
memperbaiki perilaku manusia, namun jika sebaliknya Sad Atatayi ini
dibiarkan menguasai diri manusia maka hal-hal negatif akan terus meburu
manusia.

Walaupun merupakan suatu pembunuhan yang kejam, Sad Atatayi juga


memiliki sisi positif yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki diri,
sama dengan musuh dalam diri manusia lainnya, jika Sad Atatayi bisa
dikendalikan maka hal-hal positif dari Sad Atatayi ini akan dapat
memperbaiki perilaku manusia, namun jika sebaliknya Sad Atatayi ini
dibiarkan menguasai diri manusia maka hal-hal negatif akan terus meburu
manusia.

Dampak Negatif Sad Atatayi

a. Agnida, tidak dibenarkan membakar milik orang lain apalagi sampai


menghanguskan semangat teman untuk belajar. Secara fisik membakar
milik orang lain, merupakan suatu perbuatan yang konyol yang pada
akhirnya bisa merugikan diri sendiri.
b. Visada, meracun adalah perbuatan yang kejam, seperti mecari ikan di
kolam dengan meracun maka akan membunuh ikan kecil yang tidak kita
cari. Perbuatan sejenis ini tidak ada gunanya kecuali merugikan orang lain
dan diri sendiri.
c. Atharwa, Ilmu hitan (black magic) bisa menyebabkan seseorang dari
tidak senang menjadi senang, dari rukun menjadi cerai berai.
d. Sastragna, perbuatan mengamuk kepada orang tua dengan tidak melihat
situasi dan kondisi orang tua merupakan perbuatan Alpaka Guru
e. Drathi Krama, perbuatan mengambil milik orang secara paksa
merupakan arti dari bagian sad atatayi ini, awal menuju kesengsaraan
apalagi memperkosa seorang gadis di bawah umur.
f. Raja Pisuna, memfitnah lebih kejam dari pembunuhan, peribahasa yang
paling cocok menggambarkan raja pisuna. Karena masalah membunuh
dan dibunuh tidak ada baiknya, hanya akan menunggu neraka dan
menjadi makhluk hina, menderita seumur hidupnya.

Dampak Positif Sad Atatayi

a. Agnida, semangat yang berapi-api untuk menjadi pintar dengan jalan


belajar, melatih diri, mencoba dan mempraktikan dengan serius
merupakan dasar utama untuk mecapai kebahagiaan.
b. Visada, meracun dan membunuh sifat-sifat malas dalam dir, penting
sekali apalagi malas belajar, malas bekerja. Karena orang bijak berkata,
siapa yang malas bekerja selagi muda, sebagai pengemis setelah tua
c. Atharwa, orang yang menguasai ilmu hitam jika dilandasi dengan dharma
maka sangat berguna untuk membantu orang untuk mengobati dari
penyakit non medis.
d. Sastragna, di zaman sekarang ini pekerjaan sangatlah sulit untuk
didapatkan namu dengan usaha keras dalam hal ini pekerjaan apapun
diterima asalkan sesuai denga dharma ngamuk nyemak gae kalo orang
Bali bilang.
e. Drathi Krama, memperkosa disini berarti seseorang harus berani
memperkosa waktunya yang sedang asyik menonton TV untuk
mengalihkan ke waktu belajar, atau membantu orang tua sehingga
mereka merasa senang.
f. Raja Pisuna, mungkin semua orang pernah memfitnah/berbohong untuk
keselamatan diri dan keluarga terutama memfitnah musuh dan berbohong
kepada orang sakit untuk membantu kesembuhannya.

Upaya-upaya untuk menghindari diri dari Sad Atatayi

Segala sikap dan usaha dapat memilih yang baik dan benar serta
menghindarkan diri dari hal-hal yang buruk dan salah.
1. Dapat mengadakan hubungan yang harmonis dengan orang lain.
2. Mengamalkan lima pengendalian diri yang bersifat lahiriah yang disebut
Panca Yama Brata.
3. Mengamalkan ajaran Tri Kaya Parisudha.
4. Menasehati diri sendiri sebelum berbuat.

Konsekuensi pelaksanaa Sad Atatayi

1. Bila manusia tidak dapat menguasai Sad Atatayi, akan jatuh ke jurang
penderitaan atau neraka
2. Selalu berbuat kejahatan maupun kekejaman selama hidupnya
3. Setiap saat dan bila lengah akan menghancurkan manusia

Anda mungkin juga menyukai