Anda di halaman 1dari 4

Sad Atatayi

Sad Atatayi adalah enam macam pembunuhan kejam, perbuatan asubha karma ini meliputi :
1. Agnida, membakar milik orang lain.
2. Wisada, meracun orang lain
3. Atharwa, melakukan ilmu hitam
4. Sastraghna, mengamuk (merampok)
5. Dratikrama, berzinah / memperkosa kehormatan orang lain.
6. Rajapisuna, suka memfitnah.

Bagian-bagian Sad Atatayi


a. Agnida,

yaitu membakar hak milik orang lain atau memusnahkan milik orang lain dan juga dapat
diartikan mengadu domba orang sehingga menimbulkan perselisihan yang mengakibatkan
orang menjadi menderita. Ini perilaku atau perbuatan yang terlarang.
Contoh perilaku Agnida:

Rima tidak cocok dengan Agus dalam permainan sepak bola karena Rima dapat mentekel
kaki Agus dan Agus marah kemudian terjadi perang mulut. Namun dapat diselesaikan oleh
wasit. Namun, Agus tidak puas. Agus tetap merasa dendam dengan Rima. Akhirnya burung
Agus bersama sangkarnya sebagai burung kesayangannya dibakar. Betapa kejamnya Agus
membakar burung yang tak bersalah. Inilah yang dimaksud perbuatan kejam sebagai perilaku
Agnida.
b. Wisada,

yaitu meracini atau menyakiti orang lain. Perbuatan meracuni baik sekala maupun niskala.
Perbuatan ini merupakan perbuatan dosa. Hal ini mengingkari hakikat hidup di dalam
bermasyarakat di dunia fana ini. Bagi orang yang melakukan atau melaksanakan perbuatan
seperti itu sudah di sediakan tempat, yaitu neraka oleh Sang Hyang Widhi.
Contoh perilaku Wisuda:
Pada suatu hari Putra bersama kawannya mengail ikan di sungai, tapi seharian mengail tidak
mendapatkan ikan. Akhirnya si Putra berpikir, mengapa susah-susah mendapatkan ikan?
Lebih baik membeli portas ikan dan memasukkannya ke kolam Yoni, Akibatnya banyak
ikannya yang mati. Lalu kita minta kepada Yoni. Di kolam itu bukan ikan yang besar saja
yang mati tapi yang kecil juga mati. Itu perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Agama
Hindu.
c. Atharwa

, yaitu melakukan atau menjalankan ilmu hitam (black magic). Perbuatan semacam ini
merupakan perbuatan yang tak terpuji dan terkutuk serta dijauhi orang. Orang yang suka
yang terlarang menjalankan ilmu hitam hanya sifatnya senang sementara semasa masih
hidup dapat membuat orang lain menjadi menderita dan sesungguhnya pula dirinya sendiri
akan menderita pula seperti yang diderita orang lain.
Contoh perilaku Atharwa :
Aan sangat mencintai Iin, tapi Iin tidak mencintai Aan. Sehingga Aan mencari paranormal
yang menjalankan ilmu hitam untuk mencelakakan Iin. Akhirnya Iin kena jampi-jampi Aan,
ia sakit keras dan tidak dapat disembuhkan oleh medis manapun, ia putus sekolah. Betapa
besarnya dosa yang dilakukan Aan yang menghancurkan masa depan Iin

d. Sastraghna

, yaitu mengamuk atau merampok sehingga menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Mengamuk yang dimaksud adalah bias menghilangkan nyawa orang lain dan merampok
menimbulkan penderitaan karena kerugian yang dideritanya. Perbuatan semacam ini amat
bertentangan dengan sastra agama, untuk mencapai ketenangan maupun kedamaian, maka
perbuatan Sastraghna amat dilarang dan berdosa besar dan terkutuk.
Contoh perilaku Sastraghna :
Pada suatu hari Agus dipanggil oleh orang tuanya, namun ia tidak membalas sepatah kata pun
sudah sekian lama oranf tua dan keluarganya memanggil tanpa sebab ia berlari mengambil
sapu dan memukul adiknya, tidak hanya itu saja tetapi ia juga memukul alat-alat dapur. Dan
akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit jiwa.
e. Drathi Krama

, yaitu memperkosa kehormatan seorang wanita. Perbuatan Drathi Krama sangat


bertentangan dengan konsep ajaran agama Hindu. Di mana ajaran Agama Hindu memiliki
konsep Tat Twam Asi. Karena itu, perbuatan Drathi Krama mengingkari kemerdekaan
pribadi orang lain.
Contoh perilaku Drathi Krama :
Seorang kakek yang tega membohongi anak gadis untuk dicarikan pekerjaan di hotel, namun
apes bagi si gadis di hotel ia malah diperkosa oleh kakek tersebut. Dan keesokan harinya si
gadis melaporkan apa yang telah terjadi padanya, kemuadian orang tua si gadis melaporkan
kakek itu ke polisi dan akhirnya ditahan.
f. Raja Pisuna

, yaitu memfitnah atau menghasut dan mengadu domba seseorang denga orang lain.
Perbuatan memfitnah sangatlah keji karena membuat orang lain menderita. Mungkin orang

yang difitnah tidak tahu sebab apa dirinya diberlakukan kurang baik. Memfitnah hendaknya
dibuang jauh dari alam pikiran kita. Maka dikatakn memfitnah lebih kejam dari pada
pembunihan.
Contohnya pada cerita Bawang Merah dan Bawang Putih
Walaupun merupakan suatu pembunuhan yang kejam, Sad Atatayi juga memiliki sisi positif
yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki diri, sama dengan musuh dalam diri manusia
lainnya, jika Sad Atatayi bisa dikendalikan maka hal-hal positif dari Sad Atatayi ini akan
dapat memperbaiki perilaku manusia, namun jika sebaliknya Sad Atatayi ini dibiarkan
menguasai diri manusia maka hal-hal negatif akan terus meburu manusia.
Walaupun merupakan suatu pembunuhan yang kejam, Sad Atatayi juga memiliki sisi positif
yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki diri, sama dengan musuh dalam diri manusia
lainnya, jika Sad Atatayi bisa dikendalikan maka hal-hal positif dari Sad Atatayi ini akan
dapat memperbaiki perilaku manusia, namun jika sebaliknya Sad Atatayi ini dibiarkan
menguasai diri manusia maka hal-hal negatif akan terus meburu manusia.

Dan disebutkan cegahlah lidah anda agar tidak mengucapkan kata-kata


fitnah yaitu dengan mengendalikan wak purusya untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang
mengandung kebohongan.
Keenam perbuatan tersebut yang perlu dihindari, karena dengan memfitnah dll dalam sapta
petala disebutkan nantinya sang jiwa akan lahir di alam ini dengan kesengsaraan
berkepanjangan.

Anda mungkin juga menyukai