Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM KOPI (SEMENTARA)

Sumini Ayu S1, Titin Nur Fitriya2, Balkish Indri M.C3, Diamanda Almira R4,

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas


Jember
Jalan Kalimantan 37, Jember 68121, Indonesia

E-mail : Shuminiayu@gmail.com1, Titinnurfitriya22@gmail.com2,


balkishindrimc@gmail.com3, diamandaalmirar@gmail.com4,

Abstrak

Pendahuluan

Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai


ekonomis yang cukup tinggi dan berperan penting sebagai sumber devisa negara.
Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga
merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa
petani kopi di Indonesia (Panggabean, 2011). Dari sekian banyak jenis biji kopi,
terdapat 2 jenis varietas yang biasanya dijual di pasaran, yaitu kopi arabika dan
kopi robusta.
Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalannya ringan hingga
sedang, dan memiliki tingkat keasaman tinggi. Kandungan kafeinnya juga lebih
rendah dibandingkan kopi robusta, yaitu sekitar 0,8-1,5 %. Kopi arabika juga
dihargai lebih tinggi dibandingkan jenis kopi lainnya, karena dari segi rasa,
arabika memiliki jangkauan yang luas. (Rahardjo, 2012).
Kopi robusta merupakan tanaman kopi yang dikatakan sebagai kopi kelas
dua, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam dan mengandung kadar kafein
lebih banyak dibadingkan kopi arabika. Selain itu, kopi robusta memiliki
kelebihan dari segi karakteristik yaitu memiliki aroma dan rasa paling kuat.
(Rahardjo, 2012).
Minuman kopi terkenal dengan kandungan kafeinnya yang tinggi.
Beberapa riset menjelaskan mengenai konsumsi kopi beberapa cangkir sehari
dapat mengurangi berbagai macam penyakit. Mutu kopi yang dihasilkan
ditentukan oleh cara pengolahannya. Misalnya pada penyangraian biji kopi akan
mengubah secara kimiawi kandungan-kandungan dalam biji kopi. Biji kopi yang
setelah disangrai akan mengalami perubahan kimia yang merupakan unsur cita
rasa yang lezat.
Pada praktikum kali ini bahan utama yang digunakan adalah kopi arabika
dan robusta baik instan ataupun celup. Kualitas kopi arabika dan robusta diamati
dengan uji organoleptik meliputi rasa, aroma, fisik dan kekentalan. Para praktikan
diminta untuk membuat pembahasan dari hasil pengamatan setiap kelompok yang
berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Panggabean, E. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.

Rahardjo, P. 2012. Panduan budidaya dan pengolahan kopi arabika dan


robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai