Pada saat ini dunia kerja berhadapan dengan arus globalisasi yang memerlukan
adanya peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja, kondisi ketenagakerjaan ditandai
oleh adanya tingkat pengangguran yang cukup tinggi sebagai akibat dari krisis ekonomi
dan moneter yang dialami oleh bangsa Indonesia. Pada kondisi yang demikian, jumlah
pegawai fungsional pengantar kerja yang menangani masalah ketenagakerjaan
khususnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja dirasakan masih kurang.
Pegawai Pengantar Kerja adalah sumber daya aparatur yang bertugas sebagai
ujung tombak dalam pengembangan dan perluasan kesempatan kerja baik melalui
penempatan tenaga kerja maupun usaha mandiri.
Salah satu langkah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang professional,
antara lain dengan memberikan pendidikan dan pelatihan pengantar kerja bagi para
calon pegawai pengantar kerja. Berkaitan dengan hal tersebut agar Program Diklat
Pengantar Kerja dapat berdayaguna dan berhasilguna, maka dalam persiapan diklat ini
telah diupayakan penulisan dan penyempurnaan modul yang merujuk pada kurikulum
berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pegawai pengantar kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka disusun modul pengantar kerja yang
dibuat dengan tujuan untuk mempermudah peserta diklat dalam proses belajar mengajar.
Diharapkan dengan membaca modul ini sebelumnya, peserta diklat mendapatkan
wawasan dan pemikiran sebagai bahan diskusi dalam proses pembelajaran di kelas
dengan pengajar/widyaiswara.
Modul ini berisi substansi dasar dan teknis yang seyogyanya dapat dikuasai oleh
calon pengantar kerja. Untuk memperluas wawasan, diharapkan peserta diklat membaca
buku-buku referensi atau daftar pustaka dan sumber-sumber lainnya.
Diharapkan dengan berpedoman pada modul ini, para peserta dan pengajar/
widyaiswara Diklat Pengantar Kerja mempunyai kesamaan pemahaman terhadap seluruh
kompetensi.
i
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan modul ini,
disampaikan terima kasih dan semoga bermanfaat dalam mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
TERMINOLOGI ANALISISIS JABATAN
Istilah-istilah dibidang analisis jabatan sangat banyak, dan banyak yang rancu
pengertian dan poenggunaannya, lebih-lebih istilah dalam bahasa Indonesia. Istilah-
istilah ini Sangat Penting Dan Akan Dikemukakan Dibawah Ini.
1. Analisis Jabatan
Istilah analisis jabatan dalam bahasa asingnya adalah job analisys. Kementerian
Tenaga Kerja dan Trasmigrasi menggunakan istilah analisis jabatan, hal ini
sesuai dengan kaidah bahasa analisis jabatan, menurut Lembaga Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa. Analisys Jabatan tidak persis sama dengan
dengan job analisys, sebab jabatan meliputi pengertian job analisys ataupun
occupational analisys.
Dalam pengertian ini terkandung tiga macam dan tahap kegiatan, yaitu :
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan data
b. Tugas atau task, adalah sekumpulan unsur yang merupakan kegiatan fisik
dan mental yang membentuk langkahlangkah wajar yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan
A. Analisis jabatan
Analisis jabatan adalah proses untuk menguraikan data dan karakteristik jabatan
menjadi informasi jabatan, informasi jabatan diperlukan sebagai bahan penyusunan
berbagai program antara lain :
Penataan organisasi
Pembagian kerja
Penggajian/pengupahan
Promosi/mutasi
Perencanaan karier
Penyuluhan jabatan
Dan lain-lain
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang analisis jabatan, maka perlu ditinjau
terlebuh dulu pengertian-pengertian yang tercakup didalamnya, yaitu pengertian-
pengertian tentang :
Jabatan
Karekteristik jabatan
Informasi jabatan
Penyuluhan jabatan
Survey ketenagakerjaan
Laporan ketenagakerjaan
Latihan kejuruan
Kedududukan :
Kedudukan adalah kumpulan tugas yang dikerjakan satu orang pekerja. Pekerja
adalah orang yang bekerja mencari nafkah . Jadi bila dalam satu wilayah ada 63
juta orang yang bekerja mencari nafkah , maka berarti dalam wilayah tersebut
ada 63 juta kedudukan.
Jabatan :
Penataan organisasi
Pengajian, pengupahan
Kebutuhan pelatihan
Promosi/mutasi
Penataan jabatan
dll
b. Dasar bagi ekstensi ( keber-ada-an ) suatu jabatan adalah hasil kerja yang
diharapkan dari pemegang jabatan tersebut
e. Pelaksanaan Kerja, Pemegang jabatan ditentukan oleh hasil kerja yang harus
diperolehnya , bahan yang diprosesnya dan perangkat kerja yang
digunakannya.
h. Untuk mampu melaksanakan kerja secara wajar dalam memproses bahan kerja
menjadi hasil dengan menggunakan perangkat kerja tertentu, berhubungan
dengan pemegang jabatan lain , dan bekerja dalam kondisi pelaksanaan
tertentu, maka pemegang jabatan perlu memenuhi syarat-syarat kualifikasi
tertentu.
C. INFORMASI JABATAN
Analisis jabatan ialah proses menguraikan karakteristik dan data jabatan menjadi
informasi jabatan. Informasi tersebut ialah :
1. Indentitas Jabatan
a. Nama Jabatan.
Karakteristik Jabatan
Karaktereistik Jabatan
Karakteristik Jabatan
b. Kode Jabatan :
c. Ikhtisar jabatan:
2. Hasil Kerja
Hasil antara yaitu hasil kerja karyawan yang belum merupakan keluaran
atau output dari kerjanya, misalnya :
Potongan kayu untuk mebel merupakan hasil antara dari Tukang Mebel
2) Hasil akhir
Hasil akhir yaitu hasil kerja yang telah merupakan keluaran atau output dari
kerja karyawan . Pada umumnya yang dijadikan informasi jabatan ialah
hasil akhir
Hasil akhir berupa :
a. Benda yang dapat diraba, misalnya :
Ketikan surat
b. Jasa, misalnya
c Informasi, misalnya
Suatu jabatan dapat memiliki satu atau sejumlah hasil akhir, hasil yang
bersifat tugas manajerial atau non manajerial
3. Bahan kerja
Bahan kerja adalah segala sesuatu yang dapat diproses untuk memperoleh
hasil kerja, bahan kerja akan menyatu dengan hasil kerja. Bahan kerja dapat
berupa :
b. Jasa , misalnya :
c. Data, misalnya :
4. Alat Kerja
Alat kerja adalah alat yang digunakan oleh karyawan untuk memproses bahan
kerja menjadi hasil kerja. Berbeda dengan dengan bahan kerja, alat kerja tidak
menyatu dengan hasil kerja. Alat kerja dapat berupa :
a. Mesin, misalnya :
a. Kewajiban
Kewajiban ialah segala sesuatu yang harus dilakukan karyawan. ada dua
kategori Kewajiban, ialah :
a) Tugas.
c. Tugas tambahan, yaitu tugas pada dasarnya bukan jabaran dari fungsi
dan tugas organisasi
a. Tugas harian, yaitu tugas yang pada umumnya setiap hari dikerjakan
c. Tugas insidental, yaitu tugas yang timbul dari waktu-waktu yang tidak
teratur
a. Tugas siklis, yaitu tugas-tugas yang ada pada urutan yang tetap
dengan tugas-tugas lainnya
b. Tugas non siklis, yaitu tugas yang tidak mempunyai urutan yang pasti
dengan tugas lainnya, misalnya :
Kegiatan merupakan jabaran dari tugas, norma waktu atau norma hasil
yang dapat diukur.
Misalnya :
Untuk mewawancarai (Kegiatan) seseorang Interviewee (satuan hasil),
seseorang Analis Jabatan memerlukan waktu rata-rata 1jam (waktu).
c. Unsur (elemen)
Unsur (elemen) adalah jabaran dari tugas atau kegiatan dan merupakan
komponen terkecil suatu pekerjaan. Upaya mental dan fisik yang tercakup
dalam unsur(elemen),tidak perlu dianalisis lebih lanjut.
6. Tanggung jawab
7. Wewenang
Fungsi Pekerja
Ada 24 fungsi pekerja untuk menyatakan tingkat hubungan tersebut. Tiap fungsi
pekerja di beri kode berupa angka, semakin kecil angkanya, semakin tinggi
tingkatannya .
2. Fungsi pekerja yang dicantumkan bagi suatu jabatan , tugas atau kegiatan
ialah fungsi pekerja terhadap data, orang dan benda.
Jika untuk jabatan, tugas atau kegiatan tidak terlihat hubungan karyawan
dengan data, orang atau benda, maka fungsi pekerja yang terendahlah
yang digunakan.
Data : segala sesuatu yang tidak dapat diraba dan berupa angka, huruf,
kata, tanda, gagasan, konsep, ucapan lisan dll.
Menilai persamaan atau sifat data, orang atau benda yang dapat
diamati secara langsung. Misalnya :
Mengkoreksi hasil ketikan berdasarkan konsep (Jabataan :
Pengkoreksi/Korektor/Pimpinan )
( Jabatan : Jaksa )
a. Menerima Instruksi-Membantu ( 8)
d. Mempengaruhi (5)
e. Menghibur (4)
g. Mengajar (2)
h. Berunding (1)
i. Menasehati (0).
Benda : Bahan, alat atau produk yang berupa obyek tidak bernyawa,
mempunyai bentuk dan sifat fisik
a. Memegang (7)
Memotong Rumput
Menyeterika pakaian
8. Hubungan Jabatan
Jabatan tidak berdiri sendiri , selalu ada hubungan kerjasama antara pemegang
jabatan yang satu dengan jabatan yang lainnya, baik antar atasan dan bawahan
maupun antara jabatan-jabatan yang setingkat.
Yang dimaksud dengan keadaan tempat kerja adalah keadaan sekeliling dari jabatan
yang bersangkutan yang meminta kemampuan jasmani khusus dari pekerja
Syarat kemampuan jasmani dan keadaan tempat kerja itu dimaksudkan untuk
mengumpulkan fakta-fakta mengenai jabatan dan keadaan tempat kerja untuk
mengetahui keadaan yang mengganggu kesehatan dan faktor-faktor lingkungan
yang dapat menimbulkan ketidakpuasan perselisihan dan berkurangnya hasil.
Sangat ringan (kurang dari 5Kg), ringan (10Kg), sedang (15 Kg), dst dan
diukur dengan satu atau lebih dari satu kegiatan dari pekerja berikut ini :
7). Melihat
Keadaan atau situasi yang dapat menimbulkan bahaya atau luka. Katergori
ini meliputi barbagai macam bahaya fisik seperti bekerja pada ketinggian
sehingga mengakibatkan bahaya kecelakaan terjatuh, Bahaya kerusakan
mata karena pijaran api (Pengelas). Bahaya racun kimia. Bahaya diterkam
binatang buas, dan lainnya.
d. Keadaan Atmosfir
Syarat fisik adalah syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan menduduki
suatu jabatan atau akan melaksanakan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya
melihat dari faktor fisik.
Faktor fisik yang akan dipenuhi oleh seseorang yang akan menduduki suatu jabatan
atau akan melakukan pekerjaan dengan baik, terdiri dsari dari dua segi yaitu :
1. Segi Kondisional, adalah suatu keadaan atau kondisi fisik yang harus dipenuhi
agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik.
2. Segi dinamis, atau segi aktif fisik, yaitu syarat yang berupa upaya fisik minimal
Yang harus dipenuhi seseorang agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik,
khususnya yang berhubungan erat dengan penggunaan fisik. Syarat fisik ada
hubungannya dengan kondisi lingkungan pekerjaan, karena kondisi lingkungan
pekerjaan mempunyai dampak pada kondisi dan upaya yang diperlukan
a. Tempat Kerja
b. Suhu.
d. Keadaan ruangan
e. Letak
Aspek letak bisa berupa lingkungan fisik atau lingkungan sosial. Letak fisik
meliputi lingkungan kerjanya pada letak yang tinggi, rendah atau miring.
Letak lingkungan sosial terdiri apakah lingkungannya berada pada tempat
yang ramai, sepi dalam penertian sosial, yaitu dari lingkungan orang.
f. Tempat Kerja
g. Penerangan
h. Suara
Adalah suara yang bisa ditangkap di tempat pekerjaan baik yang bersumber
dari proses pekerjaan, dari perangkat kerja( mesin, alat kerja, dll)maupun
suara alami yang ditimbulkan olel angin, gejala lainny atau manusia.
i. Getaran
Setiap jabatan berbeda dari jabatan lai dari aspek mental dan dari aspek fisik yang
tercakup didalammya. Kemampuan yang ada pada seseorang berbeda dari
kemampuan orang lain. Keadaan tersebut diatas menyebabkan tidak ada orang yang
mampu mengerjakan semua macam pekerjaan. Oleh karena itu perlu di tentukan
syarat jabatan, yaitu syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan wajar. Syarat suatu jabatan berbeda dengan
syarat jabatan lainnya, karena adanya perbedaan dalam upaya mental, upaya fisik,
bahan, peralatan, keadaan tempat kerja, dan risiko bahaya antara pekerjaan atau
jabatan yang satu dengan lainnya. Syarat jabatan terdiri dari syarat keterampilan
kerja, kompetensi kerja, pengetahuan kerja, latihan kerja, pendidikan, pengalaman
kerja, bakat kerja, temperamen kerja, minat kerja, kondisi fisik dan upaya fisik.
1. Keterampilan kerja
Aspek fisik, yaitu kecakapan melakukan gerakan fisik seperti duduk lama, berdiri
lama, mengayuh dayung sampan, dan sebagainya
2. Pengetahuan Kerja
Pengetahuan kerja adalah pengetahuan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja
agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan wajar, baik pengetahaun yang
harus diketahui sebelum ia ditempatkan maupun pengetahuan yang harus
diperoleh pada waktu ia bekerja dalam pekerjaannya tersebut.
1. Peralatan kerja
2. Bahan kerja
3. Prosedur kerja
5. Ukuran-ukuran
6. Rumus-rumus perhitungan
7. Bahasa
3. Kompetensi Kerja
4. Pendidikan
Pada saat ini pada umumnya orang tidak mungkin memiliki suatu keterampilan
dan pengetahuan tanpa memiliki suatu keterampilan dan pengetahuan tanpa
melalui pendidikan.
b. Pendidikan alternatif
6. Pengalaman Kerja
7. Bakat Kerja
b. Bakat Verbal, Verbal Aptitude (V), kemampuan untuk memahami arti kata-kata
dan menggunakannya secara efektif. Contoh Jabatan, Kasie IPK.
Kemampuan untuk mengkoordinir mata, tangan, dan jari secara cepat dan
cermat dalam membuat gerakan yang cepat, cermat dan tepat. Contoh
Jabatan : Penjahit
8. Temperamen Kerja
Penggunaan temperamen kerja sebagai salah satu syarat timbul dari suatu
keyakinan bahwa jabatan yang berbeda memerlukan kepribadian yang berbeda
pula. Pengalaman dalam penempatan individu dalam pekerjaan membuktikan
bahwa temperamen kerja pemegang jabatan sering merupakan faktor yang
saling menentukan dalam keberhasilan melaksanakan pekerjaannya.
Temperamen yang disyaratkan bagi suatu jabatan dipertimbangkan dari hasil kerja,
bahan bahan kerja, peralatan kerja, kegiatan kerja, tempat kerja, risiko bahaya, dan
informasi jabatan yang lain.
Faktor ini dipertimbangkan bagi jabatan yang meminta dari pemegang jabatan
agar menggunakan kreativitas , pengungkapan diri atau imajinasi.
Orang lain dalam pendapat, sikap, atau pertimbangan atau mengenai gagasan
gagasan.
P = Kemampuan diri menyesuaikan diri dengan orang lain (DEPL), (dealing, with
people) lebih dari hanya menerima dan memberi instruksi.
Harus dibedakan antara pekerjaan yang bersifat repetitive dan kebiasaan manusia
mengganggap pekerjaaan yang lazim dilakukan sebagai rutin.
Faktor ini dipertimbangkan bagi pekerjaan yang dilaksana kan secara rutin yang
tidak terdapat variasi atau kesempatan untuk pertimbangan bebas.
9. Minat
Batasan :
Minat adalah kecenderungan untuk terserap dalam suatu pengalaman dan
mengembangkannya, sedangkan keengganan adalah kecenderungan untuk
menghindari sesuatu. Minat merupakan komponen yang penting dalam analisis
jabatan karena, dalam berbagai penelitian menunjukkan korelasi yang kuat
antara Kemantapan dan kepuasan orang dalam melaksanakan suatu pekerjaan
jika orang tersebut mempunyai minat yang positif dalam tipe pekerjaanya.
Sebagai contoh, pekerjaan atau jatan Pencuci Piring dan Perancang Perkakas
mensyaratkan minat bekerja dengan benda dan bekerja dalam bidang non
sosial. Selanjutnya jika pengetahuan dan minat pelamar pekerjaan tersebut
sesuai dengan syarat-syarat jabatan, maka mereka mempunyai kombinasi dari
Cara menentukan syarat minat tidak berbeda dari cara menentukan syarat bakat
dan temperamen kerja.
FAKTOR - FAKTOR
A. Uraian jabatan :
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan uraian jabatan adalah Job Descreption
dalam arti sempit. Untuk memberi gambaran makna istilah ini, berikut ini
dikemukakan ilusterasi pendapat-pendapat tentang istilah ini.
Subdit Analisa dan Penyuluhan jabatan (APJ), Ditjen Bina Guna- sekarang, Subdit
Analisis Jabatan (AJ), Ditjen Binapenta, memberikan terjemahan dengan Uraian
Jabatan, dengan pengertian Uraian tentang semua yang dikerjakan oleh pemegang
jabatan dalam menjalankan tugas jabatan.
Staf Balai Pembinaan Administrasi UGM memberikan arti job descrition dengan arti :
daftar yang memuat nama jabatan, jumlah jabatan yang diperlukan, rincian tugas,
hubungan antara pekerjaan, latihan yang diperlukan, waktu kerja dan syarat-syarat
kerja.
Dari uraian tersebut diatas dapat dismpulkan bahwa job description diberikan 2
macam penegrtian :
1. Pengertian sempit, seperti pada pendapat M.B. Youngman dan Subdit APJ,
dengan pengertian sebagai uraian tugas saja (Task description) atau uraian
tentang apa yang dikerjakan oleh seseorang pekerja atau pemegang jabatan
tanpa disertai informasi lain.
1. Reabiilitas
2. Validitas
3. Lengkap Cermat
4. Representatif
Reabilitas data suatu jabatan berarti banyak terdapat kecocokan data yang diperoleh
para Analis Jabatan yang berbeda, atau yang diperoleh Analis Jabatan yang sama
dalam waktu yang berbeda.
1. Prosedur
Untuk memenuhi kreetria seperti diatas maka, dalam rangka pengumpulan data
jabatan perlu diikuti prosedur sebagai berikut :
4) Jumlah dan nama Analis Jabatan yang akan mengumpulkan data jabatan
Tim penyelenggara perlu membuat surat tugas untuk Analis Jabatan yang akan
mengunjungi suatu organisasi . Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam surat
tugas antara lain :
Pada saat mengunjungi suatu organisasi Analis Jabatan harus terlebih dulu
menghadap pimpinan organiasi dan pimpinan unit, memperlihatkan surat tugas
dan memperkenalkan diri.
Analis juga harus meminta ijin, dukungan dan arahan pimpinan unit untuk
kelancaran penyelenggaraan pengumpulan data jabatan.
6. Penarikan Sampel
Banyak tenaga kerja yang mempunyai pekerjaan yang sama atau dengan
perkataan lain, tenaga kerja ini mempunyai kedudukan dan tugas yang serupa
atau sama, misalnya dalam suatu organisasi terdapat 6 orang Sopir, maka untuk
efisiensi waktu, biaya, tenaga maka dalam pengumpulan data jabatan Sopir
tidak semua sopir dikumpulkan data jabatannya, Analis Jabatan harus
menggunakan sampel.
b. Ukuran Sampel
Jika populasi berjumlah kurang dari 100 orang, maka diperlukan sampel
sebesar 50% samapai 100%. Semakin sedikit jumlah populasi, semakin
besar % sampel tersebut. Misalnya populasinya 6 orang, sampel 2orang.
Kalau populasinya 2 orang, maka semuanya dijadikan sampel.
1. Sumber daya yang tersedia (jumlah Analis Jabatan, biaya, waktu, dll).
a. Metoda Observasi
Merupakan tanya jawab secara lisan dengan dua orang atau lebih .
Dalam interview selalu ada 2 pihak yang saling berhadapan dan mempunyai
kedudukan yang berlainan, fihak pertama sebagai pengejar informasi
jabatan dan lainnya sebagai pihak pemberi informasi jabatan. Daya ingat
manusia mempunyai keterbatasan dalam kekuata dan keleluasaan ,
kekuatan daya ingat dibatasi oleh waktu. Pencatatan segera pada saat
observasi dan interview/wawancara merupakan tindakan yang terbaik.
Data jabatan disusun oleh suatu tim ahli dengan cara menjabarkan
fungsi dan tugas organisasi dan disesuaikan dengan bagan struktur
organisasi kedalam pekerjaan karyawan. Hasil yang diperoleh dengan
metoda ini sudah tentu belum dapat menggambarkan kenyataan secara
tepat dan cermat, oleh sebab itu perlu disemprnakan dengan interview
dan observasi.
e. Metoda Kombinasi :
C. Studi Kasus :
1. Simulasi 1 :
Simulasi ini merupakan latihan atau praktek pengumpulan data jabatan dengan
teknik wawancara sesuai dengan teori yang diberikan. Tata cata simulasi
wawancara dilakaukan dengan cara :
2. Simulasi 2 :
Simulasi ini merupakan latihan atau praktek menyususn uraian jabatan sesuai
dengan teori yang telah diberikan. Pada simulasi ke dua ini peserta diminta
untuk berlatih mengadakan pengumpulan data jabatan dengan teknik
wawancara dengan mengunakan formulik K1 dan K2, pengolahan data jabatan
dengan formulir UJ, dan dilanjutkan dengan latihan seminar hasil pengolahan
data jabatan. Tata cara simulasi dapat dilakukan dengan cara :
d. Setiap kelompok diminta untuk menyusun Uraian tugas (UJ) dari salah satu
jabatan yang ada ditempat kerja dengan cara :
3. Latihan
b. Sebutkan apa yang disebut dengan bahan kerja, aalat kerja dan hasil kerja
f. Sebutkan dan beri contoh bahan kerja yang berupa jasa dan data