Anda di halaman 1dari 50

KATA PENGANTAR

Pada saat ini dunia kerja berhadapan dengan arus globalisasi yang memerlukan
adanya peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja, kondisi ketenagakerjaan ditandai
oleh adanya tingkat pengangguran yang cukup tinggi sebagai akibat dari krisis ekonomi
dan moneter yang dialami oleh bangsa Indonesia. Pada kondisi yang demikian, jumlah
pegawai fungsional pengantar kerja yang menangani masalah ketenagakerjaan
khususnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja dirasakan masih kurang.

Pegawai Pengantar Kerja adalah sumber daya aparatur yang bertugas sebagai
ujung tombak dalam pengembangan dan perluasan kesempatan kerja baik melalui
penempatan tenaga kerja maupun usaha mandiri.

Salah satu langkah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang professional,
antara lain dengan memberikan pendidikan dan pelatihan pengantar kerja bagi para
calon pegawai pengantar kerja. Berkaitan dengan hal tersebut agar Program Diklat
Pengantar Kerja dapat berdayaguna dan berhasilguna, maka dalam persiapan diklat ini
telah diupayakan penulisan dan penyempurnaan modul yang merujuk pada kurikulum
berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pegawai pengantar kerja.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka disusun modul pengantar kerja yang
dibuat dengan tujuan untuk mempermudah peserta diklat dalam proses belajar mengajar.
Diharapkan dengan membaca modul ini sebelumnya, peserta diklat mendapatkan
wawasan dan pemikiran sebagai bahan diskusi dalam proses pembelajaran di kelas
dengan pengajar/widyaiswara.

Modul ini berisi substansi dasar dan teknis yang seyogyanya dapat dikuasai oleh
calon pengantar kerja. Untuk memperluas wawasan, diharapkan peserta diklat membaca
buku-buku referensi atau daftar pustaka dan sumber-sumber lainnya.

Diharapkan dengan berpedoman pada modul ini, para peserta dan pengajar/
widyaiswara Diklat Pengantar Kerja mempunyai kesamaan pemahaman terhadap seluruh
kompetensi.

i
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan modul ini,
disampaikan terima kasih dan semoga bermanfaat dalam mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas.

Jakarta, Maret 2016


Kepala Pusdiklat Pegawai

Drs. Suhartono, MM.


NIP. 19630808 198403 1 002

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar --------------------------------------------------------------------------------------- i

Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------------------------ iii

BAB I TERMINOLOGI ANALISIS JABATAN

A. Terminologi di Bidang Analisis Jabatan ----------------------------------------------------- 1

BAB II ANALISIS JABATAN

A. Analisis Jabatan ---------------------------------------------------------------------------------- 4


B. Karakteristik dan Data Jabatan --------------------------------------------------------------- 6
C. Informasi Jabatan -------------------------------------------------------------------------------- 7

BAB III KEADAAN LINGKUNGAN KERJA DA SYARATJABATAN


A. Definisi dan Contoh ------------------------------------------------------------------------------ 21
B. Aspek dan Faktor-Faktor Kondisi Lingkungan Pekerjaan ------------------------------ 23

BAB IV URAIAN JABATAN DAN PENGUMPULAN DATA JABATAN


A. Uraian Jabatan ------------------------------------------------------------------------------------ 34
B. Pengumpulan Data Jabatan ------------------------------------------------------------------- 35
C. Studi Kasus ---------------------------------------------------------------------------------------- 42

iii
BAB I
TERMINOLOGI ANALISISIS JABATAN

A. Terminologi di Bidang Analisis Jabatan

Untuk memahami pengertian tentang analisis jabatan perlu terlebih dahulu


memahami terminologi atau istilah-istilah penting dibidang analisis jabatan. Hal ini
sangat perlu sebab dengan mengetahui terminologi tersebut, akan memudahkan
pemahaman tentang pengertian analisis jabatan.

Istilah-istilah dibidang analisis jabatan sangat banyak, dan banyak yang rancu
pengertian dan poenggunaannya, lebih-lebih istilah dalam bahasa Indonesia. Istilah-
istilah ini Sangat Penting Dan Akan Dikemukakan Dibawah Ini.

1. Analisis Jabatan

Istilah analisis jabatan dalam bahasa asingnya adalah job analisys. Kementerian
Tenaga Kerja dan Trasmigrasi menggunakan istilah analisis jabatan, hal ini
sesuai dengan kaidah bahasa analisis jabatan, menurut Lembaga Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa. Analisys Jabatan tidak persis sama dengan
dengan job analisys, sebab jabatan meliputi pengertian job analisys ataupun
occupational analisys.

Menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Trasmigrasi, Analisis Jabatan adalah :


Teknik untuk memperoleh informasi jabatan secara sistimatis, intensif dan
tepat, serta cara penyajiannya dan penggunaannya bagi program-program
pengelolaan tenaga kerja.

Dalam pengertian ini terkandung tiga macam dan tahap kegiatan, yaitu :

a. Pengumpulan data

b. Pengolahan data

c. Pemanfaatan informasi jabatan tersebut untuk program-program


pengelolaan tenaga kerja. Dikandung arti pula bahwa analisis jabatan
hanyalah merupakan alat atau tool dan hanya mengeluarkan hasil out put
informasi jabatan. Hasil akhir dari analisis jabatan adalah informasi
jabatan, analisis jabatan sebagai alat tidak bermanfaat bila hasilnya tidak
dimanfaatkan.

Modul Analisis Jabatan 1


Banyak pengertian atau definisi analisis jabatan telah dibahas, antara lain dari
beberapa ahli, antara lain :

1) Staf Balai Pembina Administrasi universitas Gajah Mada ( BPAUGM)


memberikan istilah analisis jabatan sebagai analisis pekerjaan dengan
definisi : suatu penelaahan secara mendalam dan sistimatis tentang suatu
pekerjaan untuk memperoleh manfaat dari hasil penelaahan tersebut.

2) Mukiyat memberikan pengertian analiss jabatan adalah ; suatu kegiatan


memepelajari, mengumpulkan dan mencatan keterangan-keterangan atau
fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan secara
sistimatis dan teratur.

3) F.X. Sujadi memberikan pengertian analisis jabatan adalah : Suatu proses


penyelidikan secara mendalam tentang kewajiban dan tanggung jawab
suatu job

4) US Departemen of Labour job analisys adalah : The techniques for


obtaining and presenting this job information teknik untuk mendapat dan
menjajikan informasi jabatan. Definisi ini hampir sama dengan definisi
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

5) Pengertian lebih lanjut tentang analisis jabatan akan dijelaskan mengenai


arti analisis dan jabatan

6) Staf Balai Pembinaan Administrasi UGM memberikan pengertian analisis


adalah : Segenap rangkaian pemikiran yang menelaah suatu hal secara
mendalam, terutama mempelajari bagian-bagian dari suatu kebulatan untuk
mengetahui ciri-ciri tiap bagian, hubungannya satu sama lain dan
peranannya dalam keseluruhan yang bulat itu.

Untuk memberikan penjelasan istilah jabatan perlu dikemukakan istilah-


istilah yang bisa ikut memberikan penjelasan, yaitu :

a. Unsur atau elemen, adalah komponen yang terkecil dari pekerjaan,


misalnya :

Memutar, menari, menggosok, dan mengangkat.

b. Tugas atau task, adalah sekumpulan unsur yang merupakan kegiatan fisik
dan mental yang membentuk langkahlangkah wajar yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan

Modul Analisis Jabatan 2


c. Kedudukan atau posision adalah sekumpulan tugas yang dilakukan seorang
pegawai atau pekerja

d. Pekerjaan atau job adalah sekumpulan kedudukan yang mempunyai


persamaan dalam tugas-tugas pokoknya dan berada dalam suatu
lingkungan unit

e. Jabatan, atrau occupation adalah sekumpulan pekerjaan yang tugas


pokoknya sama dan terdapat pada berbagai tempat.

Sedangkan pengertian jabatan secara formal ( UU No.8/74 ) Tentang


Pokok-Pokok Kepegawaian, pasal 17 ayat (1) yaitu : yang dimaksud dengan
jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang Pegawai Negri Sipil, dalam rangka susunan suatu
satuan organisasi.

Pengertian ini adalah khusus untuk Pegawai Negri Sipil.

Modul Analisis Jabatan 3


BAB II
ANALISIS JABATAN

A. Analisis jabatan

Analisis jabatan adalah proses untuk menguraikan data dan karakteristik jabatan
menjadi informasi jabatan, informasi jabatan diperlukan sebagai bahan penyusunan
berbagai program antara lain :

Penataan organisasi

Analisis beban kerja

Analisis kebutuhan tenaga kerja

Analisis persediaan tenaga kerja

Rekrutmen, seleksi, penempatan

Pembagian kerja

Penggajian/pengupahan

Penilaian prestasi kerja

Promosi/mutasi

Perencanaan karier

Antar kerja umum/antar daerah/antar negara

Penyuluhan jabatan

Dan lain-lain

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang analisis jabatan, maka perlu ditinjau
terlebuh dulu pengertian-pengertian yang tercakup didalamnya, yaitu pengertian-
pengertian tentang :

Jabatan

Karekteristik jabatan

Informasi jabatan

Langkah-langkah penyelengaraan analisis jabatan

Modul Analisis Jabatan 4


Pengertian tentang kedudukan, pekerjaan, jabatan, sering dijumpai dalam
manajemen personalia. Tetapi sampai sekarang belum diperoleh pengertian yang
baku dalam hal ini, ada yang menyamakan pengertian-pengertian tersebut, dan ada
pula yang membedakannya. Untuk kepentingan teknis analisis jabatan, pengerian
tentang kedudukan, pekerjaan, dan jabatan, dapat dijelaskan sesuai lingkup
penyelenggaraan analisis jabatan, yaitu lingkup makro dan lingkup mikro.

1. Analisis Jabatan Lingkup Makro

Analisis jabatan dalam lingkup makro diselengarakan dalam tingkat daerah,


nasional, dan dapat juga meliputi beberapa negara. Analisis jabatan
diselenggarakan diberbagai instansi/perusahaan yang berada di wilayah
terrsebut, dan bertujuan memperoleh informasi jabatan ini diperlukan untuk
program atau kegiatan, misalnya :

Penyuluhan jabatan

Survey ketenagakerjaan

Laporan ketenagakerjaan

Laporan statistik ketenagakerjaan

Antar kerja umum/antar kerja daerah/antar negara

Latihan kejuruan

Dalam lingkup daearah, nasional, analisis jabatan diselenggarakan oleh


Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan dan dalam lingkup
internasional diselenggarakan oleh Internasional Labour Organization (ILO).
Dalam lingkup makro, pengertian pengertian tentang kedudukan, pekerjaan,
dan jabatan adalah sebagai berikut :

Kedududukan :

Kedudukan adalah kumpulan tugas yang dikerjakan satu orang pekerja. Pekerja
adalah orang yang bekerja mencari nafkah . Jadi bila dalam satu wilayah ada 63
juta orang yang bekerja mencari nafkah , maka berarti dalam wilayah tersebut
ada 63 juta kedudukan.

Modul Analisis Jabatan 5


Pekerjaan :

Pekerjaan adalah sekumpulan kedudukan yang mempunyai persamaan dalam


tugas-tugasnya pokoknya dan berada dalam suatu tempat. Satu pekerjaan
dapat diduduki oleh satu orang ( terdiri dari satu kedudukan ) atau sejumlah
orang ( terdiri dari sejumlah kedudukan )

Jabatan :

Jabatan adalah sekumpulan pekerjaaan yang tugas-tugas pokoknya sama dan


terdapat diperbagai tempat

2. Analisis jabatan Lingkup Mikro.

Analisis jabatan dalam bentuk mikro diselenggarakan dalam tingkat


instansi/perusahaan dan untuk kepentingan instansi/perusahaan itu sendiri.
Hasil-hasil analisis jabatan diperlukan sebagai bahan untuk program atau
kegiatan :

Penataan organisasi

Studi metoda kerja

Analisis beban kerja

Rekrutmen, seleksi, penempatan

Pengajian, pengupahan

Kebutuhan pelatihan

Promosi/mutasi

Penataan jabatan

Penyusunan jenjang jabatan

Penyuluhan dan bimbingan jabatan

dll

B. KARAKTERISTIK DAN DATA JABATAN

Setiap kedudukan, pekerjaan, atau jabatan (selanjutnya disebut jabatan) mempunyai


karakteristik sendiri-sendiri yaitu bahwa :

Modul Analisis Jabatan 6


a. Setiap jabatan dapat dibedakan dari jabatan lain , atau diberi indentitas yang
berbeda dari jabatan lain.

b. Dasar bagi ekstensi ( keber-ada-an ) suatu jabatan adalah hasil kerja yang
diharapkan dari pemegang jabatan tersebut

c. Hasil kerja tersebut diperoleh pemegang jabatan dengan memproses BAHAN


kerja tertentu

d. Bahan kerja diproses pemegang jabatan menjadi hasil kerja dengan


menggunakan bahan dan perangkat kerja tertentu.

e. Pelaksanaan Kerja, Pemegang jabatan ditentukan oleh hasil kerja yang harus
diperolehnya , bahan yang diprosesnya dan perangkat kerja yang
digunakannya.

f. Untuk melaksanakan kerjanya , memproses bahan menjadi hasil kerja dengan


menggunakan perangkat kerja, pemegang jabatan harus mengadakan
hubungan dengan pemegang jabatan lain dalam suatu kerjasama yang serasi

g. Dalam bekerja pemegang jabatan berada dalam suatu kondisi pelaksanaan


tertentu , baik kondisi lingkungan kerja maupun kondisi jabatan.

h. Untuk mampu melaksanakan kerja secara wajar dalam memproses bahan kerja
menjadi hasil dengan menggunakan perangkat kerja tertentu, berhubungan
dengan pemegang jabatan lain , dan bekerja dalam kondisi pelaksanaan
tertentu, maka pemegang jabatan perlu memenuhi syarat-syarat kualifikasi
tertentu.

C. INFORMASI JABATAN

Analisis jabatan ialah proses menguraikan karakteristik dan data jabatan menjadi
informasi jabatan. Informasi tersebut ialah :

1. Indentitas Jabatan

a. Nama Jabatan.

Nama jabatan merupakan indentitas yang singkat mengenai suatu jabatan.


Dalam nama jabatan yang tersususun secara benar tercermin karakteristik
pokok jabatan tersebut, misalnya :

Nama Jabatan : Pelayan Restoran

Modul Analisis Jabatan 7


Karakteristik Jabatan :

1) Pelaksanaan kerja : Melayani

2) Kondisi pelaksanaan : Restoran ( tempat kerja)

Nama Jabatan : Operator Mesin Bubut

Karakteristik Jabatan

1) Pelaksanaan kerja : Mengoperasikan

2) Alat kerja : Mesin bubut

Nama Jabatan : Penjahit Pakaian

Karaktereistik Jabatan

1) Pelaksanaaan kerja : Menjahit

2) Hasil kerja : Pakaian

Nama Jabatan : Kepala Biro Keuangan

Karakteristik Jabatan

1) Pelaksanaan kerja : Memimpin

2) Bahan kerja : Data pengolahan keuangan

b. Kode Jabatan :

Untuk memudahkan pengadministrasian jabatan dan penggunaan informasi


jabatan maka setiap jabatan perlu diberi kode jabatan.

c. Ikhtisar jabatan:

Ikhtisar jabatan, disebut juga ringkasan uraian jabatan adalah pernyataan


singkat dalam suatu kalimat aktif tanpa subyek yang menggambarkan
secara umum , jelas dan tuntas mengenai, Apa (What) yang dikerjakan,
Bagaimana (How) dikerjakannya/mengerjakannya dan untuk tujuan/maksud
apa (Why) dilaksanakannya. Contoh :

Modul Analisis Jabatan 8


Nama Jabatan : Jaksa Perkara Pidana

Ikhtisar Jabatan : Mengusut suatu perkara pidana, mengajukan, menuduh,


dan menuntut terdakwa (Apa/What) berdasarkan bukti dan saksi yang sah
di depan sidang pengadilan (Bagaimana/How) agar dilakukan tindakan
hukum terhadap terdakwa (Tujuan/Why)

2. Hasil Kerja

Hasil kerja dapat berupa :


1) Hasil antara atau hasil proses :

Hasil antara yaitu hasil kerja karyawan yang belum merupakan keluaran
atau output dari kerjanya, misalnya :

Potongan kayu untuk mebel merupakan hasil antara dari Tukang Mebel

2) Hasil akhir

Hasil akhir yaitu hasil kerja yang telah merupakan keluaran atau output dari
kerja karyawan . Pada umumnya yang dijadikan informasi jabatan ialah
hasil akhir
Hasil akhir berupa :
a. Benda yang dapat diraba, misalnya :

Ketikan surat

b. Jasa, misalnya

Pengobatan penyakit merupakan hasil kerja Dokter

c Informasi, misalnya

Uraian jabatan merupakan hasil Analis jabatan

Suatu jabatan dapat memiliki satu atau sejumlah hasil akhir, hasil yang
bersifat tugas manajerial atau non manajerial

3. Bahan kerja

Bahan kerja adalah segala sesuatu yang dapat diproses untuk memperoleh
hasil kerja, bahan kerja akan menyatu dengan hasil kerja. Bahan kerja dapat
berupa :

Modul Analisis Jabatan 9


a. Benda yang ber-ujud atau dapat diraba, misalnya :

Kayu merupakan bahan kerja Tukang Kayu untuk membuat mebel

b. Jasa , misalnya :

Perbaikan mesin mobil oleh Montir merupakan bahan kerja bagi


Pengemudi Kendaraan untuk menjalankan kendaraan dengan baik

c. Data, misalnya :

Keterangan karyawan tentang pekerjaannya merupakan bahan kerja


Analis Jabatan untuk menyusun uraian jabatan

4. Alat Kerja

Alat kerja adalah alat yang digunakan oleh karyawan untuk memproses bahan
kerja menjadi hasil kerja. Berbeda dengan dengan bahan kerja, alat kerja tidak
menyatu dengan hasil kerja. Alat kerja dapat berupa :

a. Mesin, misalnya :

Mesin ketik, bagi Pengetik

Mobil, bagi Pengemudi Mobil

Mesin bubut logam bagi Operotor Mesin Bubut Logam

b. Perkakas tangan, misalnya :

Pahat, bagi Tukang Kayu

Steteskop bagi Dokter

c. Perlengkapan, ialah alat yang tidak langsung digunakan untuk memproses


bahan

Menjadi hasil kerja, tetapi diperlukan untuk menunjang pemprosesan


tersebut, misalnya
Sarung tangan bagi Dokter Bedah

d. Alat-alat yang tidak dikategorikan sebagai mesin,perkakas tangan dan


perlengkapan, misalnya :

Bagan lembaran undang-undang, surat Keputusan Menteri

Modul Analisis Jabatan 10


5. Pelaksanaan Kerja

a. Kewajiban

Kewajiban ialah segala sesuatu yang harus dilakukan karyawan. ada dua
kategori Kewajiban, ialah :

1) Kewajiban dalam proses pelaksanaan kerja yang dimaksudkan dengan


kewajiban Ini ialah tugas-tugas kerja karyawan.

2) Kewajiban yang bukan proses pelaksanaan kerja, tetapi menunjang


bagi keberhasilan pelaksanaan kerja karyawan. Misalnya :

Menandatangani daftar hadir

Datang ketempat kerja pada waktu yang telah ditentukan instansi

Mengikuti upacara atau apel pagi

Yang menjadi informasi jabatan ialah kewajiban yang merupakan


proses pelaksanaankerja , yaitu tugas-tugas :

a) Tugas.

Tugas adalah usaha pokok yang dikerjakan oleh karyawan dalam


memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan
alat kerja dan dalam kondisi pelaksanaan tertentu dan dalam
hubungan dengan pemegang jabatan lainnya.

Karakteristik tugas adalah :


1) Menyerap waktu wajar.

2) Melaksanakan untuk memperoleh hasil tertentu

3) Menggunakan bahan kerja tertentu

4) Menggunakan perangkat kerja tertentu

5) Dilaksanakan dalam kondisi tertentu

6) Ada hubungan fungsional antara tugas yang satu dan yang


lainnya

Jabatan adalah kumpulan jabaran fungsi dan tugas organisasi kedalam


tugas-tugas karyawan. Maka bila dilihat dari penjabarann ini, tugas-tugas
dalam satu jabatan dibedakan :

Modul Analisis Jabatan 11


a. Tugas pokok, yaitu tugas yang merupakan jabaran langsung dari fungsi
dan tugas organisasi kedalam jabatan yang dianalisis

b. Tugas penunjang, yaitu tugas lain yang perlu dilaksanakan untuk


melaksanakan tugas pokok tersebut, tetapi bukan jabaran langsung
dari fungsi dan tugas organisasi kedalam jabatan yang dianalisis

c. Tugas tambahan, yaitu tugas pada dasarnya bukan jabaran dari fungsi
dan tugas organisasi

Dilihat dari frekwekwensi pelaksanaan, maka tugas-tugas jabatan


dapat dibedakan :

a. Tugas harian, yaitu tugas yang pada umumnya setiap hari dikerjakan

b. Tugas periodik, yaitu tugas yang dikrerjakan pada selang waktu


tertentu, misalnya sekali seminggu/sebulan/triwulan/tahunan dan
seterusnya

c. Tugas insidental, yaitu tugas yang timbul dari waktu-waktu yang tidak
teratur

Dari segi antar hubungan tugas, maka dapat dibedakan :

a. Tugas siklis, yaitu tugas-tugas yang ada pada urutan yang tetap
dengan tugas-tugas lainnya

b. Tugas non siklis, yaitu tugas yang tidak mempunyai urutan yang pasti
dengan tugas lainnya, misalnya :

Memimpin rapat, mengajar, membuat konsep, tugas-tugas ini masing-


masing tidak mempunyai hubungan dalam suatu urutan yang tetap.

c. Tugas bergantian, yaitu tugas-tugas yang dilakukan secara bergantian


diantara beberapa karyawan untuk menyeimbangkan beban kerja
diantara mereka dan untuk menghindari kebosanan

d. Tugas darurat, yaitu tugas dalam keadaan darurat dikerjakan oleh


karyawan yang pekerjaannya lain. Misalnya : Pada saat Guru Sejarah
sakit, maka Guru Matematika menggantikannya

Modul Analisis Jabatan 12


b. Kegiatan

Kegiatan merupakan jabaran dari tugas, norma waktu atau norma hasil
yang dapat diukur.

Norma waktu adalah waktu rata-rata yang diperlukan seseorang untuk


memperoleh suatu hasil kegiatan.

Misalnya :
Untuk mewawancarai (Kegiatan) seseorang Interviewee (satuan hasil),
seseorang Analis Jabatan memerlukan waktu rata-rata 1jam (waktu).

Norma Hasil, adalah jumlah hasil rata-rata yang dapat diperoleh


seorang karyawan dalam melaksanakan kegiatan dalam satuan waktu.
Misalnya :

Dalam satu hari (satuan waktu) mencangkul (kegiatan) seorang Kuli


dapat menghasilakan rata-rata 3M2 tanah (hasil)

c. Unsur (elemen)

Unsur (elemen) adalah jabaran dari tugas atau kegiatan dan merupakan
komponen terkecil suatu pekerjaan. Upaya mental dan fisik yang tercakup
dalam unsur(elemen),tidak perlu dianalisis lebih lanjut.

6. Tanggung jawab

Semua jabatan, baik struktural maupun non struktural pasti mempunyai


tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kewajiban pemegang jabatan yang
menjadi penyebab utama mengenai suatu keadaan, apakah baik atau buruk,
benar atau salah. Dalam pengertian tersebut, maka pemegang jabatan :

Menerima diri untuk dibenarkan atau disalahkan

Menerima hukuman bila salah melakukan sesuatu

Contoh : Tukang Kebun mempunyai tanggung jawab terhadap kerapihan


dan kebersihan kebun, apabila kebun tidak bersih dan rapih maka Tukang
Kebun harus menerima diri bila disalahkan, dan menerima hukuman karena
salah melakukan pekerjaan. Awalan untuk tanggung jawab adalah KE.

Modul Analisis Jabatan 13


Contoh : kebersihan ....., kerapihan......, ketepatan......, kelayakan........,
Kebenaran
.......,kerahasiaan.......,kepresisian......,keamanan.......,ketertiban...,
ketenangan......, ketelitian ........,kebersihan......., dll.

Tanggung jawab Tukang kebun : Kebersihan kebun,dan kerapihan kebun.

7. Wewenang

Semua jabatan, baik struktural maupun non struktural mempunyai wewenang.

Wewenang adalah hak pemegang jabatan untuk memilih alternatif dalam


mengambil keputusan /tindakan yang diakui sah oleh semua fihak. Wewenang
berasal dari tanggung jawab. Awalan untuk wewenang adalah ME.

Contoh : Meminta......, mengusulkan...., melarang......, merapihkan...,


menangkap...., mengusut......, mencari...., menolak....., mengatur.....,
menegur....., dll.

wewenang berasal dari tanggung jawab, contoh : Wewenang Tukang Kebun


berasal dari tanggung jawab (awalan Ke) Tukang Kebun. ( kebersihan dan
kerapihan)agar kebun menjadi rapih dan bersih, maka Tukang kebun
mempunyaiwewenang (awalanMe) untukmembersihkan, merapihkan kebun,
dan melarang orang lain meliwati atau masuk dalam kebun.

Fungsi Pekerja

Dalam bekerja karyawan berhubungan dengan data- orang dan benda.


Hubungan tersebut adatingkat-tingkatnya tingkat hubungan tersebut disebut
fungsi pekerja.

Ada 24 fungsi pekerja untuk menyatakan tingkat hubungan tersebut. Tiap fungsi
pekerja di beri kode berupa angka, semakin kecil angkanya, semakin tinggi
tingkatannya .

Manfaat fungsi pekerja :

1. Menilai tingkat kesulitan jabatan. Kombinasi terhadap data, orang dan


benda suatu jabatan menunjukkan tingkat kesulitan tersebut.

Modul Analisis Jabatan 14


2. Menilai tingkat kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.

3. Menilai tingkat kemampuan pelamar kerja dalam seleksi

Cara Menetapkan Fungsi Pekerja :

1. Fungsi pekerja suatu jabatan adalah resume fungsi pekerja, tugas-tugas


yang dominan dalam jabatan tersebut. Dan fungsi pekerja suatu tugas
adalah : resume fungsi pekerja kegiatan-kegiatan yang dominan yang
membentuk tugas-tugas tersebut.

2. Fungsi pekerja yang dicantumkan bagi suatu jabatan , tugas atau kegiatan
ialah fungsi pekerja terhadap data, orang dan benda.

Jika untuk jabatan, tugas atau kegiatan tidak terlihat hubungan karyawan
dengan data, orang atau benda, maka fungsi pekerja yang terendahlah
yang digunakan.

1. Hubungan Dengan Data

Data : segala sesuatu yang tidak dapat diraba dan berupa angka, huruf,
kata, tanda, gagasan, konsep, ucapan lisan dll.

a. Membandingkan Data (6).

Menilai persamaan atau sifat data, orang atau benda yang dapat
diamati secara langsung. Misalnya :
Mengkoreksi hasil ketikan berdasarkan konsep (Jabataan :
Pengkoreksi/Korektor/Pimpinan )

Mengelompokan kemeja pakaian berdasarkan model dan ukuran

b. Menyalin Data (5)

Mencatat atau memindahkan data . misalnya :


Mencacatat angka dari meteran air ( Jabatan : Pencatan Meter Air )
c. Menghitung Data (4)

Mengerjakan perhitungan aritmatik (X,:,+,-). Mencacah tidak termasuk


dalam fungsi ini. Misalnya :
Menghitung harga sejumlah barang yang akan dibayarkan pembeli

Menghitung biaya cuci pakaian

Modul Analisis Jabatan 15


d. Menyusun Data (3)

Mengerjakan , menghimpun atau mengelompokkan informasi tentang


data, orang atau benda. Misalnya :
Mengumpulkan data dan mencatat data kedatangan dan
keberangkatan pesawat terbang sebagai bahan penyusunan
jadwal penerbangan ( Jabatan : Pencatat Data Kedatangan dan
keberangkatan Pesawat )

e. Menganalisis Data (2)

Mempelajari dan menilai data untuk menyajikan tindakan alternatif


Mengurai atau memperinci data kedalaman bagaian-bagiannya untuk
memperoleh kejelasan yang diperlukan. Misalnya :

Mengamati dan mempelajari gejala-gejala pada mesin mobil untuk


menentukan sifat kerusakan mesin ( Jabatan : Montir Mobil )

f. Mengkoordinasikan Data (1)

Menentukan waktu, tempat, atau urutan operasi yang akan dilakukan


berdasarkan analisis data, melaksanakan ketentuan dan atau
melaporkan kejadian. Menghubung-hubungkan data dengan cara yang
pasti setelah data itu dianalisis. Misalnya :

Menyusun dakwaan terhadap seorang terdakwa berdasarkan bukti


saksi, berita acara pemeriksaan, pengakuan terdakwa, dan hukum
yang berlaku

( Jabatan : Jaksa )

Mengatur penerbangan pesawat komersial sesuai dengan


peraturan pemerintah dan perusahaan.

g. Memadukan Data (0)

Menyatukan analisis data untuk menemukan fakta dan atau


mengembangkan konsep, pengetahuan, interprestasi, menciptakan
gagasan dengan mengunakan rekaan ( daya akal) atau imajinasi.
Misalnya :

Merancang karya seni dan menyiapkan tata susunan ilustrasi


berwarna dengan menggunakan pengetahuan ilustrasi, proses
penataan susunan dan teknik pencetakan( Jabatan : Seniman )

Modul Analisis Jabatan 16


2. Hubungan Dengan Orang

Orang : Manusia atau hewan yang diperlakukan secara individual layaknya


terhadap manusia. Terdiri dari :

a. Menerima Instruksi-Membantu ( 8)

Melaksanakan kerja dengan menuruti langsung perintah pimpinan , dan


tidak memerlukan tanggapan dari pelaksana kecuali penjelasan
mengenai perintah yang harus dilakukannya. Misalnya :

Mencabit rumput dan membersihkan kebun sesuai perintah


Majikannya ( Pemelihara Kebun )

b. Malayani Orang (7)

Dalam fungsi ini terkandung tanggapan langsung dan diperlukan


pengetahuan dan keterampilan khusus untuk melaksanakannya.
Misalnya :

Melakukan berbagai kegiatan untuk kenyamanan dan keselamatan


penumpang pesawat terbang (Jabatan : Pramugari )

c. Berbicara memberi Tanda (6)

Dalam kegiatan ini adalah memberi dan atau meminta informasi.


Memberi tugas dan atau memberi petunjuk kepada pembantu atau
assisten termasuk dalam fungsi ini. Misalnya :

Mengatur lalu lintas kendaraan

Menginterview pencari kerja (Jabatan Petugas Antar Kerja/


Pengantar Kerja)

d. Mempengaruhi (5)

Mempengaruhi orang lain untuk memperoleh keuntungan dalam benda,


jasa atau pendapat. Misalnya :
Mempromosikan dan menjual barang-barang kosmetik kepada ibu-
ibu rumah tangga ( Jabatan : Sales Kosmetik)

e. Menghibur (4)

Menghibur orang lain. Biasanya menggunakanmmedia televisi, film


atau radio. Misalnya :

Bertinju dalam arena pertarungan tinju ( Jabatan : Petinju )

Modul Analisis Jabatan 17


f. Menyelia (3)

Menentukan atau menafsirkan prosedur kerja untuk sekelompok


karyawan bawahannya. Membagi tugas, memelihara hubungan yang
harmonis diantara bawahannya dan meningkatkan ifisiensi mereka.
Misalnya :

Membagi kerja pada karyawan (Jabatan : Pimpinan)

g. Mengajar (2)

Mengajar atau melatih orang laindengan memberi penjelasan ,


peragaan, bimbingan praktek, dan memberikan rekomendasi atas
dasar disiplin yang bersifat teknis. Misalnya :

Mengajar matematika di SLTA ( Jabatan : Guru Matematika)

h. Berunding (1)

Tukar menukar pendapat , gagasan atau informasi dengan pihak


lain.- Misalnya:Berunding dengan buruh dan Pengusaha ( jabatan :
Mediator )

i. Menasehati (0).

Memberi saran, bimbingan, konsultasi, atau nasehat kepada


perorangan mengenai masalah berdasarkan hukum ilmu ,
klinis,dan keilmuan lain

3. Hubungan Dengan Benda :

Benda : Bahan, alat atau produk yang berupa obyek tidak bernyawa,
mempunyai bentuk dan sifat fisik

a. Memegang (7)

Menggunakan anggauta badan, perkakas tangan atau alat khusus lain


dalam mengerjakan, memindahkan, atau membawa benda. Kegiatan ini
hanya memerlukan sedikit pertimbangan untuk mencapai standar atau
dalam memilih benda-benda yang sesuai. Misalnya :

Mengisi gerobak dengan pasir

Memotong Rumput

Modul Analisis Jabatan 18


b. Memasukkan ke / mengeluarkan dari mesin (6)

Menyisipkan, memasukkan, mencelup atau menempatkan bahan


kedalam atau memindahkan dari mesin atau peralatan otomatis atau
yang dilayani atau yang dioperasikan oleh karyawan-karyawan lain.
Misalnya :

Memasukan ke dan mengeluarkan pakaian dari mesin cuci dan


mesin pengering

c. Melayani mesin (5)

Menghidupkan, menghentikan, dan mengamati kerja mesin dan


peralatan. Termasuk dalam fungsi ini menyesuaikan bahan atau
mengontrol mesin seperti mengubah alat kontrol, mengatur suhu,
memutar katub untuk mengalirkan bahan. Kegiatan dalam fungsi kerja
ini adalah hanya memerlukan pertimbangan sedikit dan tidak
memerlukan keterampilan khusus. Misalnya :

Menekan pedal untuk mengatur kecepatan mesin pintal

d. Bekerja dengan tangan atau perkakas tangan (4)

Mengunakan angauta badan, perkakas tangan atau alat-alat khusus


untuk mengerjakan, menggerakkan, mengarahkan, atau menempatkan
benda. Kegiatan ini memerlukan pertimbangan mengenai ketetapan
yang harus dicapai dan dalam pemilihan perkakas atau benda yang
tepat. Misalnya :

Menyeterika pakaian

Mengepak kembali parasut yang telah digunakan atau dibuka


berdasarkan ketentuan standar untuk keselamatan penguna
(Jabatan : Peterjun Payung)

e. Mengemudikan-menjalankan mesin (3)

Menghidupkan, menghentika, mengatur jalannya mesin- mesin atau


peralatan yang arahnya harus dikemudikan untuk memproses benda
dan/atau memindahkan benda atau orang. Misalnya : Mengemudikan
mobil, kapal, pesawat terbang

Modul Analisis Jabatan 19


f. Menjalankan-Mengontrol Mesin (2)

Menjalankan Mesin :Menghidupkan, menyetel, mengatur kerja dan


menghentikan mesin. Mengatur bahan yang akan diproses oleh mesin
termasuk dalam fungsi ini.

Mengontrol Mesin : Mengamati berbagai alat petunjuk pada mesin,


menekan tombol atau pedal, memutar katup untuk mengatur suhu,
tekanan, aliran cairan, kecepatan pompa, reaksi bahan dan lain-
lainnya. Perbedaan fungsi pekerja ini (2) dengan Melayani mesin (5)
adalah bahwa kegiatan dalam fungsi ini memerlukan pertimbangan
mengenai ketepatan, yang harus dicapai dan memerlukan pengetahuan
serta keterampilan yang perlu dilatihkan.

Misalnya : Mengetik daftar upah sesuai konsep

g. Mengerjakan Presisi (1)

Menggunakan anggauta badan atau perkakas untuk mengerjakan


memindahkan, mengarahkan atau menempatkan obyek secara tepat
sesuai standar yang telah ditetapkan. Pemilihan perkakas, obyek dan
bahan yang akan digunakan memerlukan pertimbangan banyak.
Pengetahuan dan keterampilan khusus diperlukan dalam fungsi pekerja
ini. Misalnya : Mengukir patung, monumen atau ornamen yang terbuat
dari batu, semen, beton, kayu, plastik dan lainya dengan mengunakan
pisau khusus, pahat, palu dan lainnya

h. Memasang Mesin (0) :

Menyesuaikan mesin untuk melaksanakan suatu pekerjaaan tertentu


dengan memasang, mengubah komponen-komponennya atau
memperbaiki mesin sesuai standar. Misalnya : Membongkar,
memperbaiki, mengganti dan memasang komponen mesin mobil agar
mesin dapat berfungsi sesuai standar.

8. Hubungan Jabatan

Jabatan tidak berdiri sendiri , selalu ada hubungan kerjasama antara pemegang
jabatan yang satu dengan jabatan yang lainnya, baik antar atasan dan bawahan
maupun antara jabatan-jabatan yang setingkat.

Modul Analisis Jabatan 20


BAB III
KEADAAN LINGKUNGAN KERJA
DAN SYARAT JABATAN

A. Definisi dan contoh

Yang dimaksud dengan syarat kemampuan jasmani adalah kemampuan jasmani


yang diminta dari pekerja untuk dapat melakukan pekerjaannya.

Yang dimaksud dengan keadaan tempat kerja adalah keadaan sekeliling dari jabatan
yang bersangkutan yang meminta kemampuan jasmani khusus dari pekerja

Syarat kemampuan jasmani dan keadaan tempat kerja itu dimaksudkan untuk
mengumpulkan fakta-fakta mengenai jabatan dan keadaan tempat kerja untuk
mengetahui keadaan yang mengganggu kesehatan dan faktor-faktor lingkungan
yang dapat menimbulkan ketidakpuasan perselisihan dan berkurangnya hasil.

1. Faktor-Faktor Syarat Kemampuan Jasmani , Definisi, dan Contoh

a. Kekuatan, Faktor ini diyatakan dengan istilah-istilah :

Sangat ringan (kurang dari 5Kg), ringan (10Kg), sedang (15 Kg), dst dan
diukur dengan satu atau lebih dari satu kegiatan dari pekerja berikut ini :

1). Berdiri, Berjalan, Duduk.

Contoh jabatan, Berjalan : Petugas Keamanan/Satpam

2). Menggangkat, Membawa, Mendorong, Menarik

Contoh jabatan, Mendorong : Troly Man

3). Memanjat dan/atau Menyimpan Imbagan/ mengatur imbangan

Contoh Jabatan, Menyimpan Imbangan : Pemain Akorobat

4). Membungkuk,Berlutut, Menunduk, dan/atau Merangkak

Contoh Jabatan, Membungkuk : Montir

5). Menjangkau, Memegang, Bekerja dengan jari, dan/atau Meraba

Contoh Jabatan, Bekerja denga jari : Operator Kompeter

Modul Analisis Jabatan 21


6). Berbicara dan /atau Mendengar

Contoh Jabatan, Mendengar : Operator Telpon

7). Melihat

Contoh Jabatan, Melihat : Pelukis, Nahkoda Kapal, Peneliti Tata Surya

b. Faktor-Faktor Keadaan Tempat Kerja , Definisi, dan Contoh Contoh

1). Didalam, Di luar atau di Dalam dan di Luar :

Contoh Jabatan, Di dalam : Operator Komputer (bekerja dalam gedung)

Contoh jabatan, Di Luar : Teknisi Listrik Tegangan Tinggi

Contoh jabatan, Di Dalam dan Di Luar : Penjaga Pantai Wisata,

Tempat kerjanya bergantian, kadang bekerja keliling pantai dan kadang


didalam ruangan mengamati pantai.

2). Sangat Dingin, dengan atau Tanpa Perubahan Suhu

Contoh Jabatan, Sangat Dingin dengan perubahan : Pengemudi Mobil


Es. Tidak digin saat Pengemudi mengemudikan kendaraan, dingin saat
Pengemudi mengatur dan menurunkan es.

Contoh Jabatan, Sangat dingin tanpa perubahan Suhu : Petugas yang


bekerja gudang penyimpanan ikan pada kapal penangkap Ikan.

3). Sangat Panas , dengan/Tanpa PerubahanSuhu

Contoh Jabatan, Sangat Panas dengan Perubahan Suhu : Petugas


Pemadam Kebakaran

Contoh Jabatan, Sangat Panas Tanpa Perubahan : Pelebur Besi

4). Basah atau Lembab

Contoh Jabatan Basah atau Lembab : Pencuci Pakaian

5). Kebisingan dan atau Getaran

Contoh Jabatan, Kebisingan atau Getaran : Pengebor Benda Keras

Modul Analisis Jabatan 22


c. Bahaya Kecelakaan.

Keadaan atau situasi yang dapat menimbulkan bahaya atau luka. Katergori
ini meliputi barbagai macam bahaya fisik seperti bekerja pada ketinggian
sehingga mengakibatkan bahaya kecelakaan terjatuh, Bahaya kerusakan
mata karena pijaran api (Pengelas). Bahaya racun kimia. Bahaya diterkam
binatang buas, dan lainnya.

d. Keadaan Atmosfir

Keadaan atmosfir dibawah ini berhubungan dengan sistimpernapasan atau


kulit. Seperti, Kering, Berbau, Berdebu, Berkabut, bergagas, Fentilasi tidak
cukup, kekurangan peredaran udara menimbulkan sesak napas

B. Aspek dan Faktor-Faktor Kondisi Lingkungan Pekerjaan

Kondisi lingkungan pekerjaan, risiko bahaya dan syarat-syarat fisik merupakan


informasi jabatan yang penting. Yang dimaksud kondisi lingkungan pekerjaaan
adalah kondisi atau keadaan pada tempat pekerjaan dan sekelilingnya. Kondisi ini
meliputi kondisi fisik, baik secara visual kelihatan maupun secara visual tidak
kelihatan, termasuk dalam hal ini adalah kondisi lingkungan sosial. Kondisi
lingkungan pekerjaan merupakan konsekwensi keberadaan pemegang jabatan pada
waktu melaksanakan tugas-tugas jabatan. Keberadaan dalam melaksanakan tugas
jabatan berarti pemegang jabatan akan berada pada lingkungan ruangan, cahaya
yang ada pada ruangan, udara, atmosfir, getaran, suara, posisi, letak fisik dan
sossial . Informasi tentang kondisi lingkungan pekerjaan sangat penting, karena
informasi tentang hal ini akan banyak bermanfaat penggunaannya, serta banyak
kaitannya dengan faktor jabatan yang lain.

Kemungkinan risiko bahaya merupakan salah satu konsekwensi pelaksanaan tugas


jabatan sehubungan keberadaannya dalam lingkungan pekerjaan, penanganan
bahan, proses yang dilakukan, penggunaan perangkat kerja, hubungan jabatan dan
penanganan produk yang dihasilkan. Kemungkinan risiko bahaya erat hubungannya
dengan kondidsi lingkungan pekerjaan, karena sebagaian besar risiko bahaya
adalah ditimbulkan oleh lingkungan pekerjaan , sehingga informasi tentang
kemungkinan risiko bahaya pengungkapannya bisa di kaitkan dengan kondilisi
lingkungan pekerjaan. Contoh jabatan : Operator Mesin Gergaji Kayu. Lingkungan
kerja Operator Mesin Gergaji Kayu adalah berdebu kotoran halus kayu akibat hasil

Modul Analisis Jabatan 23


penggergajian kayu, yang mengakibatkan risiko bahaya apabila dihirup dan di lihat
secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Akibat dari itu adalah risiko bahaya
kerusakan mata dan penyakit paru-paru. Oleh sebab itu untuk menghindari akibat
kemungkinan riko bahaya maka Operator Mesin Gergaji Kayu di wajibkan untuk
menggunakan alat penutup hidung dan menggunakan kaca mata.

Syarat fisik adalah syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan menduduki
suatu jabatan atau akan melaksanakan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya
melihat dari faktor fisik.

Faktor fisik yang akan dipenuhi oleh seseorang yang akan menduduki suatu jabatan
atau akan melakukan pekerjaan dengan baik, terdiri dsari dari dua segi yaitu :

1. Segi Kondisional, adalah suatu keadaan atau kondisi fisik yang harus dipenuhi
agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik.

2. Segi dinamis, atau segi aktif fisik, yaitu syarat yang berupa upaya fisik minimal

Yang harus dipenuhi seseorang agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik,
khususnya yang berhubungan erat dengan penggunaan fisik. Syarat fisik ada
hubungannya dengan kondisi lingkungan pekerjaan, karena kondisi lingkungan
pekerjaan mempunyai dampak pada kondisi dan upaya yang diperlukan

1. Aspek dan Faktor Faktor Keadaan Tempat Kerja.

Kedaan Tempat Kerja Meliputi Aspek :

a. Tempat Kerja

Yang dimaksud tempat kerja adalah ruangan tempat bekerja. Tempat


bekerja meliputi faktor apakah berujud dalam ruangan tertutup, dalam
ruangan tanpa atap, dalam ruangan tanpa dinding, tempat terbuka, bahkan
kemungkinan tanpa lantai (Jabatan : Teknisi Listrik Tegangan Tinggi), juga
adanya pergantian tempat kerja dari yang tertutup ke tempat terbuka, dari
ruangan terbuka ke ruangan tanpa atap (Jabatan : Pemetik Daun Teh) dan
seterusnya.

b. Suhu.

Yang dikaksud suhu adalah temperatur udara di tempat pekerjaan. Faktor


suhu meliputi panas, dingin, dan sedang, dengan variabel perubahan dan
bergantian.

Modul Analisis Jabatan 24


c. Udara

Yang dimaksud dengan keadaan udara dalam lingkungan pekerjaan adalah


keadaan udara yang dilihat dari sifat bahannya atau material udara. Udara
dilingkungan pekerjaan bisa bersifat : Kering, lembab, berbau, udara
bergas, udara beracun, udara berdebu, udara kurang zat asam, udara yang
bertekanan, udara berangin

d. Keadaan ruangan

Aspek keadaan ruangan meliputi luas, sempit, cukup, sangat sempit

e. Letak

Aspek letak bisa berupa lingkungan fisik atau lingkungan sosial. Letak fisik
meliputi lingkungan kerjanya pada letak yang tinggi, rendah atau miring.
Letak lingkungan sosial terdiri apakah lingkungannya berada pada tempat
yang ramai, sepi dalam penertian sosial, yaitu dari lingkungan orang.

f. Tempat Kerja

Tempat kerja sebagai baian lingkungan pekerjaan bisa meliputi keadaan


berdebu, berlumpur, berair, atau keadaan lain yang tidak menyenangkan
seperti kotor, licin, tidak rata, lentur, dll

g. Penerangan

Penerangan yang dimaksud apakah cahaya yang ada dapat melaksanakan


pekerjaan . Faktor fisik peneranganb bisa berujud silau, terang sekali,
kurang terang, gelap, atau bergantian antara faktor-faktor tersebut.

h. Suara

Adalah suara yang bisa ditangkap di tempat pekerjaan baik yang bersumber
dari proses pekerjaan, dari perangkat kerja( mesin, alat kerja, dll)maupun
suara alami yang ditimbulkan olel angin, gejala lainny atau manusia.

i. Getaran

Getaran dalam lingkungan pekerjaan bida ditimbulkan mesin, alat atau


suara,dari alam, maupun barang baik karena guncangan maupun gerakan.

Modul Analisis Jabatan 25


C. Syarat Jabatan

Setiap jabatan berbeda dari jabatan lai dari aspek mental dan dari aspek fisik yang
tercakup didalammya. Kemampuan yang ada pada seseorang berbeda dari
kemampuan orang lain. Keadaan tersebut diatas menyebabkan tidak ada orang yang
mampu mengerjakan semua macam pekerjaan. Oleh karena itu perlu di tentukan
syarat jabatan, yaitu syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan wajar. Syarat suatu jabatan berbeda dengan
syarat jabatan lainnya, karena adanya perbedaan dalam upaya mental, upaya fisik,
bahan, peralatan, keadaan tempat kerja, dan risiko bahaya antara pekerjaan atau
jabatan yang satu dengan lainnya. Syarat jabatan terdiri dari syarat keterampilan
kerja, kompetensi kerja, pengetahuan kerja, latihan kerja, pendidikan, pengalaman
kerja, bakat kerja, temperamen kerja, minat kerja, kondisi fisik dan upaya fisik.

1. Keterampilan kerja

Keterampilan kerja atau disingkat dengan ketrampilan, adalah tingkat


kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan atau suatu bagian pekerjaan hanya
dapat diperoleh dari praktek, baik melalui latihan praktek maupun dari
pengalaman kerja. Tanpa melalui praktek orang tidak dapat mempunyai
keterampilan. Suatu keterampilan dpat mencakup aspek-aspek mental. Fisik
dan sosial.

Aspek mental, yaitu kecakapan kerja pikiran, seperti menganalisis data,


mengambil keputusan, menghitung, menghafal dan sebagainya.

Aspek fisik, yaitu kecakapan melakukan gerakan fisik seperti duduk lama, berdiri
lama, mengayuh dayung sampan, dan sebagainya

Aspek sosial, yaitu kecakapan berhubungan dengan orang lain seperti


mempengaruhi pendapat, menawarkan/memasarkan barang, memberi
petunjuk/advise/konsultasi dan lain sebagainya

2. Pengetahuan Kerja

Pengetahuan kerja adalah pengetahuan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja
agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan wajar, baik pengetahaun yang
harus diketahui sebelum ia ditempatkan maupun pengetahuan yang harus
diperoleh pada waktu ia bekerja dalam pekerjaannya tersebut.

Modul Analisis Jabatan 26


Pengetahuan kerja merupakan dasar bagi seseorang untuk memperoleh
keterampilan kerja. Tanpa memiliki pengetahuan kerja yang diperlukan
seseorang tidak mungkin memiliki keterampilan kerja yang dipersyaratkan.

Pengetahuan kerja harus diungkapkan menurut macam dan tingkatannya.


Dalam menentukan syarat jabatan perlu diperhatikan pengetahuan mengenai :

1. Peralatan kerja

2. Bahan kerja

3. Prosedur kerja

4. Arus produk/proses yang berhubungan dengan pekerjaan

5. Ukuran-ukuran

6. Rumus-rumus perhitungan

7. Bahasa

8. Risiko bahaya, dan lain-lain

3. Kompetensi Kerja

Surat/tanda kompetensi kerja adalah merupakan pernyataan yang dikeluarkan


oleh pemerintah atau badan-badan tertentu yang telah memperoleh ijin dari
pemerintah yang menyatakan bahwa orang tersebut memiliki keterampilan
untuk mampu melaksanakan suatu pekerjaan.

4. Pendidikan

Pada saat ini pada umumnya orang tidak mungkin memiliki suatu keterampilan
dan pengetahuan tanpa memiliki suatu keterampilan dan pengetahuan tanpa
melalui pendidikan.

Syarat pendidikan dinyatakan menurut macam dan tingkatannya. Pendidikan


yang disyaratkan adalah pendidikan MINIMUM

Dalam menentukan syarat pendidikan perlu juga dipertimbangkan :

a. Pendidkan seharusnya, dan atau

b. Pendidikan alternatif

Modul Analisis Jabatan 27


5. Latihan Kerja

Suatu badan pendidikan tidak mungkin mengajarkan semua macam mesin,


bahan, prosedur, dan metode kerja, dan pada sisi lain perusaahaan mempunyai
kekhusususan tersendiri. Oleh sebab itu perlu diadakan latihan kerja menurut
kekhususan dan keperluan perusahaan. Sasaran latihan adalah pembinaan dan
penciptaan keterampilan dan pengetahuan kerja peserta pelatihan.

6. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja memantapkan dan mengembangkan keterampilan dan


pengetahuan kerja, sikap mental dan kebiasaan mental dan fisik yang dapat
diperoleh dari latihan. Syarat pengalaman dinyataan menurut pekerjaan yang
pernah dilakukan dan lama melakukan pekerjaan itu.

7. Bakat Kerja

Yang dimaksud dengan bakat adalah kapasitas khusus atau kemampuan


potensial yang diisyaratkan bagi seseorang untuk dapat mempelajari beberapa
tugas atau pekerjaan. Persyaratan bakat merupakan salah satu kreteria dasar
untuk menilai kesesuaian potensi seseorang dengan jabatan tertentu.

Macam Bakat/Ada 11 macam bakat, yaitu :

a. Intelegensi, Intelegence (G), kemampuan belajar secara umum. Contoh


Jabatan. Kabid Penempatan dan Latihan

b. Bakat Verbal, Verbal Aptitude (V), kemampuan untuk memahami arti kata-kata
dan menggunakannya secara efektif. Contoh Jabatan, Kasie IPK.

c. Bakat Numerik, Numerical Aptitude (N), kemampuan untuk melakukan operasi


aritmatik secara tepat dan akurat. Contoh Jabatan, Akuntan.

d. Bakat Pandang Ruang, Spatial Aptitude (S), Kemampuan berpikir secara


visualmengenai bentuk-bentuk geometris, untuk memahami gambar-gambar
dari benda-benda 3 dimensional. Contoh Jabatan, Arsitek, Perancang.......,

e. Bakat Penerapan Bentuk, Form Perception (P), Kemampauan mencerap rincian


yang berkaitan dalam obyek atau dalam gambar atau dalam grafik. Contoh
Jabatan, Perencana..........,

1. Bakat Ketelitian, Clerical Perception (Q), Kemampuan mencerap perincian


yang berkaitan dalam bahan verbal atau tabel. Kemampuan mengetahuai

Modul Analisis Jabatan 28


adanya perbedaan huruf, angka dam copy dalam percobaan pencetakandan
lainnya.

Contoh Jabatan : Bendahara, Kasir.

2. Bakat Koordinasi Motor, Motor Koordination (K)

Kemampuan untuk mengkoordinir mata, tangan, dan jari secara cepat dan
cermat dalam membuat gerakan yang cepat, cermat dan tepat. Contoh
Jabatan : Penjahit

3. Bakat Kecekatan Jari, Finger Dexterity ( F), Kemampuan untuk


menggerakkan jari dan menggerakkan obyek-obyek kecil dengan jari secara
cepat, cermat, dan tepat. Contoh Jabatan : Operator Komputer.

4. Bakat Kecekatan Tangan, Manual Dexterity (M), Kemampuan mengerakkan


tangan dengan mudah dan penuh keterampilan . Contoh Jabatan : Pelukis,
Pemahat

5. Bakat Koordinasi, Mata-Tangan-Kaki, Eye-Hand-Foot Coordination, (E),


Kemampuan mengerakkan tangan dan kaki secara koordinatif satu sama lain
sesuai rangsangan pengelihatan. Contoh Jabatan : Pengemudi.

6. Bakat Membedakan Warna, Color Discrimination (C), Kemampuan


memadukan atau membedakan berbagai warna yang asli, yang gemerlapan .
Contoh Jabatan : Pelukis, Perancang Pakaian.

8. Temperamen Kerja

Dalam analisis jabatan temperamen kerja diartikan sebagai syarat kemampuan


penyesuaian diri yang harus dipenuhi pekerja untuk bekerja sesuai denga
karakteristik jabatan.

Penggunaan temperamen kerja sebagai salah satu syarat timbul dari suatu
keyakinan bahwa jabatan yang berbeda memerlukan kepribadian yang berbeda
pula. Pengalaman dalam penempatan individu dalam pekerjaan membuktikan
bahwa temperamen kerja pemegang jabatan sering merupakan faktor yang
saling menentukan dalam keberhasilan melaksanakan pekerjaannya.

Modul Analisis Jabatan 29


Misalnya ketidak puasan seseorang atau kegagalan dalam memangku jabatan
sering disebabkan oleh ketidak mampuannya menyesuaikan diri dengan
kharakteristik jabatan yang dipangkunya.

Temperamen yang disyaratkan bagi suatu jabatan dipertimbangkan dari hasil kerja,
bahan bahan kerja, peralatan kerja, kegiatan kerja, tempat kerja, risiko bahaya, dan
informasi jabatan yang lain.

PENGERTIAN DAN ILUSTRASI FAKTOR-FAKTOR TEMPERAMEN

D = Kemampuan menyesuaikan diri menerima tanggung jawab untuk kegiatan


memimpin (DCP) (direction) mengendaliakn (control) atau merencanakan (planning).

Faktor ini dipertimbangkan bagi jabatan yang mencakup kegiatan berunding,


menggorganisir, memimpin, mengawasi, merumuskan praktek, atau mengambil
keputusan akhir. Contoh jabatan : Pemimpin, Kepala......, Direktur......, Kabid
Penempatan dan Latihan.

Kemampuan menyesuaikan diri dari menerima tanggung jawab untuk kegiatan


memimpin .

1. Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan yang mengandung penafsiran,


perasaan (FIF) (filing), gagasan (ide), atau fakta (fact) dari sudut pandangan
pribadi.

Faktor ini dipertimbangkan bagi jabatan yang meminta dari pemegang jabatan
agar menggunakan kreativitas , pengungkapan diri atau imajinasi.

Penafsiran diartikan sebagai konsepsi individual dalam kerja seni , subyek,


rencana, dan lain-lainnya. Sebagai terlihat da;lam pertunjukan, kritik, penyajian
yang artistic dan lainnya.

Contoh jabatan : Kritikus, Pelukis, Penata Tari.

2. Kemampuan menyesuaikan diri untuk pekerjaan-pekerjaan mempengaruhi


(influencing)

Orang lain dalam pendapat, sikap, atau pertimbangan atau mengenai gagasan
gagasan.

Modul Analisis Jabatan 30


Faktor ini dipertimbangkan bagi jabatan dimana pelaksanaan pekerjaan
melakukan motivasi , meyakinkan orang lain atau berunding. Contoh Jabatan :
Dokter, Psikolog, Penulis, Perancang Iklan, Ahli Perundingan.

3. Kemampuan menyesuaikan diri pada kegiatan pembuatan kesimpulan,


penilaian atau (SJC) pembuatan kesimpulan, penilaian atau rangsangan
indera atas dasar pertimbangan pribadi (SJC) ( sensory & jugmental
creteria).

Faktor ini dipertimbangkan untuk jabatan-jabatan yang pelaksanaannya


berdasarkan rangsangan satu atau lima indera. Hendaknya waspada pada
situasi yang di mana orang membuat penilaian berdasarkan rangsangan
indera tetapi pada kenyataannya menggunakan data yang diingatkan.
Contoh Jabatan : Perencana........., Penilai Mutu .......,

M = Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan pengambilan kesimpulan .

Pembuatan pertimbangan atau pembuatan keputusan berdasarkan kriteria yang


dapat diukur ,yang dapat diuji ( MVC) ( measureble and veriable creteria).

Faktor ini dipertimbangkan bagi jabatan dimana pelaksanaanya melakukan evaluasi


atasdasar data. Contoh jabatan : Jaksa, Hakim, Dokter Bedah, Peneliti Penulis.

P = Kemampuan diri menyesuaikan diri dengan orang lain (DEPL), (dealing, with
people) lebih dari hanya menerima dan memberi instruksi.

Faktor ini dipertimbangkan bagi jabatan-jabatan, dimana pelaksaanaanya harus


berhubungan dengan orang lain DEPL (dealing with the people) lebih dari hanya
menerima dan memberi instruksi. Contoh Jabatan : Sales, Dokter Bedah Saraf

R = Kemampuan menyesuaikan diri dalam kegiatan-kegiatan yang berulang


(repetitif) atau terus menerus (continously) melakukan kegiatan yang sama, sesuai
dengan perangkat , prosedur, urutan, atau kecepatan yang tertentu.

Harus dibedakan antara pekerjaan yang bersifat repetitive dan kebiasaan manusia
mengganggap pekerjaaan yang lazim dilakukan sebagai rutin.

Faktor ini dipertimbangkan bagi pekerjaan yang dilaksana kan secara rutin yang
tidak terdapat variasi atau kesempatan untuk pertimbangan bebas.

Contoh Jabatan : Penjahit, Pemasang Roda Depan Sepeda Motor ( Bekerjasama


dengan pekerja lain dalam satu sisitim ban berjalan ).

Modul Analisis Jabatan 31


S = Kemampuan menyesuaikan diri untuk bekerja dengan ketegangan jiwa (PUS)
(performing under stress jika berhadapan dengan keadaan darurat, kritis tidak biasa
atau bahaya, atau bekerja dengan kecepatan kerja dan perhatian terus-menerus
merupakan keseluruhan sebahagaian aspek dari pekerjaan. Dipertimbangkan untuk
pekerjaan yang mengandung bahaya atau risiko sampai dengan tingkat yang berarti
atau ketegangan jiwa, merupakan hal yang tetap dan konsisten dalam bekerja.
Contoh Jabatan : Petugas Pemadam Kebakaran, Satpol PP.

T = Kemampuan menyesuaikan diri dengan sistuasi yang menghendaki pencapaian


dengan tepat menurut perangkat batas (STS) ( Set of limits). Toleransi, atau standar-
standar tertentu.

V = Kemampuan penyesuaian diri untuk melaksanakan berbagai (V) (Variety)


tugas,sering berganti (Changing) dari tugas yang satu ke tugas yang lain yang
berbeda sifatnya tanpa kehilangan esiensi atau ketenangan diri. Di syaratkan
menggunakan prinsip yang berbeda untuk menilai atau menyelidiki keadaan dari
suatu obyek, sistem ataukegiatan. Menganalisis dan memperbaiki peralatan. Contoh
Jabatan : Montir.

9. Minat

Batasan :
Minat adalah kecenderungan untuk terserap dalam suatu pengalaman dan
mengembangkannya, sedangkan keengganan adalah kecenderungan untuk
menghindari sesuatu. Minat merupakan komponen yang penting dalam analisis
jabatan karena, dalam berbagai penelitian menunjukkan korelasi yang kuat
antara Kemantapan dan kepuasan orang dalam melaksanakan suatu pekerjaan
jika orang tersebut mempunyai minat yang positif dalam tipe pekerjaanya.

Dr. William C. Cotlle mengindentifisir bahwa minat adalah bipolar berpasangan.


Kalau salah satu faktor minat dari suatu pasangan bipolar, disyratakan untuk
suatu pekerjaan, maka faktor minat lain dalam pasangan bipolar ditolak.

Sebagai contoh, pekerjaan atau jatan Pencuci Piring dan Perancang Perkakas
mensyaratkan minat bekerja dengan benda dan bekerja dalam bidang non
sosial. Selanjutnya jika pengetahuan dan minat pelamar pekerjaan tersebut
sesuai dengan syarat-syarat jabatan, maka mereka mempunyai kombinasi dari

Modul Analisis Jabatan 32


faktor-faktor yang memungkinkan mereka mencapai keberhasilan pekerjaan
mereka.

Cara menentukan syarat minat tidak berbeda dari cara menentukan syarat bakat
dan temperamen kerja.

FAKTOR - FAKTOR

1a Pilihan melakukan kegiatan vs 1b Pilihan melakukan kegiatan


yang dengan benda-benda dan yang berhubungan dengan
obyek-obyek komunikasi data

2a Pilihan melakukan kegiatan vs 2b Pilihan melakukan kegiatan


yang berhubungan dengan yang bersifat ilmiah dan teknik
orang dalam niaga

3a Pilihan melakukan kegiatan vs 3b Pilihan melakukan kegiatan


yang rutin, konkrit, dan teratur yang bersifat abstrak dan
kreatif

4a Pilihan melakukan kegiatan vs 4b Pilihan melakukan kegiatan


yang dianggap baik bagi orang yang berhubungan dengan
lain proses, mesin dan teknik

5a Pilihan melakukan kegiatan vs 5b Pilihan melakukan kegiatan


yang menghasilkan prestise yang menghasilkan kepuasan
atau penghargaan dari pihak nyata dan produktif
orang lain

Modul Analisis Jabatan 33


BAB IV
URAIAN JABATAN DAN
PENGUMPULAN DATA JABATAN

A. Uraian jabatan :

Guna mennyusun uraian jabatan yang baik diperlukan pengetahuan tentang


informasi jabatan, sehingga cara mempelajari cara penyusunan uraian jabatan tidak
bisa dilepaskan dari mempelajari informasi jabatan yang lain. Karena sifatnya yang
kwalitatif, maka uraian jabatan perlu disusun dengan cermat dan akurat sehingga
penyempurnaan melalui review sangat penting.

Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan uraian jabatan adalah Job Descreption
dalam arti sempit. Untuk memberi gambaran makna istilah ini, berikut ini
dikemukakan ilusterasi pendapat-pendapat tentang istilah ini.

M.B Youngman et al; memberikan pengertian job descrption dengan systimatic


summaries of information gained from notes takes and record in the job analysis
process

Subdit Analisa dan Penyuluhan jabatan (APJ), Ditjen Bina Guna- sekarang, Subdit
Analisis Jabatan (AJ), Ditjen Binapenta, memberikan terjemahan dengan Uraian
Jabatan, dengan pengertian Uraian tentang semua yang dikerjakan oleh pemegang
jabatan dalam menjalankan tugas jabatan.

Staf Balai Pembinaan Administrasi UGM memberikan arti job descrition dengan arti :
daftar yang memuat nama jabatan, jumlah jabatan yang diperlukan, rincian tugas,
hubungan antara pekerjaan, latihan yang diperlukan, waktu kerja dan syarat-syarat
kerja.

Dari uraian tersebut diatas dapat dismpulkan bahwa job description diberikan 2
macam penegrtian :

1. Pengertian sempit, seperti pada pendapat M.B. Youngman dan Subdit APJ,
dengan pengertian sebagai uraian tugas saja (Task description) atau uraian
tentang apa yang dikerjakan oleh seseorang pekerja atau pemegang jabatan
tanpa disertai informasi lain.

Modul Analisis Jabatan 34


2. Pengertian luas, dimana job description diberikan pengertian baik uraian tugas
mapun informasi lain, seperti hubungan jabatan, syarat jabatan, standar
pekerjaan, seperti yang di berikan oleh Staf Balai Pembinaan Administrasi UGM.

B. Pengumpulan Data Jabatan :

Pengumpulan data jabatan merupakan tahap yang penting dalam penyelenggaraan


analisis jabatan, karena dalam tahap ini harus diperoleh data jabatan yang
memenuhi empat persyaratan :

1. Reabiilitas

2. Validitas

3. Lengkap Cermat

4. Representatif

Reabilitas data suatu jabatan berarti banyak terdapat kecocokan data yang diperoleh
para Analis Jabatan yang berbeda, atau yang diperoleh Analis Jabatan yang sama
dalam waktu yang berbeda.

Validitas data, berarti data jabatan yang dikumpulkan mengambarkan kenyataan


yang sebenarnya.

Lengkap cermat, yang sesuai dengan kebutuhan pemakai informasijabatan, dan


tidak ada informasi yang terlupakan dan salah.

Representatif, berarti data jabatan yang terkumpul menggambarkan kenyataan yang


menjadi sasaran pengumpulan data jabatan.

1. Prosedur

Untuk memenuhi kreetria seperti diatas maka, dalam rangka pengumpulan data
jabatan perlu diikuti prosedur sebagai berikut :

a. Pemeberitahuan kepada pimpinan organisasiyang jabatan- jabatan dalam


unitKerjanya akan di analisis.

b. Surat tugas Analis Jabatan

c. Perkenalan diri Analis Jabatan kepada pimpinan organisasi guna


memperoleh ijin, dukungan, petunjuk, dalam pelaksanaan analisis jabatan
di unit tersebut.

Modul Analisis Jabatan 35


d. Studi pengenalan organiasi untuk memudahkan pelaksanaan analisis
jabatan dan untuk memahami keberadaan jabatan dalam unit organisasi.

e. Penarikan sampel karyawan yang dapat memberi data jabatan yang


memenuhi kreteria diatas

f. Pengumpulan data jabatan yang obyektif dan akurat

2. Pemberitahuan Kepada Pimpinan Organisasi

Untuk memudahkan penyelenggaraan pengumpulan data jabatan di suatu unit


organisasi, maka jauh hari sebelumnya tim penyelenggara perlu membuat
pemberitahuan kepada pimpinan unit organisasi mengenai :

1) Maksud penyelenggaraan analisis jabatan

2) Metode pengumpulan data jabatan yang akan digunakan

3) Jadwal pengumpulan data jabatan di organisasi tersebut

4) Jumlah dan nama Analis Jabatan yang akan mengumpulkan data jabatan

5) Data yang harus disediakan oleh organisasi, yaitu :

a. Fungsi, tugas dan kegiatan organiasi

Dengan mempelajari fungsi, tugas organiasi Analis Jabatan akan lebih


mudah memahami pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan karyawan.
Fungsi organiasi adalah peranan organiasi yang juga mengandung
haluan organiasi. Fungsi dan tugas tugas organiasasi juga harus
dipelajari oleh Analis Jabatan. Fungsi dan tugas unit organiasi terendah
tempat jabatan yang akan dianalisis. Misalnya unit terendah yang akan
dianalisis adalah Seksi Kendaraan pada suatu perusahaah atau Seksi
Penempata TK pada Dinas Tenaga Kerja, maka fungsi dan tugas seksi
itulah yang akan dipelajari.

b. Bagan struktur organiasi

Struktur organisasi adalah jaringan antar hubungan unit-unit


organiasasi yang didalamnya terdapat jabatan, dengan tanggung
jawab, tugas dan wewenang.

Struktur organiasasi yang harus dipelajari Analis Jabatan adalah adalah


unit organiasasi yang akan dianalisis yang merupakan jaringan antar

Modul Analisis Jabatan 36


hubungan unit-unit organiasai yang berkaitan langsung dengan unit
organiasi terendah tempat jabatan yang akan dianalisis. Struktur
organiasasi akan lebih jelas dipelajari jika digambarkan dengan bagan
struktur organiasasi

Pekerjaan yang dilakukan karyawan akan terlihat jelas artinya dengan


mempelajari bagan struktur organiasasi. Bahkan dengan melihat bagan
struktur organiasai dapat diketahui jenis-jenis jabatan.

c. Bagan arus kerja unit organisasi

Adalah menggambarkan hubungan tugas-tugas pokok berbagai jabatan


dalam organiasasi. Analis jabatan hendaknya menyadari bahwa tidak
ada jabatan yang berdiri mandiri, setiap jabatan pasti berkaitan dengan
jabatan lainnya, dan setiap jabatan mempunyai batas

d. Daftar inventarisasi tenaga kerja

Dengan membuat suatu daftar inventaris tenaga kerja yang berisi


jumlah karyawan menurut jabatan, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
dan status maka Analis Jabatan akan mempunyai bahan untuk
mengetahui dengan pasti jabatan-jabatan yang ada dan
persyaratannya.

e. Dokumen lain yang diperlukan

3. Penugasan Analis Jabatan

Tim penyelenggara perlu membuat surat tugas untuk Analis Jabatan yang akan
mengunjungi suatu organisasi . Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam surat
tugas antara lain :

1. Maksud penyelenggaraan analisis jabatan

2. Data yang perlu diperoleh

3. Nama organiasi tempat jabatan yang dianalisis

4. Jadwal penyelenggaraan analisis jabatan di unit tersebut

5. Nama-nama Analis Jabatan

Modul Analisis Jabatan 37


4. Perkenalan Diri Analis Jabatan

Pada saat mengunjungi suatu organisasi Analis Jabatan harus terlebih dulu
menghadap pimpinan organiasi dan pimpinan unit, memperlihatkan surat tugas
dan memperkenalkan diri.

Dengan menunjuk pada surat pemberitahuan tim penyelenggara kepada


pimpinan organisasi, Analis Jabatan perlu menjelaskan tentang :

1. Tujuan penyelenggaraan analisis jabatan

2. Metoda pengumpulan data jabatnnya

3. Data yang diperlukan, baik data organisasi maupun data jabatan

Analis juga harus meminta ijin, dukungan dan arahan pimpinan unit untuk
kelancaran penyelenggaraan pengumpulan data jabatan.

5. Studi Pengenalan Organisasi

Informasi tentang karakteristik unit organiasi sangat bermanfaat untuk


memahami keberadaan jabatan-jabatan dalam organiasi tersebut, dan untuk
mempermudah pengumpulan data jabatan serta pengalaoahan datanya

Karena itu, sebelum mengumpulkan data jabatan, Analis jabatan perlu


mewawancarai pimpinan unit organisasi atau orang yang ditugaskan untuk
mewakilinya dan mempelajari alat-alat peragaan, dokumen yang tersedia.

6. Penarikan Sampel

Banyak tenaga kerja yang mempunyai pekerjaan yang sama atau dengan
perkataan lain, tenaga kerja ini mempunyai kedudukan dan tugas yang serupa
atau sama, misalnya dalam suatu organisasi terdapat 6 orang Sopir, maka untuk
efisiensi waktu, biaya, tenaga maka dalam pengumpulan data jabatan Sopir
tidak semua sopir dikumpulkan data jabatannya, Analis Jabatan harus
menggunakan sampel.

a. Syarat Penarikan Sampel

Untuk memperoleh data yang realibel, valid, cermat dan reperesentatif,


maka penarikan sampel dalam pengumpulan data jabatan harus memenuhi
beberapa syarat :

Modul Analisis Jabatan 38


1. Populasi harus terdiri dari karyawan yang mempunyai pekerjaan sama

2. Karyawan yang dijadikan sampel harus karyawan yang qulified dalam


pekerjaannya

3. Setiap karyawan yang kualified mempunyai kesempatan yang sama


untuk dijadikan sampel.

4. Karyawan yang menjdi sampel harus mampu memberi penjelasan


tentang pekerjaannya.

b. Ukuran Sampel

Jika populasi berjumlah kurang dari 100 orang, maka diperlukan sampel
sebesar 50% samapai 100%. Semakin sedikit jumlah populasi, semakin
besar % sampel tersebut. Misalnya populasinya 6 orang, sampel 2orang.
Kalau populasinya 2 orang, maka semuanya dijadikan sampel.

c. Daftar Responden / Interview

Analis Jabatan bersama-sama dengan pimpinan unit organiasasi


menentukan karyawan yang akan dijadikan sampel , dan membuat daftar
responden/interviewee, dalam daftar ini tercantum nama jabatan, baik
struktural maupun non struktrural, jumlah karyawan yang ada menurut
jabatan, jumlah dan nama karyawan yang akan dijadikan sampel, dan
nama karyawan yang akan dijadikan cadangan.

7. Metoda pengumpulan Data Jabatan

Data jabatan yang perlu diperoleh dalam penyelenggaraan analisis jabatan


dapat dikumpulkan dengan berbagai metoda yang berbeda-beda. Metoda mana
yang akan digunakan tergantung dari banyak hal, antara lain :

1. Sumber daya yang tersedia (jumlah Analis Jabatan, biaya, waktu, dll).

2. Jenis data yang akan diperoleh dan tingkat kesulitannya

3. Tingkat kecermatan, reabilitas dan validitas yang diharapkan.

Metoda-metoda pengumpulan data jabatan masing-masing dengan keunggulan


dan kelemahannya, yakni :

Modul Analisis Jabatan 39


Metoda Observasi, dan Metoda Interview dan mencatat :

a. Metoda Observasi

Pengumpulan data jabatan dengan metoda observasi hanya dapat


dilakukan terhadap pekerjaan yang dominan dalam pekerjaan yang bersifat
fisik dan besiklus pendek. Pekerjaan seperti itu memungkinkan diamati oleh
Analis Jabatan dan waktu yang singkat. Contoh Jabatan : Juru Parkir,
Pemelihara Taman/Kebun. Dua indera yang mempunyai peran yang penting
adalah mata dan telinga. Kedua indera ini mempunyai keterbatasan
terhadap obyek yang diobservasi. Pada saat itu orang hanya dapat melihat
dan mendengar sebagian saja dari obyek yang kompleks. Pada umumnya
observasi harus ditunjang dengan interviu. Intervieu dapat dilakukan untuk :

1. Mendapatkan data jabatan yang tidak diperoleh dari observasi

2. Memperoleh informasi tentang hal-hal yang tidak ada /tidak dipahami


dalam observasi

3. Mengecek kebenaran hasil observasi

4. Memperbaiki hasil observasi

Untuk menunjang observasi Analis Jabatan dapat memilih cara interview


sebagai berikut :

1. Melakukan intervieu setelah observasi selesai

2. Melakukan intervieu pada waktu yang bersamaan dengan observasi

b. Metoda Interview/Wawancara dan Mencatat Interview

Merupakan tanya jawab secara lisan dengan dua orang atau lebih .
Dalam interview selalu ada 2 pihak yang saling berhadapan dan mempunyai
kedudukan yang berlainan, fihak pertama sebagai pengejar informasi
jabatan dan lainnya sebagai pihak pemberi informasi jabatan. Daya ingat
manusia mempunyai keterbatasan dalam kekuata dan keleluasaan ,
kekuatan daya ingat dibatasi oleh waktu. Pencatatan segera pada saat
observasi dan interview/wawancara merupakan tindakan yang terbaik.

Modul Analisis Jabatan 40


c. Metoda Daftar Pertanyaan

Untuk pengumpulan data jabatan dapat juga digunakan daftar


pertanyaanDaftar ini dibagikan kepada karyawan dan mereka yang diminta
kesediaannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tercantum
dalam daftar tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka dan
tertutup.

d. Metoda Studi Referensi

Data jabatan disusun oleh suatu tim dengan tugas menafsirkan,


merumuskan dan menjabarkan fungsi dan tugas organisasi, laporan kerja,
bagan struktur organiassi, laporan harian, dan publiksi teknis dalam
pekerjaan karyawan. Metoda ini dibagi menjadi tiga metoda, yaitu :

1) Metoda Penjabaran organisasi

Data jabatan disusun oleh suatu tim ahli dengan cara menjabarkan
fungsi dan tugas organisasi dan disesuaikan dengan bagan struktur
organisasi kedalam pekerjaan karyawan. Hasil yang diperoleh dengan
metoda ini sudah tentu belum dapat menggambarkan kenyataan secara
tepat dan cermat, oleh sebab itu perlu disemprnakan dengan interview
dan observasi.

2) Metoda Studi Laporan Harian

Suatu tim menyusun data jabatan dengan menggunakan laporan kerja


harian karyawan sebagai referensi utama untuk mendapatkan informasi
jabatan yang baik. Namun demikian akan lebih baik bila dilengkapi
dengan metoda observasi dan atau daftar pertanyaan.

e. Metoda Kombinasi :

Untuk memperoleh data yang memenuhi persyaratan reabilitas, validitas,


lengkap cermat dan representatif, maka di gunakan kombinasi dan atau
lebih Metode pengumpulan data jabatan tersebut diatas, misalnya
kombinasi
1) Metoda daftar pertanyaan terbuka-Interview-observasi

Modul Analisis Jabatan 41


Dalam pengumpulan data jabatan dengan metoda ini, Analis jabatan
dan karyawan yang diintervieu masing-masing membaca daftar yang
berisi daftar pertanyaan yang sama. Jawaban karyawan di catat oleh
Analis Jabatan sesuai jawaban karyawan dan daftar pertanyaaan.
Untuk lebih dalam mendapatkan inormasi dalam tahap pengumpulan
data jabatan maka perlu di lengkapi dengan mngobservasi kegiatan
karyawan.

2) Metoda Penjabaran Organiasasi - Daftar Cek

Setelah disusun uraian jabatan dengan metoda penjabaran


organiasasi, maka Alternatif kombinasi lain juga dapat diadakan untuk
memperoleh hasil yang optimal, seperti kombinasi observasi dan atau
interviu. Berbagai metoda telah diuraikan seperti diatas, dilihat dari hasil
yang akan dicapai maka metoda yang paling baik adalah Metoda
Kombinasi Metoda Daftar Pertanyaan Terbuka Interview-
Observasi.

C. Studi Kasus :

1. Simulasi 1 :

Simulasi ini merupakan latihan atau praktek pengumpulan data jabatan dengan
teknik wawancara sesuai dengan teori yang diberikan. Tata cata simulasi
wawancara dilakaukan dengan cara :

a. Peserta dibagi menjadi 5 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-7


orang peserta.

b. Pengajar memberikan arahan dan membagikan formulir pengumpulan data


jabatan ( form K1 dan K2 ) pada peserta

c. Setiap kelompok dibagi menjadi 1 orang untuk menjadi responden atau


pemangku jabatan, sedang sisanya sebagai Analis jabatan atau
pewawancara

d. Peserta yang menjadi responden bertugas memberi informasi tentang


tugas-tugasnya yang selama ini dilakukan dikantornya

Modul Analisis Jabatan 42


e. Analis Jabatan atau pewawancara bertugas mewawancarai responden
berdasarkan formulir pengumpulan data jabatan ( Form K1 dan K2) dengan
pengawasan dan bimbingan Pengajar.

2. Simulasi 2 :

Simulasi ini merupakan latihan atau praktek menyususn uraian jabatan sesuai
dengan teori yang telah diberikan. Pada simulasi ke dua ini peserta diminta
untuk berlatih mengadakan pengumpulan data jabatan dengan teknik
wawancara dengan mengunakan formulik K1 dan K2, pengolahan data jabatan
dengan formulir UJ, dan dilanjutkan dengan latihan seminar hasil pengolahan
data jabatan. Tata cara simulasi dapat dilakukan dengan cara :

a. Setiap peserta diminta untuk membagi menjadi kelompok, setiap kelompok


terdiri dari 4 7 orang. Jumlah kelompok 5 -6 kelompok.

b. Pengajar menyiapkan dan meyerahkan formulir pengumpulan data jabatan,


( KI dan K2 ), dan formulir pengolahan data jabatan atau formulir UJ kepada
setiap peserta.

c. Pengajar menyiapkan responden sejumlah banyaknya kelompok untuk di


wawancara oleh kelompok peserta

d. Setiap kelompok diminta untuk menyusun Uraian tugas (UJ) dari salah satu
jabatan yang ada ditempat kerja dengan cara :

1) Mengumpulkan data jabatan

a) Setiap kelompok melakukan pengumpulan data jabatan dengan


cara wawancara dengan responden yang telah disiapkan, dan
setiap siswa dalam kelompok diwajibkan mengadakan wawancara
dengan responden secara bergantian.

b) Setiap kelompok akan mewancarai satu responden atau pemangku


jabatan , dan setelah selasai wawancara, maka kelompok
meninggalkan tempat kembali ke kelas untuk melakukan
pengolahan data jabatan

Modul Analisis Jabatan 43


2) Pengolahan data jabatan

a) Setiap kelompok bersama-sama dengan anggautanya mengolah


atau menyusun uraian tugas dari jabatan atau pemangku jabatan
yang telah di wawancara

b) Pengajar mengawasi dan membimbing setiap peserta dalam


menyusun uraian tugas

3) Seminar hasil pengumpulan dan pengolahan data jabatan

a) Setiap kelompok melakukan seminar dari hasil pengumpulan dan


pengolahan data jabatan

b) Pengajar/Pembimbing mamandu jalannya seminar

3. Latihan

a. Sebutkan apa yang dimaksud dengan analisis jabatan

b. Sebutkan apa yang disebut dengan bahan kerja, aalat kerja dan hasil kerja

c. Sebutkan yang dimaksud dengan analisis jabatan makro, serta manfaatnya.

d. Sebutkan yang dimaksud dengan analisis jabatan mikro , serta manfaatnya.

e. Sebutkan apa yang dimaksud dengan jabatan

f. Sebutkan dan beri contoh bahan kerja yang berupa jasa dan data

Modul Analisis Jabatan 44

Anda mungkin juga menyukai